Anda di halaman 1dari 21

Hipoksemia, Insidens dan

pentingnya sebagai nilai


prognostik pada Fibrotik ILD

Ach. Najich RF
dr. Winariani SpP(K)
Chest 2021; 160 (3) : 994 - 1005
Latar Belakang
 Fibrosis interstitial lung disease merupakan penyakit paru
kronis yang heterogen yang memiliki karakteristik Fibrosis
parenkim difus
 Fibrosis ILD dapat menyebabkan penurunan fungsi paru secara
irreversibel
 Hipoksemia merupakan salah satu gejala utama pada pasien
ILD
 Hipoksemia saat aktifitas merupakan salah satu faktor prediksi
yang berhubungan dengan peningkatan risiko kematian.
 Saat ini Insidens , perjalanan penyakit , dan faktor Prognosis
yang mempegaruhi kejadian Hipoksemia masih belum
diketahui
Tujuan
 Menjelaskan Insidens Kumulatif perjalanan
pasien ILD dengan normoksemia menuju
hipoksemia pada saat aktifitas dan hipoksemia
pada saat istirahat dari sejak pertama kali
terdiagnosis ILD
 Mengetahui Angka Survival dan faktor yang
berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian
hipoksemia pada pasien ILD
Hipotesis
 Insidens hipoksemia saat aktifitas dan
hipoksima saat istirahat lebih tinggi pada
pasien Fibrosis paru Idiopatik dibandingkan
Fibrosis ILD lainnya
 Hipoksemia saat aktifitas dan hipoksemia
saat istirahat berhubungan dengan
peningkatan angka mortalitas pada pasien
fibrosis ILD
Metode
 Desain penelitian kohort restrospektif
Data diambil dari rekam medis di 5 center ILD dari 3
negara:
1. Alfred Health (2010-2019) , Australia
2. Austin Health (2015-2019), Australia
3. Providence Health Care ( 2015-2019) , Kanada
4. South Health campus (2015-2019), Kanada
5. University Hospital Inselspital Bern (2014-2019),
Swiss
Kriteria Inklusi
Pasien berusia >18 tahun
Terdiagnosis ILD (dengan biopsi paru atau
HRCT)
Menjalani Pemeriksaan Baseline 6 Minutes
Walk Test atau Analisa gas darah pada
saat pertama kali terdiagnosis ILD
Definisi Hipoksemia
 DefinisiHipoksemia saat Aktifitas bila nilai Pulse
oksimetri SpO2< 88% selama 6MWT dengan udara
ruangan
 DefinisiHipoksemia saat istirahat bila Spo2 < 88 %,
saat memulai 6MWT dengan udara ruangan atau
PaO2 < 55 mmHg pada pemeriksaan Analisa gas
darah
Hasil

2.120 pasien

845 pasien
memenuhi
kriteria inklusi

336 pasien
22 pasien
490 pasien Hipoksemia
Hipoksemia
Normoksemia aktifitas
saat istirahat
terisolasi
Karakteristik Pasien
Insidens Kumulatif pasien yang mengalami
Hipoksemia saat aktifitas pada pasien normoksemia
Insiden Kumulatif pasien yang mengalami Hipoksemia saat
istirahat pada pasien normoksemia dan pasien Hipoksemia
saat Aktifitas
Survival Rate pada pasien yang mengalami
Hipoksemia saat Aktifitas
Survival Rate pada pasien yang mengalami
Hipoksemia saat Istirahat
Diskusi
 Dalam Penelitian Ini menggambarkan bahwa pasien dengan IPF memiliki Risiko yang
lebih tinggi terjadinya Hipoksemia saat Aktifitas dan Hipoksemia saat Istirahat
dibandingkan dengan pasien ILD non fibrosis
 17, 3% pasien mengalami Hipoksemia saat aktifitas pada 2 tahun pertama setelah
terdiagnosis
 42% pasien meninggal atau menjalani Transplantasi paru mengalami Hipoksemia saat
Istirahat
 Hipoksemia saat Istirahat berkorelasi dengan Prognosis yang buruk pada pasien dengan
ILD
 Patofisiologi yang mendasari kejadian Hipoksemia saat aktifitas pada pasien dengan
fibrosis ILD yakni adanya Mitsmatch V/Q , Gangguan Difusi , dan rendahnya kadar
Oksigen dalam vena yang disertai dengan penurunan cardiac output
 Pemeriksaan DLCO dapat digunakan sebagai salah satu faktor prediksi yang
menggambarkan perjalanan dari Hipoksemia saat aktifitas menuju hipoksemia saat
istirahat
Limitasi
 Studi ini menggunakan desin restrospektif sehingga tidak dapat
digunakan menentukan sebab akibat
 Pemeriksaan 6MWT serial dilaksanakan dengan interval yang berbeda-
beda antara 3 -12 bulan, dapat terjadi Overestimasi terhadap
perkembangan hypoxemia dan underestimasi terhadap durasi survival
setelah hipoksemia
 Proporsi pasien yang tidak dilakukan baseline Hipoksemia sangat besar,
sehingga memungkinkan terjadinya bias
 Keterbatasan definisi dan standar untuk hipoksemia saat aktifitas
 Penggunaan Pulse oksimetri dalam studi ini, memiliki tingkat akurasi
lebih rendah dibandingkan pemeriksaan Analisa gas darah
Kesimpulan
 Hipoksemia saat aktifitas dan hipoksemia saat istirahat
merupakan tanda penting dalam menilai prognosis pasien IPF
 Hipoksemia saat aktifitas dan Hipoksemia saat istirahat dapat
muncul saat tahapan awal dari perjalanan penyakit
 Monitoring pulse oksimetri saat istirahat dan 6MWT dapat
menstratifikasi pasien kedalam kelompok risiko
 Studi tambahan dibutuhkan untuk mengevaluasi pemberian
oksigen terapi jangka Panjang dalam perjalanan pasien yang
mengalami hipoksemia
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai