Anda di halaman 1dari 9

Pramoedya

Ananta Toer
Orientasi

Pramoedya Ananta Toer

❖ Lahir pada, 6 Februari 1925 di kabupaten


Blora
❖ Beliau adalah seorang pengarang yang
produktif dalam sejarah sastra Indonesia.
❖ Beliau sudah menghasilkan lebih dari 50 karya
dan diterjemahkan kedalam lebih dari 42
Bahasa asing.
Biodata
1) Pramoedya dilahirkan di Blora pada tahun 1925 di jantung Pulau Jawa,
sebagai anak sulung dalam keluarganya.
2) Ayahnya adalah seorang guru, ibunya seorang penjual nasi.
3) Nama asli Pramoedya adalah Pramoedya Ananta Mastoer, sebagaimana
yang tertulis dalam koleksi semi-otobiografinya yang berjudul Cerita
Dari Blora.
4) Pramoedya menempuh pendidikan pada Sekolah Kejuruan Radio di
Surabaya , dan kemudian bekerja sebagai juru ketik untuk surat kabar
Jepang di Jakarta selama Penjajahan.
5) Ia bergabung dengan banyak organisasi contohnya :

❑ Anggota Nederland Center, ketika masih di Pulau Buru, 1978.

❑ Anggota kehormatan PEN American Center, AS, 1987


Peristiwa dan Masalah
• Pada masa kemerdekaan Indonesia, ia mengikuti kelompok militer di Jawa. Ia menulis cerpen serta buku
di sepanjang karier militernya dan ketika dipenjara Belanda di Jakarta pada 1948 dan 1949.

• Pada 1950-an ia tinggal di Belanda sebagai bagian dari program pertukaran budaya, dan ketika kembali
ke Indonesia ia menjadi anggota Lekra.

• Gaya penulisannya berubah selama masa itu, sebagaimana yang ditunjukkan dalam karyanya Korupsi,
fiksi kritik pada pamong praja yang jatuh di atas perangkap korupsi. Hal ini menciptakan friksi antara
Pramoedya dan pemerintahan Soekarno.

• Selama masa itu, ia mulai mempelajari penyiksaan terhadap Tionghoa Indonesia, kemudian ia pun mulai
berhubungan erat dengan para penulis di Tiongkok.

• Selain pernah ditahan selama 3 tahun pada masa kolonial dan 1 tahun pada masa Orde lama, selama masa
Orde baru Pramoedya merasakan 14 tahun ditahan sebagai tahanan politik tanpa proses pengadilan.
Penahanan

• Ia dilarang menulis selama


masa penahanannya di
Pulau Buru, namun masih dapat
menyusun serial karya
terkenalnya yang berjudul
Bumi Manusia.

• Pramoedya dibebaskan dari tahanan pada 21 Desember


1979 dan mendapatkan surat pembebasan tidak bersalah
secara hukum dan tidak terlibat Gerakan 30 September,
tetapi masih dikenakan tahanan rumah di Jakarta hingga
1992
Penghargaan dan Karya
● Freedom to Write Award dari PEN American
Center, AS, 1988

● Penghargaan dari The Fund for Free


Expression, New York, AS, 1989

● Centenario Pablo Neruda, Chili, 2004

● The Norwegian Authors Union, 2004

● New York Foundation for the Arts Award,


New York, AS, 2000

● Fukuoka Cultural Grand Prize (


Hadiah Budaya Asia Fukuoka), Jepang, 2000
Kontroversi
• Ketika Pramoedya mendapatkan Ramon Magsaysay Award (1995) diberitakan
sebanyak 26 tokoh sastra Indonesia menulis surat 'protes' ke yayasan Ramon
Magsaysay

• Mereka tidak setuju, Pramoedya tidak pantas diberikan hadiah dan menuntut
pencabutan penghargaan yang dianugerahkan kepada Pramoedya.

• Semenjak Orde Baru berkuasa, Pramoedya tidak pernah mendapat kebebasan


menyuarakan suaranya sendiri, dan telah beberapa kali dirinya diserang dan dikeroyok
secara terbuka di koran.

• Pada 6 Februari 2006 di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, diadakan pameran khusus
tentang sampul buku dari karya Pramoedya. Pameran ini sekaligus hadiah ulang tahun
ke-81 untuk Pramoedya
Sikap yang diteladani
● Melakukan hal yang benar tanpa takut dibenci oleh semua orang.

● Tetap bersikap positif disaat difitnah oleh orang-orang tentang hal buruk.
“Dalam hidup kita, cuma satu yang kita
punya, yaitu keberanian. Kalau tidak
punya itu, lantas apa harga hidup kita
ini?”
—Pramoedya Ananta Toer

Anda mungkin juga menyukai