Ananta Toer
Orientasi
• Pada 1950-an ia tinggal di Belanda sebagai bagian dari program pertukaran budaya, dan ketika kembali
ke Indonesia ia menjadi anggota Lekra.
• Gaya penulisannya berubah selama masa itu, sebagaimana yang ditunjukkan dalam karyanya Korupsi,
fiksi kritik pada pamong praja yang jatuh di atas perangkap korupsi. Hal ini menciptakan friksi antara
Pramoedya dan pemerintahan Soekarno.
• Selama masa itu, ia mulai mempelajari penyiksaan terhadap Tionghoa Indonesia, kemudian ia pun mulai
berhubungan erat dengan para penulis di Tiongkok.
• Selain pernah ditahan selama 3 tahun pada masa kolonial dan 1 tahun pada masa Orde lama, selama masa
Orde baru Pramoedya merasakan 14 tahun ditahan sebagai tahanan politik tanpa proses pengadilan.
Penahanan
• Mereka tidak setuju, Pramoedya tidak pantas diberikan hadiah dan menuntut
pencabutan penghargaan yang dianugerahkan kepada Pramoedya.
• Pada 6 Februari 2006 di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, diadakan pameran khusus
tentang sampul buku dari karya Pramoedya. Pameran ini sekaligus hadiah ulang tahun
ke-81 untuk Pramoedya
Sikap yang diteladani
● Melakukan hal yang benar tanpa takut dibenci oleh semua orang.
● Tetap bersikap positif disaat difitnah oleh orang-orang tentang hal buruk.
“Dalam hidup kita, cuma satu yang kita
punya, yaitu keberanian. Kalau tidak
punya itu, lantas apa harga hidup kita
ini?”
—Pramoedya Ananta Toer