Anda di halaman 1dari 20

Assesmen Awal

dalam Konseling
Nama Kelompok
• Mawadah Rahmah
(22113251059)
• Elya Rukhana (22113251072)
Chapter 8
01. Wawancara Penerimaan Awal

02. Mendefinisikan Masalah Klien

03. Keterampilan dan Teknik Wawancara

04. Mewawancarai Anak-Anak

05. Wawancara Awal Terstruktur dan Tidak Terstruktur

06. Kelebihan dan Keterbatasan Wawancara

07. Strategi Lain Yang Dapat Digunakan dalam Penilaian Awal

08. Menilai Masalah Tertentu di Sesi Awal

09. Pemeriksaan Status Mental


Wawancara Penilaian
Awal
01. 02.
Konselor sering kali menggunakan keterampilan
Informasi yang Dikumpulkan Informasi
wawancara untuk memulai proses konseling dan dalam Wawancara Awal Demografis

memperoleh informasi klinis yang relevan. Informasi yang dikumpulkan dalam wawancara
Biasanya di lingkungan kesehatan mental, informasi
demografis dikumpulkan melalui dokumen
konseling awal bervariasi tergantung pada
Wawancara awal atau wawancara pendahuluan, lingkungan (misalnya sekolah atau lembaga) dan
penerimaan suatu lembaga. Bagi konselor sekolah,
sebagian besar informasi demografis sudah ada dalam
biasanya mengumpulkan informasi tentang layanan yang diberikan oleh organisasi. arsip pendidikan siswa.

jangkauan dan ruang lingkup permasalahan,

03.
04.
Informasi Latar Belakang Riwayat Kesehatan
Konseli
Untuk memfasilitasi pemahaman konselor terhadap klien,
mereka biasanya perlu mengumpulkan informasi terkait latar Sebagai bagian dari pengumpulan informasi latar
belakang. Mengumpulkan informasi latar belakang bukan belakang klien, konselor harus memiliki pengetahuan
merupakan eksplorasi rinci tentang masa lalu klien, tentang kondisi medis klien sehingga mereka dapat
memahami klien secara holistik.
melainkan gambaran umum tentang latar belakang klien,
khususnya yang berkaitan dengan masalah yang diajukan.
Mendefinisikan Masalah
Klien

Setelah konselor mengumpulkan informasi Jelajahi setiap masalah penting dari Kumpulkan informasi spesifik mengenai
berbagai perspektif setiap permasalahan utama
tentang kekhawatiran yang muncul dan
latar belakang klien, wawancara awal harus
fokus pada pendefinisian masalah atau
permasalahan klien.

Mengkaji sejauh mana klien yakin bahwa


Menilai intensitas setiap masalah setiap masalah dapat diubah

Identifikasi metode yang sebelumnya digunakan


klien untuk memecahkan masalah
Keterampilan dan Teknik
Wawancara
• Yakinkan klien akan kerahasiaannya • Pertimbangkan latar belakang budaya
• Rumuskan pertanyaan dalam format klien
terbuka, bukan format tertutup • Dengarkan dengan penuh perhatian
• Ajukan pertanyaan dengan cara yang • Sesuaikan pendekatan Anda dengan

Wawancara yang baik dilakukan dengan mengumpulkan menerima dan penuh hormat masing-masing klien

informasi dengan cara yang terapeutik. Klien


memberikan respons yang berbeda terhadap berbagai
gaya terapi. Oleh karena itu, konselor perlu
memperhatikan isi wawancara awal dan proses yang
mereka gunakan dalam mengumpulkan informasi
tersebut.

• Hindari “pembicaraan” tentang topik


• Gunakan nada suara yang hangat dan
yang kurang penting
mengundang, namun tetap profesional
• Dorong klien untuk mengungkapkan
• Berikan waktu yang cukup, dan
perasaan, pikiran, dan perilaku secara
jangan terburu-buru klien
terbuka
menyelesaikan pertanyaan rumit
• Jika klien menyimpang dari topik yang
• Variasikan postur tubuh Anda agar
relevan, arahkan mereka kembali ke
tidak terlihat statis
topik yang sesuai
Mewawancarai Anak-Anak
Saran-saran sebelumnya mengenai wawancara, seperti membangun hubungan baik,
menyesuaikan kosakata dengan tingkat pendidikan klien, dan mengajukan pertanyaan dengan
cara yang hangat dan profesional, juga berlaku untuk anak-anak. Namun anak-anak terkadang
lebih sulit untuk diwawancarai sehingga konselor perlu menyesuaikan wawancara awal dengan
tingkat perkembangan anak.

