Anda di halaman 1dari 18

ANAMNESA

Ns. Meity Mulya Susanti, M.Kes


PROSES KEPERAWATAN

Pengkajian

Evaluasi Diagnos
Kep Kep

Implementasi Intervensi
Kep kep
Definisi

• Anamnesa adalah suatu proses wawancara antara


pasien atau keluarga pasien dengan dokter atau perawat
yang berwenang untuk mendapatkan keterangan tentang
keluhan serta riwayat penyakit yang diderita pasien.
• Proses ini sangat penting dilakukan untuk mendapatkan
diagnosis kondisi pasien.
TUJUAN ANAMNESA

• untuk memperoleh data atau informasi tentang permasalahan


yang sedang dialami atau dirasakan oleh pasien. Jika
anamnesa dilakukan dengan cermat, maka informasi yang
didapatkan akan sangat berharga untuk mendiagnosis
permasalahan kesehatan pasien.
• anamnesa juga bertujuan untuk membangun hubungan yang
baik antara dokter dan pasiennya. Anamnesa yang tepat dapat
membuka hubungan dan kerja sama yang bermanfaat untuk
pemeriksaan selanjutnya.
JENIS-JENIS ANAMNESA

1. Autoanamnesa
• Autoanamnesa adalah anamnesa yang dilakukan secara
langsung antara perawat dengan pasien tentang
bagaimana kondisi kesehatan pasien. Pasien sendirilah
yang menjawab semua pertanyaan perawat dan
menceritakan permasalahannya.
• Autoanamnesa dianggap sebagai cara anamnesa terbaik
karena pasien adalah sosok yang paling tepat untuk
menceritakan apa yang sesungguhnya dirasakan.
2. Alloanamnesa
• Alloanamnesa adalah anamnesa yang dilakukan perawat
dengan keluarga, teman, atau kerabat pasien untuk
mengetahui kondisi kesehatan pasien. Ini dilakukan dalam
keadaan darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi
untuk memberikan informasi akurat.
• Begitu pula dengan pasien anak
CARA MELAKUKAN ANAMNESA

1. Tempat dan Suasana


• Tempat dan suasana di mana anamnesa dilakukan harus dibuat senyaman
mungkin untuk pasien. Anamnesa akan berjalan lancar jika tempat dan
suasananya mendukung. Suasana diciptakan agar pasien merasa santai,
tidak tegang, dan tidak merasa diinterogasi.
2. Penampilan
• Penampilan seorang perawat juga perlu diperhatikan karena dapat
meningkatkan kepercayaan pasiennya. Seorang tenaga kesehatan yang
tampak rapi dan bersih akan lebih baik ketimbang yang berpenampilan
lusuh dan kotor.
• Begitu juga dengan seorang tenaga kesehatan yang tampak ramah dan
santai. Mereka akan lebih mudah melakukan anamnesa daripada yang
3. Periksa Identitas Pasien
• Sebelum anamnesa dilakukan, periksa terlebih dahulu identitas pasien.
Dengan membaca identitas pasien, seorang tenaga kesehatan akan lebih
mudah dalam proses wawancara sehingga suasananya menjadi lebih cair.
4. Dorongan kepada Pasien untuk Menceritakan Keluhannya
• Pada saat anamnesa dilakukan, berikan perhatian dan dorongan kepada pasien
agar bisa leluasa menceritakan apa saja keluhannya. Biarkan pasien bercerita
dengan bahasanya sendiri.
• Ikuti cerita pasien, jangan terlalu sering memotongnya, tetapi arahkan kembali
jika menyimpang. Pada saat pasien bercerita, ajukan pertanyaan-pertanyaan
singkat apabila diperlukan untuk minta klarifikasi atau informasi lebih detail
dari keluhannya. Jaga agar jangan sampai terbawa cerita pasien sehingga
melebar ke mana-mana.
5. Gunakan Bahasa yang Dapat Dimengerti
• Selama tanya jawab berlangsung, siapkan bahasa atau istilah
umum yang dapat dimengerti pasien. Apabila ada istilah yang
tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia atau sulit
dimengerti, berikan penjelasan atau deskripsi dari istilah
tersebut.
6. Buat Catatan
• Membuat catatan-catatan atau rekaman dalam melakukan
anamnesa juga akan membantu. Tujuannya agar apa yang
disampaikan pasien tidak ada yang tertinggal atau terlupa.
7. Perhatikan Pasien (Observasi)
• Selama anamnesa berlangsung, perhatikan posisi, sikap,
cara bicara, dan gerak-gerik pasien. Apakah pasien dalam
keadaan sadar sepenuhnya atau apatis, apakah dalam posisi
bebas atau posisi tegang, apakah tampak segar atau lesu,
pucat, dan lain sebagainya.
8. Gunakan Metode yang Sistematis
• Anamnesa yang baik haruslah dilakukan dengan sistematis
menurut kerangka anamnesa yang baku. Dengan demikian,
tidak akan ada informasi yang terlewat.

Anda mungkin juga menyukai