Anda di halaman 1dari 17

STANDAR AUDIT SEKTOR PUBLIK

VERGES J ILILEWA
202186007
2
TUJUAN PEMBELAJARAN

1.Perkembangan standar audit sektor publik


2.Standar pemeriksaan audit sektor public
3.Fungsi standar audit sektor publik
4. kaKerangka pikir standar audit sektor publik
5.Objek audit sektor publik.standar nomenklatur
6.Persiapan pelaksanaan audit sektor publik
a.kesiapan pasitas auditor
b.penentuan format laporan
c.penentuan aturan audit
7.Contoh:SAP dan SPKN,GAGAS,IAS,INTOSAI
Perkembangan standar audit sektor publik terus berlangsung sebagai tanggapan terhadap
dinamika yang terjadi dalam pemerintahan dan entitas sektor publik. Berikut beberapa
perkembangan utama dalam hal ini:

1.standar internasional:
organisasi seperti international organization of supreme audit institutions (INTOSAI) dan
international federation of accountants (IFAC) terus mengembangkan standar audit
internasional untuk sektor publik. Contohnya, standar pelaporan keuangan pemerintah
(government financial reporting standards - GFRS) yang dikeluarkan oleh international
public sector accounting standards board (IPSASB).

2.Akuntabilitas dan transparansi:


standar audit sektor publik semakin menekankan pada akuntabilitas dan transparansi.
Standar ini dirancang untuk memastikan bahwa entitas publik memberikan informasi yang
akurat dan terpercaya kepada pemangku kepentingan.

3.Penerapan teknologi:
perkembangan teknologi telah mempengaruhi praktik audit sektor publik. Penggunaan
teknologi seperti analisis data besar (big data analytics), kecerdasan buatan (artificial
intelligence), dan blockchain dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas audit.
4.kerangka kerja risiko:
auditor sektor publik semakin menggunakan kerangka kerja risiko dalam
perencanaan dan pelaksanaan audit. hal ini membantu mereka untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespons risiko-risiko yang relevan
dalam konteks entitas sektor publik.

5.auditoritas pemerintah yang lebih independen:


banyak negara telah memperkuat independensi auditor sektor publik,
termasuk melalui peningkatan kemandirian badan audit atau auditor
independen yang bertugas mengaudit keuangan pemerintah.

6.peningkatan pemeriksaan kinerja:


selain pemeriksaan keuangan, ada peningkatan fokus pada pemeriksaan
kinerja di sektor publik. auditor sekarang juga menilai apakah entitas
publik mencapai tujuan-tujuan mereka secara efisien dan efektif.
5

7.inklusi aspek lingkungan dan sosial:


standar audit sektor publik juga mulai mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial
dalam evaluasi kinerja pemerintah dan entitas sektor publik lainnya. hal ini mencerminkan
peningkatan kesadaran akan isu-isu keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.

8.peningkatan transparansi dan pelaporan:


ada tekanan yang semakin besar untuk meningkatkan transparansi dan pelaporan di sektor
publik. standar audit terbaru sering kali menekankan pada kewajiban untuk memberikan
informasi yang jelas dan mudah dipahami kepada pemangku kepentinga
Standar pemeriksaan audit sektor publik merujuk pada panduan atau pedoman yang digunakan oleh auditor untuk
melaksanakan audit terhadap entitas atau organisasi yang beroperasi di sektor publik, seperti pemerintah, lembaga
publik, dan badan pemerintah lainnya. Berikut adalah beberapa standar pemeriksaan audit yang umum digunakan di
sektor publik:

1.standar pemeriksaan umum:


standar pemeriksaan umum, seperti standar pemeriksaan umum (generally accepted government auditing standards -
GAGAS) di amerika serikat atau international standards on auditing (ISA) yang dikeluarkan oleh international federation
of accountants (IFAC), memberikan panduan umum untuk melakukan audit, termasuk audit di sektor publik.

2.Standar pemeriksaan kinerja:


standar pemeriksaan kinerja mengatur cara auditor mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan ekonomi dari program-
program atau kegiatan-kegiatan pemerintah. Contoh standar ini adalah standar pemeriksaan kinerja (performance audit
standards) yang dikeluarkan oleh INTOSAI.

3.Standar pemeriksaan keuangan:


standar pemeriksaan keuangan memberikan panduan tentang bagaimana melakukan audit atas laporan keuangan entitas
sektor publik. Contoh standar ini termasuk GAGAS di amerika serikat dan standar audit sektor publik (public sector audit
standards - PSAS) yang dikeluarkan oleh INTOSAI.

4Standar pemeriksaan kepatuhan:


standar pemeriksaan kepatuhan menetapkan pedoman untuk menilai apakah entitas sektor publik telah mematuhi
peraturan dan kebijakan yang berlaku. Ini termasuk standar pemeriksaan kepatuhan (compliance audit standards) yang
dikeluarkan oleh INTOSAI.
5.Standar Pemeriksaan Investigatif: 7

• Standar pemeriksaan investigatif memberikan pedoman tentang bagaimana


melakukan audit terhadap dugaan penyalahgunaan, penipuan, atau
pelanggaran hukum lainnya. Contoh standar ini adalah Standar Pemeriksaan
Investigatif (Investigative Audit Standards) yang dikeluarkan oleh INTOSAI.
6.Standar Pemeriksaan Entitas Publik:
• Beberapa negara memiliki standar audit khusus untuk entitas publik, yang
disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan audit sektor publik di negara
tersebut.
7.Standar Pemeriksaan Berbasis Risiko:
• Standar ini menekankan pada pendekatan audit yang didasarkan pada
evaluasi risiko. Auditor harus mengidentifikasi, menilai, dan merespons
risiko-risiko yang relevan dalam konteks entitas sektor publik yang diaudit.
Standar audit sektor publik memiliki beberapa fungsi penting yang mendukung tujuan audit dan pengelolaan keuangan yang baik di 8
entitas sektor publik. Berikut adalah beberapa fungsi utama standar audit sektor publik:
1. Memberikan Kerangka Kerja Bersama: Standar audit sektor publik menyediakan kerangka kerja bersama yang digunakan oleh
auditor untuk melaksanakan audit dengan konsistensi dan profesionalisme. Ini membantu memastikan bahwa audit dilakukan
secara sistematis dan efektif.
2. Meningkatkan Akuntabilitas: Standar audit sektor publik membantu meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
dan operasional entitas sektor publik. Dengan mengikuti standar audit yang ditetapkan, entitas tersebut diharapkan dapat
memenuhi standar akuntabilitas yang diharapkan oleh pemangku kepentingan.
3. Menjamin Kualitas Audit: Standar audit sektor publik mengatur praktik audit untuk memastikan bahwa audit dilakukan dengan
standar tertinggi profesionalisme, integritas, dan objektivitas. Ini membantu memastikan bahwa laporan audit memberikan
informasi yang akurat dan dapat diandalkan kepada pemangku kepentingan.
4. Mendorong Transparansi: Standar audit sektor publik mendorong transparansi dalam pengelolaan keuangan dan operasional
entitas sektor publik dengan memastikan bahwa informasi yang diaudit disajikan secara jelas, lengkap, dan mudah dipahami oleh
pemangku kepentingan.
5. Menekankan Evaluasi Risiko: Standar audit sektor publik menekankan pada pendekatan audit yang didasarkan pada evaluasi
risiko. Ini membantu auditor untuk mengidentifikasi, menilai, dan merespons risiko-risiko yang relevan dalam konteks entitas
sektor publik yang diaudit.
6. Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya: Dengan memberikan panduan tentang praktik audit yang efisien dan efektif,
standar audit sektor publik membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya audit. Hal ini penting terutama dalam konteks
keterbatasan sumber daya yang sering dialami oleh badan audit dan entitas sektor publik.
9
Kerangka pikir standar audit sektor publik adalah panduan atau prosedur yang
digunakan oleh auditor untuk melakukan audit terhadap entitas sektor publik,
seperti pemerintah daerah, lembaga pemerintah, dan badan-badan publik lainnya.
Kerangka pikir ini memberikan arahan kepada auditor tentang bagaimana mereka
harus merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan hasil audit mereka. Berikut
adalah kerangka pikir standar audit sektor publik yang umum digunakan:

1.Pemahaman Entitas dan Lingkungan: Auditor harus memahami secara


menyeluruh tentang entitas yang akan diaudit, termasuk lingkungan di mana entitas
tersebut beroperasi. Ini termasuk memahami struktur organisasi, tujuan, kebijakan,
prosedur, dan risiko yang relevan.

2.Penilaian Risiko: Auditor harus mengevaluasi risiko yang relevan dengan entitas
yang diaudit, termasuk risiko keuangan dan non-keuangan. Ini melibatkan
identifikasi area-area yang mungkin rentan terhadap kesalahan atau
penyalahgunaan.

3.Perencanaan Audit: Berdasarkan pemahaman dan penilaian risiko, auditor harus


merencanakan audit mereka. Ini termasuk menentukan sumber daya yang
diperlukan, jadwal audit, dan metode yang akan digunakan.
4.Pengumpulan Bukti: Auditor harus mengumpulkan bukti yang cukup dan sesuai untuk 10
mendukung temuan dan kesimpulan mereka. Ini melibatkan penggunaan berbagai teknik
audit, seperti inspeksi dokumen, pengamatan, konfirmasi, dan perhitungan.
5.Evaluasi Bukti: Auditor harus mengevaluasi bukti yang telah dikumpulkan untuk
menentukan apakah ada kejanggalan atau kesalahan yang signifikan. Ini melibatkan penilaian
terhadap kepatuhan terhadap standar akuntansi, kebijakan, dan prosedur yang berlaku.
6.Kesimpulan dan Laporan: Berdasarkan evaluasi bukti, auditor harus membuat kesimpulan
tentang kewajaran laporan keuangan dan efektivitas pengendalian internal entitas. Auditor
kemudian menyusun laporan audit yang berisi temuan, rekomendasi, dan pendapat mereka.
7.Tindak Lanjut: Auditor dapat memberikan rekomendasi untuk perbaikan atau perbaikan
tindak lanjut atas masalah yang diidentifikasi selama audit. Entitas yang diaudit kemudian
diharapkan untuk mengambil tindakan yang diperlukan sebagai tanggapan atas rekomendasi
tersebut.
• Objek audit dalam sektor publik meliputi beragam aspek dan entitas yang diperiksa oleh auditor. 11
Berikut adalah beberapa objek audit yang umum dalam sektor publik beserta standar nomenklatur yang
biasanya digunakan:
1.Laporan Keuangan: Audit laporan keuangan merupakan fokus utama audit sektor publik. Ini mencakup
pemeriksaan akurasi, kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku, dan transparansi dalam pelaporan
keuangan. Nomenklatur yang digunakan mencakup:
• Neraca: Pemeriksaan atas kebenaran dan kelengkapannya.
• Laporan Laba Rugi: Pemeriksaan atas pendapatan, beban, dan laba atau rugi.
• Laporan Arus Kas: Pemeriksaan atas aliran kas masuk dan keluar selama periode tertentu.
• Catatan atas Laporan Keuangan: Pemeriksaan atas informasi tambahan yang melengkapi laporan
keuangan, seperti kebijakan akuntansi dan catatan keterangan.
2.Pengelolaan dan Penggunaan Aset Publik: Auditor juga memeriksa bagaimana entitas sektor publik
mengelola dan menggunakan aset publik. Ini termasuk tanah, bangunan, fasilitas, dan infrastruktur.
Nomenklatur yang terkait meliputi:
• Audit Aset Tetap: Pemeriksaan atas pencatatan, penilaian, dan pengelolaan aset tetap.
• Audit Persediaan: Pemeriksaan atas stok barang atau inventaris yang dimiliki oleh entitas sektor
publik.
3.Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Publik: Audit juga mencakup pengelolaan dan pemanfaatan dana
publik yang diterima atau dikelola oleh entitas sektor publik. Nomenklatur terkait meliputi:
• Audit Dana Pemerintah: Pemeriksaan atas penerimaan dan pengeluaran dana pemerintah, termasuk
dana hibah, dana bantuan, dan dana pajak.
• Audit Kinerja Program: Pemeriksaan atas efisiensi dan efektivitas program-program yang didanai
oleh dana publik.
4.Kepatuhan Terhadap Regulasi dan Kebijakan: Auditor memeriksa apakah entitas sektor publik
mematuhi regulasi, kebijakan, dan peraturan yang berlaku. Ini dapat mencakup:
• Audit Kepatuhan: Pemeriksaan atas kepatuhan entitas terhadap peraturan perundang-undangan,
peraturan, atau kontrak yang relevan.
• Audit Kebijakan: Pemeriksaan atas implementasi kebijakan internal entitas.
5.Pengendalian Internal: Auditor juga mengevaluasi efektivitas pengendalian internal entitas sektor publik
untuk memastikan akuntabilitas, kepatuhan, dan efisiensi. Nomenklatur terkait meliputi:
• Audit Pengendalian Internal: Pemeriksaan atas sistem pengendalian internal entitas.
• Audit Risiko: Pemeriksaan atas identifikasi, penilaian, dan pengelolaan risiko dalam entitas sektor
publik.
Persiapan pelaksanaan audit sektor publik melibatkan beberapa tahapan penting, termasuk persiapan
pasitas auditor, penentuan format laporan, dan penentuan aturan audit. Berikut adalah penjelasan
singkat tentang masing-masing aspek:
a. Kesiapan Pasitas Auditor:
•Pelaksanaan audit yang efektif memerlukan auditor yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan
pengalaman yang memadai. Persiapan pasitas auditor melibatkan:
• Pendidikan dan pelatihan: Memastikan bahwa auditor memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan dalam audit sektor publik, termasuk pemahaman yang
mendalam tentang standar audit yang relevan.
• Penugasan tim: Menentukan tim auditor yang sesuai dengan kebutuhan audit, termasuk
memastikan bahwa mereka memiliki keahlian yang relevan dan distribusi tugas yang tepat.
• Sumber daya: Memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan
audit, termasuk akses ke teknologi, perangkat lunak audit, dan dukungan administratif yang
diperlukan.
b. Penentuan Format Laporan:
•Format laporan audit sektor publik harus sesuai dengan kebutuhan dan standar yang berlaku. Ini dapat mencakup:
• Struktur laporan: Menentukan elemen-elemen yang harus dimasukkan dalam laporan audit, seperti
ringkasan eksekutif, temuan utama, rekomendasi, dan pendapat auditor.
• Bahasa dan gaya: Memilih bahasa yang jelas dan gaya yang sesuai agar laporan mudah dipahami oleh
pembaca yang beragam.
• Kepatuhan standar: Memastikan bahwa format laporan sesuai dengan persyaratan standar audit yang
berlaku di wilayah atau yurisdiksi yang relevan.
c. Penentuan Aturan Audit:
•Aturan audit adalah pedoman atau prosedur yang harus diikuti oleh auditor selama pelaksanaan audit. Ini meliputi:
• Standar audit: Memilih standar audit yang relevan, seperti Standar Audit Internasional (ISA) untuk audit
sektor publik yang diterbitkan oleh IFAC (International Federation of Accountants).
• Prosedur audit: Menentukan prosedur audit yang akan digunakan untuk memeriksa entitas sektor publik,
termasuk perencanaan audit, pengumpulan bukti, evaluasi risiko, dan pembuatan kesimpulan.
• Etika audit: Menetapkan aturan dan kode etik yang harus diikuti oleh auditor dalam menjalankan tugas
mereka, termasuk prinsip-prinsip independensi, integritas, dan objektivitas.
Berikut ini adalah beberapa contoh standar atau kerangka kerja audit yang sering
digunakan dalam audit sektor publik:
1.SAP (Standar Audit Pemerintah):
1. SAP adalah standar audit yang digunakan di Indonesia untuk audit entitas sektor
publik, termasuk pemerintah daerah, lembaga pemerintah, dan badan-badan publik
lainnya.
2. SAP diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Indonesia dan mencakup
panduan-panduan audit yang mengatur berbagai aspek audit sektor publik, seperti
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil audit.
2.SPKN (Standar Pemeriksaan Keuangan Negara):
1. SPKN adalah standar audit yang diterapkan di Indonesia oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) dalam melakukan pemeriksaan keuangan negara.
2. SPKN mencakup pedoman-pedoman yang diikuti oleh auditor dalam melakukan
audit laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah, serta lembaga negara
lainnya.
3.GAGAS (Generally Accepted Government Auditing Standards):
1. GAGAS adalah standar audit pemerintah yang digunakan di Amerika Serikat.
2. Standar ini dikeluarkan oleh Government Accountability Office (GAO) dan memberikan
kerangka kerja bagi auditor pemerintah federal, negara bagian, dan lokal untuk melakukan
audit yang independen dan obyektif.
4.IAS (International Auditing Standards):
3. IAS adalah standar audit internasional yang diterbitkan oleh International Federation of
Accountants (IFAC).
4. Meskipun dirancang untuk digunakan dalam audit sektor swasta, beberapa prinsip dan
pedoman yang termuat dalam IAS dapat diadopsi atau disesuaikan untuk audit sektor
publik.
5.INTOSAI (International Organization of Supreme Audit Institutions):
5. INTOSAI adalah organisasi internasional yang terdiri dari badan-badan pemeriksa
keuangan tertinggi (Supreme Audit Institutions/SAs) di berbagai negara.
6. INTOSAI mengembangkan standar audit dan pedoman praktik terbaik yang dikenal sebagai
"ISSAI" (International Standards of Supreme Audit Institutions) untuk membantu
anggotanya dalam melakukan audit sektor publik yang efektif dan efisien.
siang-siang pergi ke kota
Jangan lupa membeli alpukat
Demikian presentasi kita
Semoga bisa bermanfaat

TERIMA KASIH

KALWEDO….

Anda mungkin juga menyukai