Anda di halaman 1dari 17

Transaksi Antar

Etitas
Aset Tetap
kelompok 5
Anggota Kelompok
Rendi Ardiansyah D Jefryan C Cabelen
122200098 1222000120

nabila cahya lestari Annisa Nur


1222200122 Rochmah
12222200131
Laba Antar Entitas Atas Transaksi Aset
Tetap Yang Tidak Dapat Disusutkan
Penjualan aset tetap yang tidak dapat disusutkan
antar entitas dengan harga diatas/dibawah nilai
bukunya menimbulkan adanya laba (rugi) dalam
entitas konsolidasi. Laba (rugi) baru terrealisasi pada
saat aset tersebut telah dijual kembali kepada entitas
luar. selama aset yang ditransaksikan dimiliki oleh
entitas afiliasi pembelian, nilai aset tersebut
mengandung peningkatan sebesar laba atas
penjualan yang dalam penyusunan laporan
konsolidasi.
Penjualan Tanah
Arus ke bawah
setiap laba (rugi) atas penjualan arus ke
bawah, pada awalnya termasuk dalam
pendapatan perusahaan induk dan harus
ditangguhkan pengakuannya sebesar 100%
dengan mengabaikan kepemilikan non
pengendali. Dalam penjualan arus ke
bawah, laba (rugi) atas penjualan aset tetap
yang tidak dapat disusutkan, seharusnya
tidak tampak dalam Laporan Laba Rugi
konsolidasi dan aset tersebut disajikan di
Neraca Konsolidasi sebesar harga
perolehannya.
Penjualan Tanah
Arus ke Atas
Pada penjualan tanah arus ke atas
hasil penjualan, harga pokok dan laba
atas penjualan tanah tersebut dicatat
oleh entitas anak. Dalam kasus ini
entitas induk hanya menangguhkan
pengakuan keuntungan penjualan
tanah yang belum direalisasi atas
penjualan tersebut, sebesar proposal
kepemilikannya.
Laba Antar Entitas Atas Transaksi Aset
Tetap Yang Dapat Disusutkan
secara substansi, perlakuan untuk laba antar
entitas atas transaksi aset tetap yang tidas dapat
dan dapat disusutkan adalah sama dimana entitas
induk harus menangguhkan pengakuan
keuntungan yang terjadi atas transaksi tersebut
sampai dengan terrealisasi dan mengeliminasi
pengaruhnya dalam laporan
konsolidasi.perbedaan yang terjadi terletak pada
laba tersebut terealisasi.
Penjualan Arus ke Bawah Aset
Yang Dapat Disusutkan
laba (rugi) atas penjualan arus ke bawah
dicatat pada rekening entitas induk dan
harus ditangguhkan pengakuannya dalam
menentukan laba (rugi) investasinya pada
entitas anak menurut metode ekuitas.
Laba (rugi) ini juga harus dieliminasi
dalam penyusunan laporan konsolidasi.
Laba (rugi) atas penjualan aset yang dapat
disusutkan secara sistematis dapat
terrealisasi melalui proses penyusutan.
Contoh Kasus
contoh kasus
Penjualan Tanah Downstream (Penjualan Tanah Arus-ke-Bawah)
Contoh:
Mengeliminasi keuntungan yang belum direalisasi akhir tahun. Misalnya PT Sata
anak PT Paka dengan kepemilikan 90% diperoleh dengan harga Rp 324.000.000,-
pada 1 Januari 20X4. Dalam tahun 20X4 laba bersih Sata adalah Rp 84.000.000 dan
laba Paka
Rp 108.000.000, tidak termasuk bagiannya dalam laba Sata. Dalam laba Paka
termasuk
Rp 12.000.000, keuntungan yang belum direalisasi dari penjualan tanah yang
berharga pokok Rp 48.000.000 dijual Rp 60.000.000 kepada Sata. Paka mencatat
investasinya dalam Sata pada 31 Desember 20X4 sebagai berikut:
contoh kasus

Investasi dalam Sata Rp 75.600.000


Penghasilan dari Sata Rp 75.600.000
Mencatat 90% dari Rp 84.000.000 laba yang dilaporkan Sata
Penghasilan dari Sata Rp 12.000.000
Investasi dalam Sata Rp 12.000.000
contoh kasus

Mengeliminasi keuntungan yang belum direalisasi atas penjualan tanah


kepada Sata Kertas kerja konsolidasi Paka dan Anak untuk tahun 20X4
ditunjukkan pada peraga 12-1 keuntungan penjualan tanah tidak boleh
muncul dalam laporan laba konsolidasidan nilai tanah dalam neraca
konsolidasi berdasarkan harga pokoknya Rp 48.000.000. jurnal
mengeliminasi keuntungan penjualan tanah dan mengurangi nilai tanahy ke
harga pokoknya Rp 48.000.000.
Keuntungan dan penjualan tanah Rp 12.000.000

Tanah Rp
12.000.000
Investasi dalam Sata Rp
12.000.000
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai