Sebagai calon guru SD, maka mahasiswa/I diharapkan dapat mengajarkan matematika di jenjang pendidikan dasar, selain penguasaan materi matematikanya, kita perlu pula memahami teori-teori belajar pada pembelajaran matematika beserta hakikat anak didik. Pada hakikatnya matematika itu adalah ilmu deduktif yang abstrak, sedangkan anak usia SD relatif berada pada pemikiran konkret dengan kemampuan yang bervariasi sehingga strategi dan pendekatan psikologi sebagai jembatan sementara adalah salah satu alternatifnya. memahami konsep matematika, keterkaitan antar konsep dan aplikasi konsep dalam pemecahan masalah TUJUAN Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi MATEMATIKA Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami SEKOLAH DI masalah
SD/MI Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk memperjelaskan keadaan atau masalah memiliki sikap menghargai matematika dalam kehidupan Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana peserta didik belajar, sehingga membantu guru memahami proses Teori Belajar kompleks inhern pembelajaran. Pada dasarnya, setiap teori belajar memiliki tujuan yang sama, yaitu mewujudkan pendidikan yang mampu mencetak peserta didik untuk dapat bersaing dan terus mengikuti perkembangan zaman Teori belajar kognitif memiliki perspektif bahwa peserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian Teori Belajar menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. TDalam teori belajar kognitif lebih dipentingkan proses belajarnya daripada hasilnya. Teori belajar konstruktivisme merupakan sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap peserta didik yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya, menggunakan kemampuan menemukan keinginan atau kebutuhannya Teori Belajar tersebut dengan bantuan guru sebagai fasilitator. Teori ini memberikan keaktifan terhadap peserta didik untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan, atau teknologi dan hat lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri. Teori belajar behavioristik menekankan bahwa perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons. Behavioristik merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang perkembangan individu hanya dari sisi jasmaniah, dan Teori Belajar mengabaikan aspek-aspek mentalnya. Dengan kata lain, behavioristik tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan individu dalam proses belajarnya. Kegiatan belajar semata-mata hanya untuk melatih refleks-refleks sedemikian rupa, sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai oleh individu tersebut. A. Teori Belajar Bruner Tiga Tahap Perkembangan Mental Anak-anak menurut Bruner :Tahap Enaktif ; konkret , Tahap Ikonik ; semi konkret Dan Tahap Simbolik ; abstrak B.Teori Pembelajaran Piaget Anak SD berada pada tahap operasi konkret. Perkembangan belajar matematika anak melalui 4 tahap: 1) Konkret, Teori Belajar 2) semi konkret, 3) semi abstrak, dan 4) abstrak
Matematika C. Teori Belajar Dienes
Menggunakan contoh yang banyak dan bervariasi agar anak memahami konsep secara utuh. Permainan berperan penting dalam pembelajaran matematika jika dimanipulasi dengan baik D. Teori Pembelajaran Skemp Menurutnya anak belajar matematika melalui dua tahap, yaitu konkret dan abstrak E. Teori Pembelajaran Brownell Tiga Tahap :Belajar bermakna , Belajar secara terus menerus dalam waktu yang lama , dan Memperbanyak latihan (drill) dengan pemahaman makna yang tepat F. Teori Pembelajaran Skinner
Teori Belajar Penguatan mempunyai peranan penting dalam proses belajar
G. Teori Pembelajaran Thorndike Matematika Belajarakan lebih berhasil apabila respon siswa terhadap suatu stimulus SEGERA diikuti dengan rasa senang atau kepuasan
H. Teori Pembelajaran Van Hiele
Unsur utama dalam pembelajaran geometri : waktu, materi pengajaran, metode pengajaran ditata secara terpadu. Tangkanapo Tangkanapo & & tarimakasih tarimakasih