Anda di halaman 1dari 18

Peran kerja tim untuk keselamatan

pasien

Disusun oleh :
Mira zuana flores (22222044)
Fatmawati (22222047)
Fika aulia (22222042)
Rahmawati (22222048)
PENGERTIAN
• Keselamatan pasien merupakan pengurangan dan penanggulangan tindakan tidak
aman dalam sistem kesehatan, serta melalui penggunaan praktik terbaik terbukti
menyebabkan hasil pasien optimal(Canadian Patient Safety Dictionary
(2003)Menurut WHO (2008) keselamatan pasien adalah pencegahan kesalahan
dan efek samping pada pasien berkaitan dengan pelayanan kesehatan lanjutan
Sedangkan dalam Permenkes No 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit dijelaskan bahwa keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu
sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisisinsiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindaklanjutnya serta implementasi.
Peran kerja tim dalam keselamatan pasien
• Pengertian patient safetyKeselamatan (safety) bebas dari bahaya resiko ini telah
menjadi isu global termasuk juga rumah sakit. Keselamatan pasien merupakan
prioritasutama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan
citra rumah sakit (Harus dan Sutriningsih,2015).
• Kerjasama tim merupakan aspek penting dalam sistem pelayanan keperawatan
Dimana kerjasama tim menentukan kualitas dan mutu pelayanan. Kerjasama tim
merupakan bagian penting dari struktur organisasi perawatan kesehatan untuk
memberikan perawatan berkualitas. Secara khusus komunikasi, kepercayaan,
dan kepemimpinan dianggap fundamental bagi tim yang efektif.
6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN
1.Mengidetifikasi pasien dengan benar
2.Menikatkan komunikasi yang efektif
3.Menikatkan keamanan obat-obatan yang harus di waspadai
4.Memastikan lokasi pembedahan yang benar,dengan pasien yang benar
5.Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesatan
6.Mengurangi resiko cidera pasien akibat terjatuh
Pentingnya kolaborasi tim kesehatan dan petient safety
• Pengertian kolaborasi tim kesehatan kolaborasi tim kesehatan adalah hubungan
kerja yang memiliki tanggung jawab bersama dengan penyedia layanan kesehatan
lain dalam memberikan( penyediaan) asuhan pasien 1992 dalam KOZIER
fundamental keperawatan, kolaborasi Kesehatan merupakan aktivitas yang
bertujuan untuk memperkuat hubungan antara profesi kesehatan yang berbeda
kolaborasi tim kesehatan terdiri dari berbagai profesi kesehatan seperti dokter
perawat psikiater ahli gizi farmasi pendidikan di bidang kesehatan dan kerja sosial
Kolaborasi penting bagi terlaksananya patient safety
• 1.Pelayanan kesehatan tidak mungkin dilakukan oleh 1 tenaga medis
• 2.Meningkatnya kesadaran pasien akan kasehatan
• 3.Dapat mengevaluasi kesalahan yang pernah dilakukan agar
tidakterulang
• 4.Dapat menimalisirkan kesalahan
• 5.Pasien akan dapat berdiskusi dan berkomunikasi dengan baik,untuk
menyampaikan keninginanya
Model-model/jenis kolaborasi tim Kesehatan
1.Fully Integrated Major
2. Partially Integrated Major
3. Joint Program Office
4. Joint Partnership with affiliated Programming
5.Joint Partnership for Issue Advocacy
Manfaat kolaborasi tim Kesehatan
1.Kemampuan dari pelayanan kesehatan yang berbeda dapat terintegrasian
sehingga terbentuk tim yang fungsional.
2.Kualitas pelayanan kesehatan meningkat sehingga masyarakatmudah
menjangkau pelayanan kesehatan.
3.bagi tim medis saling berbagi pengetahuan dari profesi kesehatanlainnya
menciptakan kerjasama tim kompak.
4.Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas denganmenggambungkan
keahlian unik profesional.
5.Memaksimalkan produktivitas serta efectivitas dan efesiensi sumber daya.
Prinsip-prinsip Kolaborasi Tim Kesehatan
1. Patient-centered Care
Prinsip ini lebih mengutamakan kepentingan dan
kebutuhan pasien. Pasien dan keluarga merupakan
pemberi keputusan dalam masalah kesehatannya.
2. Recognition of patient-physician relationship
Kepercayaan dan berperilaku sesuai dengan kode etik
dan menghargai satu sama lain.
3. Physician as the clinical leader
Pemimpin yang baik dalam pengambilan keputusan
terutama dalam kasus yang bersifat darurat.
4. Mutual respect and trust
Saling percaya dengan memahami pembagian tugas dan
kompetensinya masing-masing.
Solusi Life-Saving Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit mengacu pada enam sasaran (Six
Goals Patient Safety) yaitu:
1) Ketepatan identifikasi pasien
2) Meningkatkan komunikasi efektif
3) Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4) Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
5) Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6) Pengurangan pasien resiko jatuh
• Tujuan Patient Safety
Adapun tujuan dari keselamatan pasien di rumah sakit diantaranya adalah :
1) Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2) Meningkatnya akun tabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3) Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4) Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
5) menciptakan lingkungan yang aman
6) mempertahankan reputasi rumah sakit
7) memberikan pelayanan yang efektif dan efisiens
• Langkah menuju patient safey
a.Membangun kesadaran akan nilai keselmatan pasien
b.Memimpin dan mendukung staf untuk komitmen dan focus kepada
keselamatan pasien di rumah sakit
c.Intergrasi menejemen resiko
d.Komunikasi terbuka dengan pasien
e.Cegah cidera melalui implementasi keselamatan pasien
• Solusi keselamatan pasien adalah sistem atau interfensi yang dibuat,mampu mencegah atau
mengurangi cedera pasien yang berasal dari proses pelayanan kesehatan. Sembilan solusi ini
merupakan panduan yang sangat bermanfaat
Kesembilan solusi tersebut adalah :
1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look-Alike, Sound-AlikeMedication
Names).
2. Pastikan Identifikasi Pasien.
3. Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima / Pengoperan Pasien.
4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar.
5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concentrated).
6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan.
7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube).
8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai.
9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand hygiene) untuk Pencegahan lnfeksi Nosokomial
Aspek hukum terhadap keselamatan pasienPENGERTIAN
• Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dari cidera aksi dental
atau menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis dan kesalahan
pengobatan.
• Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
dilakukan (DepKes RI, 2006).
• Menurut Kohn, Corrigan&Donaldson tahun 2000, patient safety adalah tidaka
danya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan
1.UU tentang Kesehatan dan uu tentang rumah sakit
Keselamatan pasien sebagai isu hukum
• Pasal 53(3) UU NO.36/2009;Pelaksanaan Pelayanan kesehatanharus mendahulukan
keselamatan nyawa pasien.
• Pasal 32n UU No.44/2009;Pasien berhak memperoleh
• keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
Pasal 58 UU No.36/2009
2.Tanggung jawab Hukum Rumah sakit
a. Pasal 29b UU No.44/2009; ”Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
antidiskriminasi,dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
pelayanan Rumah Sakit.”
b. Pasal 46 UU No.44/2009;“Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua
kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan di RS.”
c. Pasal 45 (2) UU No.44/2009; “Rumah sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas
dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia.”
3 .Bukan tanggu jawab rumah sakit
pasal 45(1) uu no.44/2009 tentang rumah sakit; rumah sakit tidak bertanggu jawab secara
hukum apa bila pasien dan keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang
dapat berakibat kematian pasien setelah adanya penjelasan medisyang kompresehnsif

4.HakPasien
a. Pasal 32d UU No.44/2009;
“Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional”
b.Pasal 32e UU No.44/2009 Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan yang
efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi”
c. Pasal 32j UU No.44/2009; “Setiap pasien mempunyai hak tujuan tindakan medis,
alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
d.pasal 32q uu no.44/2009;setiap pasien mempunyai hak mengugat atau menuntut
rumah sakit apa bila rumah sakit diduga memberi pelayanan yang tidak sesuai dengan
setandar baik scara perdata atau pun pidana.
5.Kebijakan yang mendukung keselamatan pasien
Pasal 43 uu no. 44/2009
1.Rumah sakit wajib menerapkan standar keselamatan pasien
2.Standar keselamatan pasien di laksanakan melalui pelaporan insiden,
menganalisa dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangkam
menurukan kejadian yang tidak diharapkan .
3.Rumah sakit melapor kegiatan keselamatan pasien kepada komite
yang membidangi keselamatan pasien yang ditetapkan oleh mentri.
4.Pelaporan insiden keselamtan pasien dibuat secara anomym dan di
tunjukan untuk mengoreksi sistim dalam rangka meningkatkan
keselamatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai