Anda di halaman 1dari 75

Kompetensi Dasar :

3.1. Menganalisis dinamika dan kecenderungan


perubahan litosfer dan pedosfer serta
dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

Materi Pokok :
1. Berbagai bentuk muka bumi akibat tenaga
endogen & tenaga eksogen
• Bentuk Muka Bumi : Gunung, Bukit,
Lembah/Ngarai, Plato, Danau, Sungai, Laut,
Delta, Gurun, dsb.

• Keanekaragaman bentuk muka bumi


tercipta karena adanya proses endogen
(tektonisme, vulkanisme & seisme) dan proses
eksogen (pelapukan, pengikisan/erosi &
pengendapan).
Plato Roraima Venezuela, Brazil
Ngarai Grand Canyon tererosi oleh
Sungai Colorado Arizona USA
1. BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TEKTONISME
• Diatropisme : Pembentukan kembali kulit
bumi sehingga tercipta gunung, lembah,
lipatan dan sesar atau retakan.
Diatropisme dibagi menjadi 2 :
1. Epirogenesa
2. Orogenesa

1. Epirogenesa

Pengangkatan daratan/Lempeng benua


pada wilayah yang luas dengan laju lambat .
Epirogenesa dibedakan menjadi 2 :

- Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang


mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi,
sehingga permukaan air laut terlihat naik.

Contoh : akibat dari tenaga epirogenesa positif


adalah turunnya pulau-pulau di Indonesia
Bagian Timur
- Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang
mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi,
sehingga permukaan air laut terlihat turun.

Contoh : akibat dari tenaga epirogenesa negatif


adalah pengangkatan benua Asia.
2. Orogenesa

Pergerakan lempeng tektonis yang cepat dan meliputi


wilayah yang sempit. Tektonik Orogenesa biasanya
disertai proses pelengkungan (warping), lipatan
(Folding), patahan (Faulting) dan retakan (Jointing).

Contoh : Terbentuknya Alur Pegunungan Himalaya.


Macam-macam Bentuk Lipatan

1. Lipatan Tegak
2. Lipatan Miring
3. Lipatan Menggantung
4. Lipatan Isoklinal
5. Lipatan Rebah
6. Lipatan Kelopak
CONTOH LIPATAN DI ALAM
LIPATAN TEGAK
LIPATAN MIRING
LIPATAN MENGGANTUNG
LIPATAN ISOKLINAL
LIPATAN REBAH
LIPATAN KELOPAK
• Sesar/Patahan/Fault adalah bentuk-bentuk alam
di permukaan bumi sebagai akibat adanya proses
pematahan pada lapisan kulit bumi sehingga
batuan sebelah bergeser satu sama lain.

Blok batuan yang menyembul ke atas disebut


horst
Lembah akibat turunnya salah satu blok batuan
disebut slenk atau graben.
Berdasarkan Arah Gerakkannya
Sesar dibedakan menjadi :

1. Sesar Naik (Thrust fault atau Reverse fault)


2. Sesar Turun (Normal fault)
3. Sesar Mendatar (Strike slip fault atau
Transcurent fault atau Wrench fault)
4. Sesar Diagonal (Oblique atau diagonal fault)
CONTOH SESAR
2. Bentuk Muka Bumi Akibat Proses Vulkanisme
• Vulkanisme yaitu peristiwa naiknya magma
dari dalam perut bumi.

• Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit


bumi bagian dalam (sela-sela) dinamakan
intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma
sampai keluar ke permukaan bumi disebut
ekstrusi magma.
1. Batolit yang merupakan batuan intrusi sangat besar.
2. Pipa kawah (gang atau diatrema).
3. Lubang kepundan (kawah).
4. Sumbat kepundan. Erupsi dapat terjadi lagi bila aliran magma
terhalang sumbat kepundan.
5. Gunung api parasiter (adventif) atau anak gunung api, yang
muncul pada lereng.
6. Lakolit berbentuk lensa cembung.
7. Sills (retas) berbentuk tipis, mendatar, dan sejajar dengan
lapisan batuan.
Tanda Gunung akan Meletus
1. Suhu di sekitar gunung meningkat akibat dari
aktifitas magma yang mulai keluar ke permukaan
2. Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang
disertai getaran (gempa)
3. Mata air di sekitar gunung mengering
4. Munculnya semburan gas/ekshalasi berupa :
Karbonmonoksida, Karbondioksida, Hidrogen
Sulfida, Sulfurdioksida, dan Nitrogen yang dapat
membahayakan manusia.
5. Tumbuhan di sekitar gunung layu
6. Binatang di sekitar gunung bermigrasi menjauhi
puncak gunung
1. Bentuk Kerucut (Cone volcano):
tersusun dari batuan hasil letusan gunung api
yang menumpuk dan arah dan sumber
letusannya biasanya tidak berpindah/tetap.

2. Bentuk Kubah (Dome volcano):


tersusun dari batuan aliran lava yang
menumpuk karena masih agak cair,
bentuknya menyerupai kubah.
3. Bentuk Campuran (Strato volcano) : bentuknya
tidak beraturan, puncak-puncak gunung baru
dapat terbentuk karena letusan yang sangat
sering terjadi serta arah letusan yang relatif
berpindah.

4. Bentuk Perisai (Shield volcano) : terususun dari


batuan aliran lava sangat cair, berlereng landai
menyerupai tameng/perisai.
5. Bentuk Maar : gunung api yang lubang
kepundan berbentuk corong terbentuk karena
letusan kuat yang disebabkan oleh tekanan
uap air dan gas vulkanik.

6. Bentuk Kaldera : Gunung berapi jenis ini


terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang
melempar ujung atas gunung sehingga
membentuk kawah besar.
Gunung api Kerucut (G. Semeru – Lumajang Jatim)
Gunung api Kubah (G. Lassen, Sierra Nevada US)
Contoh : Perkembangan Kubah Lava Gunung Merapi
Gunung api Campuran/Strato vulcano (Merapi - DIY)
Gunung api Perisai (Mauna Loa – Hawaii)
Gunung api Maar (G. Rinjani – Lombok)
Gunung api Kaldera (Bromo – Probolinggo)
3. Bentuk muka bumi akibat Gempa Bumi
(Seisme)
adalah pergeseran lapisan batuan yang
menyebabkan terjadinya getaran yang
hebat. Gempa bumi pada umumnya dapat
merusak permukaan bumi.

Beberapa Isitilah dalam Kegempaan :


Hyposentrum : bawah
Episentrum : permukaan
Isoseista : kekuatan sama
Homoseista : waktu sama
• Hyposentrum pusat gempa yang berada di
dalam bumi
• Episentrum tempat dipermukaan bumi yang
terdekat dengan hyposentrum (biasa disebut
juga pusat gempa di permukaan bumi)
• Isoseista : Garis khayal yang menghubungkan
tempat-tempat di permukaan bumi yang
memiliki kekuatan gempa yang sama.
• Homoseista : Garis khayal yang
menghubungkan tempat-tempat di permukaan
bumi yang mencatat getaran gempa bumi
pertama kali dalam waktu yang bersamaan.
Jenis Gelombang Gempa

Dua jenis gelombang :


Ungu : Transversal Kuning : Longitudinal
1. Gelombang Primer (Compressional Wave)
- Berupa gelombang longitudinal (arah gerak
partikel searah dengan arah rambatan)
- Bisa merambat di segala jenis medium (padat,
cair, gas)
- Relatif paling “lembut” dibandingkan dengan
Gelombang Sekunder yang sangat merusak
- Kecepatan 1450 m/s di air, dan sekitar 5000
m/s di granit
Gelombang Primer
2. Gelombang Sekunder (Shear Wave)

- Berupa gelombang transversal (arah gerak


partikel tegak lurus dengan arah rambatan)
- Kecepatan 60% dari Gelombang Primer
- Bisa merambat di medium padat saja
- Efek kerusakan lebih besar dari Gelombang Primer.
Gelombang Sekunder
3. Gelombang Panjang/G.Permukaan/G.Cinta/
Surface wave/Love Wave
- Gelombang yang merambat di permukaan bumi

- Kecepatan 70% dari Gelombang Sekunder


- Paling merusak, terutama di daerah dekat
episentrum
- Ditemukan oleh A.E.H Love pada 1911
(Augustus Edward Hough)
Guncangan Naik Turun dan Bergeser
MENGHITUNG JARAK PUSAT GEMPA
Rumus Laska :
∆ = [ (S - P) – 1’ ] X 1 mega meter

∆ : Jarak pusat gempa ke tempat pencatat gempa


S : Waktu datang gelombang sekunder
P : Waktu datang gelombang primer
1’: konstanta (1 menit)
1 mega meter : 1000 km
Diketahui pada suatu tempat pencatatan gempa,
waktu datangnya gelombang gempa primer adalah
14.51’ 20” dan gelombang sekunder 14.52’ 32”.
Berapakah jarak pusat gempa dari tempat tersebut?
∆ = [(S – P) – 1’] X 1 mega meter
= [(14.52’ 32” – 14.51’ 20”) -1’] X 1 mega meter

