Endofit
Endofit
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Predikat Sarjana Terapan Keperawatan
Oleh
MUHAMMAD IRFAN SIDIK
NIM P07120217070
ii
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
Jurusan Kesehatan Lingkungan (0511) 4781131 ; Keperawatan (0511) 4772517 ; Kebidanan (0511) 3268018 ;
Gizi (0511) 4368621 : Kesehatan Gigi (0511) 4772721 ; Analis Kesehatan (0511) 4772718
Pembimbing I Pembimbing II
Hj. Agustine Ramie, S.Kep, Ns, M.Kep Hj. Evi Risa Mariana, S.Pd, M,Pd
NIP. 19650801 198503 2 003 NIP. 1979225 199403 2 002
iii
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
Jurusan Kesehatan Lingkungan (0511) 4781131 ; Keperawatan (0511) 4772517 ; Kebidanan (0511) 3268018 ;
Gizi (0511) 4368621 : Kesehatan Gigi (0511) 4772721 ; Analis Kesehatan (0511) 4772718
Hj. Agustine Ramie, S.Kep, Ns, M.Kep Hj. Evi Risa Mariana, S.Pd, M,Pd
NIP. 19650801 198503 2 003 NIP. 1979225 199403 2 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Banjarmasin
iv
SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS
Angkatan : 2017
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka
v
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan :
1. Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gunung Calang SPE (2005 – 209)
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Pulau Laut Tengah (209 – 2014)
3. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kotabaru (2014 – 2017)
4. Politeknik Kesehatan Banjarmasin Program Studi DIV Jurusan Keperawatan
(2017 – Sekarang)
Organisasi / Kegiatan :
1. SD : Pencak Silat
2. SMP : Pencak Silat
3. SMA : Pencak Silat
4. PT :
5. Eksternal
- Tidak ada
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Perawat” dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam
Banjarmasin.
4. Ibu Hj. Agustine Ramie S.Kep, Ns, M.Kep selaku Pembimbing dan Penguji I.
5. Ibu Hj. Evi Risa Mariana, S.Pd, M,Pd selaku Pembimbing dan Penguji II.
7. Para guru dari TK, SD, SMP, dan SMA yang telah mendidik dan
vii
8. Dosen-dosen pengajar beserta staf Pendidikan di Jurusan Keperawatan
9. Ibu dan Bapak serta keluarga yang tercinta yang telah banyak memberikan
10. Seluruh rekan mahasiswa angkatan 2020 dan semua pihak yang tidak bisa
mendapatkan ridho dan nilai amal yang sesuai dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan Skripsi Skripsi ini, karena
itu penulis mohon arahan, saran dan kritik yang sifatnya menyempurnakan
Penulis
viii
KEMENKES REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
KEPERAWATAN
TAHUN 2021
ABSTRAK
Skripsi
ix
MINISTRY OF HEALTH REPUBLIC INDONESIA
HEALTH POLYTECHNIC OF BANJARMASIN
DIPLOMA IV STUDY PROGRAM
NURSING
YEAR 2021
ABSTRACT
Thesis
In carrying out their profession, nurses are prone to stress. According to the WHO
survey, it was found that the percentage of stress events in the world was around
74% experienced by nurses. Stress that occurs in nurses is influenced by excessive
workload. This study aims to determine the relationship between workload and
work stress of nurses. The design used is a literature review, articles are collected
using search engines, namely Researchgate, Google Scholar, Garuda Portal,
Medline and Pubmed. The criteria for the articles used are those published in
2018-2020. The results of statistical analysis of 7 articles from 9 articles obtained
p value < 0.05, meaning that there is a relationship between workload and nurse
work stress and the results of the test of 2 other articles have meaning 1) the
relationship between workload and work stress has a strong relationship, 2 ) The
direction of the relationship is positive, meaning that the increasing workload will
cause more stress. The higher the workload experienced by nurses, the higher the
level of stress they experience. Suggestions in this study is that nurses should rest
enough to maintain body balance in carrying out work activities.
x
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................... i
HALAMAN HAK CIPTA........................................................................... ii
PENGESAHAN SEBELUM UJIAN SKRIPSI
PENGESAHAN SETELAH UJIAN SKRIPSIv
SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS
RIWAYAT HIDUPi
KATA PENGANTARi
ABSTRAKix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABELi
DAFTAR GAMBARv
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah6
C. Tujuan Penelitian6
1. Tujuan Umum6
2. Tujuan Khusus6
D. Manfaat Penelitian7
1. Secara Teoritis7
2. Secara Praktis7
xi
1. Hasil Pencarian Dan Seleksi Studi11
2. Penilaian Kualitas.......................................................13
3. Daftar Artikel Hasil Pencarian 16
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 53
B. Saran ...................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat merupakan salah satu pekerja kesehatan yang selalu ada di setiap
rumah sakit dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit.
Perawat di rumah sakit bertugas pada pelayanan rawat inap, rawat jalan atau
dan di tuntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu cepat, tepat, dan
cermat walaupun dalam keadaan atau kondisi yang begitu kompleks (Sari &
Rayni, 2020).
pasien, karena dengan klasifikasi tersebut pasien merasa lebih dihargai sesuai
1
haknya dan dapat diketahui bagaimana kondisi dan beban kerja perawat di
masing-masing ruang rawatan. Kondisi dan beban kerja perlu diketahui agar
2
3
diperlukan sehingga tidak terjadi beban kerja yang tidak sesuai yang akhirnya
menyebabkan stres kerja. Kondisi kerja berupa situasi kerja yang mencakup
dengan beban kerja baik secara kuantitas dimana tugas-tugas yang harus
sebanding dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang
keuangan dan lainnya (ILO, 2016). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
karena hal ini lah dalam menjalankan profesinya perawat rentan terhadap
stress (Azizah,2019).
sekitar 74% dialami perawat (WHO,2018). Saat ini stres kerja merupakan isu
4
global yang berpengaruh pada seluruh profesi dan pekerja di negara maju
(2016), bahwa seluruh tenaga profesional di rumah sakit memiliki risiko stres,
namun perawat memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Angka prevalensi
stres kerja perawat di Vietnam sebesar 18,5% (Tran et al, 2017), sementara di
menempati ranking empat puluh kasus teratas stres pada pekerja (Fuada et al,
2017).
sering merasa pusing, lelah, kurang ramah, kurang istirahat akibat beban kerja
fisik dan ketrampilan. Perawat yang bekerja mengalami stress kerja, sering
merasa pusing, lelah, kurang ramah, kurang istirahat akibat kondisi kerja serta
dalam diri seseorang sehingga menimbulkan stress. Hal ini bisa disebabkan
5
oleh tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin
(Haryanti, 2013). Beban kerja dirumah sakit meliputi beban kerja secara fisik
dan mental (Pusdatin, 2017). Beban kerja merupakan sesuatu yang muncul
kerja mental yang dialami perawat, diantaranya bekerja shift atau bergiliran,
mempersiapkan rohani mental pasien dan keluarga terutama bagi yang akan
khusus dalam merawat pasien serta harus menjalin komunikasi dengan pasien
(Antonius , 2019).
Beban kerja perawat di rumah sakit meliputi beban kerja fisik dan
kerja yang bersifat mental dapat berupa bekerja dengan shift atau bergiliran,
keluarga terutama bagi yang akan memerlukan operasi atau dalam keadaan
(Fachruddin,2018).
6
2020). Stres kerja perawat dapat terjadi apabila perawat dalam bertugas
tersebut dikatakan mengalami stres kerja (Haryanti dkk, 2013). Stres kerja
dapat diartikan sebagai sumber atau stressor kerja yang menyebabkan reaksi
menjadi dua kategori yaitu : gejala psikologis, gejala fisik dan gejala perilaku.
migrain, berkeringat, dan mudah lelah fisik. Gejala perilaku pada stress kerja
kerja tentu perlu tinjau lebih lanjut oleh pihak manajemen. Munculnya stres
kemampuan perawat dalam bekerja, dll. Apabila stres kerja nampak pada
dan perilaku perawat itu sendiri, yang akan berdampak pada kualitas atau
mutu pelayanan kesehatan dan Patient safety. Oleh karena itu penting adanya
untuk melakukan analisis antara beban kerja dan stress kerja yang di alami
oleh perawat, dengan menganalisis beban kerja dan stress kerja maka akan
B. Rumusan Masalah
masalah dalam studi literatur ini adalah “Apakah ada hubungan antara beban
C. Tujuan Penelitian
8
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
perawat.
pada perawat.
BAB II
METODE PENELITIAN
metode ini sangat berbeda dengan metode yang hanya sekedar untuk
2. Database Pencarian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh
10
11
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Sumber
3. Kata Kunci
digunakan. Berikut ini kata kunci dalam literature review yang sudah
OR OR
Work Load Nurse's Work Stress
Or
Nurse Work Expenses
review.
4) Outcome yaitu hasil yang diperolah pada studi terdahulu yang sesuai
MeSH, peneliti mendapatkan 977 artikel yang sesuai dengan kata kunci
sama sehingga artikel tersebut dikeluarkan dan tersisa 627 artikel. Peneliti
126) dan full text (n =9) yang disesuaikan dengan tema literature review.
2. Penilaian Kualitas
kualitas dari studi. Penilaian kriteria diberi nilai 'ya', 'tidak', 'tidak jelas'
atau 'tidak berlaku', dan setiap kriteria dengan skor 'ya' diberi satu poin dan
nilai lainnya adalah nol, setiap skor studi kemudian dihitung dan
memenuhi kriteria critical appraisal dengan nilai titik cut-off yang telah
terakhir, dua belas studi mencapai skor lebih tinggi dari 50% dan siap
untuk melakukan sintesis data, akan tetapi karena penilaian terhadap risiko
bias, dua studi dikeluarkan dan artikel yang digunakan dalam literature
yang kurang
pengambilan sampel
f. Analisis Data: Analisis data tidak sesuai dengan kaidah analisis yang
The Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal tools studi Cross
“ya”, “tidak”, “tidak jelas” atau “tidak berlaku”. Cara menilai kulialitas
artikel yaitu dengan memberikan skor 1 jika artikel termasuk dalam kriteria
dengan jawaban “ya” dan untuk poin yang lain diberikan nilai nol, setelah
Tabel 2.3 Hasil Penilaian Kualitas Artikel untuk Literatur Review menggunakan
The JBI critical Appraisal Tools For Analytical Cross Sectional Studies
Sitasi Kriteria Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8
Nanang Fachruddin, Windu Santoso, 75%
Ana Zakiyah
Antonius Rino Vanchapo, Ni Made 75%
Merlin, Serly Sani Mahoklory
Shieva Nur Azizah, Bunga Hidi Nopti 75%
Khalilatun Janah
Emmanuel Kokoroko, Mohammed A 75%
Sanda
Pandu Wicaksono & Nur Yeti Syarifah 75%
Skor penilaian kualitas dari 9 artikel yang memiliki nilai ≥ 50%, dapat
support
workplace
2. The Antonius Design study is The cross- Excessive Tidak ada The data were January-
Correlation a cross sectional sectional workload pembanding analyzed using February
Rino
Between method to study is among the atau intervensi the Pearson 2018
Workload Vanchapo, invesduate the involved factors causing lainnya chi-square
And correlation of 40 occupational correlation. It is
Ni Made
Occupational workload and respondent stress. The revealed that
Stress Of Merlin, occupational s selected data were the p-value
Nurses In stress of nurses using a analyzed using 0.000 is lower
Serly Sani
The in the total the than á 0.05,
Emergency Mahoklory emergency sampling Pearson chi- meaning
Department department of method. square that H0 is
Of Regional Regiona l correlation. rejected and
Public Public Hospital signifying that
Hospital RSUD. workload
Rsud Prof. correlates with
Dr. W. Z. the
Johannes occupational
Kupang stress of the
nurses in the
research site.
3. The Shieva Nur Desain Populasi Beban kerja Sebesar 51, 5% Terdapat Waktu
Relationship penelitian ini sebanyak perawat perawat di hubungan pelaksanaan
Azizah,
Between Deskriptif 40 IGD dapat Rumah Sakit antara beban pada bulan
Workload Bunga Hidi Kolerasi perawat menyebabkan Internasional kerja dengan April sampai
and Stress dengan yang beban kerja MH. Thamrin tingkat stres
19
Level in Nopti menggunakan bertugas tinggi pada Jakarta, 54% kerja perawat Juni 2018
Emergency pendekatan di IGD. perawat seperti perawat di dengan nilai p-
Department Cross Sectional menghadapi Rumah Sakit value = 0,002
of RSU pasien dengan PELNI (< 0,05).
Kabupaten berbagai “Petamburan”,
Tangerang keluhan serta 51, 2%
penyakit yang perawat di
berbeda-beda Intensive Care
maupun Unit (ICU) dan
pasien datang Instalasi Gawat
dengan kondisi Darurat (IGD)
yang tidak Rumah Sakit
stabil, Mitra Keluarga
menghadapi Bekasi
keluarga mengalami
pasien yang stres kerja
tidak sabar, dengan
selain itu penyebab yang
memantau dan beragam
pencatatan
kondisi pasien
secara
continuous
juga
merupakan
beban
tersendiri
sehingganterja
20
di stres.
Instrumen
dalam
penelitian ini
menggunakan
kuesioner pada
beban kerja
dan tingkat
stres kerja.
4. Hubungan Yuli Nur Penelitian Populasi Beban kerja Tidak ada Kesimpulan Waktu
Beban Kerja ini merupakan dalam perawat pembanding pada penelitian penelitian
Andhika,
Dengan jenis penelitian penelitian merupakan atau intervensi ini adalah pada 14 Juni
Stress Kerja Mujahid, observasional ini adalah kemampuan lainnya terdapat 2015 – 01
Perawat dengan metode semua tubuh pekerja hubungan Februari
Rahman
Di Igd Rsud cross sectional perawat dalam beban kerja 2015.
Syekh Yusuf yang menerima dengan stress
Kab.Gowa bertugas pekerjaan kerja perawat
di IGD sedangkan di IGD RSUD
RSUD stress kerja Syekh Yusuf
Syekh perawat Kab.Gowa,
Yusuf merupakan dimana beban
Kab. salah satu kerja
Gowa permasalahan mempunyai
sebanyak dalam pengaruh
31 orang. manajemen terhadap stress
sumber kerja perawat.
daya manusia
dirumah sakit.
21
Pengumpulan
data dilakukan
dengan
mengguna-kan
kuesioner dan
lembar
observasi
teknik work
sampling.
5. Hubungan Ike Prafita Penelitian ini Populasi Beban kerja Tidak ada Simpulan Data tahun
Beban Kerja penelitian yang tidak pembanding penelitian ini 2018
Sari Sari, menggunakan
Dengan Stres ini sesuai atau intervensi adalah Ada
Kerja Rayni desain cross sejumlah akhirnya lainnya hubungan yang
Perawat Di 20 orang menimbulkan bermakna
sectional
Rsi Nashrul perawat, stres kerja. antara Beban
Ummah dengan Jika jumlah Kerjadengan
Lamongan sampel tugas tidak Stres Kerjapada
sebanyak sebanding perawatdi
19 orang. dengan Ruang IGD dan
kemampuan ICU RSI
fisik dan Nashrul
keahlian serta UmmahLamon
waktu yang gan. Semakin
tersedia maka tinggi tingkat
akan menjadi beban kerja
sumber stres. perawat yang
bekerja di
Ruang
22
8. The Relation Pandu Jenis penelitian Populasi Stres kerja Penelitian H 4 Februari
Between The ini termasuk sebanyak pada perawat Indah (209) asil uji hingga 28
Wicaksono
Workload Of penelitian 91 dapat di unit rawat Chi Square Februari
Nurse & Nur Yeti kuantitatif perawat di disebabkan inap menunjukkan ρ 2020
Executor menggunakan bangsal oleh berbagai RSUD Kraton value
Syarifah
And Work deskriptif rawat inap faktor, salah Kabupaten (0,000) < α
Stress In The analitik RSUD satunya adalah Pekalongan (0,05) yang
Hospital korelasional Sleman beban kerja dengan berarti ad
Ward Of dengan perawat. jumlah sampel a hubungan
RSUD Sle pendekatan Data diambil 81 orang antara
man cross sectional dengan dengan hasil uji beban kerja
yaitu antara menggunakan analisis uji perawat
variabel kuesioner. Pearson pelaksana
independent Product dengan stres
dan Moment kerja
dependent menunjukkan ρ di bangsal
diukur pada value rawat inap
waktu dan (0,040) < α RSUD Sleman
tempat yang (0,05) hal ini
bersamaan. berarti terdapat
Teknik sampel hubungan
menggunakan antara beban
teknik kerja perawat
Accidental dengan stres
Sampling kerja
. perawat RSUD
Kraton
Kabupaten
26
Pekalongan
dengan sifat
hubungan
positif sedang.
9. Nurses’ Yohannes Institution- 367 nurses Assess work- Tidak ada Two-thirds of From
work-related related stress pembanding nurses who 15th to 30th
Baye, based
stress and and associated atau intervensi were working March, 2015
associated Tesfaye quantitative factors among lainnya at government
factors in hospitals had
Demeke, cross-sectional nurses working
governmenta work-related
l hospitals in Nigusie in stress.
Harar,Easter governmental
Birhan, hospitals in Work-related
n Ethiopia: A
cross Agumasie Harar, Eastern stress was
sectional Ethiopia. Data associated with
Semahegn, were collected child-rearing,
study
Simon using working units,
structured self- work on
Birhanu administered rotation, and
questionnaire.
chronic medical
illness.
BAB III
A. Hasil
1. Karakteristik Studi
dengan topik Literature review yaitu hubungan antara beban kerja dengan
Ethopia).
sebagai salah satu faktor pemicunya. Menurut Sunyoto (2013) salah satu
faktor penyebab stres kerja adalah beban kerja. Beban kerja yang terlalu
menimbulkan stres. Hal ini disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut
mungkin terlalu banyak dan sebagainya. Selain itu, Astianto (2014) juga
27
dengan atasan , pekerjaan yang menuntut konsentrasi tinggi, beban kerja
28
29
antara beban kerja dengan stres kerja perawat, 7 artikel diantaranya berada
dan Pekalangan) dan 2 artikel berada di Negara Luar (Ghana dan Ethopia).
2. Karakteristik Responden
Perawat Ruang Rawat Inap dengan beban kerja yang tinggi. Dalam studi
telah disebutkan ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja
pada perawat.
30
Authors and Study design, sample, variable, Outcome of Analysis Factors Summary of Results
years Instrument, Analysis
Nanang Desain : Desain penelitian ini Tingginya beban kerja yang Hasil penelitian
adalah survei analitik dialami oleh perawat yang bekerja menggunakan Spearman rho
Fachruddin,
menggunakan studi cross- di Instalasi Rawat Intensif RSUD menunjukkan adanya
Windu Santoso, sectional Bangil dapat menimbulkan stres hubungan antara beban kerja
Sampel : 40 responden kerja. Hal ini terlihat dari hasil dan stres kerja pada perawat
Ana Zakiyah
Variabel : analisis yang menunjukkan bahwa dengan p-value = 0,000
Variabel independen : Jenis kelamin,usia, sebagian besar perawat di Instalasi (<0,05) dan nilai r 0,551.
pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan Rawat Intensif RSUD Bangil yang
Variabel dependen : beban dan stres kerja mengalami stres kerja merasakan
Instrument : kuesioner beban kerja yang tinggi.
Analisa : Spearman rho
Antonius Rino Desain : studi cross-sectional Beban kerja sebagian besar Data dianalisis menggunakan
Sampel : 40 responden responden di unit gawat darurat korelasi chi-square Pearson.
Vanchapo, Ni
Variabel independen : Jenis kelamin,usia, RSUD.Prof.DR.W.Z.Johannes Diungkapkan bahwa p-value
Made Merlin, pendidikan, pengalaman kerja Kupang termasuk kategori sedang. 0,000 lebih kecil dari 0,05,
Variabel dependen : beban dan stres kerja Sebagian besar responden di unit artinya bahwa Ho ditolak dan
Serly Sani
Instrument : kuesioner gawat darurat RSUD.Prof. menandakan bahwa beban
Mahoklory Analisa : Korelasi Chi-Square Pearson DR.W.Z. Johannes Kupang kerja berhubungan dengan
mengalami stres kerja sedang (27 stres kerja dari perawat di
responden, 67,5%). Beban kerja lokasi penelitian.
berkontribusi terhadap stres kerja,
artinya semakin berat beban kerja
maka semakin berat stresnya.
31
Shieva Nur Desain : Desain penelitian ini Deskriptif Stres kerja yang dialami oleh Terdapat hubungan antara
Azizah, Bunga Kolerasi dengan menggunakan perawat di IGD RSU Kabupaten beban kerja dengan tingkat
pendekatan Cross Sectional Tangerang dilihat dari sebagian stres kerja perawat
Hidi Nopti besar perawat berjenis kelamin dengan nilai p-value = 0,002
Sampel : 40 perawat yang bertugas di perempuan dan sebagian besar (< 0,05).
IGD sudah menikah, karena pada
Variabel independen : Jenis kelamin,usia, perempuan mengalami siklus
Pendidikan, masa biologis setiap bulannya sehingga
kerja, status mempengaruhi kondisi fisik
karyawan maupun psikisnya karena
Variabel dependen : beban dan stres kerja menyebabkan tingkat kelelahan
Instrument : kuesioner dan lebih tinggi pada perempuan.
Analisa : Uji Chi-Square
Yuli Nur Desain : Jenis Penelitian Observasional Sebagian besar perawat di Ruang Kesimpulan pada penelitian
dengan Metode Cross Sectional IGD RSUD Syekh Yusuf Kab. ini adalah terdapat hubungan
Andhika,
Sampel : 31 perawat Gowa beban kerjanya berat beban kerja dengan stress
Mujahid, Variabel independen : Jenis kelamin,usia, sebanyak 19 orang (61,3%) karena kerja perawat di IGD RSUD
status pernikahan perawat di IGD dalam melakukan Syekh Yusuf Kab.Gowa,
Rahman
Variabel dependen : beban dan stres kerja kegiatannya harus secara cermat, dimana beban kerja
Instrument : kuesioner cepat dan tepat melakukan mempunyai pengaruh
Analisa : Korelasi Chi-Square Pearson identifikasi setiap pasien yang terhadap stress kerja perawat.
datang karena dituntut dengan
keberhasilan penyelamatan jiwa.
Dalam waktu yang bersamaan
perawat harus selalu waspada
terhadap kedatangan pasien gawat
32
Yohannes Baye, Desain : Kuantitif cross sectional Dua perdua perawat yang bekerja Prevalensi stres terkait
Sampel : 367 responden di rumah sakit pemerintah pekerjaan dalam penelitian
Tesfaye
Variabel : mengalami stres terkait pekerjaan. ini adalah 66,2%. Perawat
Demeke, Variabel independen : Jenis kelamin,usia, Stres terkait pekerjaan dikaitkan yang mengasuh anak (AOR =
agama, etnis, status dengan pengasuhan anak, unit 2.1,95% CI: 1,2, 3,7), bekerja
Nigusie Birhan,
perkawinan, kerja dan pekerjaan bergilir di unit perawatan intensif
Agumasie mengasuh anak . (AOR = 4,5, 95% CI: 1,4,
Variabel dependen : beban dan stres kerja 17,7), bekerja ber shif (AOR
Semahegn,
Instrument : kuesioner = 2.5, 95% CI: 1.4, 4.4), dan
Simon Birhanu Analisa : Uji regresi perawat yang memiliki anak
(AOR= 2,6, 95% CI: 1,2, 5,7)
secara signifikan terkait
dengan stres terkait pekerjaan
perawat.
35
Dari sembilan studi dua artikel (Eric Badu et al., 2020; Emmanuel
menunjukkan ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat
di luar negri. [Eric Badu et al., 2020] jenis penelitian ini adalah penelitian
terbatas pada jurnal yang diterbitkan dalam bahasa Inggris dari Juni 2008
perawat departemen rawat jalan dari empat rumah sakit besar di Ghana.
Data yang dikumpulkan mengukur beban kerja, stres kerja, dan dukungan
yang tinggi berhubungan dengan tingkat stres kerja perawat yang tinggi.
Selain itu, tingkat beban kerja yang lebih tinggi juga berhubungan dengan
tingkat stres kerja yang lebih tinggi untuk perawat yang mendapat
dukungan rekan kerja yang tinggi, sebaliknya bagi perawat yang mendapat
dukungan kerja yang rendah maka tingkat stress kerja perawat juga rendah
dilakukan pada 367 perawat dengan Teknik simple random sampling. Data
Interval 95% (CI) dan nilai-P kurang dari 0,05. Sebanyak 398 perawat
(367/398). Lebih dari setengah dari 202 (55%) peserta adalah laki-laki.
Perawat yang memiliki anak kecil (mengasuh anak) (AOR = 2.1, 95% CI:
1.2, 3.7), bekerja di unit perawatan intensif (AOR = 4.5, 95% CI: 1.4,
17.7), bekerja secara shift (AOR = 2.5, 95% CI: 1.4, 4.4), dan perawat di
ruang penyakit medis kronis (AOR = 2.6, 95% CI: 1.2, 5.7) secara
al., 2019; Shieva Nur Azizah et al., 2019; Yuli Nur Andhika et al., 2018;
37
Ike Prafita Sari & Rayni., 2020, Nonik Eka et al., 2019, Pandu Wicaksono
& Nur Yeti Syarifah., 2018) menunjukkan ada hubungan antara beban
kuesioner berdasarkan teori Sulsky dan Smith dari Jusnimar, (2012) yang
adanya hubungan beban kerja dengan stres kerja pada perawat dengan p-
value = 0,000 (<0,05) dan r-value 0,551. Tingkat ketergantungan klien dan
jumlah tenaga kerja yang tidak sesuai merupakan faktor beban kerja yang
sectional untuk mengetahui hubungan beban kerja dan stres kerja perawat
sampling. Data dihasilkan dalam satu periode, mulai dari Juni hingga
statistik harus p-value <0,05 untuk korelasi yang signifikan antara beban
kerja dan stres kerja bagi perawat. Skala data yang digunakan untuk
38
mengukur beban kerja dan stres kerja adalah skala ordinal dengan skor
menunjukkan bahwa nilai p 0,000 lebih rendah dari á 0,05, yang berarti
menggunakan kuesioner pada beban kerja dan tingkat stres kerja. Hasil
penelitian menunjukan beban kerja berat dengan tingkat stres kerja berat
terdapat hubungan antara beban kerja dengan tingkat stres kerja perawat di
penelitian ini adalah semua perawat yang bertugas di IGD RSUD Syekh
Microsoft excel dan program statistic (SPSS) versi 15,0. Analisis data
bivariat dengan uji chi square (p <0,05) untuk mengetahui hubungan antar
beban kerja dengan stress kerja perawat di IGD RSUD Syekh Yusuf
perawat.
uji korelasi Spearman. Hasil analisis hubungan antara Beban Kerja dengan
Sampel dalam penelitian ini adalah perawat di ruang IGD danruang ICU
Anxiety Stress Scale (DASS) yang sudah baku dengan jumlah pernyataan
responden yang memiliki beban kerja berat dengan tingkat stres ringan dan
sedang ada 21 (46,7%) dan jumlah total responden dengan beban kerja
ringan dan berat ada 26 (57,8%). Total semua responden ada 45 (100%).
(Pandu Wicaksono & Nur Yeti Syarifah., 2018) jenis penelitian ini
analisis data menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan hasil uji Chi-
Indonesia dan Luar Negeri dengan usia 21 sampai 50 tahun, pria maupun
41
laki dan perempuan karena studi bersifat acak. Dalam studi ini untuk
2019) menunjukkan ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja
2018; Antonius Rino et al., 2019; Shieva Nur Azizah et al., 2019; Yuli
Nur Andhika et al., 2018; Ike Prafita Sari & Rayni., 2020, Nonik Eka et
al., 2019, Pandu Wicaksono & Nur Yeti Syarifah., 2018) menunjukkan
ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat di Indonesia.
sampel perawat di satu artikel meneliti di instalasi rawat jalan, satu artikel
satu artikel meneliti di Ruang ICU, dua artikel meneliti di IGD dan ICU,
satu artikel meneliti di Ruang ICU satu artikel meneliti di Instalasi CSSD
Rumah Sakit Umum Haji, satu artikel meneliti di ruang rawat jalan dan
42
review.
2. Analisis Literatur
a. Analisis Beban kerja dan stres kerja pada sembilan artikel (rendah,
sedang, dan tinggi)
No Penulis Beban Kerja Stres Kerja Hasil
1. Nanang Penelitian ini Dari penelitian ini Hasil penelitian
Fachruddin, menunjukkan stres kerja ini bisa
Windu bahwa dari perawat dapat dikategorikan
Santoso, Ana 40 perawat diketahui bahwa sebagai beban
Zakiyah mayoritas dari total kerja tinggi
perawat di responden dengan stres
Rawat sejumlah 40 kerja berat.
Intensif orang perawat, 29
RSUD orang (72,5%)
memiliki mengalami stres
beban kerja kerja sedang,
yang tinggi angka tersebut
yaitu 24 adalah hasil yang
orang (60%). paling besar dan
Hasil tidak ada perawat
penelitian ini yang mengalami
bisa stres berat (0%).
dikategorikan
sebagai
beban kerja
tinggi.
2. Antonius Dari 40 Dari penelitian ini Hasil penelitian
Rino perawat stres kerja ini bisa
Vanchapo, Ni mayoritas perawat pada dikategorikan
Made Merlin, perawat 33 tingkatan stres sebagai beban
Serly Sani responden kerja sedang. kerja sedang
Mahoklory (82,5%) dengan stres
mengalami kerja sedang dan
beban kerja cuma 4 orang
sedang. yang mengalami
stres berat
43
(10%).
berat
sebanyak 244
(66,4%)
responden.
BAB IV
PEMBAHASAN
perawat di lihat dari literature review terjadi karena belum ada tenaga
Hal ini sesuai dengan pernyataan Wijono (2003) bahwa beban kerja
perawat dengan beban kerja yang ada.Hasil penelitian ini sama dengan
yang disampaikan oleh Hay dan Oken (1972) dalam Lloyd (2017)
stres kerja perawat pada perawat mayoritas adalah stres tingkat sedang
dengan penderita yang kaku, duka cita dan kematian, banyak tugas-
sakit merupakan ruang yang penuh dengan stres karena pasien yang
maka tetap datang ke rumah sakit, contohnya adalah pada waktu sore
stresor tersendiri bagi perawat yang bertugas. Hal ini juga didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh Izzati (209) bahwa semua perawat
di RSI Jemur Sari Surabaya juga mengalami stres. Stres dapat terjadi
< 0,05, artinya terdapat hubungan antara beban kerja dengan stres kerja
perawat. Nilai r pada hasil uji 2 artikel memiliki arti 1) hubungan antara
beban kerja dengan stres kerja memiliki hubungan dalam kategori kuat,
hasil bahwa terdapat pengaruh beban kerja fisik (subyektif) dan beban
pada kondisi dan beban kerja yang berbeda. Untuk itu perawat harus
serta memiliki wawasan yang luas dengan motivasi kerja keras, cerdas,
iklas dan kerja berkualitas. Jenis pasien yang dirawat di ruangan rawat
bahwa ada hubungan antara beban kerja dan tingkat stres perawat IGD,
semakin tinggi beban kerja maka semakin tinggi juga tingkat stres
secara teknis dan pengetahuan yang lebih. Beban pekerjaan yang begitu
Kondisi perawat yang stres dengan adanya beban pekerjaan yang sudah
B. Keterbatasan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil telaah jurnal yang peneliti lakukan dari 9 artikel yang peneliti
dan stres kerja pada perawat mayoritas adalah stres tingkat sedang (8
hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat. Hasil analisis
statistik 7 artikel dari 9 artikel didapatkan nilai p < 0,05, artinya terdapat
hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat dan hasil uji 2
artikel lainnya memiliki arti 1) hubungan antara beban kerja dengan stres
menyebabkan stres.
B. Saran
1. Secara Teoritis
55
56
dan bermutu.
2. Bagi Perawat
3. Institusi Pendidikan
Antonius Rino Vanchapo, Ni Made Merlin, Serly Sani Mahoklory, 2019. The
Correlation Between Workload And Occupational Stress Of Nurses In
The Emergency Department Of Regional Public Hospital Rsud Prof. Dr.
W. Z. Johannes Kupang. JNKI, Vol. 7, No. 1, Tahun 2019. 18-23
Cheung, T. and P. S. F. Yip. 2015. Depression, Anxiety and Symptoms of Stress
among Hongkong Nurses: A Cross- Sectional Study. Internatinal
Journal of Environmental Research and Public Health, 12(1), pp. 9072-
100.
Dikky Fahamsyah, 2017. Analisis Hubungan Beban Kerja Mental
Dengan Stres Kerja.The Indonesian Journal of Occupational Safety and
Health, Vol. 6, No. 1 Jan-April 2017: 107–95
Emmanuel Kokoroko, Mohammed A Sanda, 2019. Effect of Workload on Job
Stress of Ghanaian OPD Nurses: The Role of Coworker Support. Safety
and Health at Work 10 (2019) 341e346’
Eric Badu BA, MSc , Anthony Paul O’Brien BA, MA, PhD , Rebecca Mitchell
MBS, PhD , Mark Rubin BSc, MSc, PhD , Carole James BSc, MSc, PhD
, Karen McNeil MBA, PhD , Kim Nguyen GradDipPH,
GradDipStratLDRSHP, DipHRMgt, BAppSc (OT) , Michelle Giles RN,
CM, BBus MIS, PhD,2020. Workplace stress and resilience in the
Australian nursing workforce: A comprehense integrative
review.International Journal of Mental Health Nursing (2020) 29, 5–34
doi: 10.99/inm.12662
Fuada, N., I. Wahyuni dan B. Kurniawan. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Stres Kerja Pada Perawat Kamar Bedah di Instalasi Bedah Sentral
RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (e-Journal), 5(1),pp. 255-63.
Haryanti, F. Aini. dan P. Purwaningsih.2013. Hubungan antara BebanKerja
dengan Stres Kerja Perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Kabupaten Semarang. Jurnal Managemen Keperawatan, 1(1). pp. 48-56.
Ike Prafita Sari Sari, Rayni,2020. Hubungan Beban Kerja Dengan Stres Kerja
Perawat Di Rsi Nashrul Ummah Lamongan. Hospital Majapahit, Vol 12
No. 1februari 2020.
ILO. 2016. Workplace Stress: A Collective Challenge. Geneva. Switzerland: ILO
Publication.
Kementerian Kesehatan Indonesia, 2010. Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2009,. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Makhbul, Z. M., N. L. Abdullah, N. A.Hashim. 2013. Stres di Tempat Kerja: Isu
Global dalam Melestarikan Organisasi. e Bangi, Journal of Social.
Sciences and Humanities, 8(1), pp. 41-59.
Murni. (2012). Pengaruh Beban Kerja Fisik dan Mental terhadap Stres
Kerja pada Perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cianjur.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1 (2), pp: 767-776.
Muhith, A. (2017). Model Mutu Asuhan Keperawatan dan MAKP.
Nanang Fachruddin, Windu Santoso, Ana Zakiyah, 2018. Relationship Between
Workload With Work Stress On Nurses In Intensive Installation Of
Bangil General Hospital. International Journal Of Nursing and
Midwifery Science (IJNMS) ,Volume2, Issue 3
Nonik Eka Martyastuti, Isrofah, Khalilatun Janah, 2019. Hubungan Beban Kerja
Dengan Tingkat Stres Perawat Ruang Intensive Care Unit dan Instalasi
Gawat Darurat. Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan,
Vol 2 No 1, May 2019.DOI: http://dx.doi.org/10.32584/jkmk.v2i1.266.e-
ISSN 2621-5047.
Rahman, M.M. (2018). Stress dan Penyesuaian Diri Remaja. Yogyakarta: Ide
Press
Shieva Nur Azizah, Bunga Hidi Nopti, 2019. The Relationship Between Workload
and Stress Level in Emergency Department of RSU Kabupaten
Tangerang . Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia. Vol 2, No. 2, 2019.
ISSN : 2580-3077
Sari I.P., Rayni.2020. Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat di
RSI Nashrul Ummah Lamongan. Hospital Majapahit. 2020;12(1):9-17.
Triwibowo, Cecep.2013. Manajemen Pelayanan Keperawatan di Rumah
Sakit. Jakarta. TIM
Tran, T. T. T. et al. 2019. Stress, Anxiety and Depression in Clinical Nurses in
Vietnam: A Cross-Sectional Survey and Cluster Analysis. International
Journal of Mental Health Systems, 13(3), pp. 1-9.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan. R.
jakarta. 2014.
Pandu Wicaksono & Nur Yeti Syarifah,2019. The Relation Between The
Workload Of Nurse Executor And Work Stress In The Hospital Ward Of
RSUD Sleman. Journal Of Health, Volume 5 No.2
Perwitasari, D. T., N. Nurbeti dan I. Armyanti. 2016. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tingkatan Stres pada Tenaga Kesehatan di RS
Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2015. Cerebellum, 2(3), pp.
553-61.
Pusdatin. 2017. Situasi Tenaga KeperawatanIndonesia. Kementerian Kesehatan
RI.
Yuli Nur Andhika, Mujahid, Rahman, 2018. Hubungan Beban Kerja Dengan
Stress Kerja Perawat Di Igd Rsud Syekh Yusuf Kab.Gowa . Jurnal Ilmiah
Kesehatan Diagnosis, Volume 13 Nomor 1 Tahun 2018. eISSN : 2302-
2531.
Yohannes Baye, Tesfaye Demeke, Nigusie Birhan, Agumasie Semahegn,
Simon Birhanu, 2020. Nurses’ work-related stress and associated factors
in governmental hospitals in Harar,Eastern Ethiopia: A cross sectional
study. Nurses’ work-related stress and associated factors in governmental
hospitals in Harar, Eastern Ethiopia.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0236782.Volume 3, 2020
Lampiran 1
KARTU KONSULTASI
NIM : P07120217070
Perawat
Pembimbing I
KARTU KONSULTASI
NIM : P07120217070
Perawat
Pembimbing II
Lampiran 2
FM/PKBjm/ADK/40
Tgl: 21 Mar 2013 Rev : 01
3. Rev : 00
PERNYATAAN SIAP UJIAN SKRIPSI
NIM : P07120217070
Perawat
Dinyatakan siap untuk mengikuti ujian Skripsi. Demikian surat pernyataan ini
Pembimbing I Pembimbing II
Hj. Agustine Ramie, S.Kep, Ns, M.Kep Hj. Evi Risa Mariana, S.Pd, M,Pd
NIP. 19650801 198503 2 003 NIP. 1979225 199403 2 002
LAMPIRAN 3
PRISMA CHECKLIST
ABSTRAK
Ringkasan 2 Berikan ringkasan terstruktur vii
terstruktur termasuk, jika sesuai: latar
belakang; tujuan; sumber data;
kriteria kelayakan studi, peserta,
dan intervensi; mempelajari
metode penilaian dan sintesis;
hasil; batasan; kesimpulan dan
implikasi dari temuan kunci;
nomor registrasi tinjauan
sistematis.
PENGANTAR
Alasan 3 Jelaskan alasan peninjauan dalam 1
konteks apa yang sudah
diketahui.
Tujuan 4 Berikan pernyataan eksplisit 5
tentang pertanyaan yang sedang
dibahas dengan mengacu pada
peserta, intervensi, perbandingan,
hasil, dan desain studi (PICOS).
METODE
Protokol dan 5 Tunjukkan jika protokol tinjauan 8
registrasi ada, jika dan di mana itu dapat
diakses (misalnya, alamat Web),
dan, jika tersedia, berikan
informasi pendaftaran termasuk
nomor pendaftaran.
Kriteria kelayakan 6
Tentukan karakteristik studi 10
(misalnya, PICOS, lama
mengikuti-up) dan karakteristik
laporan (misalnya, tahun
dipertimbangkan, bahasa, status
publikasi) digunakan sebagai
kriteria untuk kelayakan,
memberikan alasan.
Sumber informasi 7 Jelaskan semua sumber informasi 15
(misalnya, database dengan
tanggal cakupan, kontak dengan
penulis studi untuk
mengidentifikasi studi tambahan)
dalam pencarian dan tanggal
pencarian terakhir.
Cari 8 Sajikan strategi pencarian 9
elektronik lengkap untuk
setidaknya satu database,
termasuk batasan apa pun yang
digunakan, sehingga dapat
diulang.
Seleksi studi 9 Sebutkan proses untuk memilih 10
studi (yaitu, penyaringan,
kelayakan, termasuk dalam
tinjauan sistematis, dan, jika
berlaku, termasuk dalam meta.-
analisis).
Proses 10 Jelaskan metode ekstraksi data 12
pengumpulan data dari laporan (misalnya, formulir
uji coba, secara independen,
dalam duplikat) dan proses apa
pun untuk memperoleh dan
mengkonfirmasi data dari
penyelidik.
Item data 9 Buat daftar dan tentukan semua 16
variabel yang datanya dicari
(misalnya, PICOS, sumber
pendanaan) dan asumsi serta
penyederhanaan yang dibuat.
Risiko bias dalam 12 Jelaskan metode yang digunakan 13
studi individu untuk menilai risiko bias studi
individu (termasuk spesifikasi
apakah hal ini dilakukan pada
tingkat studi atau hasil), dan
bagaimana informasi ini akan
digunakan dalam sintesis data.
Langkah-langkah 13 Sebutkan ukuran ringkasan utama 8
ringkasan (mis., Rasio risiko, perbedaan
cara).
Sintesis hasil 14 Jelaskan metode penanganan data 8
dan gabungkan hasil studi, jika
dilakukan, termasuk ukuran
konsistensi (mis., I2) untuk setiap
meta-analisis.
Risiko bias di 15 Tentukan penilaian risiko bias 14
seluruh studi yang dapat mempengaruhi bukti
kumulatif (misalnya, bias
publikasi, pelaporan selektif
dalam studi).
Analisis tambahan 16 Jelaskan metode analisis
tambahan (misalnya, analisis
sensitivitas atau subkelompok,
meta-regresi), jika dilakukan,
tunjukkan mana yang-ditentukan.
HASIL
Seleksi studi 17 Berikan jumlah studi yang
disaring, dinilai kelayakannya,
dan disertakan dalam tinjauan,
dengan alasan pengecualian di
setiap tahap, idealnya dengan
diagram alir.
Pelajari 18 Untuk setiap studi, tunjukkan
karakteristik karakteristik data yang
diekstraksi (misalnya, ukuran
studi, PICOS, periode tindak
lanjut) dan berikan kutipannya.
Risiko bias dalam 19 Sajikan data tentang risiko bias
studi dari setiap studi dan, jika tersedia,
penilaian tingkat hasil apa pun
(lihat item 12).
Hasil studi 20 Untuk semua hasil yang
individu dipertimbangkan (manfaat atau
kerugian), ada, untuk setiap studi:
(a) ringkasan data sederhana
untuk setiap kelompok intervensi
(b) estimasi efek dan interval
kepercayaan, idealnya dengan
plot hutan.
Sintesis hasil 21 Mempresentasikan hasil dari
setiap meta-analisis yang
dilakukan, termasuk interval
kepercayaan dan ukuran
konsistensi.
Risiko bias di 22 Mempresentasikan hasil dari
seluruh studi setiap penilaian risiko bias di
seluruh studi (lihat Item 15).
Analisis tambahan 23 Berikan hasil analisis tambahan,
jika dilakukan (misalnya, analisis
sensitivitas atau subkelompok,
meta-regresi [lihat Item 16]).
DISKUSI
Ringkasan bukti 24 Meringkas temuan utama
termasuk kekuatan bukti untuk
setiap hasil utama;
pertimbangkan relevansinya
dengan kelompok kunci
(misalnya, penyedia layanan
kesehatan, pengguna, dan
pembuat kebijakan).
Batasan 25 Diskusikan keterbatasan pada
studi dan tingkat hasil (misalnya,
risiko bias), dan pada tingkat
tinjauan (misalnya, pengambilan
penelitian yang teridentifikasi
tidak lengkap, pelaporan bias).
Kesimpulan 26 Memberikan interpretasi umum
dari hasil dalam konteks bukti
lain, dan implikasinya untuk
penelitian selanjutnya.
PENDANAAN
Pendanaan 27 Jelaskan sumber pendanaan untuk
tinjauan sistematis dan dukungan
lainnya (misalnya, pasokan data);
peran penyandang dana untuk
tinjauan sistematis.
71