Anda di halaman 1dari 4

MODUL 8

PROFESI AKUNTAN SEBAGAI PENUNJANG

DALAM KEWAJIBAN PERPAJAKAN


Profesi Akuntan sangat menunjang dalam perpajakan, terutama membantu masyarakat dalam

membuat perhitungan objek pajak, memperhitungkan sisa hutang pajak, penyusunan laporan

keuangan, dan penyajian data yang diperlukan dalam melaksanakan kewajiban pajak, baik pajak

pusat yaitu Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai maupun pajak daerah terutama yang

mendasarkan atas transaksi, seperti atas pajak hotel, pajak parkir, pajak restoran, pajak katering,

dan lainnya terutama yang dikenakan atas pendapatan usaha.


Cara pencatatan dan pembukuan serta cara pelaporan keuangan perpajakan harus dilaksanakan
dan disajikan diatur dalam undang-undang tentang ketentuan umum perpajakan secara garis
besar.
Salah satu contoh pencatatan pada Pajak penghasilan, pajak penghasilan atas usaha entitas yang
bersangkutan dan kewajiban untuk memungut atau memotong pajak penghasilan dari pihak lain.
Contoh sehubungan dengan masing masing potongan pajak yaitu Pajak Penghasilan Pasal 21,
Pajak Penghasilan PPh 22, Pajak Penghasilan pasal 23, Pajak Penhasilan 26, PPN Masukan dan
PPN Keluaran serta Journal pada saat pembayaran dan pelaporan PPN. Hal yang mendasar yang
harus diperhatikan ialah pencatatan harus disertai dengan bukti transaksi yang memadai.
Misalnya pembayaran pajak harus ada bukti setoran bank yang menyatakan telah dibayar pajak
dan jumlah tertentu.
Dengan Self Assesment Wajib Pajak bertangggung jawab dalam menghitung, membayar dan

melaporkan sebagai bentuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan kewajiban pajaknya dan

Wajib pajak dianggap mengetahui peraturan dengar benar. Sebagai contoh misalnya dalam

pengaturan SPT tahunan yang dilaporkan ke KPP, bila tidak memenuhi syarat, maka laporan

tersebut tidak diterima sebagai Laporan SPT tahunan, melainkan hanya dianggap sebagai data.

Anda mungkin juga menyukai