Anda di halaman 1dari 15

PAJAK

OLEH :

BUNGA PURNAMASARI
SUMI
Pembahasan :
Pengertian Pajak dalam Ekonomi
01 Konvensional

02 Jenis-jenis Pajak

03 Bentuk-Bentuk Pajak Penghasilan

04 Pajak dalam Ekonomi Islam

05 Pajak pada Masa Rasulullah SAW

06 Pajak pada Masa Khulafa Al-Rasyidin


Pengertian Pajak dalam Ekonomi
Konvensional
Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara.
Setiap sen uang pajak yang dibayarkan rakyat akan masuk
dalam pos pendapatan negara dari sektor pajak.
Penggunaannya untuk membiayai belanja pemerintah pusat
maupun daerah demi kesejahteraan masyarakat.

Pajak dari perspektif ekonomi


dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari sektor privat
kepada sektor publik.
Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa adanya pajak
menyebabkan dua situasi menjadi berubah.

Pertama, berkurangnya kemampuan individu dalam menguasai


sumber daya untuk kepentingan penguasaan barang dan jasa.
Kedua, bertambahnya kemampuan keuangan negara dalam
penyediaan barang dan jasa publik yang merupakan kebutuhan
masyarakat
Jenis – Jenis Pajak

Pajak
01 Langsung

02 Pajak tidak
langsung
1. Pajak Regresif
2. Pajak Proposional
3. Pajak Progresif

Bentuk- Bentuk Pajak Pendapatan


Pajak Dalam Ekonomi Islam
1. Pajak dalam Islam lebih banyak mensandarkan pada Al-

Quran dan terutama pada tindakan Rasul (hadits) sebagai

penguasa.

2. Mempunyai jurisdiksi negara yang jelas selain pajak

4. Untuk membiayai pengeluaran Negara, dikenal zakat, khums dan lain-lain, juga menjelaskan siapa

infrastruktur, pendidikan, perang, dan lain- subjek pajak (pajak ushr dikenal subjek pajak pembedaan

lain muslim dan non muslim) dan objek pajak (pajak

5. Mempunyai waktu pembayaran yang tepat tanah/kharaj) dan jumlah pembayaran fixed

(asas convinience) dan bagi yang mampu 3. Merupakan iuran dari rakyat kepada negara

(asas equality) contoh jizyah


Pajak Dalam Ekonomi Islam

6. Ditujukan untuk kemashlahatan dan tujuan pelaksanaan

negara.

7. Untuk mendorong stimulus perekonomian;

8. Keadilan dalam pemungutan pajak merupakan hal utama


Pajak pada masa Rasulullah SAW
“Sumber-sumber pajak yang pernah di praktekan pada masa
Rasulullah SAW adalah Jizyah, kharaj. Ushr, Nawaib, dan Khums

1. Jizyah adalah pajak yang dibayarkan oleh penduduk Dar Al-Islam
yang bukan Muslim kepada pemerintah Islam
2. Kharaj secara sederhana dapat diartikan sebagai pajak tanah. Pajak

tanah ini dibebankan atas tanah non-muslim dan dalam hal-hal


tertentu juga dapat dibebankan atas umat Islam
3. Ushur adalah pajak perdagangan yang dikenakan kepada pedagang
nonmuslim yang melakukan transaksi bisnis di Negara Islam.
4. Nawaib yaitu pajak yang jumlahnya cukup besar yang dibebankan
pada kaum muslimin yang kaya.
5. Khums menurut adalah pajak proporsional yang Jumlahnya tidak
konstan, hal ini menyebabkan kestabilan harga dan menurunkan
Inflasi dalam kondisi kelebihan permintaan atas penawaran
Pajak pada masa
Khulafa Al -Rasyidin
Abu Bakar
● Oursaat
Beberapa instrumen fiscal pada Team Style
itu
menjadi penting untuk dibahas karena
kondisi pemerintahan yang tidak sta-
bilInstrumen-instrumen fiskal tersebut
diantaranya :
1. Zakat 3. Jizyah
2. Khumus 4. Kharaj
Pajak pada masa
Khulafa Al -Rasyidin
● Our Team Style

Umar Bin Khatab


Sumber-sumber devisa (pemasukan) pada

kekhalifahan Umar bin Khattab yaitu zakat,

khumus (ghanimah), usyr, kharaj, sedekah,

jizyah, dan fa'i


Pajak pada masa Khulafa Al -
Rasyidin
Ustman Bin Affan
● Our Team Style
Kebijakan perpajakan yang dilakukan Usman adalah dengan
membuat perubahan administrasi dan mengganti gubernur
Mesir, Busra, Assawad dan lainlain. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan pemasukan negara dalam rangka pembiayan
pertanahan dan kelautan, untuk peningkatan dana pensiun
dan pembangunan di wilayah taklukan baru.
Pajak pada masa Khulafa Al -
Rasyidin
Ali Bin Abi Thalib
● Our Team Style
Setelah diangkat menjadi Khalifah oleh kaum Muslim, Ali bergerak
langsung seperti pemecatan pejabat yang melakukan penggelapan
diantaranya membui Gubernur Ray yang ia duga melakukan pengge-
lapan, membuka lagi tanah perkebunan yang sebelumnya dikasihkan
ke kerabat Usman, serta menyalurkan pendapatan pajak tahunan
sesuai dengan ketetapan yang sudah Khalifah Umar tetapkan.
Kesimpulan
 Secara umum pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang, sehingga dapat dipaksakan
dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung.
 Secara garis besar jenis pajak yang dipungut pemerintah dapat
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu pajak langsung dan
pajak tak langsung.
 Sistem perpajakan menurut Islam adalah sistem perpajakan
yang diterapakan saat pemerintahan rasulullah sampai dengan
pemerintahan khulafarussyidin
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai