Anda di halaman 1dari 22

DEFINISI DAN PROSES

PERKEMBANGAN
SOSIAL

By : Ita Fitriyana, S.P., M.Si


PERKEMBANGAN
 Menurut kamus psikologi, “perkembangan
(development)” berarti perubahan yang
berkesinambungan dan progresif dalam
organisme, dari lahir sampai mati.

 Perkembangan juga berarti perubahan dalam


bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian
jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional.
selain itu dapat berarti kedewasaan, atau
kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku
yang tidak dipelajari (Chaplin, 2008; 134).
SOSIAL
 Sosial adalah segala sesuatu berkenaan dengan
masyarakat; suka memperhatikan kepentingan
umum, suka menolong, menderma, dan
sebagainya. Sosial juga berarti menyinggung relasi
di antara dua atau lebih individu.

 Istilah ini mencakup banyak pengertian, dan


digunakan untuk mencirikan sekelompok fungsi,
kebiasaan, karakteristik, ciri, dan seterusnya yang
diperoleh dalam satu konteks sosial (Chaplin, 2008;
469).
PERKEMBANGAN SOSIAL
 Perkembangan sosial merupakan tingkat jalinan
interaksi anak dengan orang lain, mulai dari orang tua,
saudara, teman bermain, hingga masyarakat secara
luas.
 Perkembangan sosial emosional merupakan kepekaan
anak untuk memahami perasaan orang lain, ketika
berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan
dimana ia tinggal, dengan iapa, apa yang harus
dilakukan dan bagaimana bersikap yang berlangsung
terus menerus sehingga berhasil menyesuaikan dengan
apa yang diharapkan oleh orang lain disekitarnya.
PROSES TERJADINYA SOSIAL
 Untuk menjadi individu yang mampu
bermasyarakat diperlukan tiga proses sosialisasi,
yaitu sebagai berikut.
1. Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang
dapat diterima masyarakat.
2. Belajar memainkan peran sosial yang ada di
masyarakat.
3. Mengembangkan sikap/tingkah laku sosial
terhadap individu lain dan aktivitas sosial yang
ada di masyarakat.
BELAJAR UNTUK BERTINGKAH LAKU DENGAN
CARA YANG DAPAT DITERIMA MASYARAKAT

 Setiap kelompok sosial mempunyai standar masing-


masing bagi para anggotanya mengenai perilaku
yang dapat diterima.
 Agar dapat diterima dalam suatu kelompok sosial,
seorang anak harus mengetahui perilaku seperti
apa yang dapat diterima.
 Sehingga mereka dapat berperilaku sesuai dengan
patokan yang dapat diterima.
BELAJAR MEMAINKAN PERAN SOSIAL YANG
DAPAT DITERIMA

 Setiap kelompok sosial memiliki pola kebiasaan


yang telah ditentukan oleh para anggotanya.
 Pola kebiasaan tersebut tentu saja harus dipatuhi
oleh setiap anggota kelompok.
 Misalnya kesepakatan bersama untuk kebiasaan di
kelas antara guru dan murid.
MENGEMBANGKAN SIKAP/TINGKAH LAKU SOSIAL
TERHADAP INDIVIDU LAIN DAN AKTIVITAS SOSIAL
YANG ADA DI MASYARAKAT.

 Untuk bersosialisasi dengan baik, anak harus


menyukai orang dan kegiatan sosial dalam
kelompok.
 jika mereka dapat melakukannya, maka mereka
akan dengan mudah menyesuaikan diri dan dapat
diterima sebagai anggota kelompok sosial tempat
mereka bergabung
CIRI PERKEMBANGAN SOSIAL PADA AUD

(1) Usia 4 tahun

Perkembangan sosial antara lain: sangat


antusias, lebih menyukai bekerja dengan 2 atau 3
teman yang dipilih, suka memakai baju orang
tua/orang lain, dapat membereskan alat
permainannya, tidak menyukai apabila dipegang
tangan nya dan menarik perhatian karena di puji.
CIRI PERKEMBANGAN SOSIAL PADA AUD

(2) Usia 5 tahun

Perkembangan sosial antara lain: senang di rumah


dekat dengan ibu, ingin di suruh/ senang
membantu, senang pergi ke sekolah, kadang-
kadang malu dan sukar bicara, bermain dengan
kelompok 2 atau 5 orang, serta bekerjanya terpacu
oleh kompetisi dengan anak lain.
CIRI PERKEMBANGAN SOSIAL PADA AUD

(3) Usia 6 tahun

Perkembangan sosial antara lain: mulai terlepas


dari sang ibu, menjadi pusatnya sendiri,
mementingkan diri sendiri, antusiasme yang
impulsif, dapat menjadi faktor penggnaggu di
kelas, menyukai pekerjaannya dan selalu ingin
membawa pulang
POLA PERILAKU SOSIAL PADA ANAK

1. Kerjasama
2. Persaingan
3. Kemurahan Hati
4. Simpati
5. Empati
6. Ketergantungan
7. Sikap Ramah
8. Sikap tidak mementingkan diri sendiri
9. Meniru
10. Perilaku Kelekatan
POLA PERILAKU TIDAK SOSIAL PADA ANAK

1. Negativisme
2. Agresif
3. Mengejek atau Menggertak
4. Perilaku Sok Kuasa
5. Egosentrisme
6. Prasangka
7. Antagonisme
POLA PENERIMAAN SOSIAL PADA ANAK

 A Reward – Cost Stage


Pada saat ini ditandai dengan adanya harapan yang
sama, aktivitas yang sama dan kedekatan. Biasanya
pada anak kelas 2 dan 3, tetapi belum mendalam.
 A Normative Stage
Pada stage ini ditandai oleh dimilikinya nilai yang
sama, sikap terhadap aturan, dan sanksi yang
diberikan. Biasanya terjadi pada anak kelas 4 dan 5.
 An Emphatic Stage
Pada stage ini dimilikinya pengertian, pembagian
minat, self disclosure adanya kedekatan yang mulai
mendalam. Biasanya di atas kelas 6.
BENTUK PERILAKU SOSIAL AUD

 Meniru, yaitu agar sama dengan kelompok, anak


meniru sikap dan perilaku seseorang yang sangat ia
kagumi.
 Persaingan, yaitu keinginan untuk mengungguli dan
mengalahkan orang lain. Persaingan ini biasanya
sudah tampak pada usia empat tahun. Anak
bersaing dengan teman untuk meraih prestasi
seperti berlomba-lomba dalam memperoleh juara
dalam suatu permainan.
BENTUK PERILAKU SOSIAL AUD
 Kerja sama, Mulai usia tahun ketiga akhir, anak
mulai bermain secara bersama kooperatif, serta
kegiatan kelompok mulai berkembang dan
meningkat baik dalam frekuensi maupun lama nya
berlangsung, bersamaan dengan meningkatnya
kesempatan untuk bermain dengan anak lain.

 Simpati, karena simpati membutuhkan pengertian


tentang perasaan-perasaan emosi dan orang lain,
maka hal ini hanya kadang-kadang timbul sebelum
tiga tahun. Semakin banyak kontak bermain,
semakin cepat simpati akan berkembang.
BENTUK PERILAKU SOSIAL AUD
 Empati, seperti halnya simpati, empati
membutuhkan pengetian tentang perasaan dan
emosi orang lain, tetapi disamping itu juga
memebutuhkan kemampuan untuk membayangkan
diri sendiri ditempat orang lain.
 Membagi, anak mengetahui bahwa salah satu cara
untuk memperoleh persetujuan sosial ialah
membagi miliknya, terutama mainan untuk anak-
anak lainnya. Pada momen-momen tertentu anak
juga rela membagi makanan kepada anak lain
dalam rangka mempertebal tali pertemanan
mereka dan menunjukkan identitas keakraban
antar mereka.
PRINSIP PENGEMBANGAN
SOSIOEMOSIONAL AUD
 Perkembangan berlangsung secara bervariasi
 Tiap anak memiliki variasi perkembangan yang berbeda
dibandingkan dengan anak lain. Setiap anak adalah pribadi
yang unik dalam temperamen, gaya belajar, serta latar
belakang keluarga. Setiap anak mempunyai keunggulan,
kebutuhan dan minat yang berbeda-beda.
 Pengalaman awal anak sangat berpengaruh terhadap
perkembangan anak
 Pengalaman awal baik positif maupun negatif bersifat
kumulatif yang berarti jika pengalaman tersebut terjadi
sewaktu-waktu maka pengaruhnya terhadap perkembangan
anak akan kecil, tetapi jika pengalaman positif dan negatif
sering terjadi, maka pengaruhnya akan kuat.
PRINSIP PENGEMBANGAN
SOSIOEMOSIONAL AUD
 Perkembangan mengarah ke hal yang lebih
kompleks
 Belajar selama usia dini dari pengetahuan
behavioral menuju pengetahuan simbolik. Program
belajar yang berorientasi pada perkembangan anak
memberikan kesempatan pada anak untuk
memperluas dan memperdalam pengetahuan
perilakuknya dengan memberi pengalaman
langsung dan membantu mereka memperoleh
pengetahuan simbolik dengan menampilkan
pengalamannya melalui berbagai media, seperti
menggambar, melukis, menyusun model, dsb.
PRINSIP PENGEMBANGAN
SOSIOEMOSIONAL AUD
 Perkembangan anak dipengaruhi oleh berbagai
konteks
 Konteks sosial budaya, keluarga, latar belakang
pendidikan, dan lain sebagainya mempunyai
dampak terhadap perkembangan anak.

 Anak-anak adalah pelajar yang aktif


 Pengalaman belajar anak diperoleh dari lingkungan
fisik dan sosial, yang secara kultural diterjemahkan
untuk membangun pengetahuannya tentang
lingkungan dan sekitarnya.
PRINSIP PENGEMBANGAN
SOSIOEMOSIONAL AUD
 Perkembangan adalah hasil interaksi kematangan
biologis dan lingkungan.
 Kehidupan manusia adalah hasil dari pembawaan
dan lingkungan yang saling berhubungan.

 Bermain adalah wahana penting bagi


perkembangan anak
 Perkembangan sosial, emosi dan kognitif anak
dapat dilakukan melalui kegiatan bermain. Bermain
merupakan refleksi dari perkembangan anak.
Mengingat perkembangan anak adalah hasil dari
proses interaktif yang diperoleh dari bermain.
PRINSIP PENGEMBANGAN
SOSIOEMOSIONAL AUD
 Perkembangan anak akan meningkat jika diberi
kesempatan
 Perkembangan anak akan meningkat jika mereka
diberi kesempatan untuk mempratikkan keterampilan
baru yang diperolehnya dan jika mereka diberi
tantangan.
 Tiap anak mempunyai cara yang berbeda untuk
memperoleh pengetahuan/keterampilan
 Anak-anak mempunyai cara untuk memperoleh
pengetahuan atau keterampilan yang berbeda-beda.
Begitu pula, cara mereka untuk menampilkan
kemampuan yang telah diperolehnyaakan berbeda
pula.

Anda mungkin juga menyukai