Anda di halaman 1dari 18

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
Skema Sertifikasi : Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Jalan Level 5
Kualifikasi : Teknisi/Analis Jenjang 5
Nama Asesi : DENNY SOFYANI ANSHORY
NIK Asesi : 3203101106750013
FOTO ASESI
Tgl. Asesmen : 5 Maret 2024
TUK : P3SM DEPOK
Nama Asesor : 1.
2.
PETUNJUK / INSTRUKSI
Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda dalam
melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi sebagai Pelaksana
Lapangan Pekerjaan Jalan Level 5
Materi yang disampaikan singkat dan padat
Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai
pendukung dalam presentasi anda
Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit
Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk
Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi
SUBSTANSI PRESENTASI
Substansi yang harus disampaikan antara lain:
• Menerapkan SMK3-L dan Komunikasi di tempat kerja
• Melaksanakan pekerjaan drainase
• Melaksanakan pekerjaan tanah
• Melaksanakan pekerjaan perkerasan berbutir
• Melaksanakan pekerjaan perkerasan aspal
• Melaksanakan pekerjaan perkerasan beton semen
• Melaksanakan pekerjaan pelengkap jalan
Menerapkan SMK3-L dan Komunikasi di Tempat Kerja
Maksud dan tujuan dari penerapan SMK3 ini, sesuai dengan peraturan pemerintah No. 50.
Tahun 2012, tujuan dari penerpan SMK3 ini adalah :
1. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur,
terstruktur dan terintegritas.
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsure
manajemen, pekerja/buruh. Dan/atau serikat pekerja/serikat buruh.
3. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyama, dan efisien untuk mendorong produktifitas,
4. Pelaksanaan K3 perlu dilakukan dalam setiap pekerjaan proyek
5. Pelaksaan K3 dilakukan dari awal proyek hingga proyek selesai dilaksakan.

Adapun pelaksaan k3 dalam proyek pekerjaan ini yaitu:


6. Menggunakan APD (Helm, Sarung Tangan, Sepatu, Rompi)
7. Memasang Rambu pemberitahuan adanya pekerjaan jalan
TAHAP PEKERJAAN
PENERAPAN K3 DI LAPANGAN

Perencanaan Pelaksanaan
Evaluasi K3
K3 K3
Meliputi: Meliputi: Meliputi:
1. Pembuatan Jsa 1. Pelaksanaan 1. Pembuatan laporan
dan Hira pekerjaan sesuai rutin bulanan K3
2. Perencanaan dengan JSA 2. Meeting mingguan
Management 2. Penerapan K3 di K3
Lalu Lintas lapangan
3. Perencanaan (penggunaan
kejadian APD)
kecelakaan kerja 3. Ceklist K3 dan
kelayakan
peralatan serta
personil (SIO dan
SILO)

PENERAPAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

a. Penerapan komunikasi rutin dilakukan dengan rapat mingguan untuk melakukan evaluasi mingguan dan perencanaan
pekerjaan 1 minggu kedepan, komunikasi di lapangan juga bisa dilakukan dengan diskusi dan penerbitan SI sesuai kebutuhan
lapangan.
b. Penerapan komunikasi dilapangan dengan instansi terkait dan dengan pihak yg terlibat seperti warga dilakukan sesuai dengan
kebutuhan, komunikasi dilakukan bisa dengan mengadakan rapat atau diskusi santai di lokasi pekerjaan
Jenis – Jenis APD dan APK
Melaksanakan pekerjaan drainase
Pekerjaan drainase mencakup pemasangan produk pipa gorong-gorong, produk saluran
beton berbentuk “U” dan fasilitas drainase lainnya sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan pada desain, dan harus sesuai dengan garis, ketinggian dan ukuran yang
tercantum dalam gambar dan atau diinstruksikan oleh konsultan pengawas
Kontraktor harus membuat Jadwal Pelaksanaan drainase sedemikian rupa sehingga pem
buangan air permukaan dari air hujan atau sumber lainnya, selama dan
setelah pelaksanaandapat terjamin dengan baik. Untuk menghindari kerusakan hasil
pekerjaannya selama masa pelaksanaan, Kontraktor harus mempersiapkan alat-alat
perlindungan yang memadai, termasukselokan pembuangan sementara, pembendung
sementara, atau saluran pengalih sementara.Gorong-gorong atau pekerjaan drainase
lainnya untuk membuang airpermukaan selama dansetelah masa pelaksanaan, tidak
boleh dilaksanakan dulu sebelum diselesaikan pembuatansaluran pemasuk dan
pembuangnya, dan saluran tersebut harus dibersihkan dari segala macamrintangan agar
tidak menghalangi aliran air
PELAKSANAAN PEKERJAAN DRAINASE

1. Pekerjaan Selokan dan Saluran Air

Penetapan Titik Pengukuran pada Perlindungan Terhadap Saluran Air


Pelaksanaan Pekerjaan Selokan Relokasi Saluran Air
Saluran Eksisting

Lokasi yang ditetapkan, panjang, arah


1. Penggalian, penimbunan dan pemangkasan 1. Sungai atau kanal alam yang 1. Bilamana terdapat pekerjaan stabilisasi timbunan
aliran dan kelandaian dan pengaturan atau pekerjaan permanenainnya dalam Kontrak
harus dilakukan sebagaimana yang bersebelahan dengan Pekerjaan
pembuangan dari semua selokan dan diperlukan untuk membentuk selokan baru dalam Kontrak ini,tidak boleh ini yang tidak dapat dihindari dan akan
semua lubang penampung, elevasi atau eksisting sehingga memenuhi diganggu tanpa persetujuan menghalangi sebagian atau seluruh saluran air
terendah dan selokan pembuang yang kelandaian yang ditunjukkan pada Gambar Pengawas Pekerjaan. yang ada, maka saluran air tersebut harus
yang disetujui dan memenuhi profil jenis 2. Bilamana penggalian atau direlokasi agar tidak mengganggu aliran air pada
berhubungan, harus ditandai dengan
selokan yang ditunjukkan dalam Gambar pengerukan dasar sungai tidak dapat ketinggian air banj ir normal yang melalui
cermat oleh Penyedia Jasa sesuai pekerjaan tersebut. Relokasi yang demikian harus
atau bilamana diperintahkan lain oleh dihindarkan, maka setelah pekerjaan
dengan Gambar atau sebagaimana yang Pengawas Pekerjaan. ini selesai Penyedia Jasa harus disetujui terlebih dahulu oleh Pengawas
diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan 2. Setelah formasi selokan yang telah menimbun kembali seluruh galian Pekerjaan
dan harus disiapkan disetujui oleh Pengawas sampai permukaan tanah asli atau 2. Relokasi saluran air tersebut harus dilakukan
Pekerjaan,pelapisan selokan pasangan batu dasar sungai dengan bahan yang dengan mempertahankan kelandaian dasar
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan
dengan mortar harus dilaksanakan . disetujuiPengawas Pekerjaan.. saluran eksisting dan harus ditempatkan
sebelum pelaksanaan tersebut dimulai. sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan
3. Seluruh bahan hasil galian harus dibuang 3. Bahan yang tertinggal di daerah
dan diratakan oleh Penyedia Jasa aliran sungai akibat pembuatan terjadinya penggerusan baik pada pekerjaan
sedemikian rupa sehingga dapat mencegah fondasi atau akibat galian lainnya tersebut maupun pada bangunan di sekitarnya.
setiap dampak lingkungan yang mungkin atau akibat penempatan cofferdam 3. Penyedia Jasa harus melakukan survei dan
terjadi, di lokasi yang ditunjukkan oleh harus dibuangseluruhnya setelah menggambar penampang melintang dari saluran
Pengawas Pekerjaan. pekerjaan selesai. air yang akan direlokasi dan harus
menggambarkan secara detail penampang
melintang yang diajukan untuk keperluan
pekerjaan tersebut.Pengawas Pekerjaan akan
menyetujui atau merevisi usulan Penyedia Jasa
sebelumrelokasi pekerjaan dimulai.
Melaksanakan pekerjaan tanah
Setelah patok dipasang, pekerjaan galian bisa dimulai. Elevasi galian
dikontrol berdasarkan elevasi yang sudah disimpan pada patok. Penggalian tanah mengg
unakane xcavator. yaitu menggali kedudukan pasangan batu kali dan saluran tanah atau
saluran terbuka. Setelah pemasangan bouplank sesuai dengan dimensi yang
telahditentukan pemasangan bouplank ini beriring dengan pekerjaan Galian tanah Biasa
harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu, galian
struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan beraspal.
Selama pelaksanaan pekerjaan galian Biasa, lereng sementara galian yang stabil dan
mampu menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus dipertahan-kan
sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan pengaku(bracing) yang memadai harus
dipasang bilamana permukaan lereng galian mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan,
menyokong atau mendukung struktur di sekitarnya, yang jikatidak dilaksanakan dapat
menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut
Gambar Pelaksanaan Pekerjaan Tanah
Melaksanakan pekerjaan perkerasan berbutir
Persiapan pekerjaan perkerasan berbutir merupakan urutan pelaksanaan
pekerjaan yang sangat penting didalam menentukan sukses tidaknya suatu
pelaksana proyek. Apabila persiapan pekerjaan dilakukan tepat waktu,
maka pekerjaan selanjutnya dapat diatur tepat waktu pula.
Berikut contoh spesifikasi teknik untuk pekerjaan perkerasan berbutir :
BAHAN
1. Sumber Bahan
2. Kelas Lapis Pondasi Agregat
3. Fraksi Agregat Kasar
4. Fraksi Agregat Halus
2. Bahan dan Jenis Lapis Pondasi Agregat
1. Lapis Pondasi Agregat
P e k e r j a a n in i h a r u s m e l i p u t i p e m a s o k a n , p e m r o s e s
an, pengangkutan, penghamparan,pembasahan da Terdapat tiga jenis yang berbeda dari Lapis Fondasi Agregat yaitu Kelas A, Kelas B dan
n p e m a d a t a n a g r e g a t di a ta s p e r m u k a a n y a n g t e l a h Kelas S. Pada umumnya Lapis Fondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis Fondasi Atas
disiapkan dan telahditerima sesuaidengan detail untuk lapisan di bawah lapisan beraspal, dan Lapis Fondasi Agregat Kelas B adalah untuk
yang ditunjukkan dalam Gambar, dan memelihara
Lapis Fondasi Bawah. Lapis Fondasi Agregat Kelas S digunakan untuk bahu jalan tanpa
la p is f o n d a s i a g r e g r a t a t a u la p is d r a i n a s e y a n g t e l a
penutup.
h s e le s a i s e s u a i d e n g a n y a n g d is y a r a t k a n . P e m r o s e s
an harus meliputi, bila perlu, pemecahan, pengay
akan, pemisahan,pencampuran dan kegiatan lainn Lapis Drainase dapat digunakan di bawah perkerasan beton semen baik langsung
ya yang perlu untuk menghasilkan suatu bahan ya maupun tidak langsung.
n g m e m e n u h i k e t e n t u a n d a r i S p e s i f i k a s i ini.

P e k e r j a a n ini t e r m a s u k p e n a m b a h a n l e b a r p e r k e r
a s a n e k s i s t i n g s a m p a i l e b a r j a l u r l a lu
lintas yang diperlukan dan juga pekerjaan bahu
3. Penghamparan dan Pemadatan Lapis Pondasi Aggregat
jalan, yang ditunjukkan pada Gambar. dan Lapis Drainase
Pekerjaan harus mencakup penggalian dan pem
a. Penyiapan Formasi untuk Lapis Fondasi Agregat dan Lapis Drainase
buangan bahan yang ada, penyiapan
tanah dasar, dan penghamparan serta pemadata b. Penghamparan
n bahan dengan garis dan dimensi yang c. Pemadatan
d i t u n j u k k a n d a l a m Ga m ba r . d. Pengujian/Lab
Contoh Melaksanakan pekerjaan perkerasan
berbutir
Melaksanakan pekerjaan perkerasan aspal
. SPESIFIKASI BAHAN LAPIS RESAP PENGIKAT (Prime Coats) DAN LAPIS PEREKAT ( Tack Coat)

Aspal emulsi reaksi sedang (medium setting) atau reaksi lambat


LAPIS RESAP
Aspal semen Pen.80/100 atau Pen.60/70, memenuhi AASHTO M20, diencerkan dengan minyak
PENGIKAT tanah (kerosen).
(Prime Coats)
Bilamana lalu lintas diijinkan lewat di atas Lapis Resap Pengikat maka harus digunakan bahan
penyerap (blotter material) dari hasil pengayakan kerikil atau batu pecah, terbebas dari butiran-
butiran berminyak atau lunak, bahan kohesif atau bahan organik

Aspal emulsi jenis Rapid Setting yang memenuhi ketentuan AASHTO M140 atau Pd S-01-1995-
03 (AASHTO M208).
LAPIS PEREKAT
( Tack Coat) Aspal semen Pen.60/70 atau Pen.80/100 yang memenuhi ketentuan AASHTO M20, diencerkan
dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal.

Toleransi Peralatan Distributor Aspal

Peralatan Penyemprot Aspal Tangan (Hand Sprayer)


Melaksanakan pekerjaan perkerasan beton semen
Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)
Perkerasan kaku atau Rigid pavement adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton sebagai bahan utama perkerasan tersebut
merupakan salah
satu jenis perkerasan jalan yang digunakan selain dari perkerasan lentur (asphalt). Perkerasan ini umumnya dipakai pada jalan yang
memiliki kondisi lalu lintas
yang cukup padat dan memiliki distribusi beban yang besar, seperti pada jalan-jalan lintas antar provinsi, jembatan layang (fly over),
jalan tol, maupun pada jalan pelabuhan. Jalan-jalan tersebut umumnya menggunakan beton sebagai bahan perkerasannya

Jenis Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement)


1. Perkerasan Beton Semen
Perkerasan beton semen ini ada 4 jenis yaitu:
a. Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan.
b. Perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan.
c. Perkerasan beton semen menerus ( Tanpa sambungan) dengan tulangan .
d. Perkerasan beton semen Pra tegang (pra tekan) .
2. Perkerasan Komposit
Perkerasan komposit adalah perkerasan kaku dengan pelat beton sebagai
lapisan pondasi dan beton aspal sebagai lapis permukaan. Lapisan permukaan
Melaksanakan pekerjaan pelengkap jalan
Bangunan Pelengkap Jalan adalah bangunan untuk mendukung fungsi dan keamanan konstruksi jalan yang meliputi jembatan, terowongan,
ponton, lintas atas (flyover, elevated road), lintas bawah (underpass), tempat parkir, gorong-gorong, tembok penahan, dan saluran tepi jalan
dibangun sesuai dengan persyaratan teknis (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 13/PRT/M/2011 tentang Tata
Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan).

Bangunan pelengkap Jalan berfungsi sebagai:


1.jalur lalu lintas.
2.pendukung konstruksi jalan.
3.fasilitas lalu lintas dan fasilitas pendukung pengguna jalan.

Bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai pendukung


konstruksi jalan terdiri dari:
a. Saluran tepi jalan.
b. Gorong-gorong.
c. Dinding penahan tanah.
d. Trotoar / Kansteen Jalan
e. Lampu Penerangan Jalan
f. Marka Jalan
DOKUMENTASI KEGIATAN
TERIMAKASIH….

Anda mungkin juga menyukai