Ekklesia G. Temanta Bangun Fani Fatma Sari Tamara Saragih
4231240003 4232540005 4231240013 SEJARAH RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN Pada awalnya analisis risiko digunakan dalam bidang pengendalian radiasi , bukan dalam industri kimia Analisis risiko yang intensif telah dilakukan tahun 1975 untuk menyelidiki kematian karena kanker yang disebabkan oleh kebocoran reaktor nuklir. Teknik-teknik analisisnya kemudian diadopsi oleh Food and Drug Administration Amerika Serikat USEPA selanjutnya menerbitkan pedoman tentang analisis risiko karsinogen tahun 1986.Bahaya yang berasal dari lingkungan berpotensi mengancam kesehatan manusia dan efek yang ditimbulkannya sangat beragam mulai dari timbulnya gejala ringan seperti gatal - gatal, batuk, iritasi ringan hingga kanker, mutasi gen, bahkan kematian. Walaupun bahaya lingkungan seringkali memajani tubuh manusia secara bersamaan dan saling bersinergis, secara umum bahaya lingkungan dapat dikelompokkan menjadi 3 kriteria yaitu bahaya fisik (radiasi energy dan gelombang elektromagnetik), bahaya biologi (organisme pathogen dan virus), dan bahaya kimia (zat toksik). TUJUAN DAN KONSEP ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN Untuk mengevaluasi potensi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor lingkungan tertentu, seperti polusi udara, air, atau tanah, serta perubahan iklim.
Analisis Risiko juga didefenisikan yaitu proses atau rancangan untuk
menghitung atau mengestimasi risiko pada suatu organisme sasaran, sistem atau (sub)populasi, termasuk mengidentifikasi ketidakpastian -ketidakpastian yang menyertainya setelah terpajan oleh agen tertentu dengan memperhatikan karakteristik yang melekat pada agen yang menjadi perhatian dan karakteristik sistem sasaran yang spesifik KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Sebagai dasar menilai kesehatan masyarakat yang dapat digunakan dalam pemahaman yang luas , Memiliki kerangka sistematik dalam memprioritaskan masalah, mengalokasikan sumber daya, dan mencegah masalah-masalah di masa depan , Menggunakan faktor-faktor yang spesifik dibandingkan standar- standar umum , Memiliki kontrol biaya dan waktu implementasi yang lebih baik , Penggunaan sumber daya yang efektif.
Tidak dapat disetujui secara luas baik pada tujuan pendekatan,
atau hasil , Risiko adalah kemungkinan tetapi metode-metode standarnya adalah penentuan-penentuan , Data lebih menekankan pada asumsi-asumsi , Tergantung pada kredibilitas dan persepsi , Kepentingan yang bermacam-macam dan ekspektusi yang tidak realistik POLA HIDUP DAN POLA MAKAN YANG TERATUR Faktor Gizi merupakan salah satu factor penentu utama kualitas sumber daya manusia. Status gizi yang baik akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, vcerdas dan produktif. Status Gizi yang kurang atau buruk akan berpengaruh pada pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan serta dapat menimbulkan penyakit lainnya Masalah Gizi dapat terjadi pada seluruh kelompok umur, antara lainbalita, anak usia sekolah, wanita usia subur, ibu hamil dan lanjut usia.Malnutrisi adalah keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi. Kekurangan dan kelebihan gizi muncul karena pola makan bergizi tidak seimbang. Kekurangan gizi terjadi akibat asupan gizi di bawah kebutuhan tubuh, sedangkan kelebihan gizi timbul karena asupan gizi melebihi kebutuhan tubuh. Penyakit akibat malnutrisi seperti, sunting (kekurangan gizi). Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sistem Transport Air memainkan peran penting dalam sistem transportasi bagi metabolisme tubuh manusia. Selain itu membantu dalam transportasi nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh melalui darah. Nutrisi dan oksigen diangkut oleh sel darah merah yang mengandung air, membantu menjaga viskositas darah agar dapat mengalir dengan lancar ke seluruh tubuh. Air juga membantu dalam proses pembuangan sisa metabolisme tubuh melalui urin, keringat, dan pernapasan. Air membantu dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, yang penting untuk menjaga fungsi organ tubuh yang optimal. Air juga membantu dalam menjaga suhu tubuh manusia. DARAH Darah adalah cairan yang mengalir melalui sistem sirkulasi. Darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit, yang plasma terlarut dalam plasma. Sel darah merah white blood cells and mengangkut oksigen dari paru-paru ke platelets jaringan tubuh dan membawa karbon red blood cells dioksida kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan. Sel darah putih berperan dalam sistem kekebalan tubuh, melawan infeksi dan penyakit. Trombosit berperan dalam pembekuan darah untuk mencegah perdarahan berlebihan. SISTEM SIRKULASI PEREDARAN Proses sirkulasi peredaran darah dimulai ketika darah yang kaya oksigen dipompa dari ventrikel kiri ke arteri utama, yaitu aorta. DariDARAH sana, darah mengalir melalui arteri yang semakin kecil hingga mencapai kapiler. Di kapiler, pertukaran zat-zat terjadi antara darah dan jaringan tubuh. Darah yang mengandung karbon dioksida dan limbah metabolik kemudian mengalir melalui kapiler ke vena, dan kembali ke jantung melalui vena cava. Dari sana, darah dipompa ke atrium kanan, kemudian ke ventrikel kanan, dan akhirnya dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di paru-paru, darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen segar. Darah yang kaya oksigen kembali ke jantung melalui vena pulmonalis, dan siklus sirkulasi peredaran darah dimulai kembali. JANTUN G
Jantung adalah organ otot yang berfungsi sebagai pompa
untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terdiri dari empat ruang: dua atrium (atrium kanan dan kiri) dan dua ventrikel (ventrikel kanan dan kiri). Atrium menerima darah yang kembali dari tubuh, sedangkan ventrikel memompa darah keluar dari jantung. Dehidrasi Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari pada jumlah cairan yang masuk. Pengeluaran air harus seimbang dengan pemasukan air, apabila terjadi ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh, akan timbul kejadian dehidrasi. Selaian berat badan tekanan darah juga mengidikasikan perubahan ritme jantung. Kardiovaskuler Penyakit kardiovaskuler ( PKV ) berhubungan dengan sistem kardiovaskuler, yang mencakup jantung (berfungsi memompa darah), pembuluh darah (mengedarkan atau mengalirkan darah), dan keadaan darah. Ketiga bagian tersebut sangat penting karena berperan sebagai pengatur dan penyalur O2 dan nutrisi ke seluruh bagain tubuh. Bila salah satu organ tersebut mengalami gangguan,terutama jantung, maka akan mengganggu semua sistem tubuh. TERIMA KASIH