= [(1’ 12”) – 1’] X 1 mega meter


= 12” X 1 mega meter
= ___
12 X 1000 km = 200 km
60
Diketahui pada suatu tempat pencatatan gempa,
waktu datangnya gelombang gempa primer adalah
00.00’ 00” dan gelombang sekunder 00.05’ 00”.
Berapakah jarak pusat gempa dari tempat tersebut?
∆ = [(S – P) – 1’] X 1 mega meter
= [(00.05’ 00” – 00.00’ 00”)] X 1 mega meter

= [(5’) – 1’] X 1 mega meter


= 4’X 1 mega meter
= 4’ X 1000 km = 4000 km
Menghitung Gelombang Sekunder
Stasiun pencatat gempa mencatat gelombang
primer terjadi pada pukul 21.40’.30’’ apabila
diketahui jarak episentrum gempanya adalah
5.250km, pada pukul berapa gelombang
sekundernya terjadi ....
Jarak Episentrum
_______________
S= [ + 1’ ] + P
1 Mega meter
5.250
_______________
= [ +1’ ] + 21.40’.30’’
1000
= [ 5,25 + 1’ ] + 21.40’.30’’
= 6,25 + 21.40’.30’’

25
6,25 = 6’ + ______ X 60
100
= 6’ + 15 ₺

= 6’. 15₺ + 21.40’.30’’


= 21.46’.45’’

Gelombang Sekunder datang pada pukul


21.46’.45″
Menghitung Gelombang Primer
Stasiun pencatat gempa mencatat gelombang
sekunder terjadi pada pukul 10.34’.36’’ apabila
diketahui jarak episentrum gempanya adalah
3.200km, pada pukul berapa gelombang primernya
terjadi ....
Jarak Episentrum
_______________
P= S - [ + 1’ ]
1 Mega meter
3.200
_________
= 10.34’.36’’ - [ +1’ ]
1000
= 10.34’.36’’ - [ 3,2 + 1’ ]
= 10.34’.36’’ - 4,2

4,2 = 20
4’ + ______ X 60
100
= 4’ + 12 ₺

= 10.34’.36’’ - 4’. 12₺

= 10.30’.24’’

Gelombang Primer datang pada pukul 10.30’.24″


Kompetensi Dasar :
3.1. Menganalisis dinamika dan kecenderungan
perubahan litosfer dan pedosfer serta
dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

Materi Pokok :
2. Pelapukan, Pengikisan dan Pengendapan
Bentang Alam Akibat Pengikisan dan
Pengendapan

1. PELAPUKAN
• Berbagai batuan di permukaan bumi (beku,
sedimen, metamorf) yang telah terbentuk
melalui berbagai proses akhirnya lama
kelamaan akan mengalami proses
penghancuran atau pelapukan.
• Pelapukan biologi: merupakan pelapukan yang
disebabkan oleh makhluk hidup. contoh:
tumbuhnya lumut pada batuan.
• Pelapukan fisika: merupakan pelapukan yang
disebabkan oleh perubahan suhu atau iklim.
contoh : perubahan cuaca.
• Pelapukan kimia: merupakan pelapukan yang
disebabkan oleh tercampurnya batuan dengan zat
- zat kimia lain sehingga merubah komposisi kimia
pada batuan semula. contoh: tercampurnya batu
oleh limbah pabrik yang mengandung bahan kimia.
2. EROSI
Proses pelepasan dan pengikisan materi
penyusun permukaan bumi, yaitu batuan
dan tanah yang dipindahkan dari satu
tempat ke tempat lain oleh tenaga alam (air,
angin dan es/gletser).

3. SEDIMENTASI
Proses pengumpulan atau pengendapan
berbagai materi hasil erosi pada daerah
yang lebih rendah.
EROSI AKIBAT GELOMBANG AIR LAUT (ABRASI)
Erosi batuan karena angin/KOROSI (Batu Jamur/Mushroom Rock)
Aliran Es mengikis bebatuan pada jalur yang dilewati
Pengendapan bebatuan oleh gletser
Proses pengendapan pasir oleh tenaga angin (Sand dunes)
Pengendapan material oleh aliran air membentuk delta.

Anda mungkin juga menyukai