Anda di halaman 1dari 2

Cerita Rakyat Dibalik Nama Gua Koo Buton Tengah

Apa kalian pernah dengar, bahwa Buton Tengah dijuluki sebagai Negeri
Seribu Gua? Ya, betul adanya. Buton Tengah memang memiliki ratusan gua. Di
setiap guanya memiliki cerita dan keunikan tersendiri. Salah satu keunikannya
yaitu gua-gua yang berada di Buton Tengah kebanyakan merupakan gua berair
seperti Gua Koo. Gua semi vertikal ini merupakan satu diantara gua-gua yang
paling sering dikunjungi oleh wisatawan.
Suasana alam di gua ini sangat sejuk dan asri, permukaan gua dikelilingi
tumbuhan merambat dan tumbuhan hijau lainnya, sehingga membuat siapa saja
yang berkunjung merasakan kesegarannya. Selain pemandangan alam, ternyata
gua koo menyimpan kisah dibalik namanya.
Konon ceritanya, di zaman dulu ada seseorang bernama La Koo
dikabarkan pergi kehutan mencari akar dari sejenis pohon serabut untuk
digunakan sebagai tali. Pada saat memotong dan menarik akar pohon tersebut,
keluarlah air dari dalam tanah dan membentuk sebuah lubang besar yang kini
dikenal dengan sebutan Gua Koo.
Sekarang gua ini dijadikan sebagai sumber mata air bersih dan
dikonsumsi oleh penduduk setempat yang sebelumnya pernah digunakan oleh
penduduk dan para pengunjung untuk berendam. Jauh sebelum itu, gua koo ini
pernah dijadikan tempat persembunyian pejuang perang pada zaman penjajahan
dulu.
Sebagai penghormatan terhadap leluhur, penduduk setempat melakukan
acara ritual setiap tiga tahun sekali di gua koo ini. Katanya, ritual ini dipercaya
oleh warga untuk menjaga air dalam gua koo tersebut agar tetap jernih dan bersih.
Jadi bagi Anda yang ingin berkunjung kesini, tidak diperbolehkan untuk
menyentuh air tersebut apa lagi berendam didalamnya. “Jadi acara adat ini
dinamakan Katutuhanooe. Kita akan keliling kampung sambil memukul gendang
dan berakhir di gua koo. Tiga tahun sekali kegiatan ini dilakukan pada saat liburan
sekolah, nah akan dilakukan lagi pada tahun 2021 nanti karena tahun 2019
kemarin sudah dilakukan, dan pada saat acara adat ini dilakukan, pasti banyak
pengunjung yang datang menyaksikan acara ini hingga menginap di
rumahwarga”, jelas Pram salah satu pengurus dari perangkat desa Lantongau.
Secara administratif Gua Koo terletak di Desa Lantongau, Kecamatan
Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah dengan koordinat (LS :
5°19’47.94″S / BT : 122°21’53.02″T ) yang terletak sekitar 120 meter dari jalan
raya. Untuk sampai di Desa Lantongau ini bisa menggunakan transportasi umum
dari terminal Wamengkoli menuju Mawasangka yang berjarak sekitar 50 km.
Atau sekitar 1 jam 20 menit, dan untuk mengunjungi Gua Koo tersebut tidak
dikenakan tarif alias gratis.
Waktu yang tepat untuk berkunjung sebaiknya dipagi hari, saat matahari
menyinari permukaan gua. Idealnya saat jam 10 sampai jam 12 siang, saa
matahari menyinari area gua, maka air yang ada didalamnya akan kelihatan
berwarna biru. Setelah matahari lewat dari jam 12, maka posisi matahari akan
membelakangi mulut gua yang mengakibatkan cahaya dalam gua menjadi gelap.
Sepintas dasar gua yang membentuk 2 danau menyerupai paru-paru.
Mungkin banyak yang belum tahu, kalau Gua Koo ini pernah dikunjungi
oleh Alm. Mantan Presiden RI ke-3, BJ Habibie. BJ Habibie meninggalkan jejak
dengan membuat mesin Air tenaga surya yang dibantu oleh penduduk setempat.
Hingga sekarang mesin air tersebut masih tersimpan dengan baik.
Ini hanya salah satu cerita tentang gua dari sekian banyak gua yang ada di
Buton Tengah. Masih banyak wisata alam lainnya yang bisa kalian kunjungi
selain gua koo, seperti wisata bahari dan kerajinan tenun khas buton tengah.
Tunggu apa lagi, jangan tunda liburanmu ke Buton Tengah.

Anda mungkin juga menyukai