Anda di halaman 1dari 6

NYERI DALAM

AKREDITASI
• Kebijakan dan Panduan
• Aplikasi pada pasien di Rumah sakit (IGD,
Rawat jalan, Rawat inap)
• Asesmen
• Terapi Kolaborasi tenaga kesehatan
• Evaluasi (Dokter, perawat, farmasi, dll)
• Monitoring
• Dokumentasi (Form pada rekam medis
pasien)

Patient Care
HPK 2.5
Rumah sakit mendukung hak pasien terhadap asesmen dan manajemen nyeri yang tepat

Maksud dan Tujuan HPK 2.5


Nyeri merupakan hal yang banyak dialami pasien dan nyeri yang tidak berkurang menimbulkan dampak
yang tidak diharapkan kepada pasien secara fisik maupun psikologis. Respon pasien terhadap nyeri
sering kali berada dalam konteks norma social, budaya, dan spiritual. Pasien didorong dan didukung
melaporkan rasa nyeri. Rumah sakit diminta untuk mengakui hak pasien terhadap nyeri dan tersedia
proses melakukan asesmen serta manajemen nyeri yang sesuai (lihat juga PAP 7.1 dan MKE 10 EP 4)

Selain staf keperawatan ,


terdapat juga kerjasama dengan
Staf Fisioterapis & Farmasi
• HPK 2.5 (Hak Pasien dan Keluarga)
• RS mendukung hak pasien terhadap
asesmen yang sesuai manajemen
nyeri yang tepat. Kebijakan

• AP 1.5 (Asesmen Pasien) Regulasi:


– Asesmen Awal Nyeri Panduan / SPO
– Asesmen Lanjutan / Ulang Dokumen:
– Dokumentasi Hasil asesmen &
monitoring di rekam
medis
PAP 6 (Pelayanan dan Asuhan Pasien)
RS mempunyai prosedur
identifikasi nyeri Panduan dan SPO
Pasien mendapat pelayanan
sesuai kebutuhan /kebijakan
RS mendidik staf ttg nyeri Workshop
RS mendidik pasien & keluarga SPO Edukasi
ttg nyeri (Adanya leaflet)
MKE 10 (Edukasi pasien dan keluarga)
Menggunakan materi dan proses
pendidikan untuk manajemen nyeri

5
• PKPO 4.1 (Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat)
• Automatic stop order, yaitu:
• Ketorolak (hanya untuk pemakaian tidak lebih dari 5 hari);
• Petidin (hanya untuk 2 hari)

Program di komputer

Anda mungkin juga menyukai