2 Genesa Batubara
2 Genesa Batubara
Pengertian :
Batubara adalah sedimen organik bahan bakar hidrokarbon
padat yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang telah
mengalami pembusukan secara biokimia, kimia dan fisika
dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada
tekanan serta temperatur tertentu pada kurun waktu yang
sangat lama.
Apabila suatu pohon yang mati kemudian jatuh kedalam air
atau rawa yang cukup dalam, maka pohon tersebut akan
mengalami pembusukan baik secara biokimia maupun
secara kimia dan Fisika. Pada kedalaman tertentu bakteri
yang menguraikan sisa pohon tersebut tidak dapat bekerja
lagi, sehingga perubahan yang terjadi selanjutnya hanya
perubahan fisik dan kimia. Dalam hal ini pohon tersebut
tidak mengalami pembusukan secara sempurna, dan lama
kelamaan, sisa tumbuhan tersebut akan berubah menjadi
suatu sediment organik yang kemudian disebut “
BATUBARA “
10
GENESA BATUBARA
3
Teori Insitu
4
Teori Insitu
5
Teori Insitu
Teori Insitu
HUTAN BASAH
DANAU PURBA
PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA
Ada tiga faktor yang
mempengaruhi proses
pembentukan batubara yaitu:
a. Umur
b. Suhu
c. Tekanan.
Decaying Vegetation
PEAT
Seat Earth
Sandstone
Shale
Consolidate peat
Seat Earth
Sandstone
Shale
Lignite
Seat Earth
APA ITU, PETROLOGI BATUBARA?
Cook (1982),
menjelaskan bahwa
jenis batubara (coal
type) berhubungan
dengan jenis tumbu-
han pembentuk ba-
tubara dimana dalam
pertumbuhannya di-
pengaruhi oleh dia-
genesa tingkat awal.
APA ITU, PETROLOGI BATUBARA?
Amber
PARAMETER KUALITAS BATUBARA
BERDASARKAN KARAKTERISTIK PENGAMATAN
DI LAPANGAN
Warna
Warna batubara bervariasi dari coklat hingga hitam legam. Warna batubara
yang hitam, mengkilap, penyusunnya terdiri dari vitrain (berbentuk lapisan,
sangat mengkilap, pecahan konkoidal; kaya akan maseral vitrinite yang
berasal dari kayu dan serat kayu) dan clarain (berbentuk lapisan-lapisan tipis,
sebagian mengkilap dan kusam; kaya akan maseral vitrinite dan liptinite yang
berasal dari spora, kutikula, serbuk sari, getah).
Warna hitam : bituminous – antrasit (high rank)
Warna coklat : lignite (low rank)
Pelapukan
Batubara yang cepat lapuk (low rank), sedangkan high rank tidak cepat lapuk.
Proses penguapan air lembab menyebabkan pecahnya batubara, sehingga
mempercepat proses oksidasi dan penghancuran tekstur umum batubara
Gores
Warna gores bervariasi dari hitam legam hingga coklat. Lignite mempunyai
gores coklat, sedangkan bituminous goresnya hitam sampai hitam kecoklatan.
PARAMETER KUALITAS BATUBARA
BERDASARKAN KARAKTERISTIK PENGAMATAN
DI LAPANGAN (LANJUTAN)
Kilap
Kilap tergantung dari tipe dan derajat batubara. Kilap kusam umumnya
berderajat rendah (low rank), batubara berderajat tinggi (high rank) umumnya
mengkilap
Kekerasan
Kekerasan berhubungan dengan struktur batubara, yaitu komposisi dan
jenisnya. Batubara kusam dan berkualitas rendah umumnya keras, sedangkan
batubara cerah dan berkualitas baik umumnya tidak keras dan mudah pecah.
Pecahan
Pecahan memperlihatkan bentuk dari potongan batubara dalam sifat
memecahnya. Antrasit atau high bituminous pecahannya konkoidal,
sedangkan bituminous dan lignite pecahannya tidak teratur.
Batubara dengan kandungan zat terbang (volatile matter) rendah pecahannya
meniang, sedangkan batubara kandungan zat terbang tinggi pecahannya
persegi atau kubus.
JENIS-JENIS BATUBARA
Peat/Gambut, (C60H6O34)
dengan ciri sifat :
Warna coklat, material belum terkompaksi
Mernpunyai kandungan air yang sangat tinggi
Mempunvai kandungan karbon padat sangat rendah
Mempunyal kandungan karbon terbang sangat tinggi
Sangat mudah teroksidasi
Nilai panas yang dihasilkan amat rendah.
Lignit/brown Coal, (C70OH5O25 )
dengan ciri
Warna kecoklatan
material terkornpaksi namun sangat rapuh
Mempunyai kandungan air yang tinggi
Mempunyai kandungan karbon padat rendah
Mempunyai kandungan karbon terbang tinggi
Mudah teroksidasi
Nilai panas yang dihasilkan rendah.
JENIS-JENIS BATUBARA
Subbituminous (C75OH5O20) - Bituminous
(C80OH5O15)
dengan ciri
Warna hitam,
Material sudah terkompaksi
Mempunyai kandungan air sedang
Mempunyai kandungan karbon padat sedang
Mempunyai kandungan karbon terbang sedang
Sifat oksidasi rnenengah
Nilal panas yang dihasilkan sedang
Antrasit (C94OH3O3)
dengan ciri sifat :
Warna hitam mengkilat,
Material terkompaksi dengan kuat
Mempunyai kandungan air rendah
Mempunyai kandungan karbon padat tinggi
Mempunyai kandungan karbon terbang rendah
Relatif sulit teroksidasi
Nilai panas yang dihasilkan tinggi.
BASED ON CALORIFIC VALUE (Cal/gram,
adb)
[Peraturan Pemerintah No. 13, Thn 2000 dan
No. 45/ 2004]
CBM
Upgrading
Gasifikasi
Liquid Fuel
Briket Batubara
PLTU
PTBA IKUT BERPERAN DALAM PEMENUHAN ENERGI
NASIONAL
TERIMA KASIH
Selamat menyongsong
fajar menyingsing