KELOMPOK 4
PENGERTIAN ANAMNESIS
Anamnesis adalah suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu
percakapan antara seorang perawat dengan pasiennya secara langsung
atau dengan orang lain yang mengetahui tentang kondisi pasien, untuk
mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya.
TUJUAN ANAMNESIS
Tujuan pertama anamnesis adalah memperoleh data atau informasi
tentang permasalahan yang sedang dialami atau dirasakan oleh pasien.
Apabila anamnesis dilakukan dengan cermat maka informasi yang
didapatkan akan sangat berharga bagi penegakan diagnosis, bahkan tidak
jarang hanya dari anamnesis saja seorang dokter dan perawat sudah
dapat menegakkan diagnosis. Secara umum sekitar 60-70% kemungkinan
diagnosis yang benar sudah dapat ditegakkan hanya dengan anamnesis
yang benar.
JENIS ANAMNESIS
Ada 2 jenis anamnesis yang umum dilakukan, yakni Autoanamnesis dan
Alloanamnesis atau Heteroanamnesis. Pada umumnya anamnesis
dilakukan dengan tehnik autoanamnesis yaitu anamnesis yang dilakukan
langsung terhadap pasiennya. Pasien sendirilah yang menjawab semua
pertanyaan dokter dan menceritakan permasalahannya. Ini adalah cara
anamnesis terbaik karena pasien sendirilah yang paling tepat untuk
menceritakan apa yang sesungguhnya dia rasakan.
Meskipun demikian dalam prakteknya tidak selalu autoanamnesis dapat
dilakukan. Pada pasien yang tidak sadar, sangat lemah atau sangat sakit
untuk menjawab pertanyaan, atau pada pasien anak-anak, maka perlu
orang lain untuk menceritakan permasalahnnya. Anamnesis yang didapat
dari informasi orag lain ini disebut Alloanamnesis atau Heteroanamnesis.
Tidak jarang dalam praktek sehari-hari anamnesis dilakukan bersamasama auto dan alloanamnesis.
7. Perhatikan pasiennya
Selama anamnesis berlangsung perhatikan posisi, sikap, cara bicara dan
gerak gerik pasien. Apakah pasien dalam keadaaan sadar sepenuhnya
atau apatis, apakah dalam posisi bebas atau posisi letak paksa, apakah
tampak santai atau menahan sakit, apakah tampak sesak, apakah dapat
bercerita dengan kalimat-kalimat panjang atau terputus-putus, apakah
tampak segar atau lesu, pucat dan lain-lain.
8. Gunakan metode yang sistematis
Anamnesis yag baik haruslah dilakukan dengan sistematis menurut
kerangka anamnesis yang baku. Dengan cara demikian maka diharapkan
tidak ada informasi yang terlewat.
SISTEMATIKA ANAMNESIS
Sebuah anamnesis yang baik haruslah mengikuti suatu metode
sistematika yang baku sehingga mudah diikuti. Tujuannya adalah
selama melakukan anamnesis seorang dokter tidak kehilangan arah,
tidak ada pertanyaan atau informasi yang terlewat. Sistematika ini
atau
agar
agar
juga
pada
pasien
anak-anak
karena
kadang-kadang
KESIMPULAN ANAMNESIS
Pada akhir anamnesis seorang dokter/perawat harus dapat membuat
kesimpulan dari anamnesis yang dilakukan. Kesimpulan tersebut berupa
perkiraan diagnosis yang dapat berupa diagnosis tunggal atau diagnosis
banding dari beberapa penyakit. Kesimpulan yang dibuat haruslah logis
dan sesuai dengan keluhan utama pasien. Bila menjumpai kasus yang
sulit dengan banyak keluhan yang tidak dapat dibuat kesimpulannya,
maka cobalah dengan membuat daftar masalah atau keluhan pasien.
Daftar tersebut kemudian dapat digunakan untuk memandu pemeriksaan
fisik atau pemeriksaan penunjang yang akan dilaksanakan, sehingga pada
akhirnya dapat dibuat suatu diagosis kerja yang lebih terarah