Anda di halaman 1dari 16

Bakteri

Escherichia coli
KELOMPOK 5

Ardian Muhammad Aththariq 113121047


Rossiana Devani Taryanti 2350367019
Imel Kristi Monita 2350367024
Gambaran Umum Bakteri Escherichia coli

Berbentuk batang bersifat Gram-negatif, bersifat


fakultatif anaerob, tidak membentuk spora

Bakteri yang terdapat pada usus manusia untuk


membantu proses pencernaan

Namun, beberapa kelompok dapat menyebabkan


penyakit pada manusia, dikenal sebagai E. coli patogen
Beberapa jenis bakteri E. coli yang dapat menyebabkan penyakit usus, di antaranya:

Enterotoksigenik Escherichia coli (ETEC) Enteroinvasif Escherichia coli (EIEC)


1 Biasanya berkembang di masyarakat yang tidak memiliki 4 Jenis yang jarang orang temukan, tapi memiliki hubungan dekat
sanitasi air dan makanan memadai. dengan Shigella.

Enterohemorrhagic Escherichia coli (EHEC) Enteroagregatif Escherichia coli (EAEC)


Paling umum menyebabkan penyakit. Biasanya terkontaminasi Penyebab umum diare yang terjadi pada wisatawan di daerah
2 pada buah, sayuran, daging mentah atau kurang matang, dan
5 yang memiliki sumber daya sanitasi maupun yang tidak.
daging giling.

Enteropatogen Escherichia coli (EPEC) Escherichia coli yang melekat secara difus (DAEC)
3 Bakteri yang menyebabkan diare berair dan dapat menular dari 6 Jenis bakteri ini dapat menutupi permukaan sel tubuh yang
orang ke orang. terinfeksi.
Bakteri E. coli juga dikenal sebagai bakteri indikator sanitasi dan higiene, yaitu bakteri yang
keberadaannya dalam suatu produk pangan menunjukkan indikasi rendahnya tingkat sanitasi
yang diterapkan.

Keberadaan bakteri ini sering dikaitkan dengan adanya


kontaminasi yang berasal dari kotoran (feses)

Keberadaan bakteri E. coli pada air atau pangan menunjukkan adanya proses pengolahan yang
mengalami kontak dengan kotoran.
Contoh Kasus
E. coli dapat memproduksi toksin yang dikenal
dengan nama Shiga-toxin (STEC)

Bakteri STEC dapat hidup pada suhu 7 °C hingga 50


°C, dengan suhu optimal 37 °C

Toksin ini mempunyai kesamaan dengan Shigella


dysentriae, penyebab penyakit disentri.

Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu


basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga
menghentikan sintesis protein
Penyakit yang ditimbulkan bakteri E. coli

Keracunan Makanan Infeksi Saluran


Diare
Kemih (ISK)

RINGAN

Radang Paru- Meningitis Radang Kandung Sindrom Uremik


Paru Neonatorum Empedu (Kolestitis) Hemolitik

BERAT
GEJALA
• Sering kali berupa kram perut yang parah
• Diare (seringkali berdarah)
• Muntah
• Demam, yang biasanya tidak terlalu tinggi (kurang dari 101˚F/38.5˚C).

Pada penderita Sindrom Uremik Hemolitik, terdapat beberapa gejala yaitu :


• Dehidrasi
• Berkurangnya buang air kecil
• Kelelahan
• Kulit pucat (karena anemia)
• Kulit dan matakuning (akibat penyakit kuning)
• Bengkakkarenaretensicairan
• Kejang
Penularan Infeksi Bakteri E. coli

Makan makanan yang Makan atau minum produk Makan atau minum jus segar,
terkontaminasi seperti daging susu yang tidak dan buah serta sayuran
yang kurang matang dipasteurisasi, seperti susu mentah yang tidak dicuci
mentah

Berenang, mandi atau minum Kontak pribadi dengan orang


air yang terkontaminasi, yang sakit, terutama dengan Kontak langsung dengan
terutama di daerah pedesaan muntahan atau fesesnya hewan pembawa bakteri
atau kolam renang (kotoran) tersebut
Bagaimana E. coli mengontaminasi makanan dan minuman?
Pencegahan Kontaminasi Bakteri E. coli

Praktikkan kebersihan yang benar, Hindari konsumsi susu mentah, susu


Masak makanan berbahan daging
terutama cuci tangan yang baik yang tidak dipasteurisasi
sampai matang
Prognosis Infeksi Bakteri E. coli
Tes Laboratorium, berupa :

Test Feses Test Darah


Pengobatan
Hubungi layanan kesehatan terdekat jika menderita diare
yang berlangsung lebih dari 3 hari atau diare yang disertai
demam lebih dari 30°C, diare berdarah, atau muntah-
muntah yang sangat banyak sehingga tidak bisa menahan
cairan dan buang air kecil yang sangat sedikit.
TEORI SIMPUL

FAKTOR YG
MANUSIA /
SUMBER MEDIA TRANSMISI DAMPAK BERPENGARUH
KOMUNITAS

Shiga toksin yang diproduksi • Makanan / Minuman • Perilaku hygiene & • Sakit perut, diare, • Kebijakan BPOM
oleh bakteri Escherichia coli • Air bersih sanitasi mual, dan muntah
• Binatang pembawa bakteri • Imunitas • Kematian
E. coli
Kemenkes dan BPOM membuat aturan tingkat maksimum cemaran E. coli
patogen pada produk pangan, agar menjamin bahwa pangan yang
dikonsumsi benar-benar aman dari ancaman bakteri E. coli patogen.

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 13


TAHUN 2019 TENTANG BATAS MAKSIMAL CEMARAN MIKROBA
DALAM PANGAN OLAHAN

Aturan tersebut harus diimplementasi oleh produsen pangan.


Terima Kasih
KELOMPOK 5

Anda mungkin juga menyukai