Manop Kel 10
Manop Kel 10
Kelompok
Di susun oleh : Kelompok 10
ANGGOTA KELOMPOK
Menurut Treacy & Wierserma (1995) ada tiga tipe umum dari
strategi bisnis diantaranya :
Dalam Erni (2014) menurut Schroeder (1989) dalam merumuskan suatu strategi
operasi dan persoalan strategi bisnis, suatu analisis harus dibuat berdasarkan
lingkungan eksternal dan internal.
• Analisis eksternal Lingkungan eksternal meliputi persaingan, pelanggan,
ekonomi, teknologi dan kondisi sosial. Lingkungan eksternal dapat
mempengaruhi operasi perusahaan dan harus dipertimbangkan dalam strategi
operasi
• Analisis internal
• Lingkungan internal dapat mempengaruhi strategi operasional melalui
ketersediaan sumber daya, budaya perusahaan, keterampilan dan kemampuan
tenaga kerja, lokasi, usia fasilitas, jenis sistem kontrol, dan banyak lagi.
Langkah Model Strategi Operasi
• Misi Operasi
Dalam Erni (2014) menurut Schroeder (1989) Misi operasi merupakan elemen pertama dalam
empat elemen strategi operasi, mendefinisikan manfaat fungsi dalam hubungannya dengan
strategi bisnis dan strategi operasi.
• Keunggulan Khusus
Kemampuan khusus operasi adalah operasi yang unggul secara relatif untuk bersaing menurut
Schroeder (1989) dalam Erni (2014). Kemampuan khusus ini harus sesuai dengan misi operasi.
Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki misi untuk menjadi baik dalam menyebarkan
produk baru, perlu mengembangkan keterampilan khusus di bidang tertentu.
• Sasaran Operasi
Elemen ketiga dari strategi operasi adalah sasaran. Sasaran dalam operasi harus dinyatakan
dalam bentuk kuantitatif yang spesifik dan dalam bentuk yang dapat diukur.
• Kebijakan Operasi
Mudrajad (2006) menjelaskan kebijakan operasi menjelaskan bagaimana tujuan perusahaan
tercapai. Kebijakan operasional perlu ditetapkan untuk masing-masing dari lima kategori
keputusan, yaitu proses, kapasitas, inventaris, area aktivitas, dan kualitas.
Empat Strategi Model Operasi Produksi
1 Tata Letak
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan sebuah perusahaan BUMN yang menyediakan, mengatur,
dan mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) didirikan sesuai
akta tanggal 1 Juni 1999 No. 2, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S. H., Sp.N., Notaris di Jakarta, dan
kemudian diperbaiki kembali sesuai dengan akta tanggal 13 September 1999 No. 14. Akta pendirian
tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
tanggal 1 Oktober 1999 No. C-17171 HT.01.01.TH.99 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 14 Januari 2000 No. 4 Tambahan No. 240/2000 (bumn.go.id;2023).
Saat ini, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan atau grup usaha yaitu PT.
Reska Multi Usaha (2003), PT. Railink (2006), PT. Kereta Commuter Indonesia (2008), PT. Kereta Api
Pariwisata (2009), PT. Kereta Api Logistik (2009), PT. Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT. Pilar
Sinergi BUMN Indonesia (2015).
Visi, Misi, Logo dan Struktur Organisasi PT Kereta Api Indonesia
• Logo
Bentuk terinspirasi dari bentuk REL KERETA yang digambarkan
dengan garis menyambung ke atas pada huruf A, KAI diharapkan
terus maju dan menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik yang
terintegrasi, terpercaya, bersinergi, dan kelak dapat
menghubungkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke
Visi, Misi, Logo dan Struktur Organisasi PT Kereta Api Indonesia
• Struktur Organisasi
Strategi Proses Operasional Perusahaan PT KAI