Skor Indeks Literasi Zakat Nasional Tahun 2020 Nilai Indeks Literasi Wakaf Nasional Tahun 2020
100.00 100.00
40.00 37.97
40.00
20.00
20.00
0.00
0.00 Nilai Pemahaman Nilai Pemahaman Nilai Indeks Literasi
Skor Pemahaman Skor Pemahaman Skor Indeks Literasi Wakaf Dasar Wakaf Lanjutan Wakaf
Dasar Zakat Lanjutan Zakat Zakat
0-60 TINGKAT LITERASI RENDAH, 61-80 MODERATE, 81-100 TINGGI
DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF KEMENTERIAN AGAMA
Tempat pembayaran zakat yang paling banyak Bulan Ramadhan menjadi waktu yang paling
dipilih oleh masyarakat adalah Masjid atau banyak dipilih oleh masyarakat dalam
Mushola menunaikan zakat
Faktor aksesabilitas atau jangkauan tempat sumber informasi zakat yang paling dominan
menunaikan zakat menjadi faktor paling dominan adalah berasal dari ceramah agama
yang dipilih oleh masyarakat dalam menunaikan
zakat
ZAKAT
Wakaf melalui uang merupakan preferensi Wakif telah memilih Nazhir lembaga yang
masyarakat tertinggi dalam memilih jenis terpercaya sebagai sarana/tempat
wakaf yang ditunaikan menunaikan wakaf
KUA
KOMUNIKASI &
OPTIMALISASI PERTANGGUNG JAWABAN
KERJASAMA & PERAN PENYULUH,
TEKNOLOGI SINERGI AMIL KUA, MASJID, ORMAS
PUBLIK
SDM-Amil -> karena pekerjaan amil belum dianggap sebagai profesi bergengsi
seperti Islamic bankers, consultant, karyawan BUMN, dosen, dsb., sehingga menjadi
amil bukanlah pilihan profesi favorit bagi para fresh graduate berbakat.
Terbatas dan rendahnyanya sumber daya manusia amil zakat. Masih banyak
pegawai OPZ belum full time, profesi amil kurang bonafide, kualitas dan kuantitas
SDM masih rendah keterbatasan SDM amil yang profesional, terutama
BAZNAS/LAZ skala Kab/kota
Oleh karena itu, timbullah masalah-masalah, seperti:
1) Rendahnya Kualitas SDM-Amil; 2) Rendahnya Profesionalitas SDM-Amil; 3)
Rendahnya semangat SDM-Amil; 4) Rendahnya Penghargaan kepada SDM; 5)
Rendahnya Minat Menjadi Amil; dan 6) Belum ada Sertifikasi Amil dan Relawan
(tahap proses KKNI)
Overview : Karena pandangan umum bahwa zakat cukup dikelola secara informal saja, sehingga
kegiatan zakat termasuk kegiatan sosial keagamaan, tidak perlu dikelola secara profesional,
kredibel, dan transparan seperti halnya institusi komersial. Hal ini terlihat dari banyaknya
amil zakat yang tergolong sebagai Amil Tradisional, yang belum ditata, dibina, dikembangkan
menjadi amil yang profesional dan dipercaya oleh masyarakat.
Organisasi pengelola zakat (OPZ) BAZNAS & LAZ belum dikelola secara profesional sebagaimana
lembaga keuangan komersial, karena mindset bahwa OPZ adalah lembaga sosial (nonkomersial)
yang lebih bersifat informal, sehingga cukup dikelola seadanya saja.
Dengan demikian, muncullah masalah-masalah seperti:
1) Belum dikenalnya OPZ oleh masyarakat; 2) Rendahnya kredibilitas OPZ; 3) Lemahnya visi/misi
OPZ; 4) Lemahnya kepemimpinan OPZ; 5) Lemahnya perencanaan penghimpunan; dan 6)
Basis data zakat belum optimal (data base muzaki & mustahik)
267 OPZ
Telah mencapai status terakreditasi dan patuh syariah (AUDITABLE) berdasarkan
pemetaan yang dilakukan oleh Kementerian Agama
SINERGITAS LINTAS KEMENTERIAN & LEMBAGA DALAM MENDUKUNG OPTIMALISASI POTENSI ZAKAT
KHUSUSNYA DALAM TATA KELOLA ZAKAT NASIONAL SEHINGGA DAPAT BERMANFAAT BAGI
MASYARAKAT
DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF KEMENTERIAN AGAMA
KONDISI,
TANTANGAN DAN
GAP YANG DITEMUI
DALAM
PENGELOLAAN
WAKAF
Perikanan dan
UKM Kehutanan Pertanian Perekonomian
Kelautan
Hasil Penelitian bahwa Nazir belum secara bekerja secara profesional hal ini ditunjukan dengan
500 nazhir di 11 propinsi
menunjukkan jumlah nazir yang bekerja secara penuh (full time) sangat minim (16%).
Umumnya mereka bekerja Sambilan (part time) (84%). Mereka melakukan pekerjaan tetap, seperti
pegawai PNS/swasta, petani pedagang dan sebagainya
MENURUT DATA TANAH WAKAF DI Indonesia SEBANYAK 44% UNTUK MASJID, 29%
UNTUK MUSHOLLA, 4% UNTUK MAKAM DAN 10 % UNTUK MADRASAH/SEKOLAH
Kemenag Ditjen Bimas Islam & KEMENAKER segera menerbitkan pedoman atau
Standar Kompetensi Kerja Nazhir Secara Nasional
SKKNI NAZHIR
Kementerian Agama bersama BWI & FORUM WAKAF PRODUKTIF menginisasi pembuatan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yaitu rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas
dan syarat jabatan yang ditetapkan. Dengan harapan para Nazhir bisa lebih profesional, transparan dan
akuntabel dalam melaksanakan pengelolaa Wakaf sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.
37 KOMPETENSI NAZIR
SKKNI NAZHIR terdapat 37 Unit Kompetensi yang terdiri dari pengelolaan wakaf
(Pengumpulan, Manajemen Tata Kelola Harta Benda Wakaf, Menjaga dan
Mengembangkan Aset Wakaf, Menyalurkan Hasil Manfaat Harta Benda Wakaf)
DALAM SETIAP KONTEN PROFIL NAZIR, BERITA WAKAF, INFORMASI TERBARU WAKAF,
PORTOFOLIO ASET WAKAF DIMUAT PADA WEBSITE & SOSIAL MEDIA DENGAN
BAHASA RINGAN & MUDAH DIPAHAMI
TUJUANNYA UNTUK MEMUDAHKAN PARA CALON WAKIF BARU, GENERASI MUDA SERTA
WAKIF POTENSIAL LAINNYA. SEHINGGA PERLU SEGMENTASI WAKIF
- Kenaikan porsi hak nazhir dari 10% menjadi 15% bisa diskusikan
- Asuransi harta benda wakaf
- Optimalisasi Tanah wakaf & wakaf uang untuk kegiatan ekonomi produktif
- Mendorong bantuan hibah APBD untuk dana operasional BWI provinsi &
Kab/Kota
- Sanksi pidana tindakan penyalahgunaan pengelolaan wakaf
- Pemilihan anggota BWI melalui tim seleksi
- Manajemen dokumen fisik AIW di KUA dan data BWI daerah
- kua & sekolah berada di tanah wakaf, bagaimana nasib dan keadaanya ?
Memberikan konsultasi teknis dan melakukan pendampingan bagi nazhir wakaf produktif
berupa pelatihan manajemen usaha, penyusunan Business Plan, mitigasi risiko usaha, akses
pangsa pasar serta pelatihan lainnya yang bertujuan untuk pengembangan wakaf produktif
Menyiapkan pendanaan dari wakaf uang atau wakaf lainnya untuk mendukung Program
project inkubasi wakaf produktif
Melakukan koordinasi dan sinkronisasi hasil pelaksanaan program secara berkala kepada
Direktorat pemberdayaan zakat dan wakaf
@literasizakatwakaf @zakatwakaftoday
2.477.599 orang
Telah mengikuti edukasi dan literasi zakat dan wakaf
(Terdiri dari Kelas literasi secara daring melalui zoom dan youtube, sosialisasi melalui sosial media, e leraning dengan
tema zakat dan wakaf secara intensif & konten edukasi zakat dan wakaf di sosial media serta animasi zakat dan wakaf di
Youtube)
Sepanjang tahun 2020 & 2021 berjalan telah dilakukan Kegiatan Pembuatan dan Penyebaran konten di akun media sosial
Literasi Zakat Wakaf di Instagram, Facebook, dan Twitter dengan kategori konten: Knowledge, Tips, Studi Kasus, Program
Kerja, Event, Greeting (moment), Kutipan, dan Funfact