Anda di halaman 1dari 10

Direct Observation of Procedural Skills

Rhinoskopi Posterior

Preceptor :
dr. Fivien Fedriani, Sp.THT-KL

Oleh :
Salsabila Nurislami 2318012041
Haninovita Purnamasari 2318012031
Aulia Ghina Sabila

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
and illustrations KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL
RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
Indikasi

- Melihat rongga hidung bagian belakang & nasofaring


- Memeriksa kelainan nasofaring (termasuk hipertrofi adenoid, post nasal
drip)
- Pasien yang tidak dapat diperiksa dengan nasal endoskopi
- Pasien yang alergi terhadap anestesi topikal/dekongestan yang
digunakan untuk pemeriksaan nasal endoskopi
Alat

Headlamp Spatel lidah

Kaca
Nasofaring Lampu bunsen
Prosedur Pemeriksaan

• Menyemprotkan lidokain spray pada mulut pasien, tunggu beberapa


menit. Sambil menunggu pemeriksa menyiapkan alat, mencuci tangan dan
menggunakan handscoon.

• Kaca nasofaring dihangatkan dengan api lampu bunsen untuk mencegah


kaca mengembun akibat udara pernapasan

• Sebelum dimasukan cek suhu kaca nasofaring pada kulit tangan kiri
pemeriksa
Prosedur Pemeriksaan

• Kaca nasofaring dipegang pada tangan kanan dan spatel lidah dipegang
tangan kiri pemeriksa

• Minta pasien membuka mulutnya lalu spatel lidah ditekan 2/3 bagian
dorsum lidah

• Pasien bernapas dengan mulut supaya uvula terangkat ke atas dan kaca
nasofaring menghadap ke atas dimasukan melalui mulut, ke bawah uvula
sampai ke nasofaring (jangan sampai menyentuh dinding posterior faring)
Prosedur Pemeriksaan

• Setelah kaca sampai di nasofaring, pasien diminta bernapas melalui


hidung agar uvula turun dan nasofaring terbuka

• Pertama lihat bagian belakang septum dan koana dengan kaca nasofaring

• Putar perlahan kaca nasofaring ke kanan dan ke kiri untuk mengamati


struktur dalam hidung
Prosedur Pemeriksaan

• Putar tungkai cermin ke lateral 🡪 terlihat margo posterior septum nasi,


konka superior, inferior dan media serta meatus superior dan meatus
media

• Putar cermin lebih lateral lagi 🡪 untuk mengidenfikasi torus tubariurs


muara tuba eustachius dan fossa rosenmuller

Tim CSL FK UNILA, 2016


Hal yang dapat dinilai

• Septum nasi bagian belakang

• Nares posterior (koana)

• Sekret di dinding belakang


faring (post nasal drip) dengan
memutar kaca tenggorok lebih
ke lateral maka tampak konka
superior, konka media dan konka
inferior
Hal yang dapat dinilai

• Dapat dilihat
nasofaring,
perhatikan muara
tuba, torus tubarius,
dan massa di fossa
Rossenmuller.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai