Anda di halaman 1dari 49

PEMBELAJARAN PARADIGMA

BARU
PADA KURIKULUM MERDEKA
Dr. Syaiful Khafid, S.H., M.Pd., M.M.
LOKAKARAYA IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
SMKS PGRI 1 LAMONGAN
Rabu, 8 Februari 2023
Setelah mengikuti lokakarya IKM, peserta mampu:
1. mendefinisikan pembelajaran paradigma baru dengan
kata-kata sendiri;
2. menjelaskan 8 unsur pendekatan kontekstual dalam
paradigma baru pembelajaran;
3. membedakan pembelajaran paradigma lama dan
paradima baru pada kurikulum merdeka;
4. menjabarkan profil pelajar Pancasila pada intrakurikulur
dan kokurikuler dalam perangkat pembelajaran
paradigma baru;
.
5. menjelaskan lima prinsip pembelajaran paradigma baru;
6. menerangkan fungsi asesmen diagnostik dalam
merencanakan pembelajaran;

7. mengenali potensi, minat, gaya belajar siswa yang


bervariasi;
8. menerapkan model pemberlajaran diferensiasi;

9. menerapkan model pembelajaran berbasis proyek; dan


10. menerapkan model pembelajaran penelitian yuridis.
.
Perbedaan Praktik Pembelajaran antara Abad Industri dan Abad Pengetahuan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Paradigma Lama (Abad Industri) Paradigma Baru (Abad
Pengtahuan)
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Guru sebagai pengarah Guru sebagai fasilitator, pembimbing,
konsultan
Belajar diarahkan kurikulum Belajar diarahkan siswa
Belajar dijadwal secara ketat dengan Belajar secara terbuka, fleksibel sesuai
waktu terbatas dengan kebutuhan
Terutana berdasarkan fakta Terutama berdasarkan proyek dan
masalah
Bersefiat teori, prinsip, dan survei Dunia nyata, aksi nyata, dan refleksi
teoretik
Pengulangan dan pelatihan Penyelidikan dan perancangan
Lanjutan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Paradigma Lama (Abad Industri) Paradigma Baru (Abad
Pengtahuan)
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Aturan dan prosedur Penemuan dan pencitaan
Kompetitif Kolaboratif
Berfokus pada kelas Berfokus pada masyarakat
Hasilnya ditentukan sebelumnya Hasil terbuka
Mengikuti norma Keragaman yang kreatif
Komputer sebagai objek belajar Komputer sebagai media semua jenis
belajar
Presntasi dengan media statis Interaksi multimedia yang dinamis
Komunikasi sebatas ruang kelas Komunikasi ke seluruh dunia (global)
Tes diukur dengan norma Unjuk kerja diukur pakar, mentor, kawan,
dan diri sendiri.
PEMBELAJARAN PARADIMA LAMA PEMBELAJARAN
PARADIGMA BARU
MENGAPA PENTING BERKIPRAH DI ERA HYBRID LEARNING ?
APA BEDA BLENDED DENGAN HYBRID LEARNING?
BLENDED HYBRID

SUMBER : Prof. Richardus Eko Indrajit


SUMBER : Prof. Richardus Eko Indrajit
SUMBER : Prof. Richardus Eko Indrajit
Sumber: Dr. Cepi Riyana, M.Pd
SUMBER : Prof. Richardus Eko Indrajit
SUMBER : Prof. Richardus Eko Indrajit
e. menggunakan pengelompokan yang fleksibel
Model penelitian yuridis dalam pembelajaran digagas
oleh Donald Oliver dan James P. Shover untuk membantu
siswa belajar berpikir secara sistematis mengenai isu-isu
kontemporer.

Model pembelajaran penelitian yuridis meliputi enam


tahap sebagai berikut.
Tahap 1: Identifikasi Kasus
 Guru memperkenalkan materi kasus.
 Guru mereviu fakta.
Tahap 2: Identifikasi Isu
 Siswa membuat sintesis antara fakta-fakta dan isu-isu
kebijakan publik.
 Siswa memilih satu isu kebijakan publik untuk
didiskusikan.
 Siswa mengenali nilai dan konflik.
 Siswa mengenali fakta dasar dan permasalahan seputar
definisi.
Tahap 3: Pemilihan Posisi
 Siswa mengartikulasikan posisinya.
 Siswa mengungkapkan prinsip dasar dari nilai-nilai sosial atau
konsekuensi suatu keputusan hakim.

Tahap 4: Eksplorasi Sikap, Pendirian, dan Argumentasi


 Siswa menjelaskan nilai-nilai yang dilanggar.
 Siswa membuktikan konsekuensi prinsip yang diinginkan dan
yang tidak diharapkan (faktual).
 Siswa membuat prioritas.
 Siswa menegaskan prioritas dan memaparkan minimnya
pelanggaran di dalamnya
Tahap 5: Penegasan dan Kualifikasi Prinsip
 Siswa menegaskan posisinya dan alasan memilih posisi
tersebut.
 Siswa mengualifikasi posisi.

Tahap 6: Uji Asumsi Faktual di Balik Posisi yang Dianggap


Terbaik
 Siswa mengenali asumsi faktual dan menentukan apakah
asumsi tersebut relevan atau tidak.
 Siswa menentukan konsekuensinya dan menguji validitas
aktualnya (apakah benar-benar akan terjadi?).

Anda mungkin juga menyukai