Anda di halaman 1dari 13

The circular economy in

achieving Sustainable
development
Ekonomi sirkuler adalah model aktivitas ekonomi untuk
meminimalisir limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber
daya, atau sistem ekonomi berbasis penggunaan kembali dan
regenerasi material atau produk.

secara lebih khusus ekonomi sirkuler berarti melanjutkan pruduksi


secara keberlanjutan atau ramah lingkungan.

Model ini didasarkan pada prinsip-prinsip keberlanjutan dan sering


dikontraskan dengan model ekonomi linier yang berdasarkan model
penggunaan sumber take-make-dispose.
Prinsip-prinsip Ekonomi sirkuler

Limbah = pangan : material yang sudah tudak dipakai, tidak harus menjadi
limbah, tetapi harus menjadi bagian dari siklus
penggunaan Kembali/yang baru

Resiliensi melalui diversitas: sistem dengan banyak komponen yang


berbeda-beda akan lebih resilien

Enersi dari sumber yang terbarukan : system non-alam harus


menggunakan enersi terbarukan

Think in system: Proses dengan banyak actor harus bekerja sama untuk
membangun aliran matrial/informasi yang efektif.

Ekonomi sirkuler harus dipandu system


alam yang bersifat berkelanjutan.
Berdasarkan desain, prinsip-prinsip ekonomi sirkuler:

• Eliminasi limbah dan polusi

• Membuat rangkai lingkar produk dan material ials


(at their highest value)
• Keberlanjutan alam
Ekonomi sirkuler mempunyai kontribusi terhadap tujuan-tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama untuk mengakhiri
kemiskinan, melindungi planet bumi, menjamin kedamaian dan
kesejahteraan.

Yayasan ‘Ellen MacArthur’ menyatakan bahwa ekonomi sirkuler


menawarkan visi yang kuat untuk masa depan dimana
pertumbuhan ekonomi akan dipisah dari konstrain-konstrain
sumberdaya dan pengaruh lingkungan yang negatif
Salah satu cara kritikal bagaimana ekonomi sirkuler
berkontribusi terhadap tujuan Pembangunan
berkelanjutan adalah melalui reduksi limbah dan
polusi.

Menurut European Environment Agency, ekonomi


sirkuler bertujuan minimalisir pengaruh aktivitas
ekonomi terhadap lingkungan dengan menbuat
Kurangi limbah
lingkaran penggunaan sumber daya tidak terbuka.
dan polusi
Sistem ini membuat produk, komponen dan material
tetap pada utilitas dan nilai tertinggi selamanya. Ini
berarti mengeliminasi terjadinya limbah dan
minimalisasi penggunaan sumber daya.

Dengan menggunakan kembali dan mendaur ulang


sumber daya, ekonomi sirkuler akan menurunkan
jumlah limbah dan polusi yang terpaparkan ke
lingkungan
Ekonomi sirkuler juga dapat memajukan pertumbhan
ekonomi dan perkembangan, melalui memicu inovasi,
membuka peluang bisnis dan lapangan kerja baru,
memperkuat daya saing Perusahaan dan wilayah.

Ekonomi sirkuler juga dapat meningkatkan


produktivitas sumber daya, menurunkan biaya, dan
Membangun sistem meningkatkan resiliensi. Pencapaian Upaya ini akan
ekonomi yang kuat dapat mendukung tujuan Pembangunan berkelanjutan
(SDG 8)

Ekonomi sirkuler memajukan inovasi dan perkembangan


tenologi, mendukung rencana, inovasi, dan infrastruktur
industry (SDG 9).

Sebagai misal, ekonomi sirkuler dapat menguatkan


perkembangan usaha kecil dan menengah, sehingga
dapat membantu membangun sistem ekonomi yang
beragam dan inklisif.
Contoh best practice keuntungan ekonomi dari ekonomi sirkuler misalnya
industry serkuler textile di negeri Belanda.

Industri sirkuler textile tersebut merupakan sektor cepat tumbuh, yang


menghasilkan perputaran lebih dari 1 milyard dan menyerap tenaga kerja
sebanyak 15.000 orang.

Industri ini telah mengembangkan model-model bisnis inovatif, termasuk


desai sirkuler, produksi dan komsumsi, yang mampu mewujudkan peluang
ekonomi, lapangan kerja dan menurunkan linbah dan polusi.
Dukungan terhadap SDGs

Di samping dukungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan


ekonomi serta efisiensi sumber daya, ekonomi sirkuler dapat dapat juga
mendukung tujuan keberlanjutan kota dan Masyarakat (SDG 11).

Program ‘zero waste’ kota San Francisco , yang dimulai 2002 bertujuan
mengalihkan limbah padat kotadari ditimbum dalam tanah dan dibakar,
melalui implementasi serangkaian cara, termasuk daur ulang,
komposisasi dan penggunaan kembali.

Sampai dengan 2019 kota ini telah mencapai laju deversi limbah 82%
dibanting 52% laju pada 2002. ini telah menurunkan jumlah limbah dan
polusi.

Keberhasilan program Zero Waste menunjukan betapa peran pemerintah


lokal dapat membayar dalam mempromosikan ekonomi sirkuler dan
mendukung pencapaian SDGs.
Ekonomi sirkuler juga dapat berkontribusi dalam efisiensi sumber daya
dan penggunaanya secara berkelanjutan.

Menurut UNEP ekonomi sirkuler dapat meningkatkan produktivitas


sumber daya dan menurunkan kebutuhan dari hutan alam, maupun
menurunkan emisi gas dan meningkatkan ketahanan enersi.

Dampak lebih besarnya dapat mengurangi kerentanan ekonomi


terhadap resiko fluktuasi harga dan pasokan. Ini terjadi oleh karena
sumber daya digunakan secara efisien,

Ekonomi sirkuler dapat membantu mengurangi kebutuhan sumber-


sumber tidak terbarukan dan mendorong sumber daya terbarukan.

Tercapainya tujuuan tersebut mempunyai art menjamin akses untuk


ketersediaan dan keterjangka.uan enersi (SDG 7) dan tindakan mitigasi
perubahan iklim (SDG 13).

Anda mungkin juga menyukai