Anda di halaman 1dari 86

LITERATURE REVIEW

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA


DENGAN STRES KERJA PERAWAT

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Predikat Sarjana Terapan Keperawatan

Oleh
MUHAMMAD IRFAN SIDIK
NIM P07120217070

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2021
@ 2021
Hak Cipta pada Penulis

ii
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
Jurusan Kesehatan Lingkungan (0511) 4781131 ; Keperawatan (0511) 4772517 ; Kebidanan (0511) 3268018 ;
Gizi (0511) 4368621 : Kesehatan Gigi (0511) 4772721 ; Analis Kesehatan (0511) 4772718

PENGESAHAN SEBELUM UJIAN SKRIPSI

Skripsi berjudul “Literature Review Analisis Hubungan Antara Beban

Kerja Dengan Stres Kerja Perawat” telah disetujui untuk dipertahankan di

hadapan Tim Penguji Skripsi Politeknik Kesehatan Banjarmasin Program Studi

Sarjana Terapan Keperawatan.

Banjarbaru, Juni 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Hj. Agustine Ramie, S.Kep, Ns, M.Kep Hj. Evi Risa Mariana, S.Pd, M,Pd
NIP. 19650801 198503 2 003 NIP. 1979225 199403 2 002

iii
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
Jurusan Kesehatan Lingkungan (0511) 4781131 ; Keperawatan (0511) 4772517 ; Kebidanan (0511) 3268018 ;
Gizi (0511) 4368621 : Kesehatan Gigi (0511) 4772721 ; Analis Kesehatan (0511) 4772718

PENGESAHAN SETELAH UJIAN SKRIPSI

Skripsi berjudul “Literature Review Analisis Hubungan Antara Beban

Kerja Dengan Stres Kerja Perawat” telah dipertahankan untuk diajukan di

hadapan Tim Penguji Skripsi Politeknik Kesehatan Banjarmasin Program Studi

Sarjana Terapan Keperawatan Jurusan Keperawatan dalam rangka memperoleh

predikat Sarjana Terapan Keperawatan.

Banjarbaru, Juni 2021


Pembimbing I Pembimbing II

Hj. Agustine Ramie, S.Kep, Ns, M.Kep Hj. Evi Risa Mariana, S.Pd, M,Pd
NIP. 19650801 198503 2 003 NIP. 1979225 199403 2 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Banjarmasin

Agus Rachmadi, A. Kep, S. Pd,M.Si, Med


NIP. 19680810 199003 1 004

Susunan Tim Penguji Skripsi


1. Hj. Agustine Ramie, S.Kep, Ns, M.Kep (………………..)
2. Hj. Evi Risa Mariana, S.Pd, M,Pd (………………..)
3. Bisepta Prayogi, S.Kep, Ns, M.Kep (………………..)

iv
SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : MUHAMMAD IRFAN SIDIK


NIM : P07120217070

Angkatan : 2017

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan skripsi

saya yang berjudul :

“Literature Review Analisis Hubungan Antara Beban Kerja Dengan

Stres Kerja Perawat”

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka

saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Banjarbaru, Juni 2021

Muhammad Irfan Sidik

v
RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Muhammad Irfan Sidik


Nama Panggilan : Irfan
Tempat Tanggal Lahir : Kotabaru, 03-04-2000
Agama : Islam
Alamat : Mulyodadi, RT 05 Rw. 03, Kel. Mulyodadi,
Kec.Pamukan Selatan
Nama Orang Tua
Ayah : Isransyah
Ibu : Markamah

Riwayat Pendidikan :
1. Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gunung Calang SPE (2005 – 209)
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Pulau Laut Tengah (209 – 2014)
3. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kotabaru (2014 – 2017)
4. Politeknik Kesehatan Banjarmasin Program Studi DIV Jurusan Keperawatan
(2017 – Sekarang)

Organisasi / Kegiatan :
1. SD : Pencak Silat
2. SMP : Pencak Silat
3. SMA : Pencak Silat
4. PT :

5. Eksternal
- Tidak ada

vi
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat limpahan rahmat dan kasih-Nya akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan Judul “Literature Review Analisis

Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Perawat” dapat diselesaikan

tepat pada waktunya. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan program Sarjana Terapan Keperawatan pada

Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Keperawatan. Dalam penulisan ini,

penulis mendapatkan beberapa kesulitan dalam kemampuan penulis dan

keterbatasan dalam memperoleh literatur, namun berkat bantuan dari berbagai

pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Mahpolah, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Banjarmasin.

2. Bapak Agus Rachmadi, A.Kep, S.Pd, M.Si.Med selaku Ketua Jurusan

Keperawatan Politeknik Kesehatan Banjarmasin.

3. Bapak H. Marwansyah, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi

Diploma IV Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Banjarmasin.

4. Ibu Hj. Agustine Ramie S.Kep, Ns, M.Kep selaku Pembimbing dan Penguji I.

5. Ibu Hj. Evi Risa Mariana, S.Pd, M,Pd selaku Pembimbing dan Penguji II.

6. Bapak Bisepta Prayogi, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Penguji III.

7. Para guru dari TK, SD, SMP, dan SMA yang telah mendidik dan

mengajarkan arti pentingnya sebuah pendidikan.

vii
8. Dosen-dosen pengajar beserta staf Pendidikan di Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Banjarmasin.

9. Ibu dan Bapak serta keluarga yang tercinta yang telah banyak memberikan

dukungan lahir dan batin bagi penulis.

10. Seluruh rekan mahasiswa angkatan 2020 dan semua pihak yang tidak bisa

disebutkan satu persatu oleh penulis.

Semoga seluruh bantuan dan kerjasama yang diberikan semua pihak

mendapatkan ridho dan nilai amal yang sesuai dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan Skripsi Skripsi ini, karena

itu penulis mohon arahan, saran dan kritik yang sifatnya menyempurnakan

penelitian ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga penyusunan Skripsi

Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Banjarbaru, Juni 2021

Penulis

viii
KEMENKES REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
KEPERAWATAN
TAHUN 2021

ABSTRAK

Skripsi

MUHAMMAD IRFAN SIDIK


LITERATURE REVIEW ANALISIS HUBUNGAN ANTARA BEBAN
KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT
(Agustine Ramie, Evy Risa Mariana)
x + 46 halaman ; 4 tabel ; 1 gambar + 3 lampiran

Dalam menjalankan profesinya perawat rawan terhadap stress. Menurut survei


WHO ditemukan bahwa persentase kejadian stress didunia sekitar 74% dialami
perawat. Stres yang terjadi pada perawat dipengaruhi oleh beban kerja yang
berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja
dengan stres kerja perawat. Desain yang digunakan adalah literature review,
artikel dikumpulkan dengan menggunakan mesin pencari yaitu Researchgate,
Google Scholar, Portal Garuda, medline dan Pubmed. Kriteria artikel yang
digunakan adalah yang diterbitkan tahun 2018-2020. Berdasarkan hasil literature
review didapatkan semua artikel menunjukkan ada hubungan antara beban kerja
dengan stres kerja perawat. Hasil analisis statistik 7 artikel dari 9 artikel
didapatkan nilai p < 0,05, artinya terdapat hubungan antara beban kerja dengan
stres kerja perawat dan hasil uji 2 artikel lainnya memiliki arti 1) hubungan antara
beban kerja dengan stres kerja memiliki hubungan dalam kategori kuat, 2) Arah
hubungan adalah positif, artinya semakin meningkat beban kerja akan semakin
menyebabkan stres. Semakin tinggi beban kerja yang dialami perawat maka akan
semakin tinggi tingkatan stres yang dialaminya. Saran pada penelitian ini adalah
sebaiknya perawat beristirahat yang cukup untuk menjaga keseimbangan tubuh
dalam melakukan aktivitas kerja.

Kata Kunci : Beban Kerja Perawat, Stres Kerja Perawat

ix
MINISTRY OF HEALTH REPUBLIC INDONESIA
HEALTH POLYTECHNIC OF BANJARMASIN
DIPLOMA IV STUDY PROGRAM
NURSING
YEAR 2021

ABSTRACT

Thesis

MUHAMMAD IRFAN SIDIK


LITERATURE REVIEW THE ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP
BETWEEN WORK LOAD AND NURSER WORK STRESS
(Agustine Ramie, Evy Risa Mariana)
x+ 46 pages; 4 tables; 1 picture + 3 attachments

In carrying out their profession, nurses are prone to stress. According to the WHO
survey, it was found that the percentage of stress events in the world was around
74% experienced by nurses. Stress that occurs in nurses is influenced by excessive
workload. This study aims to determine the relationship between workload and
work stress of nurses. The design used is a literature review, articles are collected
using search engines, namely Researchgate, Google Scholar, Garuda Portal,
Medline and Pubmed. The criteria for the articles used are those published in
2018-2020. The results of statistical analysis of 7 articles from 9 articles obtained
p value < 0.05, meaning that there is a relationship between workload and nurse
work stress and the results of the test of 2 other articles have meaning 1) the
relationship between workload and work stress has a strong relationship, 2 ) The
direction of the relationship is positive, meaning that the increasing workload will
cause more stress. The higher the workload experienced by nurses, the higher the
level of stress they experience. Suggestions in this study is that nurses should rest
enough to maintain body balance in carrying out work activities.

Keywords: Nurse Workload, Nurse Work Stress

x
DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................... i
HALAMAN HAK CIPTA........................................................................... ii
PENGESAHAN SEBELUM UJIAN SKRIPSI
PENGESAHAN SETELAH UJIAN SKRIPSIv
SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS
RIWAYAT HIDUPi
KATA PENGANTARi
ABSTRAKix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABELi
DAFTAR GAMBARv
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah6
C. Tujuan Penelitian6
1. Tujuan Umum6
2. Tujuan Khusus6
D. Manfaat Penelitian7
1. Secara Teoritis7
2. Secara Praktis7

BAB II METODE PENELITIAN


A. Strategi Pencarian Literatur..................................................8
1. Protokol dan Registrasi..................................................8
2. Database Pencarian........................................................8
3. Kata Kunci.....................................................................9
4. Kriteria Inklusi Dan Ekslusi..........................................9
B. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas..................................11

xi
1. Hasil Pencarian Dan Seleksi Studi11
2. Penilaian Kualitas.......................................................13
3. Daftar Artikel Hasil Pencarian 16

BAB III HASIL DAN ANALISIS


A. Hasil ....................................................................................... 27
1. Karakteristik Studi .......................................................... 27
2. Karakteristik Responden ................................................. 28
B. Analisis Hasil Pencarian Literatur ......................................... 33
1. Analisis Karakteristik Studi dan Karakteristik
Responden ....................................................................... 33
2. Analisis Literatur ............................................................ 40
BAB IV PEMBAHASAN

A. Temuan menarik dalam Artikel ............................................. 46


B. Keterbatasan .......................................................................... 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 53
B. Saran ...................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kata Kunci Literature Review..................................................... 9

Tabel 2.2 Format PICOS dalam Literature Review..................................... 10


Tabel 2.3 Hasil Penilaian Kualitas Artikel untuk Literatur Review
menggunakan The JBI critical Appraisal Tools For Analytical Cross
Sectional Studies.......................................................................................... 12

Tabel 2.4 PICOT ......................................................................................... 16

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Diagram Flow........................................................................13

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kartu Konsultasi

Lampiran 2 Pernyataan Siap Ujian Skripsi


Lampiran 3 Prisma Checklist

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pekerja kesehatan yang terbanyak adalah perawat yang

berjumlah sekitar 60 % dari tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit.

Perawat merupakan salah satu pekerja kesehatan yang selalu ada di setiap

rumah sakit dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit.

Perawat di rumah sakit bertugas pada pelayanan rawat inap, rawat jalan atau

poliklinik dan pelayanan gawat darurat (Triwibowo. C, 2013).

Perawat adalah profesi pekerjaan yang mengkhususkan diri pada

upaya penanganan perawatan pasien atau asuhan kepada pasien dengan

tuntutan kerja yang bervariasi, tergantung pada karakteristik-karakteristik

tertentu dalam melaksanakan pekerjaannya. Karakteristik tersebut meliputi

karakteristik tugas (yang membutuhkan kecepatan, kesiagaan, serta kerja

shift), karakteristik organisasi, serta karakteristik lingkungan kerja, baik

lingkungan kerja fisik maupun sosial.Perawat sebagai salah satu pemberi

pelayanan keperawatan yang mempunyai durasi lebih lama bersama pasien

dan di tuntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu cepat, tepat, dan

cermat walaupun dalam keadaan atau kondisi yang begitu kompleks (Sari &

Rayni, 2020).

Kualitas pelayanan keperawatan tidak terlepas dari peran klasifikasi

pasien, karena dengan klasifikasi tersebut pasien merasa lebih dihargai sesuai

1
haknya dan dapat diketahui bagaimana kondisi dan beban kerja perawat di

masing-masing ruang rawatan. Kondisi dan beban kerja perlu diketahui agar

2
3

dapat ditentukan kebutuhan kuantitas dan kualitas tenaga perawat yang

diperlukan sehingga tidak terjadi beban kerja yang tidak sesuai yang akhirnya

menyebabkan stres kerja. Kondisi kerja berupa situasi kerja yang mencakup

fasilitas, peraturan yang diterapkan, hubungan sosial kerjasama antar petugas

yang dapat mengakibatkan ketidak nyamanan bagi pekerja. Demikian juga

dengan beban kerja baik secara kuantitas dimana tugas-tugas yang harus

dikerjakan terlalu banyak/sedikit maupun secara kualitas dimana tugas yang

harus dikerjakan membutuhkan keahlian. Bila banyaknya tugas tidak

sebanding dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang

tersedia maka akan menjadi sumber stres (Triwibowo. C, 2013).

Perawat sering dibebani tugas tambahan lain dan sering

melakukan kegiatan yang bukan fungsinya, misalnya menangani administrasi,

keuangan dan lainnya (ILO, 2016). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Departemen Kesehatan dan Universitas Indonesia dipelayanan kesehatan

dibeberapa wilayah di Indonesia bahwa terdapat 78,8% perawat

melaksanakan tugas kebersihan, 63,6% melakukan tugas administrasi dan

lebih dari 90% melakukan tugas non keperawatan (misalnya menetapkan

diagnose penyakit, membuat resep dan melakukan tindakan pengobatan) dan

hanya 50 % yang melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan fungsinya,

karena hal ini lah dalam menjalankan profesinya perawat rentan terhadap

stress (Azizah,2019).

Dalam menjalankan profesinya perawat rawan terhadap stress.

Menurut survei WHO ditemukan bahwa persentase kejadian stress didunia

sekitar 74% dialami perawat (WHO,2018). Saat ini stres kerja merupakan isu
4

global yang berpengaruh pada seluruh profesi dan pekerja di negara maju

maupun berkembang (ILO, 2016). WHO memprediksi stres kerja akan

menjadi ancaman utama kesehatan manusia menjelang tahun 2020

(WHO,2018). Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor dengan

prevalensi stres kerja paling tinggi (ILO, 2016). Menurut Perwitasari et al

(2016), bahwa seluruh tenaga profesional di rumah sakit memiliki risiko stres,

namun perawat memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Angka prevalensi

stres kerja perawat di Vietnam sebesar 18,5% (Tran et al, 2017), sementara di

Hongkong mencapai 41,1% (Cheung & Yip, 2015). Menurut American

National Association for Occupational Health, bahwa stres kerja perawat

menempati ranking empat puluh kasus teratas stres pada pekerja (Fuada et al,

2017).

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengungkapkan

sebanyak 50,9% perawat Indonesia yang bekerja mengalami stres kerja,

sering merasa pusing, lelah, kurang ramah, kurang istirahat akibat beban kerja

terlalu tinggi serta penghasilan yang tidak memadai (Riskesdas, 2018).

Berdasarkan Survey Persatuan Perawat di Kalimantan Selatan

ditemukan bahwa presentasi kejadian stress pada perawat sekitar 54 %

Perawat mengeluh terhadap lingkungan kerjanya yang menuntut kekuatan

fisik dan ketrampilan. Perawat yang bekerja mengalami stress kerja, sering

merasa pusing, lelah, kurang ramah, kurang istirahat akibat kondisi kerja serta

penghasilan yang tidak memadai (Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin).

Beban kerja yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan

dalam diri seseorang sehingga menimbulkan stress. Hal ini bisa disebabkan
5

oleh tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin

terlalu tinggi, volume kerja mungkin terlalu banyak dan sebagainya

(Haryanti, 2013). Beban kerja dirumah sakit meliputi beban kerja secara fisik

dan mental (Pusdatin, 2017). Beban kerja merupakan sesuatu yang muncul

dari interaksi antara tuntutan tugas – tugas, lingkungan kerja dimana

digunakan sebagai tempat kerja , keterampilan,perilaku dan persepsi dari

pekerja. Beban kerja fisik perawat meliputi mengangkat pasien, memandikan

pasien, membantu pasien ke kamar mandi, mendorong peralatan kesehatan,

merapikan tempat tidur pasien, mendorong brankar pasien. Sedangkan beban

kerja mental yang dialami perawat, diantaranya bekerja shift atau bergiliran,

mempersiapkan rohani mental pasien dan keluarga terutama bagi yang akan

menjalani operasi atau dalam keadaan kritis, bekerja dengan keterampilan

khusus dalam merawat pasien serta harus menjalin komunikasi dengan pasien

(Antonius , 2019).

Beban kerja perawat di rumah sakit meliputi beban kerja fisik dan

mental. Beban kerja bersifat fisik meliputi mengangkat pasien, memandikan

pasien, membantu pasien ke kamar mandi, mendorong peralatan kesehatan,

merapikan tempat tidur pasien, mendorong brankart pasien. Sedangkan beban

kerja yang bersifat mental dapat berupa bekerja dengan shift atau bergiliran,

kompleksitas pekerjaan (mempersiapkan mental dan rohani pasien dan

keluarga terutama bagi yang akan memerlukan operasi atau dalam keadaan

kritis), bekerja dengan ketrampilan khusus dalam merawat pasien, tanggung

jawab terhadap kesembuhan serta harus menjalin komunikasi dengan pasien

(Fachruddin,2018).
6

Stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional

(mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan

seseorang menyesuaikan diri (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,

2020). Stres kerja perawat dapat terjadi apabila perawat dalam bertugas

mendapatkan beban kerja yang melebihi kemampuannya sehingga perawat

tersebut tidak mampu memenuhi atau menyelesaikan tugasnya, maka perawat

tersebut dikatakan mengalami stres kerja (Haryanti dkk, 2013). Stres kerja

dapat diartikan sebagai sumber atau stressor kerja yang menyebabkan reaksi

individu berupa reaksi fisiologis, psikologis, dan perilaku. Stressor kerja

merupakan segala kondisi pekerjaan yang dipersepsikan karyawan sebagai

suatu tuntutan dan dapat menimbulkan stres kerja (Muhith, 2017).

Stress kerja merupakan salah satu permasalahan dalam manajemen

sumber daya manusia di rumah sakit. Gejala stress kerja dikelompokkan

menjadi dua kategori yaitu : gejala psikologis, gejala fisik dan gejala perilaku.

Gejala psikologis seperti bingung, cemas, tegang, sensitif, mudah marah,

bosan, tidak puas, tertekan, memendam perasaan, tidak konsentrasi, dan

komunikasi tidak efektif.Gejala fisik seperti meningkatnya detak jantung dan

tekanan darah, gangguan lambung, gangguan pernapasan, kepala pusing,

migrain, berkeringat, dan mudah lelah fisik. Gejala perilaku pada stress kerja

antara lain prestasi dan produktivitas kerja menurun, menghindari pekerjaan

(Rahman dkk, 2018).

Beban kerja perawat yang dapat berdampak kepada munculnya stres

kerja tentu perlu tinjau lebih lanjut oleh pihak manajemen. Munculnya stres

kerja dapat diminimalisir dengan upaya-upaya seperti menganalisa


7

perbandingan jumlah pasien dan perawat di ruangan, analisa kesesuaian

kemampuan perawat dalam bekerja, dll. Apabila stres kerja nampak pada

perawatdan pelu dilakukan intervensi terkait masalah tersebut, pihak

manajemen rumah sakit juga dapat melakukan pelatihantentang manajemen

stres.Solusi-solusi tersebut tentunya akan berguna bagi peningkatan mutu

pelayanan (Antonius , 2019).

Beban kerja yang berat dapat membuat perawat merasa terbebani.dan

stress kerja perawat yang tinggi dapat mempengaruhi fisiologis, psikologis,

dan perilaku perawat itu sendiri, yang akan berdampak pada kualitas atau

mutu pelayanan kesehatan dan Patient safety. Oleh karena itu penting adanya

untuk melakukan analisis antara beban kerja dan stress kerja yang di alami

oleh perawat, dengan menganalisis beban kerja dan stress kerja maka akan

dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas mutu pelayanan kesehatan dan

dapat meningkatkan efektifitas dalam pemberian asuhan keperawatan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dalam bentuk literatur review yang berjudul “Analisis

Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Perawat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan

masalah dalam studi literatur ini adalah “Apakah ada hubungan antara beban

kerja dengan stres kerja perawat ?”

C. Tujuan Penelitian
8

1. Tujuan Umum

Menjelaskan hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat

dengan melakukan review beberapa literatur jurnal.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui beban kerja perawat berdasarkan literature

b. Untuk mengetahui stress kerja perawat berdasarkan literature

c. Untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres kerja

perawat berdasarkan literature

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil dari menelaah literature ini dapat

mengembangkan ilmu keperawatan serta dapat memberikan informasi

tambahan bagi pendidikan untuk mengintregrasikannya dalam

pembelajaran terkait dengan manajemen keperawatan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan penulis dalam menelaah literatur tentang

hubungan beban kerja dengan stres kerja pada perawat.

b. Bagi Tenaga Keperawatan

Sebagai tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi tenaga

kesehatan keperawatan tentang beban kerja dan stress kerja pada

perawat.

c. Bagi Instansi Pendidikan Keperawatan


9

Hasil telaah literature ini diharapkan dapat menjadi tambahan

referensi mengenai hubungan antara beban kerja dengan stres kerja

pada perawat.
BAB II

METODE PENELITIAN

A. Strategi Pencarian Literatur

1. Protokol dan Registrasi

Penelitian ini merupakan Systematic Review dengan menggunakan

metode Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-

analyses atau biasa disebut PRISMA, metode ini dilakukan secara

sistematis dengan mengikuti tahapan atau protokol penelitian yang benar.

Systematic review merupakan salah satu metode yang menggunakan

review, telaah, evaluasi terstruktur, pengklasifikasian, dan pengkategorian

dari evidence based yang telah dihasilkan sebelumnya. Langkah dalam

pelaksanaan systematic review sangat terencana dan terstruktur sehingga

metode ini sangat berbeda dengan metode yang hanya sekedar untuk

menyampaikan studi literature. Prosedure dari systematic Review ini

terdiri dari beberapa langkah yaitu 1) menyusun Background and Purpose

(Latar Belakang dan tujuan), 2) Research Question, 3) Searching for the

literature 4) Selection Criteria 5) Practical Screen 6) Quality Checklist

and Procedures 6) Data Extraction Strategy, 7) Data Synthesis Strategy.

2. Database Pencarian

Literature review yang merupakan rangkuman menyeluruh

beberapa studi penelitian yang ditentukan berdasarkan tema tertentu.

Pencarian literatur dilakukan pada bulan Agustus – September 2020. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh

10
11

bukan dari pengamatan langsung di lapangan, akan tetapi diperoleh dari

hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Sumber

data sekunder yang didapat berupa artikel jurnal nasional maupun

internasional dengan tema yang sudah ditentukan. Pencarian literatur

dalam literature review ini menggunakan empat database, yaitu

Researchgate, Google Scholar, Portal Garuda, medline dan Pubmed.

3. Kata Kunci

Pemilihan kata kunci berperan penting dalam pengumpulan data

pada penelitian literature review. Pencarian artikel atau jurnal

menggunakan keyword dan boolean operator (AND, OR, NOT or AND

NOT) yang digunakan untuk memperluas atau menspesifikkan pencarian

sehingga memudahkan dalam penentuan artikel atau jurnal yang akan

digunakan. Berikut ini kata kunci dalam literature review yang sudah

disesuaikan dengan Medical Subject Heading (MeSH) :

Tabel 2.1 Kata Kunci Literatur Review

Beban Kerja Perawat Stres Kerja Perawat

OR OR
Work Load Nurse's Work Stress
Or
Nurse Work Expenses

4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan

PICOS framework, yang terdiri atas :

1) Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan di analisis

sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.


12

2) Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanan terhadap kasus

perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan

studi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature

review.

3) Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang

digunakan sebagai pembanding, jika tidak ada maka bisa

menggunakan kelompok kontrol dalam studi yang terpilih.

4) Outcome yaitu hasil yang diperolah pada studi terdahulu yang sesuai

dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.

5) T untuk TIME adalah menunjukkan kapan penelitian dilakukan.

Tabel 2.2 Format PICOT yang digunakan dalam Literature


Review
Kriteria Inklusi Ekslusi
Populasi Perawat IGD, Perawat ICU, Perawat Anestesi, Perawat
Perawat Ruang Rawat Inap Ruang Operasi, Perawat Jiwa
Intervensi - -
Komparasi Beban Kerja Perawat dan Stres Beban Kerja selain Perawat dan
Kerja Perawat Stres Kerja selain Perawat
Hasil Hubungan antara Beban Kerja Tidak mendeskripsikan
penelitian Perawat dan Stres Kerja Perawat hubungan antara Beban Kerja
Perawat dan Stres Kerja Perawat
Desain studi Desain studi dengan cross Bukan desain studi dengan cross
dan tipe sectional dan case control serta sectional dan case control serta
Publikasi tipe publikasi yaitu artikel jurnal tipe publikasi bukan artikel
jurnal
Tahun 2018-2020 < 2018
Publikasi
Bahasa Bahasa Indonesia dan Inggris Selain bahasa Indonesia dan
Inggris
13

B. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

1. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi

Berdasarkan hasil pencarian literatur melalui publikasi di empat

database dengan menggunakan kata kunci yang sudah disesuaikan dengan

MeSH, peneliti mendapatkan 977 artikel yang sesuai dengan kata kunci

tersebut. Hasil pencarian yang sudah didapatkan kemudian diperiksa

duplikasi menggunakan aplikasi Mendeley ditemukan 350 artikel yang

sama sehingga artikel tersebut dikeluarkan dan tersisa 627 artikel. Peneliti

kemudian melakukan skrining berdasarkan judul (n = 226), abstrak (n =

126) dan full text (n =9) yang disesuaikan dengan tema literature review.

Assessment yang dilakukan berdasarkan kelayakan terhadap kriteria

inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 9 artikel yang bisa dipergunakan

dalam literature review. Hasil seleksi artikel studi dapat digambarkan

dalam diagram alir di bawah ini:

Pencarian dari database (n = 977)


- Google Scholar (n = 178)
- Researchgate (n = 292)
- Medline (n = 448)
- Pubmed (n = 31)
- Portal Garuda (n = 28)

Identifikasi berdasarkan duplikasi artikel (n = 627)


Eksklusi Artikel Duplikat (n = 401 )
Google Scholar (n = 108) Pubmed (n = 15)
Researchgate (n = 95) Portal Garuda (n = 21)
Medline (n = 167)
Skrining berdasarkan identifikasi judul (n = 226)
- Google Scholar (n = 98)
- Researchgate (n = 43) Kriteria Ekslusi (n = 100)
- Medline (n = 57) - Populasi penelitian selain beban kerja perawat (n
- Pubmed (n = 13) = 10 )
- Portal Garuda (n = 15) - Judul tidak menggambarkan faktor yang
mempengaruhi beban kerja perawat dan stres kerja
pada perawat (n = 21)
- Outcome selain hubungan antara beban kerja
perawat dan stres kerja pada perawat (n = 18)
Skining berdasarkan identifikasi abstrak (n = 126)
- Tahun Publikasi < 2015 (n = 51)
- Google Scholar (n = 51)
- Researchgate (n = 38)
- Medline (n = 17)
14

Gambar 2.1 Diagram alir Literature Review Hubungan Antara Beban


Kerja Dengan Stres Kerja Perawat

2. Penilaian Kualitas

Analisis kualitas metodologi dalam setiap studi (n = 9) dengan

Checklist daftar penilaian dengan beberapa pertanyaan untuk menilai

kualitas dari studi. Penilaian kriteria diberi nilai 'ya', 'tidak', 'tidak jelas'

atau 'tidak berlaku', dan setiap kriteria dengan skor 'ya' diberi satu poin dan

nilai lainnya adalah nol, setiap skor studi kemudian dihitung dan

dijumlahkan. Critical appraisal untuk menilai studi yang memenuhi syarat

dilakukan oleh para peneliti. Jika skor penelitian setidaknya 50%

memenuhi kriteria critical appraisal dengan nilai titik cut-off yang telah

disepakati oleh peneliti, studi dimasukkan ke dalam kriteria inklusi.

Peneliti mengecualikan studi yang berkualitas rendah untuk menghindari

bias dalam validitas hasil dan rekomendasi ulasan. Dalam skrining

terakhir, dua belas studi mencapai skor lebih tinggi dari 50% dan siap

untuk melakukan sintesis data, akan tetapi karena penilaian terhadap risiko

bias, dua studi dikeluarkan dan artikel yang digunakan dalam literature

review terdapat 9 artikel.

Risiko bias dalam literature review ini menggunakan asesmen pada

metode penelitian masing-masing studi, yang terdiri dari (Nursalam, 2020):

a. Teori: Teori yang tidak sesuai, sudah kadaluwarsa, dan kredibilitas

yang kurang

b. Desain: Desain kurang sesuai dengan tujuan penelitian


15

c. Sample: Ada 4 hal yang harus diperhatikan yaitu populasi, sampel,

sampling, dan besar sampel yang tidak sesuai dengan kaidah

pengambilan sampel

d. Variabel: Variabel yang ditetapkan kurang sesuai dari segi

jumlah, pengontrolan variabel perancu, dan variabel lainya

e. Instrumen: Instrumen yang digunakan tidak memeliki sesitivitas,

spesivikasi dan dan validatas-reliablitas

f. Analisis Data: Analisis data tidak sesuai dengan kaidah analisis yang

sesuai dengan standar

Artikel tersebut kemudian dilakukan uji kelayakan menggunakan

The Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal tools studi Cross

Sectional yang memiliki 8 point dalam bentuk checklist dengan kriteria

“ya”, “tidak”, “tidak jelas” atau “tidak berlaku”. Cara menilai kulialitas

artikel yaitu dengan memberikan skor 1 jika artikel termasuk dalam kriteria

dengan jawaban “ya” dan untuk poin yang lain diberikan nilai nol, setelah

itu skor yang diperoleh dihitung hasilnya (Tabel 2.3).

Tabel 2.3 Hasil Penilaian Kualitas Artikel untuk Literatur Review menggunakan
The JBI critical Appraisal Tools For Analytical Cross Sectional Studies
Sitasi Kriteria Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8
Nanang Fachruddin, Windu Santoso,       75%
Ana Zakiyah
Antonius Rino Vanchapo, Ni Made       75%
Merlin, Serly Sani Mahoklory
Shieva Nur Azizah, Bunga Hidi Nopti       75%

Yuli Nur Andhika, Mujahid, Rahman       75%

Ike Prafita Sari Sari, Rayni       75%

Nonik Eka Martyastuti, Isrofah,       75%


16

Khalilatun Janah
Emmanuel Kokoroko, Mohammed A       75%
Sanda
Pandu Wicaksono & Nur Yeti Syarifah       75%

Yohannes Baye, Tesfaye Demeke,       75%


Nigusie Birhan, Agumasie Semahegn,
Simon Birhanu

Skor penilaian kualitas dari 9 artikel yang memiliki nilai ≥ 50%, dapat

dimasukan ke dalam kriteria inklusi literature review. Setelah dilakukan

perhitungan hasil didapatkan sebanyak 9 artikel jurnal ilmiah yang siap

digunakan dalam penelitian literature review dengan hasil 75%.


17

3. Daftar Artikel Hasil Pencarian


Tabel 2.4 PICOT Analisis Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Perawat
No Title Author Study Design Population Intervention Comparison Outcomes Time
1. Relationship Nanang The design of The Workload Research The results of Data
Between this study population instruments in Thailand the study using collection
Fachruddin,
Workload was an analytic of all use work there are about Spearman rho was carried
With Work Windu survey using nurses sampling 4.4% nurses showed a out during
Stress On cross-sectional working in observation who wants to relationship June-July
Santoso,
Nurses In study the sheets, while leave the between 2018
Intensive Ana Zakiyah Intensive work stress nursing workload and
Installation Care instruments profession work stress on
Of Bangil Installatio use and data nurses with p-
General n with a questionnaires increases to be value = 0.000
Hospital sample of based on more than (<0.05) and
40 Sulsky and 15% in 2020, it an r-value of
respondent Smith's theory is due to work 0.551.
s of Jusnimar, stress caused
(2012) by non-
modified. conducive
working
conditions such
as those that
are severe
low workload
and social
18

support
workplace

2. The Antonius Design study is The cross- Excessive Tidak ada The data were January-
Correlation a cross sectional sectional workload pembanding analyzed using February
Rino
Between method to study is among the atau intervensi the Pearson 2018
Workload Vanchapo, invesduate the involved factors causing lainnya chi-square
And correlation of 40 occupational correlation. It is
Ni Made
Occupational workload and respondent stress. The revealed that
Stress Of Merlin, occupational s selected data were the p-value
Nurses In stress of nurses using a analyzed using 0.000 is lower
Serly Sani
The in the total the than á 0.05,
Emergency Mahoklory emergency sampling Pearson chi- meaning
Department department of method. square that H0 is
Of Regional Regiona l correlation. rejected and
Public Public Hospital signifying that
Hospital RSUD. workload
Rsud Prof. correlates with
Dr. W. Z. the
Johannes occupational
Kupang stress of the
nurses in the
research site.
3. The Shieva Nur Desain Populasi Beban kerja Sebesar 51, 5% Terdapat Waktu
Relationship penelitian ini sebanyak perawat perawat di hubungan pelaksanaan
Azizah,
Between Deskriptif 40 IGD dapat Rumah Sakit antara beban pada bulan
Workload Bunga Hidi Kolerasi perawat menyebabkan Internasional kerja dengan April sampai
and Stress dengan yang beban kerja MH. Thamrin tingkat stres
19

Level in Nopti menggunakan bertugas tinggi pada Jakarta, 54% kerja perawat Juni 2018
Emergency pendekatan di IGD. perawat seperti perawat di dengan nilai p-
Department Cross Sectional menghadapi Rumah Sakit value = 0,002
of RSU pasien dengan PELNI (< 0,05).
Kabupaten berbagai “Petamburan”,
Tangerang keluhan serta 51, 2%
penyakit yang perawat di
berbeda-beda Intensive Care
maupun Unit (ICU) dan
pasien datang Instalasi Gawat
dengan kondisi Darurat (IGD)
yang tidak Rumah Sakit
stabil, Mitra Keluarga
menghadapi Bekasi
keluarga mengalami
pasien yang stres kerja
tidak sabar, dengan
selain itu penyebab yang
memantau dan beragam
pencatatan
kondisi pasien
secara
continuous
juga
merupakan
beban
tersendiri
sehingganterja
20

di stres.
Instrumen
dalam
penelitian ini
menggunakan
kuesioner pada
beban kerja
dan tingkat
stres kerja.
4. Hubungan Yuli Nur Penelitian Populasi Beban kerja Tidak ada Kesimpulan Waktu
Beban Kerja ini merupakan dalam perawat pembanding pada penelitian penelitian
Andhika,
Dengan jenis penelitian penelitian merupakan atau intervensi ini adalah pada 14 Juni
Stress Kerja Mujahid, observasional ini adalah kemampuan lainnya terdapat 2015 – 01
Perawat dengan metode semua tubuh pekerja hubungan Februari
Rahman
Di Igd Rsud cross sectional perawat dalam beban kerja 2015.
Syekh Yusuf yang menerima dengan stress
Kab.Gowa bertugas pekerjaan kerja perawat
di IGD sedangkan di IGD RSUD
RSUD stress kerja Syekh Yusuf
Syekh perawat Kab.Gowa,
Yusuf merupakan dimana beban
Kab. salah satu kerja
Gowa permasalahan mempunyai
sebanyak dalam pengaruh
31 orang. manajemen terhadap stress
sumber kerja perawat.
daya manusia
dirumah sakit.
21

Pengumpulan
data dilakukan
dengan
mengguna-kan
kuesioner dan
lembar
observasi
teknik work
sampling.
5. Hubungan Ike Prafita Penelitian ini Populasi Beban kerja Tidak ada Simpulan Data tahun
Beban Kerja penelitian yang tidak pembanding penelitian ini 2018
Sari Sari, menggunakan
Dengan Stres ini sesuai atau intervensi adalah Ada
Kerja Rayni desain cross sejumlah akhirnya lainnya hubungan yang
Perawat Di 20 orang menimbulkan bermakna
sectional
Rsi Nashrul perawat, stres kerja. antara Beban
Ummah dengan Jika jumlah Kerjadengan
Lamongan sampel tugas tidak Stres Kerjapada
sebanyak sebanding perawatdi
19 orang. dengan Ruang IGD dan
kemampuan ICU RSI
fisik dan Nashrul
keahlian serta UmmahLamon
waktu yang gan. Semakin
tersedia maka tinggi tingkat
akan menjadi beban kerja
sumber stres. perawat yang
bekerja di
Ruang
22

IGD dan ICU,


maka tingkat
stres kerjayang
dirasakan juga
akan semakin
meningkat,
demikian juga
sebaliknya jika
tingkat beban
kerjanya rendah
maka stres
kerjanya juga
akan rendah.
Jadi hipotesis
diterima
6. Hubungan Nonik Eka Penelitian ini Sampel Beban kerja Tidak ada Faktor yang Proses
Beban Kerja dalam akan menjadi pembanding membuat penelitian
Martyastuti, menggunakan
Dengan penelitian sumber stres atau intervensi perawat berlangsung
Tingkat Stres Isrofah, desain cross ini adalah jika jumlah lainnya memiliki dari bulan
Perawat perawat di beban kerja beban kerja Agustus
Khalilatun sectional
Ruang ruang IGD tidak berat meliputi 2018 sampai
Intensive Janah dan ruang sebanding tidak dengan
Care Unit ICU dengan sebandingnya Juni 2019.
dan Instalasi sevanyak kemampuan tugas perawat
Gawat 45 fisik atau dengan jumlah
Darurat responden, keahlian dan rata-rata pasien,
yang waktunya banyaknya
didapatkan tersedia untuk tugas dari
23

memalui perawat. pimpinan yang


total Instrumen harus
sampling. penelitian diselesaikan
Stres Kerja dalam
menggunakan batas waktu
standar yang
kuesioner ditetapkan,
Depression banyaknya
Anxiety Stress jenis pekerjaan
Scale, yang harus
sedangkan dilakukan demi
Kuesioner keselamatan
beban kerja pasien, dan
mengadopsi merasa
penelitian terbebani
sebelumnya terhadap
dan telah tuntutan
dimodifikasi. pelayanan
kesehatan yang
berkualitas.
7. Effect of Emmanuel Methods A Sample of Knowledge of The finding September
Workload on cross sectional 216 how the Tidak ada reiterates the 2018
Kokoroko,
Job Stress of survey design outpatient dynamics of pembanding adverse effect
Ghanaian Mohammed was used departmen workload atau intervensi of workloads
OPD Nurses: t nurses affects the job lainnya on employees'
A Sanda
The Role of from the stress of nurses health, and the
Coworker four major working in a reverse
Support hospitals specific unit or buffering effect
24

in Ghana. department in implies that


a hospital supporting a
setting, and the colleague at
in fl uence of work should be
coworker conveyed in a
support on this positive manner
relationship, devoid of
still remains negative
limited. The appraisal.
data collected
measured
workload, job
stress, and
coworker
support using
National
Aeronautics
and Space
Administration
-tration
(NASA) Task
Load Index,
job stress
scale, and
coworker
support scale,
respectively.
25

8. The Relation Pandu Jenis penelitian Populasi Stres kerja Penelitian H 4 Februari
Between The ini termasuk sebanyak pada perawat Indah (209) asil uji hingga 28
Wicaksono
Workload Of penelitian 91 dapat di unit rawat Chi Square Februari
Nurse & Nur Yeti kuantitatif perawat di disebabkan inap menunjukkan ρ 2020
Executor menggunakan bangsal oleh berbagai RSUD Kraton value
Syarifah
And Work deskriptif rawat inap faktor, salah Kabupaten (0,000) < α
Stress In The analitik RSUD satunya adalah Pekalongan (0,05) yang
Hospital korelasional Sleman beban kerja dengan berarti ad
Ward Of dengan perawat. jumlah sampel a hubungan
RSUD Sle pendekatan Data diambil 81 orang antara
man cross sectional dengan dengan hasil uji beban kerja
yaitu antara menggunakan analisis uji perawat
variabel kuesioner. Pearson pelaksana
independent Product dengan stres
dan Moment kerja
dependent menunjukkan ρ di bangsal
diukur pada value rawat inap
waktu dan (0,040) < α RSUD Sleman
tempat yang (0,05) hal ini
bersamaan. berarti terdapat
Teknik sampel hubungan
menggunakan antara beban
teknik kerja perawat
Accidental dengan stres
Sampling kerja
. perawat RSUD
Kraton
Kabupaten
26

Pekalongan
dengan sifat
hubungan
positif sedang.

9. Nurses’ Yohannes Institution- 367 nurses Assess work- Tidak ada Two-thirds of From
work-related related stress pembanding nurses who 15th to 30th
Baye, based
stress and and associated atau intervensi were working March, 2015
associated Tesfaye quantitative factors among lainnya at government
factors in hospitals had
Demeke, cross-sectional nurses working
governmenta work-related
l hospitals in Nigusie in stress.
Harar,Easter governmental
Birhan, hospitals in Work-related
n Ethiopia: A
cross Agumasie Harar, Eastern stress was
sectional Ethiopia. Data associated with
Semahegn, were collected child-rearing,
study
Simon using working units,
structured self- work on
Birhanu administered rotation, and
questionnaire.
chronic medical
illness.
BAB III

HASIL DAN ANALISIS

A. Hasil

1. Karakteristik Studi

Sembilan artikel memenuhi kriteria inklusi (Gambar 2.1) sesuai

dengan topik Literature review yaitu hubungan antara beban kerja dengan

stres kerja perawat. Metode penelitian dalam sembilan artikel adalah

cross-sectional dan Literature review. Jumlah responden yaitu kurang dari

seribu (antara 9-367 responden). Semua artikel mempunyai kualitas studi

75%. Studi yang sesuai dengan tinjauan sistematis ini dilakukan di

Indonesia (Bangil, Kupang, Tangerang, Gowa, Lamongan, Surabaya,

pemalang dan Pekalangan) dan Negara Luar (Australia,Ghana dan

Ethopia).

Banyak faktor penyebab stres kerja, beban kerja sering disebut

sebagai salah satu faktor pemicunya. Menurut Sunyoto (2013) salah satu

faktor penyebab stres kerja adalah beban kerja. Beban kerja yang terlalu

banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang sehingga

menimbulkan stres. Hal ini disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut

terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi, volume kerja

mungkin terlalu banyak dan sebagainya. Selain itu, Astianto (2014) juga

mengatakan bahwa stres kerja merupakan bagian dari stres dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam bekerja potensi untuk engalami stres cukup

tinggi, antara lain dapat disebabkan oleh ketegangan dalam berinteraksi

27
dengan atasan , pekerjaan yang menuntut konsentrasi tinggi, beban kerja

yang tidak sesuai dengan

28
29

kemampuan, kondisi kerja yang tidak mendukung, persaingan yang berat

dan tidak sehat, dan lain sebagainya.

Hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat dibuktikan

dengan hasil penelitian 9 artikel yang menyebutkan bahwa ada hubungan

antara beban kerja dengan stres kerja perawat, 7 artikel diantaranya berada

di Indonesia (Bangil, Kupang, Tangerang, Gowa, Lamongan, pemalang

dan Pekalangan) dan 2 artikel berada di Negara Luar (Ghana dan Ethopia).

2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian adalah Perawat IGD, Perawat ICU,

Perawat Ruang Rawat Inap dengan beban kerja yang tinggi. Dalam studi

telah disebutkan ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja

perawat dengan mayoritas responden berjumlah dari 9 sampai 367

perawat. Responden dalam penelitian berusia antara 21 sampai 50 tahun

dan bersifat multi wilayah. Karakteristik gender pada responden hampir

sama antara laki-laki dan perempuan karena sifatnya yang menyeluruh

pada perawat.
30

Tabel 3.1 Hasil Pencarian Literatur

Authors and Study design, sample, variable, Outcome of Analysis Factors Summary of Results
years Instrument, Analysis
Nanang Desain : Desain penelitian ini Tingginya beban kerja yang Hasil penelitian
adalah survei analitik dialami oleh perawat yang bekerja menggunakan Spearman rho
Fachruddin,
menggunakan studi cross- di Instalasi Rawat Intensif RSUD menunjukkan adanya
Windu Santoso, sectional Bangil dapat menimbulkan stres hubungan antara beban kerja
Sampel : 40 responden kerja. Hal ini terlihat dari hasil dan stres kerja pada perawat
Ana Zakiyah
Variabel : analisis yang menunjukkan bahwa dengan p-value = 0,000
Variabel independen : Jenis kelamin,usia, sebagian besar perawat di Instalasi (<0,05) dan nilai r 0,551.
pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan Rawat Intensif RSUD Bangil yang
Variabel dependen : beban dan stres kerja mengalami stres kerja merasakan
Instrument : kuesioner beban kerja yang tinggi.
Analisa : Spearman rho
Antonius Rino Desain : studi cross-sectional Beban kerja sebagian besar Data dianalisis menggunakan
Sampel : 40 responden responden di unit gawat darurat korelasi chi-square Pearson.
Vanchapo, Ni
Variabel independen : Jenis kelamin,usia, RSUD.Prof.DR.W.Z.Johannes Diungkapkan bahwa p-value
Made Merlin, pendidikan, pengalaman kerja Kupang termasuk kategori sedang. 0,000 lebih kecil dari 0,05,
Variabel dependen : beban dan stres kerja Sebagian besar responden di unit artinya bahwa Ho ditolak dan
Serly Sani
Instrument : kuesioner gawat darurat RSUD.Prof. menandakan bahwa beban
Mahoklory Analisa : Korelasi Chi-Square Pearson DR.W.Z. Johannes Kupang kerja berhubungan dengan
mengalami stres kerja sedang (27 stres kerja dari perawat di
responden, 67,5%). Beban kerja lokasi penelitian.
berkontribusi terhadap stres kerja,
artinya semakin berat beban kerja
maka semakin berat stresnya.
31

Shieva Nur Desain : Desain penelitian ini Deskriptif Stres kerja yang dialami oleh Terdapat hubungan antara
Azizah, Bunga Kolerasi dengan menggunakan perawat di IGD RSU Kabupaten beban kerja dengan tingkat
pendekatan Cross Sectional Tangerang dilihat dari sebagian stres kerja perawat
Hidi Nopti besar perawat berjenis kelamin dengan nilai p-value = 0,002
Sampel : 40 perawat yang bertugas di perempuan dan sebagian besar (< 0,05).
IGD sudah menikah, karena pada
Variabel independen : Jenis kelamin,usia, perempuan mengalami siklus
Pendidikan, masa biologis setiap bulannya sehingga
kerja, status mempengaruhi kondisi fisik
karyawan maupun psikisnya karena
Variabel dependen : beban dan stres kerja menyebabkan tingkat kelelahan
Instrument : kuesioner dan lebih tinggi pada perempuan.
Analisa : Uji Chi-Square

Yuli Nur Desain : Jenis Penelitian Observasional Sebagian besar perawat di Ruang Kesimpulan pada penelitian
dengan Metode Cross Sectional IGD RSUD Syekh Yusuf Kab. ini adalah terdapat hubungan
Andhika,
Sampel : 31 perawat Gowa beban kerjanya berat beban kerja dengan stress
Mujahid, Variabel independen : Jenis kelamin,usia, sebanyak 19 orang (61,3%) karena kerja perawat di IGD RSUD
status pernikahan perawat di IGD dalam melakukan Syekh Yusuf Kab.Gowa,
Rahman
Variabel dependen : beban dan stres kerja kegiatannya harus secara cermat, dimana beban kerja
Instrument : kuesioner cepat dan tepat melakukan mempunyai pengaruh
Analisa : Korelasi Chi-Square Pearson identifikasi setiap pasien yang terhadap stress kerja perawat.
datang karena dituntut dengan
keberhasilan penyelamatan jiwa.
Dalam waktu yang bersamaan
perawat harus selalu waspada
terhadap kedatangan pasien gawat
32

maupun darurat yang harus


diselamatkan
Ike Prafita Sari Desain : Jenis Penelitian Observasional Berdasarkan hasil penelitian Simpulan penelitian ini
dengan Metode Cross Sectional didapatkan beban kerja perawat adalah Ada hubungan yang
Sari, Rayni
Sampel : 19 perawat IGD dan ICU kadang terbebani bermakna antara Beban
Variabel independen : Jenis kelamin,usia, dan stres kerja sedang sehingga Kerjadengan Stres Kerjapada
pendidikan dapat dijadikan sebagai bahan perawatdi Ruang IGD dan
Variabel dependen : beban dan stres kerja pertimbangan pihak manajemen ICU RSI Nashrul
Instrument : kuesioner rumah sakit untuk UmmahLamongan. Semakin
Analisa : Uji Korelasi Spearman mempertahankan dan tinggi tingkat beban kerja
menyesuaikan beban kerja dengan perawat yang bekerja di
kemampuan dan keahlian perawat Ruang IGD dan ICU, maka
sehingga tidak terjadi stres kerja tingkat stres kerjayang
yang tinggi pada perawat dirasakan juga akan semakin
meningkat, demikian juga
sebaliknya jika tingkat beban
kerjanya rendah maka stres
kerjanya juga akan rendah.
Jadi hipotesis diterima.
Nonik Eka Desain : Desain penelitian ini Deskriptif Uji statistik chi-squere Faktor yang membuat
Martyastuti, Kolerasi dengan menggunakan berdasarkan nilai Continuity perawat memiliki beban kerja
pendekatan Cross Sectional Correction p Value 0.008 (p< berat meliputi tidak
Isrofah, 0.05) artinya ada hubungan sebandingnya tugas perawat
Sampel : 45 perawat antara beban kerja dengan tingkat dengan jumlah rata-rata
Khalilatun Variabel independen : Jenis kelamin,usia, stres perawat ruang ICU dan pasien, banyaknya tugas dari
Janah Pendidikan, masa IGD RSU Siaga Medika pimpinan yang harus
kerja, status Pemalang. diselesaikan dalam batas
33

pernikahan waktu yang ditetapkan,


Variabel dependen : beban dan stres kerja banyaknya jenis pekerjaan
Instrument : kuesioner yang harus dilakukan demi
Analisa : Uji Chi-Square keselamatan pasien, dan
merasa terbebani terhadap
tuntutan pelayanan kesehatan
yang berkualitas.
Emmanuel Desain : Cross Sectional Temuan ini menegaskan kembali Tingginya tingkat beban
Sampel : 216 responden efek buruk dari beban kerja padakerja dikaitkan dengan
Kokoroko, Moh
Variabel : kesehatan karyawan, dan
tingginya tingkat stres kerja
ammed A Sanda sebaliknya efek buffering
perawat. Juga, lebih tinggi
Variabel independen : Jenis kelamin,usia, menyiratkan bahwa mendukung Tingkat beban kerja
Jam Kerja, masa rekan kerja di tempat kerja harus
berhubungan dengan tingkat
kerja disampaikan dengan cara yang stres kerja yang lebih tinggi
Variabel dependen : beban dan stres kerja positif tanpa penilaian negatif.bagi perawat yang menerima
Instrument : kuesioner tingkat stres kerja yang tinggi
Analisa : Hierarchical Regression dukungan rekan kerja, tetapi
ini tidak terjadi pada mereka
yang menerima tingkat
dukungan rekan kerja yang
rendah (efek buffering
cadangan).
Pandu Desain : Deskriptif analitik korelasional Berdasarkan hasil uji statistik Hasil uji Chi Square
dengan pendekatan cross oleh peneliti dapat disimpulkan menunjukkan ρ value
Wicaksono &
sectional bahwa bahwa beban kerja dapat (0,000) < α (0,05) yang
Nur Yeti Sampel : 91 responden menimbulkan stres kerja pada berarti ada hubungan antara
Variabel : perawat. beban kerja perawat
Syarifah
pelaksana dengan stres kerja
34

Variabel independen : Jenis kelamin,usia, di bangsal rawat inap RSUD


Pendidikan, masa Sleman
kerja
Variabel dependen : beban dan stres kerja
Instrument : kuesioner
Analisa : Uji Chi Square

Yohannes Baye, Desain : Kuantitif cross sectional Dua perdua perawat yang bekerja Prevalensi stres terkait
Sampel : 367 responden di rumah sakit pemerintah pekerjaan dalam penelitian
Tesfaye
Variabel : mengalami stres terkait pekerjaan. ini adalah 66,2%. Perawat
Demeke, Variabel independen : Jenis kelamin,usia, Stres terkait pekerjaan dikaitkan yang mengasuh anak (AOR =
agama, etnis, status dengan pengasuhan anak, unit 2.1,95% CI: 1,2, 3,7), bekerja
Nigusie Birhan,
perkawinan, kerja dan pekerjaan bergilir di unit perawatan intensif
Agumasie mengasuh anak . (AOR = 4,5, 95% CI: 1,4,
Variabel dependen : beban dan stres kerja 17,7), bekerja ber shif (AOR
Semahegn,
Instrument : kuesioner = 2.5, 95% CI: 1.4, 4.4), dan
Simon Birhanu Analisa : Uji regresi perawat yang memiliki anak
(AOR= 2,6, 95% CI: 1,2, 5,7)
secara signifikan terkait
dengan stres terkait pekerjaan
perawat.
35

B. Analisis Hasil Pencarian Literatur

1. Analisis Karakteristik Studi dan Karakteristik Responden

Pada sembilan artikel perawat di rumah sakit terpilih study design

yang digunakan adalah cross-sectional dan Literature review dengan nilai

rata-rata artikel 75% memenuhi standar pertanyaan menurut JBI Critical

appraisal tools. Semua studi dipublikasikan pada tahun 2017 sampai

dengan tahun 2020 dengan sampel 9 sampai 367 perawat.

Dari sembilan studi dua artikel (Eric Badu et al., 2020; Emmanuel

Kokoroko & Mohammed A Sanda, 2019; Yohannes et al., 2019)

menunjukkan ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat

di luar negri. [Eric Badu et al., 2020] jenis penelitian ini adalah penelitian

Literature review dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Pencarian

literatur yang diterbitkan dilakukan menggunakan EMBASE, MEDLINE,

CINAHL (EBSCO), PsycINFO, Web of Science, dan Scopus. Pencarian

terbatas pada jurnal yang diterbitkan dalam bahasa Inggris dari Juni 2008

hingga Desember 2018. Hasil menunjukkan bahwa perawat mengalami

stres tingkat sedang hingga tinggi.

(Emmanuel Kokoroko & Mohammed A Sanda, 2019) metode

penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan sampel 216

perawat departemen rawat jalan dari empat rumah sakit besar di Ghana.

Data yang dikumpulkan mengukur beban kerja, stres kerja, dan dukungan

rekan kerja menggunakan Indeks Beban kerja National Aeronautics and

Space Administration (NASA), skala stres kerja, dan skala dukungan


36

rekan kerja. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, korelasi, dan

regresi hierarki. Berdasarkan hasil penelitian didapat tingkat beban kerja

yang tinggi berhubungan dengan tingkat stres kerja perawat yang tinggi.

Selain itu, tingkat beban kerja yang lebih tinggi juga berhubungan dengan

tingkat stres kerja yang lebih tinggi untuk perawat yang mendapat

dukungan rekan kerja yang tinggi, sebaliknya bagi perawat yang mendapat

dukungan kerja yang rendah maka tingkat stress kerja perawat juga rendah

(efek rekan kerja yang memiliki tugas yang sedikit).

(Yohannes et al., 2019) penelitian Studi cross-sectional kuantitatif

dilakukan pada 367 perawat dengan Teknik simple random sampling. Data

dikumpulkan menggunakan kuisioner yang di buat sendiri. Confidence

Interval 95% (CI) dan nilai-P kurang dari 0,05. Sebanyak 398 perawat

dalam penelitian ini, dan tingkat pengisian kuesioner adalah 92,2%

(367/398). Lebih dari setengah dari 202 (55%) peserta adalah laki-laki.

Usia perawat dalam penelitian ini berada antara 26 sampai 34 tahun.

Prevalensi stres terkait pekerjaan dalam penelitian ini adalah 66,2%.

Perawat yang memiliki anak kecil (mengasuh anak) (AOR = 2.1, 95% CI:

1.2, 3.7), bekerja di unit perawatan intensif (AOR = 4.5, 95% CI: 1.4,

17.7), bekerja secara shift (AOR = 2.5, 95% CI: 1.4, 4.4), dan perawat di

ruang penyakit medis kronis (AOR = 2.6, 95% CI: 1.2, 5.7) secara

signifikan terkait dengan stres terkait pekerjaan perawat.

Tujuh artikel (Nanang Fachruddin et al., 2018; Antonius Rino et

al., 2019; Shieva Nur Azizah et al., 2019; Yuli Nur Andhika et al., 2018;
37

Ike Prafita Sari & Rayni., 2020, Nonik Eka et al., 2019, Pandu Wicaksono

& Nur Yeti Syarifah., 2018) menunjukkan ada hubungan antara beban

kerja dengan stres kerja perawat di Indonesia. (Nanang Fachruddin et al.,

2018]) desain penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan

studi cross-sectional. Populasi seluruh perawat yang bekerja di Instalasi

Rawat Intensif dengan jumlah sampel 40 responden dan menggunakan

teknik purposive sampling. Instrumen beban kerja menggunakan lembar

observasi sampling kerja, sedangkan instrumen stres kerja menggunakan

kuesioner berdasarkan teori Sulsky dan Smith dari Jusnimar, (2012) yang

dimodifikasi. Hasil penelitian menggunakan Spearman rho menunjukkan

adanya hubungan beban kerja dengan stres kerja pada perawat dengan p-

value = 0,000 (<0,05) dan r-value 0,551. Tingkat ketergantungan klien dan

jumlah tenaga kerja yang tidak sesuai merupakan faktor beban kerja yang

tinggi sehingga perawat mengalami stres kerja.

(Antonius Rino et al., 2019) desain penelitian adalah cross-

sectional untuk mengetahui hubungan beban kerja dan stres kerja perawat

di IGD RSUD. Prof.Dr.W.Z. Johannes Kupang. Studi cross-sectional

melibatkan 40 responden yang dipilih menggunakan metode total

sampling. Data dihasilkan dalam satu periode, mulai dari Juni hingga

Februari 2018. Selanjutnya metode univariat (frekuensi dan persentase)

dan bivariat (uji chi-square) digunakan untuk menganalisis data. Hasil

statistik harus p-value <0,05 untuk korelasi yang signifikan antara beban

kerja dan stres kerja bagi perawat. Skala data yang digunakan untuk
38

mengukur beban kerja dan stres kerja adalah skala ordinal dengan skor

<33% rendah, 34-67% sedang dan> 68% lebih tinggi.Hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai p 0,000 lebih rendah dari á 0,05, yang berarti

bahwa H0 ditolak dan menandakan bahwa beban kerja berkorelasi dengan

stres kerja perawat dilokasi penelitian.

(Shieva Nur Azizah et al., 2019) desain penelitian ini Deskriptif

Kolerasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel pada

penelitian ini sebanyak 40 responden perawat IGD menggunakan metode

Non Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling sesuai

dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner pada beban kerja dan tingkat stres kerja. Hasil

penelitian menunjukan beban kerja berat dengan tingkat stres kerja berat

sebanyak 15 responden (88.2%). Hasil uji Chi Square menunjukan p-value

0.002 ( < 0.05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya

terdapat hubungan antara beban kerja dengan tingkat stres kerja perawat di

Instalasi Gawat Darurat RSU Kabupaten Tangerang.

(Yuli Nur Andhika et al., 2018) penelitian ini merupakan jenis

penelitian observasional dengan metode cross sectional, populasi dalam

penelitian ini adalah semua perawat yang bertugas di IGD RSUD Syekh

Yusuf Kab. Gowa sebanyak 31 orang. Pengambilan sampel menggunakan

teknik total sampling, didapatkan 31 responden sesuai dengan kriteria

inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan

lembar observasi teknik work sampling. Data yang telah terkumpul


39

kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan komputer program

Microsoft excel dan program statistic (SPSS) versi 15,0. Analisis data

mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi, analisis

bivariat dengan uji chi square (p <0,05) untuk mengetahui hubungan antar

variabel dan uji pearson untuk mengetahui kekuatan korelasi. Hasil

analisis bivariat didapatkan hubungan antara beban kerja dengan stress

kerja (p<0,001). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan

beban kerja dengan stress kerja perawat di IGD RSUD Syekh Yusuf

Kab.Gowa, dimana beban kerja mempunyai pengaruh terhadap stress kerja

perawat.

(Ike Prafita Sari & Rayni., 2020) desain penelitian ini

menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sejumlah

20 orang, dengan sampel sebanyak 19 orang. Analisis data menggunakan

uji korelasi Spearman. Hasil analisis hubungan antara Beban Kerja dengan

Stres kerja responden diperoleh hasil dari 9responden yang memiliki

beban Kerjadalam kategori Sedang menunjukkan bahwa sebagian besar

mengalami Stres kerjadalam kategori yang Sedang pula yaitu sebanyak 6

responden (54,5%). Dilihat dari hasil uji statistik (Korelasi Spearman)

didapatkan hasil r = 0,534 α = 0,019 (p < 0,05), maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Beban Kerjadengan Stres

kerjadi Ruang IGD dan ICU RSI Nashrul Ummah Lamongan.

(Nonik Eka et al., 2019) penelitian ini menggunakan desain

penelitian kuantitatif asosiatif analitik dengan pendekatan Cross Sectional.


40

Sampel dalam penelitian ini adalah perawat di ruang IGD danruang ICU

sevanyak 45 responden, yang didapatkan memalui total sampling.Proses

penelitian berlangsung dari bulan Agustus 2018 sampai dengan Juni

2019.Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner Depression

Anxiety Stress Scale (DASS) yang sudah baku dengan jumlah pernyataan

unfavourabel 42 item , dengan bentuk skala model likert yang mempunyai

jawaban 0 sampai 3, dimana jawaban dengan nilai 0 = tidak pernah, 1 =

kadang-kadang, 2 = sering, 3 = sering sekali. Hasil penelitian dengan uji

statistik chi-squere dengan rumus Continuity Correlation diperoleh total

responden yang memiliki beban kerja berat dengan tingkat stres ringan dan

sedang ada 21 (46,7%) dan jumlah total responden dengan beban kerja

ringan dan berat ada 26 (57,8%). Total semua responden ada 45 (100%).

(Pandu Wicaksono & Nur Yeti Syarifah., 2018) jenis penelitian ini

termasuk penelitian kuantitatif menggunakan deskriptif analitik

korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampel

menggunakan teknik Accidental Sampling. Peneliti melakukan

pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner kepada responden,

analisis data menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan hasil uji Chi-

Squarediperoleh ρ-value = 0,000 < α 0,05 maka Ho diterima, yang berarti

ada hubungan yang bermakna antara beban kerja perawat pelaksana

dengan stres kerja di bangsal rawat inap RSUD Sleman.

Dapat kita simpulkan responden dalam penelitian adalah perawat di

Indonesia dan Luar Negeri dengan usia 21 sampai 50 tahun, pria maupun
41

wanita, karakteristik gender pada responden tidak terorganisir antara laki-

laki dan perempuan karena studi bersifat acak. Dalam studi ini untuk

mengetahui hubungan beban kerja dengan stres kerja perawat, dengan

rata-rata responden berjumlah 9 sampai 367 perawat.Dua artikel

(Emmanuel Kokoroko & Mohammed A Sanda, 2019; Yohannes et al.,

2019) menunjukkan ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja

perawat di luar negri, sedangkan tujuh artikel (Nanang Fachruddin et al.,

2018; Antonius Rino et al., 2019; Shieva Nur Azizah et al., 2019; Yuli

Nur Andhika et al., 2018; Ike Prafita Sari & Rayni., 2020, Nonik Eka et

al., 2019, Pandu Wicaksono & Nur Yeti Syarifah., 2018) menunjukkan

ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat di Indonesia.

Semua artikel yang di telaah dengan sampel berprofesi perawat.

Dari analisis karekteristik responden di atas responden dari semua

artikel dengan usia 21 sampai 50 tahun, pria maupun wanita, karakteristik

gender pada responden tidak terorganisir antara laki-laki dan perempuan

karena studi bersifat acak dengan rata-rata responden berjumlah 9 sampai

367 perawat. Dari sembilan artikel karakteristik responden berbeda yaitu

sampel perawat di satu artikel meneliti di instalasi rawat jalan, satu artikel

meneliti di Instalasi Rawat Intensif ,dua artikel meneliti di IGD RSUD,

satu artikel meneliti di Ruang ICU, dua artikel meneliti di IGD dan ICU,

satu artikel meneliti di Ruang ICU satu artikel meneliti di Instalasi CSSD

Rumah Sakit Umum Haji, satu artikel meneliti di ruang rawat jalan dan
42

satu artikel dengan menelaah jurnal atau menggunakan metode literature

review.

2. Analisis Literatur
a. Analisis Beban kerja dan stres kerja pada sembilan artikel (rendah,
sedang, dan tinggi)
No Penulis Beban Kerja Stres Kerja Hasil
1. Nanang Penelitian ini Dari penelitian ini Hasil penelitian
Fachruddin, menunjukkan stres kerja ini bisa
Windu bahwa dari perawat dapat dikategorikan
Santoso, Ana 40 perawat diketahui bahwa sebagai beban
Zakiyah mayoritas dari total kerja tinggi
perawat di responden dengan stres
Rawat sejumlah 40 kerja berat.
Intensif orang perawat, 29
RSUD orang (72,5%)
memiliki mengalami stres
beban kerja kerja sedang,
yang tinggi angka tersebut
yaitu 24 adalah hasil yang
orang (60%). paling besar dan
Hasil tidak ada perawat
penelitian ini yang mengalami
bisa stres berat (0%).
dikategorikan
sebagai
beban kerja
tinggi.
2. Antonius Dari 40 Dari penelitian ini Hasil penelitian
Rino perawat stres kerja ini bisa
Vanchapo, Ni mayoritas perawat pada dikategorikan
Made Merlin, perawat 33 tingkatan stres sebagai beban
Serly Sani responden kerja sedang. kerja sedang
Mahoklory (82,5%) dengan stres
mengalami kerja sedang dan
beban kerja cuma 4 orang
sedang. yang mengalami
stres berat
43

(10%).

3. Shieva Nur Mayoritas Dari penelitian ini Hasil penelitian


Azizah, responden stres kerja sedang ini bisa
Bunga Hidi menyatakan sebanyak 17 dikategorikan
Nopti beban kerja responden sebagai beban
sedang (42.5%), dan kerja sedang
sebanyak 23 yang menyatakan dengan stres
perawat stres kerja berat kerja berat.
(55.0%) dan sebanyak 23
yang responden
menyatakan (57.5%).
beban kerja
berat
sebanyak 17
perawat
(42.5%).
4. Yuli Nur Penelitian Dari penelitian ini Hasil penelitian
Andhika, menunjukkan stres kerja berat ini bisa
Mujahid, bahwa dari responden yang dikategorikan
Rahman 31 responden mengalami stres sebagai beban
perawat di kerja sebanyak 17 kerja dan stres
IGD RSUD responden kerja berat.
Syekh Yusuf (54.8%) dan yang
Kabupaten tidak mengalami
Gowa 19 stres kerja
responden sebanyak 14
dengan beban (45.2%)
kerja yang responden).
berat (61,2%)
dan 12
responden
memiliki
beban kerja
yang ringan
(38,7%).
5. Ike Prafita Berdasarkan Dari penelitian ini Hasil penelitian
Sari Sari, hasil stres kerja dalam ini bisa
Rayni penelitian kategori sedang dikategorikan
didapatkan yaitu sebanyak 10 sebagai beban
data dari 19 orang (52,6%). kerja sedang
orang dengan stres
responden, kerja dalam
sebagian kategori sedang.
44

besar menilai Hal tersebut


beban Kerja menunjukkan
dalam bahwa beban
kategori kerja yang
kadang lakukan oleh
terbebani perawat tidak
yaitu sampai menekan
sebanyak 9 dirinya sehingga
orang tingkat stres
(57,9%). kerja yang
Hasil tersebut dialami masih
menunjukkan dalam kategori
bahwa sedang.
sebagian
besar perawat
merasa
terbebani
dengan
aktivitas
tugasnya baik
yang berada
di IGD
maupun ICU
di RSI NU
Lamongan.
6. Nonik Eka Hasil Hasil penelitian Hasil penelitian
Martyastuti, penelitian menunjukan ini bisa
Isrofah, menunjukan perawat dikategorikan
Khalilatun bahwa dari mengalami sebagai beban
Janah 45 responden tingkat stres kerja ringan
beban kerja sedang 26 dengan tingkat
ringan (57,8%) stres sedang.
sebanyak 24 responden.
(53,3%)
responden
dan yang
memiliki
beban kerja
berat
sebanyak 21
(46,7%)
responden.
7. Emmanuel Hasil Hasil penelitian Hasil penelitian
Kokoroko, M penelitian menunjukan ini bisa
ohammed A menunjukan perawat dikategorikan
Sanda bahwa dari mengalami sebagai beban
45

216 tingkat stress kerja berat


responden kerja sedang dengan tingkat
beban kerja sebanyak 93 stress kerja
ringan orang (52,3%). sedang.
sebanyak 105
(45,6%)
responden
dan yang
memiliki
beban kerja
berat
sebanyak 91
(51,4%)
responden.
8. Pandu Hasil Hasil penelitian Hasil penelitian
Wicaksono penelitian menunjukan ini bisa
& Nur Yeti menunjukkan perawat dikategorikan
Syarifah bahwa beban mengalami stres sebagai beban
kerja perawat kerja kategori kerja ringan
di bangsal tinggi 39 orang dengan stres
rumah sakit (58,2%). kerja kategori
RSUD tinggi.
Sleman
termasuk
dalam
kategori
ringan yaitu
40 orang
(59,7%) dari
67
responden.
9 Yohannes Hasil Hasil penelitian Hasil penelitian
Baye, penelitian menunjukan ini bisa
Tesfaye menunjukan perawat dikategorikan
Demeke, bahwa dari mengalami stres sebagai beban
Nigusie 367 tingkat sedang kerja berat
Birhan, responden yaitu 243 perawat dengan stres
Agumasie beban kerja (66,2%) dari 367 tingkat sedang.
Semahegn, ringan perawat.
Simon sebanyak 123
Birhanu (33,5%)
responden
dan yang
memiliki
beban kerja
46

berat
sebanyak 244
(66,4%)
responden.

b. Hubungan antara beban kerja dan stres kerja perawat

No Penulis Hubungan Beban Kerja dan Stres Kerja


Perawat
1. Nanang Hasil penelitian menggunakan Spearman rho
Fachruddin, Windu menunjukkan adanya hubungan beban kerja
Santoso, Ana dengan stres kerja pada perawat dengan p-
Zakiyah value = 0,000 (<0,05) dan r-value 0,551.
Tingkat ketergantungan klien dan jumlah
tenaga kerja yang tidak sesuai merupakan
faktor beban kerja yang tinggi sehingga
perawat mengalami stres kerja.
2. Antonius Rino Nilai p 0,000 lebih rendah dari á 0,05, yang
Vanchapo, Ni berarti bahwa H0 ditolak dan menandakan
bahwa beban kerja berkorelasi dengan stres
kerja perawat dilokasi penelitian.
3. Shieva Nur Uji Chi Square menunjukan p-value 0.002 (
Azizah, Bunga < 0.05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima
Hidi Nopti yang artinya terdapat hubungan antara beban
kerja dengan tingkat stres kerja perawat di
Instalasi Gawat Darurat RSU Kabupaten
Tangerang.
4. Yuli Nur Andhika, Dari hasil analisis uji statistik yang dilakukan
Mujahid, Rahman dengan menggunakan uji Chi– Square, maka
berdasarkan nilai Pearson chi square
didapatkan nilai p=0,001 dimana p<α 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan artinya ada hubungan antara
beban kerja perawat dengan Stress Kerja di
IGD RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.
5. Ike Prafita Sari Hasil uji statistik (Korelasi Spearman)
47

Sari, Rayni didapatkan hasil r = 0,534 α = 0,019 (p <


0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara
Beban Kerja dengan Stres kerjadi Ruang IGD
dan ICU RSI Nashrul UmmahLamongan,
artinya semakin tinggi tingkat beban kerja
perawat yang bekerja di Ruang IGD dan ICU,
maka Stres kerja yang dirasakan juga akan
semakin meningkat, demikian juga sebaliknya
jika tingkat beban kerjanya rendah maka Stres
kerjanya juga akan rendah.

6. Nonik Eka Hasil uji statistik chi-squere berdasarkan nilai


Martyastuti, Continuity Correction p Value 0.008 (p<
Isrofah, Khalilatun 0.05) artinya ada hubungan antara beban kerja
Janah dengan tingkat stres perawat ruang ICU dan
IGD RSU Siaga Medika Pemalang.
7. Emmanuel Hasil uji statistik ada hubungan antara beban
Kokoroko, Moham kerja dengan tingkat stres perawat yang
med A Sanda berkorelasi secara signifikan (r ¼ 0,04, p>
0,05).
8. Pandu Wicaksono Hasil uji Chi Square menunjukkan ρ value
& Nur Yeti (0,000) < α (0,05) yang berarti ada hubungan
Syarifah antara beban kerja perawat pelaksana dengan
stres kerja di bangsal rawat inap RSUD
Sleman.
9 Yohannes Baye, Analisis bivariat beban kerja secara signifikan
Tesfaye Demeke, dikaitkan dengan stres terkait pekerjaan
Nigusie Birhan, perawat. Bagaimanapun, dalam analisis
Agumasie multivariat; beban kerja menunjukkan
Semahegn, hubungan yang signifikan dengan stres terkait
Simon Birhanu pekerjaan perawat. Beban kerja perawat yang
bekerja secara intensif 4,5 kali lebih mungkin
mengalami stres terkait pekerjaan dari pada
perawat bekerja di bagian rawat jalan (AOR =
4.5, 95% CI: 1.2, 17.7).
48

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Temuan menarik dalam artikel

1. Beban Kerja Perawat

Hasil telaah jurnal yang peneliti lakukan dari 9 artikel yang

peneliti review menunjukkan bahwa berdasarkan presentasi beban

kerja didapatkan dari 9 artikel, beban kerja perawat sebagian besar

adalah sedang (5 artikel), kemudian disusul beban kerja perawat yang

berat/tinggi (3 artikel) dan minoritas beban kerja rendah/ringan hanya

1 artikel. Beban kerja sedang pada perawat di lihat dari literature

review terjadi pada beberapa kegiatan antara lain mengantar pasien ke

ruangan, pemasangan kateter intravena, melakukan heating pada luka,

melakukan ganti balut serta melakukan dokumentasi asuhan

keperawatan gawat darurat.Beban kerja tinggi pada perawat ada

perawat di lihat dari literature review terjadi karena belum ada tenaga

khusus yang melakukan tindakan non keperawatan seperti

membersihkan ruangan seperti membereskan sampah habis pakai,

membersihkan instrumen medis, jumlah tenaga non medis yang

bertugas mengantarkan pasien ke ruangan juga masih terbatas

jumlahnya. Selain itu jumlah tenaga perawat di IGD masih belum

seimbang dengan jumlah kunjungan pasien yang ada.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Martini (2017) bahwa

beban kerja perawat di rumah sakit rata-rata sebanyak 66,89% dengan


49

beban kerja maksimal 91,66% dan beban kerja minimal 21,33%.

Beban kerja perawat IGD adalah keadaan dimana perawat dihadapkan

pada tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan selama bertugas.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Wijono (2003) bahwa beban kerja

perawat adalah menyelamatkan kehidupan dan mencegah kecacatan

sehingga pasien dapat hidup.

Sesuai dengan hasil literature review ini didukung oleh

penelitian Jauhari (2015) bahwa standar beban kerja perawat

senantiasa harus sesuai dengan asuhan keperawatan yang berorientasi

pada kebutuhan pasien. Untuk menghasilkan pelayanan yang efektif

dan efisien harus diupayakan kesesuaian antara ketersediaan tenaga

perawat dengan beban kerja yang ada.Hasil penelitian ini sama dengan

yang disampaikan oleh Hay dan Oken (1972) dalam Lloyd (2017)

yang menyampaikan bahwa beban kerja perawat di ruang IGD

tergolong berat. Beban kerja yang tergolong berat karena parawat di

IGD dalam melakukan kegiatannya harus secara cermat, cepat dan

tepat melakukan identifikasi setiap pasien yang datang karena dituntut

dengan keberhasilan penyelamatan jiwa tergantung dari pelayanan

yang diberikan di IGD. Dalam waktu yang bersamaan perawat harus

selalu waspada terhadap kedatangan pasien gawat maupun darurat

yang harus diselamatkan jiwanya.

Hasil literature ini juga didapatkan terdapat sebagian kecil (1

artikel) perawat yang memiliki beban kerja rendah/ringan. Hal ini

dapat terjadi karena tidak banyak terdapat kunjungan pasien,


50

penanganan pasien juga dilakukan secara bersama-sama sehingga

beban kerja terasa ringan karena secara singkat waktu penyelesaian

tindakan yang dibutuhkan.

2. Stress Kerja Perawat

Analisis hasil literature review 9 artikel menunjukkan bahwa

stres kerja perawat pada perawat mayoritas adalah stres tingkat sedang

(7 artikel) dan hanya 2 artikel dari 9 artikel yang menunjukkan stres

kerja berat/tinggi . Hasil literature menunjukkan stres kerja perawat

pada tingkat sedang yaitu perawat menghindari masalah, berpikir

terhadap hal-hal kecil, merasa kehilangan konsentrasi, merasa tidak

cocok dengan pekerjaan dan merasa tidak cukup waktu untuk

menyelesaikan pekerjaan. Stres kerja perawat tergolong dalam stres

kerja sedang karena pada instrumen penilaian stres didapatkan skala

36-70 dari rentang skor 35-140.

Stres berat/tinggi (2 artikel) juga didapatkan pada literature

ini. Menurut Highley dalam Cox (1996) perawat, secara alamiah

merupakan profesi yang penuh dengan stres, berdasarkan hasil

observasinya didapatkan bahwa setiap hari perawat berhadapan

dengan penderita yang kaku, duka cita dan kematian, banyak tugas-

tugas perawat tidak diberi penghargaan, tidak menyenangkan dan

penuh tekanan, sering diremehkan, menakutkan.

Stres kerja perawat yang berat dapat terjadi karena jumlah

tindakan yang harus diselesaikan tidak sebanding dengan jumlah


51

tenaga perawat yang ada. Belum adanya kegiatan untuk mengurangi

stres kerja pada perawat. Sesuai dengan definisinya memang rumah

sakit merupakan ruang yang penuh dengan stres karena pasien yang

datang dalam kondisi yang bervariasi. Karakteristik pasien yang

datang ke antara lain pasien gawat, pasien darurat, maupun pasien

yang sebenarnya tidak memenuhi kriteria gawat dan darurat tetapi

karena tidak ada pelayanan kesehatan lain yang dapat mengatasi,

maka tetap datang ke rumah sakit, contohnya adalah pada waktu sore

atau malam hari. Pengambilan keputusan pada perawat yang harus

secara cepat dan tepat dalam memberikan tindakan kepada pasien.

Setiap perawat berharap agar selalu bisa melakukan sesuatu untuk

menyelamatkan pasien yang dirawatnya. Hal tersebut menjadikan

stresor tersendiri bagi perawat yang bertugas. Hal ini juga didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Izzati (209) bahwa semua perawat

di RSI Jemur Sari Surabaya juga mengalami stres. Stres dapat terjadi

pada hampir semua pekerja, baik tingkat pimpinan maupun pelaksana.

Kondisi kerja yang lingkungannya tidak baik sangat potensial untuk

menimbulkan stres bagi pekerjanya.

Stres dilingkungan kerja memang tidak dapat dihindarkan,

yang dapat dilakukan adalah bagaimana mengelola, mengatasi atau

mencegah terjadinya stres tersebut, sehingga tidak menganggu

pekerjaan (Notoatmodjo, 2012).


52

3. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Perawat

Berdasarkan hasil literature review didapatkan semua artikel

menunjukkan ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja

perawat. Hasil analisis statistik 7 artikel dari 9 artikel didapatkan nilai p

< 0,05, artinya terdapat hubungan antara beban kerja dengan stres kerja

perawat. Nilai r pada hasil uji 2 artikel memiliki arti 1) hubungan antara

beban kerja dengan stres kerja memiliki hubungan dalam kategori kuat,

2) Arah hubungan adalah positif, artinya semakin meningkat beban

kerja akan semakin menyebabkan stres.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Mahwidhi (2010) tentang pengaruh beban kerja

terhadap stres kerja pada perawat di RSU Dr.Soeroto Ngawi didapatkan

hasil bahwa terdapat pengaruh beban kerja fisik (subyektif) dan beban

kerja mental (subyektif) terhadap stres kerja dengan nilai probabilitas

masing-masing sebesar 0,000 dan 0,043.

Bekerja di Rumah Sakit dalam setiap kesempatan akan menemui

pasien yang memiliki karakteristik yang bervariasi yang berdampak

pada kondisi dan beban kerja yang berbeda. Untuk itu perawat harus

peran sebagai tenaga serba bisa, memiliki inisiatif, berperilaku kreatif

serta memiliki wawasan yang luas dengan motivasi kerja keras, cerdas,

iklas dan kerja berkualitas. Jenis pasien yang dirawat di ruangan rawat

inap rumah sakit dapat dipandang sebagai tuntutan terhadap pelayanan

kesehatan jika tidak dikelola dengan baik maka akan berakibat

terjadinya stress kerja (Boenisch dkk, 2014).


53

Berdasarkan penelitian dari Ike Prafita Sari & Rayni (2020)

bahwa ada hubungan antara beban kerja dan tingkat stres perawat IGD,

semakin tinggi beban kerja maka semakin tinggi juga tingkat stres

perawat.Banyaknya pekerjaan yang melebihi kapasitas menyebabkan

kondisi fisik perawat mudah lelah dan mudah tegang. Pelayanan

keperawatan juga sangat kompleks, dimana membutuhkan kemampuan

secara teknis dan pengetahuan yang lebih. Beban pekerjaan yang begitu

banyak pemenuhan kebutuhan, penanganan masalah dan pada akhirnya

sangat menguras energi baik fisik ataupun kemampuan kognitif.

Kondisi perawat yang stres dengan adanya beban pekerjaan yang sudah

berat hendaknya tidak ditambah lagi dengan beban-beban lain di luar

tugas sebagai perawat. Sebagai contoh adalah beban bimbingan

mahasiswa praktek, beban pengurus organisasi, atau beban lain yang

pada akhirnya semakin memperberat, sehingga tingkat stres perawat

semakin meningkat.Beban kerja berlebih dapat menyebabkan stres.

Menurut asumsi peneliti beban kerja yang berlebihan dapat

menimbulkan stress kerja. Perawat sangat merasa terbeban karena harus

memberikan pelayanan keperawatan ekstra ketat dan cepat untuk

menyelamatkan nyawa pasien. Selain itu dengan pemantauan dan

pencatatan kondisi pasien secara rutin dan kontinyu juga merupakan

beban tersendiri. Secara psikologis ada beban untuk dapat

mempertahankan kondisi pasien supaya tidak tambah memburuk.

Terhadap keluarga pasien perawat juga merasa terbeban untuk selalu

menyampaikan segala kondisi pasien secara jujur. Beban yang


54

dirasakan perawat akhirnya menyebabkan adanya suatu tekanan secara

terus-menerus yang memicu terjadinya stres kerja.

B. Keterbatasan

Keterbatasan yang terkait dengan ulasan ini adalah kebanyakan

artikel yang di telah hanya menggunakan kuesioner stres kerja sehingga

data yang diperoleh bersifat subyektif dari sudut pandang perawat.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil telaah jurnal yang peneliti lakukan dari 9 artikel yang peneliti

review berdasarkan presentasi beban kerja didapatkan beban kerja perawat

dan stres kerja pada perawat mayoritas adalah stres tingkat sedang (8

artikel). Semua hasil literature review dari 9 artikel menunjukkan ada

hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat. Hasil analisis

statistik 7 artikel dari 9 artikel didapatkan nilai p < 0,05, artinya terdapat

hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat dan hasil uji 2

artikel lainnya memiliki arti 1) hubungan antara beban kerja dengan stres

kerja memiliki hubungan dalam kategori kuat, 2) Arah hubungan adalah

positif, artinya semakin meningkat beban kerja akan semakin

menyebabkan stres.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan beberapa hal:

1. Secara Teoritis

Skripsi atau Studi literatur ini dapat dimanfaatkan sebagai salah

satu bahan pemikiran dan masukan ilmu pengetahuan untuk

menggelola stress baik itu dengan mekanisme koping maupun respon

yang berorientasi pada tugas baik itu secara pribadi, perorangan

maupun kelompok sehingga nantinya perawat dapat melakukan

55
56

pelayanan kepada pasien di ruang gawat darurat dengan cepat, tepat

dan bermutu.

2. Bagi Perawat

Skripsi atau Studi literatur ini dapat menjadi ilmu pengetahuan

dan sebaiknya tenaga kerja beristirahat yang cukup untuk menjaga

keseimbangan tubuh dalam melakukan aktivitas kerja.

3. Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan referensi

mengenai beban kerja dan stres kerja perawat.


DAFTAR PUSTAKA

Antonius Rino Vanchapo, Ni Made Merlin, Serly Sani Mahoklory, 2019. The
Correlation Between Workload And Occupational Stress Of Nurses In
The Emergency Department Of Regional Public Hospital Rsud Prof. Dr.
W. Z. Johannes Kupang. JNKI, Vol. 7, No. 1, Tahun 2019. 18-23
Cheung, T. and P. S. F. Yip. 2015. Depression, Anxiety and Symptoms of Stress
among Hongkong Nurses: A Cross- Sectional Study. Internatinal
Journal of Environmental Research and Public Health, 12(1), pp. 9072-
100.
Dikky Fahamsyah, 2017. Analisis Hubungan Beban Kerja Mental
Dengan Stres Kerja.The Indonesian Journal of Occupational Safety and
Health, Vol. 6, No. 1 Jan-April 2017: 107–95
Emmanuel Kokoroko, Mohammed A Sanda, 2019. Effect of Workload on Job
Stress of Ghanaian OPD Nurses: The Role of Coworker Support. Safety
and Health at Work 10 (2019) 341e346’
Eric Badu BA, MSc , Anthony Paul O’Brien BA, MA, PhD , Rebecca Mitchell
MBS, PhD , Mark Rubin BSc, MSc, PhD , Carole James BSc, MSc, PhD
, Karen McNeil MBA, PhD , Kim Nguyen GradDipPH,
GradDipStratLDRSHP, DipHRMgt, BAppSc (OT) , Michelle Giles RN,
CM, BBus MIS, PhD,2020. Workplace stress and resilience in the
Australian nursing workforce: A comprehense integrative
review.International Journal of Mental Health Nursing (2020) 29, 5–34
doi: 10.99/inm.12662
Fuada, N., I. Wahyuni dan B. Kurniawan. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Stres Kerja Pada Perawat Kamar Bedah di Instalasi Bedah Sentral
RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (e-Journal), 5(1),pp. 255-63.
Haryanti, F. Aini. dan P. Purwaningsih.2013. Hubungan antara BebanKerja
dengan Stres Kerja Perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Kabupaten Semarang. Jurnal Managemen Keperawatan, 1(1). pp. 48-56.
Ike Prafita Sari Sari, Rayni,2020. Hubungan Beban Kerja Dengan Stres Kerja
Perawat Di Rsi Nashrul Ummah Lamongan. Hospital Majapahit, Vol 12
No. 1februari 2020.
ILO. 2016. Workplace Stress: A Collective Challenge. Geneva. Switzerland: ILO
Publication.
Kementerian Kesehatan Indonesia, 2010. Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2009,. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Makhbul, Z. M., N. L. Abdullah, N. A.Hashim. 2013. Stres di Tempat Kerja: Isu
Global dalam Melestarikan Organisasi. e Bangi, Journal of Social.
Sciences and Humanities, 8(1), pp. 41-59.
Murni. (2012). Pengaruh Beban Kerja Fisik dan Mental terhadap Stres
Kerja pada Perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cianjur.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1 (2), pp: 767-776.
Muhith, A. (2017). Model Mutu Asuhan Keperawatan dan MAKP.
Nanang Fachruddin, Windu Santoso, Ana Zakiyah, 2018. Relationship Between
Workload With Work Stress On Nurses In Intensive Installation Of
Bangil General Hospital. International Journal Of Nursing and
Midwifery Science (IJNMS) ,Volume2, Issue 3
Nonik Eka Martyastuti, Isrofah, Khalilatun Janah, 2019. Hubungan Beban Kerja
Dengan Tingkat Stres Perawat Ruang Intensive Care Unit dan Instalasi
Gawat Darurat. Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan,
Vol 2 No 1, May 2019.DOI: http://dx.doi.org/10.32584/jkmk.v2i1.266.e-
ISSN 2621-5047.
Rahman, M.M. (2018). Stress dan Penyesuaian Diri Remaja. Yogyakarta: Ide
Press
Shieva Nur Azizah, Bunga Hidi Nopti, 2019. The Relationship Between Workload
and Stress Level in Emergency Department of RSU Kabupaten
Tangerang . Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia. Vol 2, No. 2, 2019.
ISSN : 2580-3077
Sari I.P., Rayni.2020. Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat di
RSI Nashrul Ummah Lamongan. Hospital Majapahit. 2020;12(1):9-17.
Triwibowo, Cecep.2013. Manajemen Pelayanan Keperawatan di Rumah
Sakit. Jakarta. TIM
Tran, T. T. T. et al. 2019. Stress, Anxiety and Depression in Clinical Nurses in
Vietnam: A Cross-Sectional Survey and Cluster Analysis. International
Journal of Mental Health Systems, 13(3), pp. 1-9.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan. R.
jakarta. 2014.
Pandu Wicaksono & Nur Yeti Syarifah,2019. The Relation Between The
Workload Of Nurse Executor And Work Stress In The Hospital Ward Of
RSUD Sleman. Journal Of Health, Volume 5 No.2
Perwitasari, D. T., N. Nurbeti dan I. Armyanti. 2016. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tingkatan Stres pada Tenaga Kesehatan di RS
Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2015. Cerebellum, 2(3), pp.
553-61.
Pusdatin. 2017. Situasi Tenaga KeperawatanIndonesia. Kementerian Kesehatan
RI.
Yuli Nur Andhika, Mujahid, Rahman, 2018. Hubungan Beban Kerja Dengan
Stress Kerja Perawat Di Igd Rsud Syekh Yusuf Kab.Gowa . Jurnal Ilmiah
Kesehatan Diagnosis, Volume 13 Nomor 1 Tahun 2018. eISSN : 2302-
2531.
Yohannes Baye, Tesfaye Demeke, Nigusie Birhan, Agumasie Semahegn,
Simon Birhanu, 2020. Nurses’ work-related stress and associated factors
in governmental hospitals in Harar,Eastern Ethiopia: A cross sectional
study. Nurses’ work-related stress and associated factors in governmental
hospitals in Harar, Eastern Ethiopia.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0236782.Volume 3, 2020
Lampiran 1

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji MistarCokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (059) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (059) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
Jurusan Kesehatan Lingkungan (059) 478931 ; Keperawatan (059) 4772517 ; Kebidanan (059) 3268018 ;
Gizi (059) 4368621 : Kesehatan Gigi (059) 4772721 ; Analis Kesehatan (059) 4772718

KARTU KONSULTASI

Nama : Muhammad Irfan Sidik

NIM : P07120217070

Pembimbing : Hj. Agustine Ramie, S.Kep, Ns, M.Kep

Judul : Literature Review

Analisis Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja

Perawat

No Hari/ Tanggal Saran Perbaikan Paraf

1. Senin/ 22 Oktober - Perbaikan judul


2020 - Lokasi tidak perlu karna
anda desain Literature
Review.
- Perbaikan penempatan kata
Literature Review pada
skripsi.
- Perbaikan penulisan huruf
kapital.
- Perbaiki cara menulis
kutipan.
- Untuk solusi apa yang dapat
di usulkan kaitkan dengan
pentingnya Literature
Review yang akan di
lakukan.
- Kata mengidentifikasi di
ganti dengan menjelaskan.
- Kata menganalisa diganti
dengan menganalisis
2. Senin/ 15 November - Kata rumusan permasalahan
2020 dalam penelitian ini adalah,
di ganti dengan rumusan
masalah dalam studi
literature ini adalah.
- Lanjut bab 2
3. Jum’at/ 9 Desember - Lihat pedoman penulisan
2020 text Literature Review
apakah posisi sudah benar.
- Menuis kutipan hanya nama
belakang yang ditulis dan
tahun.
- Sebaiknya apakah ada
hubungan antara beban kerja
dengan stress kerja perawat
- Delete saja kata analisis pada
tujuan umum.
- Isi manfaat kurang cocok
untuk peneliti
- Manfaat praktis, bagi
instansi pendidikan di ganti
jadi bagi instansi pendidikan
keperawatan.

- Perbaikan kriteria inklusi


dan ekslusi.
- Beri penjelasan tentang apa
maksut dari skoring pada
penilaian artikel.
- Tambahkan jurnal
internasional.
4. Sab’tu/ 19 Desember - Penulisan nama terlalu
2020 dekat.
- Cukup dengan kutipan
dibawah dengan sumber
yang sama.
- Tidak perlu huruf kapital
pada tulian keperawatan di
latar belakang.
- Kutipan pakai nama
belakang saja.
- Kalau Literature Review
sifatnya umum, tidak
spesifik di suatu wilayah
tertentu, jadi data tentang
Kalimantan selatan tidak
perlu.
- And di ganti dengan &
- Melaksanakan di ganti
dengan menjalani.
- Bukan penelitian langsung
jadi telaah atau menelaah
literature.
- Literature yang akan
digunakan apakah desain
intervensi atau tidak.
5. Senin/ 28 Desember - Lengkapi dokumen skripsi
2020 ujian Literature Review,
daftar isi,kata pengantar dll.
- Pakai nama belakang saja
dalam penulisan kutipan.
- Tolong diperjelas di sini
apabila yang ingin ditelusuri
adalah studi eksperimen
apakah Literature Review
ini juga melihat hal tersebut.
6. Selasa/ 29 Desember - Silahkan untuk disiapkan
2020 ujian awal (skripsi) hubungi
masing-masing penguji
untuk menentukan waktu
pelaksanaan ujian.
7 Selasa, 22 Juni 2021 1. Lanjut bab 3, 4 dan 5
2. Lanjut maju skripsi

Pembimbing I

(Hj. Agustine Ramie, S.Kep, Ns, M.Kep)

NIP. 19650801 198503 2 003


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji MistarCokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (059) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (059) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
Jurusan Kesehatan Lingkungan (059) 478931 ; Keperawatan (059) 4772517 ; Kebidanan (059) 3268018 ;
Gizi (059) 4368621 : Kesehatan Gigi (059) 4772721 ; Analis Kesehatan (059) 4772718

KARTU KONSULTASI

Nama : Muhammad Irfan Sidik

NIM : P07120217070

Pembimbing : Hj. Evi Risa Mariana, S.Pd, M,Pd

Judul : Literature Review

Analisis Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja

Perawat

No Hari/ Tanggal Saran Perbaikan Paraf

1. Senin/ 16 November - Latar belakang : penulisan


2020 dari umum ke khusus
(datadunia,nasional,regional,
wilayah/kabupaten jika ada).
- Perbaiki penulian spasi,
keterkaitan antara paragraph
satu dengan yang lainnya dan
paragraph jangan terlalu
panjang.
- Konsisten dalam penulisan
topik dengan isi di dalamnya.
- Jurnal cari sebanyak yang bisa
untuk mendukung penelitian.
2. Selasa/ 15 Desember - Kriteria inklusi dan ekslusi
2020 untuk populasi perbaiki dan
tinjau lagi untuk komparasi
dan hasil penelitian.
- Lihat sistematika penulisan
Literature Review.
3. Jum’at/ 18 Desember - Cover depan : tulisan
2020 Literature Review di atas dulu
baru judulnya.
- Tujuan khusus yang ditulis
apakah ada dalam literature
yang sudh anda dapatkan,
karena nanti, hasil menjawab
tujuan khusus peneliti.
- Bab II perhatikan penulian
istilah asing dan idonesia
sesuai kaidah yang berlaku
- Pada kriteria inklusi kenapa
faktor sedangkan anda tidak
meneliti faktor.
- Lihat sistematika penulisan
Literature Review.
4. Senin/ 4 Juni 2021 - Prinsip saya setujui.
rencanakan seminar roposal.
- Kelengkapan seminar Tanya
akademik.
5 Minggu, 13 April - Konsultasi bab 3
2021 - Turunan huruf bab dan nomor
sesuaikan. kalau a,b dan
seterusnya maka turunan
dibawahnya 1, kemudian a
dan seterunya
- Buat paragraf terdiri dari 1
ide, jangan terlalu panjang.
- Analisis lebih spesifik
sesuaikan dengn tujuan
khusus pada bab 1, dan
perbaiki buat bab 4 dan
konsul lagi.
6 Senin, 14 juni 2021 - Konsultasi bab 3, konsul
berikutnya mulai cover,daftar
isi abstrak dan selengkapnya,
- Bab 3 menjawab tujuan
khusus, lebih bagus
mebahasnya, bias juga dalam
bentuk tabel
- Perbaiki abstrak, buat bab 4
dan 5 dan konsul kembali
7 Selasa, 22 Juni 2021 - Bulan di kata pengantar,
bulan juni
- Abstrak perbaiki
- Prinsip saya setujui
- Siapkan untuk uji skripsi

Pembimbing II

(Hj. Evi Risa Mariana, S.Pd, M,Pd)


NIP. 1979225 199403 2 002

Lampiran 2

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji MistarCokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (059) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (059) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
Jurusan Kesehatan Lingkungan (059) 478931 ; Keperawatan (059) 4772517 ; Kebidanan (059) 3268018 ;
Gizi (059) 4368621 : Kesehatan Gigi (059) 4772721 ; Analis Kesehatan (059) 4772718

FM/PKBjm/ADK/40
Tgl: 21 Mar 2013 Rev : 01
3. Rev : 00
PERNYATAAN SIAP UJIAN SKRIPSI

Mahasiswi yang tersebut di bawah ini:

Nama : Muhammad Irfan Sidik

NIM : P07120217070

Judul Skripsi : Literature Review

Analisis Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja

Perawat

Dinyatakan siap untuk mengikuti ujian Skripsi. Demikian surat pernyataan ini

agar dapat dipergunakan seperlunya.


Banjarbaru, Juni 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Hj. Agustine Ramie, S.Kep, Ns, M.Kep Hj. Evi Risa Mariana, S.Pd, M,Pd
NIP. 19650801 198503 2 003 NIP. 1979225 199403 2 002

LAMPIRAN 3
PRISMA CHECKLIST

Bagian / topik # Item daftar periksa Dilaporkan di


halaman
JUDUL
Judul 1 Identifikasi laporan sebagai i
tinjauan sistematis, meta-analisis,
atau keduanya.

ABSTRAK
Ringkasan 2 Berikan ringkasan terstruktur vii
terstruktur termasuk, jika sesuai: latar
belakang; tujuan; sumber data;
kriteria kelayakan studi, peserta,
dan intervensi; mempelajari
metode penilaian dan sintesis;
hasil; batasan; kesimpulan dan
implikasi dari temuan kunci;
nomor registrasi tinjauan
sistematis.
PENGANTAR
Alasan 3 Jelaskan alasan peninjauan dalam 1
konteks apa yang sudah
diketahui.
Tujuan 4 Berikan pernyataan eksplisit 5
tentang pertanyaan yang sedang
dibahas dengan mengacu pada
peserta, intervensi, perbandingan,
hasil, dan desain studi (PICOS).
METODE
Protokol dan 5 Tunjukkan jika protokol tinjauan 8
registrasi ada, jika dan di mana itu dapat
diakses (misalnya, alamat Web),
dan, jika tersedia, berikan
informasi pendaftaran termasuk
nomor pendaftaran.
Kriteria kelayakan 6
Tentukan karakteristik studi 10
(misalnya, PICOS, lama
mengikuti-up) dan karakteristik
laporan (misalnya, tahun
dipertimbangkan, bahasa, status
publikasi) digunakan sebagai
kriteria untuk kelayakan,
memberikan alasan.
Sumber informasi 7 Jelaskan semua sumber informasi 15
(misalnya, database dengan
tanggal cakupan, kontak dengan
penulis studi untuk
mengidentifikasi studi tambahan)
dalam pencarian dan tanggal
pencarian terakhir.
Cari 8 Sajikan strategi pencarian 9
elektronik lengkap untuk
setidaknya satu database,
termasuk batasan apa pun yang
digunakan, sehingga dapat
diulang.
Seleksi studi 9 Sebutkan proses untuk memilih 10
studi (yaitu, penyaringan,
kelayakan, termasuk dalam
tinjauan sistematis, dan, jika
berlaku, termasuk dalam meta.-
analisis).
Proses 10 Jelaskan metode ekstraksi data 12
pengumpulan data dari laporan (misalnya, formulir
uji coba, secara independen,
dalam duplikat) dan proses apa
pun untuk memperoleh dan
mengkonfirmasi data dari
penyelidik.
Item data 9 Buat daftar dan tentukan semua 16
variabel yang datanya dicari
(misalnya, PICOS, sumber
pendanaan) dan asumsi serta
penyederhanaan yang dibuat.
Risiko bias dalam 12 Jelaskan metode yang digunakan 13
studi individu untuk menilai risiko bias studi
individu (termasuk spesifikasi
apakah hal ini dilakukan pada
tingkat studi atau hasil), dan
bagaimana informasi ini akan
digunakan dalam sintesis data.
Langkah-langkah 13 Sebutkan ukuran ringkasan utama 8
ringkasan (mis., Rasio risiko, perbedaan
cara).
Sintesis hasil 14 Jelaskan metode penanganan data 8
dan gabungkan hasil studi, jika
dilakukan, termasuk ukuran
konsistensi (mis., I2) untuk setiap
meta-analisis.
Risiko bias di 15 Tentukan penilaian risiko bias 14
seluruh studi yang dapat mempengaruhi bukti
kumulatif (misalnya, bias
publikasi, pelaporan selektif
dalam studi).
Analisis tambahan 16 Jelaskan metode analisis
tambahan (misalnya, analisis
sensitivitas atau subkelompok,
meta-regresi), jika dilakukan,
tunjukkan mana yang-ditentukan.
HASIL
Seleksi studi 17 Berikan jumlah studi yang
disaring, dinilai kelayakannya,
dan disertakan dalam tinjauan,
dengan alasan pengecualian di
setiap tahap, idealnya dengan
diagram alir.
Pelajari 18 Untuk setiap studi, tunjukkan
karakteristik karakteristik data yang
diekstraksi (misalnya, ukuran
studi, PICOS, periode tindak
lanjut) dan berikan kutipannya.
Risiko bias dalam 19 Sajikan data tentang risiko bias
studi dari setiap studi dan, jika tersedia,
penilaian tingkat hasil apa pun
(lihat item 12).
Hasil studi 20 Untuk semua hasil yang
individu dipertimbangkan (manfaat atau
kerugian), ada, untuk setiap studi:
(a) ringkasan data sederhana
untuk setiap kelompok intervensi
(b) estimasi efek dan interval
kepercayaan, idealnya dengan
plot hutan.
Sintesis hasil 21 Mempresentasikan hasil dari
setiap meta-analisis yang
dilakukan, termasuk interval
kepercayaan dan ukuran
konsistensi.
Risiko bias di 22 Mempresentasikan hasil dari
seluruh studi setiap penilaian risiko bias di
seluruh studi (lihat Item 15).
Analisis tambahan 23 Berikan hasil analisis tambahan,
jika dilakukan (misalnya, analisis
sensitivitas atau subkelompok,
meta-regresi [lihat Item 16]).
DISKUSI
Ringkasan bukti 24 Meringkas temuan utama
termasuk kekuatan bukti untuk
setiap hasil utama;
pertimbangkan relevansinya
dengan kelompok kunci
(misalnya, penyedia layanan
kesehatan, pengguna, dan
pembuat kebijakan).
Batasan 25 Diskusikan keterbatasan pada
studi dan tingkat hasil (misalnya,
risiko bias), dan pada tingkat
tinjauan (misalnya, pengambilan
penelitian yang teridentifikasi
tidak lengkap, pelaporan bias).
Kesimpulan 26 Memberikan interpretasi umum
dari hasil dalam konteks bukti
lain, dan implikasinya untuk
penelitian selanjutnya.
PENDANAAN
Pendanaan 27 Jelaskan sumber pendanaan untuk
tinjauan sistematis dan dukungan
lainnya (misalnya, pasokan data);
peran penyandang dana untuk
tinjauan sistematis.
71

Anda mungkin juga menyukai