Anda di halaman 1dari 23

AKIDAH AKHLAK KELAS VII

SEMESTER GANJIL
OLEH :
Husnul Khatimah (210101010494)
Siti Raudah (210101010721)
Yunadi Saputra (210101010728)
Pengertian Akidah Islam

Akidah Islam adalah dasar-dasar pokok


kepercayaan atau keyakinan hati
seorang muslim terhadap Allah Swt.
sebagai satu-satunya Dzat yang wajib
disembah dan pelaksanaan terhadap
segala perintah yang terdapat dalam
ajaran Islam. Ajaran Islam inilah yang
wajib dipegang oleh setiap muslim
sebagai sumber keyakinan yang
mengikat.
Dasar Akidah Islam

Umat Islam harus selalu berpegang teguh kepada dua sumber dasar akidah Islam, yaitu Al-
Qur'an dan hadis.

a. Al-Qur'an merupakan sumber hukum pertama dalam Islam. Di dalamnya terdapat ajaran
agama atau akidah paling benar yang wajib diketahui umat Islam dan diyakini atau
diimani secara mutlak dan tidak ada yang boleh menentangnya.

b. Hadis adalah segala yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., yang menjadi
tumpuan umat Islam hingga saat ini. Ajaran agama Islam memiliki kitab suci Al-Qur'an
sebagai petunjuk hidup. Hadis sebagai sumber hukum kedua setelah Al- Qur'an.
Tujuan Akidah Islam

a. Mengetahui petunjuk hidup yang benar dan salah.


b.Menjaga manusia dari sikap musyrik.
c. Memupuk dan mengemban dasar ketuhanan.
d.Menghindarkan diri dari berbagai pengaruh yang
menyesatkan.
Dalil tentang Dasar dan Tujuan Akidah

1. Dalil tentang Ketuhanan

Mengenal dasar ketuhanan, dalil yang paling mutlak menggambarkan Allah dan
cara mengenal-Nya adalah firman Allah dalam Surah al-Ikhlas ayat 1-4.
2. Dalil tentang Malaikat, Kitab, dan Rasul Setelah mengetahui iman kepada Allah
Swt seperti QS. al-Baqarah [2]: 285
3. Dalil tentang Hari Akhir seperti Q.S. al-Baqarah [2]: 48
4. Dalil tentang Takdir seperti Q.S. al-Furqan [25]: 2
Iman, Islam, dan Ihsan

• Dalil tentang Iman, Islam, dan Ihsan Diriwayatkan dalam sebuah hadis, Rasulullah Nabi
Muhammad saw

Artinya: “Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari
berada di hadapan manusia, lalu seorang laki-laki mendatanginya seraya berkata, "Wahai Rasulullah,
apakah iman itu?' Beliau menjawab, 'Kamu beriman kepada Allah, malaikat- Nya, kitab-Nya,
beriman kepada kejadian pertemuan dengan-Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu
beriman kepada hari kebangkitan yang akhir. Dia bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Islam itu?'
Beliau menjawab, 'Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu apa pun, mendirikan salat yang wajib, membayar zakat yang difardukan, dan berpuasa
Ramadan.' Dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu?' Beliau menjawab, 'Kamu
menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka
sesungguhnya Dia melihatmu.
Iman

Iman ialah kamu beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-


Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, serta qada dan qadar yang baik maupun
buruk. Dalam definisi ini, iman merupakan hal-hal yang mencakup
amalan batin. Keimanan atau kepercayaan terhadap Allah, malaikat-
Nya, kitab-Nya, rasul-Nya, hari akhir, dan takdir.
Islam
Dalam hadis Arbain yang kedua, Rasulullah pernah ditanya oleh
Malaikat Jibril tentang Islam. Kemudian Nabi Muhammad menjawab,
Islam itu engkau bersaks bahwa tidak ada sembahan (yang hak) selain
Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, engkau dirikan
salat, tunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah jika
engkau mampu untuk menempuh perjalanan ke sana Jawaban Nabi
mengatakan bahwa Islam adalah apa yang disebut rukun Islam
Ihsan

Tingkatan yang ketiga adalah ihsan, Saat Rasulullah ditanya


oleh Malaikat Jibrit mengenai perkara ihsan, Rasulullah
menjawab, yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah
engkau melihat-Nya, maka apabila kamu tidak bisa (beribadah
seolah- olah) melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia
melihatmu.
Mengimani Sifat-Sifat Allah Swt

Sifat yang pasti dimiliki Allah swt, mustahi


WAJIB tidak dimiliki olehNya

Sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada


MUSTAHIL Allah, sifat-sifat ini terdiri dari sifat-sifat
lawan dari sifat-sifat wajib .

Hanya ada satu sifat yaitu Jaiz artinya yang boleh, jadi
JAIZ Allah boleh bebuat sesuatu dan boleh juga tidak berbuat
sesuatu
( Fi’lu kulu mumkin au tarkuhu )
Sifat Wajib Arti Sifat Mustahil Arti
Wujud Ada ‘Adam Tidak ada
Qidam Awal Hudus Baru
Baqa’ Kekal Fana’ Rusak
Mukhalafatu lil hawaditsi Tidak serupa dengan makhluk Mumasalalu lil hawadisi Menyerupai makhluk

Qiyamuhu binafsihi Berdiri sendiri Ihtiyaju lighairihi Membutuhkan yang lain

Wahdaniyah Esa Ta’addadun Berbilang

Qudrat Kuasa ‘Ajzun Lemah


Iradah Berkehendak Karahatun Terpaksa

Ilmu Mengetahui Jahlun Bodoh


Hayat Hidup Mautun Mati
Sama Mendengar Summun Tuli
Basar Melihat ‘Umyun Buta
Qalam Berbicara Bukmun Bisu
Qadiran Maha Kuasa ‘Ajizan Maha Lemah

Muridan Maha Berkehendak Karihan Maha Terpaksa

Aliman Maha Mengetahui Jahilan Maha Bodoh

Hayyan Maha Hidup Mayyitan Maha Mati


Sami’an Maha Mendengar Ashomma Maha Tuli

Basiran Maha Melihat A’ma Maha Buta

Mutakalliman Maha Berbicara Abkama Maha Bisu


Perilaku Mengimani Sifat-Sifat Allah Swt

1. Senantiasa berlaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bersyukur atas karunia yang diberikan kepada-Nya.

3. Bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

4. Bersikap amanah dan bertanggung jawab.

5. Ikhlas dalam menerima qada dan qadar yang ditentukan oleh-Nya.

6. Tidak merasa sombong karena pada dasarnya manusia adalah makhluk lemah.

7. Senantiasa peduli terhadap sesama dan terhadap lingkungan sekitarnya.


Perilaku Terpuji

1. Tobat
Kata tobat berasal dari bahasa Arab, yaitu taaba-yatuubu-taubatan yang
artinya rujuk atau kembali dari jalan yang salah ke jalan Allah Swt..
Menurut ulama, tobat adalah membersihkan hati dari segala dosa.
Ketika melakukan dosa dan kesalahan, seorang muslim hendaknya
mohon ampun kepada Allah Swt.. Kemudian, ia menyesali
perbuatannya dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
Contoh Perilaku Tobat kepada Allah
a. Memperbanyak membaca istigfar dan menemui orang yang pernah dijahatinya
untuk minta maaf.
b. Menyesali perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan serta berjanji tidak akan
mengulangi lagi perbuatannya,
c. Menjauhi segala perbuatan maksiat dan senantiasa mengerjakan amal saleh.
d. Selalu menyiapkan diri untuk mati, menyesal atas dosa, dan selalu memohon
ampunan terhadap dosa-dosa yang telah lalu.
e. Bersungguh-sungguh dalam ketaatan dan amal saleh.
Taat

Kata taat merupakan serapan dari bahasa Arab yang berarti menemani atau mengikuti. Menurut
syariat, taat ialah sikap dan tindakan untuk mematuhi perintah Allah Swt dan rasul-Nya. Selain
taat kepada Allah dan rasul-Nya, setiap muslim juga diwajibkan taat dan ber- tanggung jawab
kepada Ibu dan Ayah, pemerintah, guru, atau pemimpin. Dalam Al-Qur'an, Allah banyak
berfirman tentang perintah kepada manusia agar selalu taat mengerjakan segala perintah Allah dan
meninggalkan segala larangan-Nya. Ada pula firman-firman Allah yang berupa perintah agar
selalu taat kepada orang tua, pemimpin, dan guru.
Dampak Positif Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya
a. Merasa senang karena adanya harapan keridaan Allah Swt.
b. Memperoleh kepuasan batin karena merasa bahwa kebaikan yang dilakukannya sesuai kehendak
Allah Swt.
c. Menjaga rutinitas dalam berbuat baik dengan ikhlas.
Membiasakan Diri Taat kepada Allah dan Rasul-Nya

a. Melatih diri untuk beramal baik saat tidak dilihat orang lain, contohnya sedekah dengan
sembunyi-sembunyi.

b. Tidak suka memuji perbuatan baik yang dilakukan seseorang mendorong pelakunya berbuat riya"

c. Melatih diri agar tidak merasa bangga jika perbuatannya banyak dipuji orang lain.

d. Tidak kecewa apabila perbuatannya banyak diremehkan orang lain.

e. Melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

f. Meneladan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam kehidupan sehari-hari.


Istiqamah

Menurut istilah, istiqamah berasal dari bahasa Arab yang bermakna konsisten
dan teguh dalam melakukan kegiatan atau ibadah. Kata istiqamah memang
sering didengar, namun tidak mudah dipraktikkan karena harus disertai hati
ikhlas agar dapat terwujud. Umat Islam harus memiliki sifat istiqamah.
Nilai-nilai positif bersikap istiqamah sebagai berikut:
a. Terhindar dari rasa takut dan sedih sehingga dapat mengatasi rasa sedih yang
menimpanya.
b. Tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan tidak takut dalam menghadapi
kehidupan masa yang akan datang.
c. Mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan di dunia karena ia tekun dan ulet. d.
Selalu sabar serta mendirikan salat akan selalu dilindungi oleh Allah Swt.
Ikhlas

Ikhlas merupakan kesucian hati dalam beribadah atau beramal untuk menuju
kepada Allah, Imam al-Ghazali mengartikan ikhlas, yaitu melakukan segala
sesuatu dengan disertai niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dari segala
bentuk ketidakmurnian selain taqarub illallah.
Ciri-Ciri Orang yang Ikhlas

a. Terjaga dari segala sesuatu yang diharamkan Allah Swt., baik sedang bersama
orang lain maupun sendiri.

b. Senantiasa beramal di jalan Allah Swt., baik dalam keadaan sendiri maupun
bersama orang lain, baik ada pujian maupun celaan.

Anda mungkin juga menyukai