Merrell (2007) berpendapat bahwa untuk mewawancarai anak secara efektif, pewawancara
harus memiliki pengetahuan tentang beberapa masalah perkembangan dasar dan mampu
menyusun wawancara sehingga sesuai dengan perkembangannya.
Wawancara Awal Terstruktur Dan Tidak
Terstruktur

Salah satu keputusan yang perlu diambil konselor pada sesi awal adalah apakah
akan menggunakan wawancara terstruktur atau tidak terstruktur:

01. Wawancara 02. Wawancara Tidak 03. Wawancara Semi


Terstruktur Terstruktur Terstruktur
Mempersiapkan daftar pertanyaan
Mempersiapkan daftar pertanyaan Wawancara yang bebas yaitu
yang akan diajukan kepada klien
terlebih dahulu sebelum diajukan konselor tidak menggunakan
tetapi urutan pengajuan pertanyaan
konselor dan urutan pertanyaan tidak pedoman wawancara.
tersebut bersifat fleksibel.
diubah.
Kelebihan dan Keterbatasan Wawancara

Kelebihan Keterbatasan

Semua jenis wawancara adalah


kemampuan untuk menanyai Batasannya wawancara
biasanya berkaitan dengan
klien tentang isu, masalah, dan
kurangnya bukti validasi
informasi pribadi.
dan pengaruh subjektivitas
konselor.
Strategi Lain Yang Dapat
Digunakan dalam Penilaian Awal
Daftar Periksa
(Checklist)
Melengkapi wawancara dengan Daftar periksa (checklist) dalam konseling
alat penilaian lainnya. Alat-alat ini adalah suatu daftar pernyataan tentang aspek-
dapat mencakup instrumen aspek yang mungkin terdapat dalam suatu

penilaian informal (misalnya situasi, tingkah laku, dan kegiatan


(individu/kelompok).
checklist atau skala penilaian)
yang dimasukkan ke dalam
dokumen awal.
Skala
Penilaian
Skala ini meminta klien atau pengamat
untuk memberikan sejumlah indikasi
mengenai masalah, sikap, atau sifat
kepribadian yang diukur.
Contoh Daftar Periksa (Checklist) dan Skala Penilaian

Daftar Periksa (Checklist) Skala Penilaian


Menilai Masalah Tertentu di Sesi Awal
Masalah-masalah tertentu harus mendapat pertimbangan khusus pada tahap-tahap
awal klien karena jika masalah ini diabaikan, bisa berakibat buruk, bahkan kematian
klien.

Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian


Penilaian
Potensi terhadap Pelecehan Penyalahgun
Bunuh Diri
Depresi Potensi Anak aan Zat
Kekerasan
• Morrison (2007) menyimpulkan bahwa pemeriksaan status
Pemeriksaan Status mental hanyalah sebuah pernyataan tentang bagaimana
Mental penampilan, perasaan, dan perilaku seseorang pada saat
pemeriksaan awal.
• Beberapa klien datang dengan tingkat labilitas yang tinggi dan
suasana hati mereka sering berubah selama wawancara awal.
• Kategori dalam pemeriksaan status mental meliputi proses
berpikir, isi pikiran, dan persepsi.
Riview Jurnal 1
Riview Jurnal 2
Riview Jurnal 3
Riview Jurnal 4
Riview Jurnal 5
Riview Jurnal 6
Kesimpulan
Pengumpulkan informasi rinci tentang permasalahan yang ada memberikan
dasar yang kuat untuk pemilihan intervensi dan pendekatan pemulihan. Dalam
mengumpulkan informasi klien, wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan
tidak terstruktur masing-masing memiliki kekuatan dan keterbatasan, dan pilihan
mana yang akan digunakan bergantung pada latar dan tujuan utama wawancara
klinis. Beberapa konselor memasukkan langkah-langkah penilaian formal dan
informal ke dalam dokumen awal yang diselesaikan oleh klien. Daftar periksa
dan skala penilaian dapat menjadi metode yang efisien untuk mengumpulkan
informasi. Penilaian awal yang dilakukan konselor terhadap klien juga perlu
mempertimbangkan isu-isu spesifik, seperti potensi bunuh diri, depresi,
kekerasan, pelecehan anak, atau penyalahgunaan obat-obatan. Dalam beberapa
situasi, seorang konselor mungkin diminta untuk menulis ringkasan pemeriksaan
status mental. konselor secara rutin melakukan pemeriksaan status mental untuk
menilai tingkat fungsi klien melalui serangkaian pertanyaan dan pengamatan
THANK
YOU
Mari
Diskus
i
Bersa
ma

Anda mungkin juga menyukai