Anda di halaman 1dari 38

SOSIALISASI

TEACHING FACTORY

Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tahun 2024
Pertanyaan Pemantik

1. Apa yang Anda ketahui tentang pembelajaran Tefa?

2. Mengapa SMK perlu menerapkan pembelajaran Tefa?


1. Silakan membuka file Panduan Teaching
Factory (File 7 Panduan Teaching Factory)
2. Lakukan analisis:
Kelompok 1: Bab II Konsep Teaching
Factory (TEFA) di SMK
Kelompok 2: Bab III Implementasi
Teaching Factory (TEFA)
Kelompok 3: Monitoring dan Evaluasi
Teaching Factory (TEFA)
3. Presentasikan hasil analisis tiap kelompok
PENGUATAN
Apa itu Tefa?
Tefa adalah model pembelajaran yang memadukan pencapaian
kompetensi kurikulum sekolah dan proses produksi sesuai prosedur
dan standar dunia kerja, untuk menghasilkan lulusan yang
kompeten dan berkarakter melalui penyelesaian produk sebagai
media belajar dalam bentuk barang dan/atau layanan jasa.
Apa itu Tefa?
Teaching Factory atau disebut dalam PP 41 tahun 2015 “”pabrik dalam sekolah (teaching
factory)” adalah sarana produksi yang dioperasikan berdasarkan prosedur dan standar
bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk sesuai dengan kondisi nyata
Industri dan tidak berorientasi mencari keuntungan”.
Dalam Grand Design TeFa SMK didefinisikan sebagai “suatu konsep pembelajaran di SMK
berbasis produksi/jasa yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku
di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri
Menit 23.00 – 1.32.00
Video sosialisasi Panduan Tefa:
https://www.youtube.com/watch?v=xHiOlnYJbEk
Prinsip Tefa :
Pembelajaran Berkualitas, Edukatif, Akuntabel, Efisien dan Profesional

Prinsip Tefa
1. Pembelajaran Berkualitas
Pelaksanaan pembelajaran Tefa yang bekerjasama dengan dunia kerja dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran (pemenuhan sarana praktik produksi, transfer
teknologi, dan metode pembelajaran) sesuai dengan standar proses pada prinsip
pembelajaran dan asesmen yang berlaku untuk mencapai standar pembelajaran.

2. Edukatif
Penyelenggaraan Tefa tidak dimaksudkan untuk mengeksploitasi peserta didik melainkan
mengutamakan pemberian kesempatan belajar berbasis industri yang melibatkan seluruh
peserta didik untuk menumbuhkan etos dan budaya kerja sesuai dengan karakter/sifat
pekerjaan.
3. Akuntabel
Pelaksanaan pembelajaran Tefa merupakan proses membangun kompetensi profesional,
pelaksanaan dan pengelolaanya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan
berlaku dengan sumber daya yang digunakan secara transparan dan berintergritas.

4. Efisien
Pelaksanaan pembelajaran Tefa menghasilkan produk/barang/jasa yang sesuai dan tepat
serta dapat menghemat pengeluaran bahan praktik dengan memanfaatkan bahan
produksi.

5. Profesional
Pelaksanaan pembelajaran Tefa dapat mengembangkan kompetensi dan
menginternalisasi karakter dunia kerja (kepatuhan terhadap peraturan, standar mutu,
etika, estetika, penataan tempat kerja, pengaturan kerja, dan berorientasi pada
kebutuhan pelanggan) pada peserta didik melalui proses pembelajaran yang
menyenangkan.
Ciri-Ciri Tefa
1. Lingkungan, suasana, dan aturan sekolah khususnya di tempat praktik
dikondisikan sesuai dengan standar dunia kerja;
2. Pembelajaran dan penilaian menggunakan perangkat/instrumen/format
untuk melakukan kegiatan/aktivitas produksi sesuai dengan standar dunia
kerja;
3. Hasil pembelajaran peserta didik berupa kompetensi yang diwujudkan
dalam produk (barang atau jasa riil/utuh), sesuai dunia kerja;
4. Alur/proses kerja (analisa produk, proses, evaluasi, pengembangan,
penyimpanan, dan pemanfaatan barang/jasa) sesuai dengan dunia kerja;
5. Sekolah memiliki mitra dari dunia kerja sesuai dengan
kompetensi/konsentrasi keahlian yang aktif terlibat dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran; dan
6. Asesmen kompetensi peserta didik sesuai dengan prosedur dan tata cara
penilaian di dunia kerja dan prinsip asesmen Kurikulum Merdeka.
Peta Pembelajaran di SMK
INPUT PROCES OUTPUT

INSTRUMENTAL INPUT

EXTRA KUR
• CAPAIAN PEMBELAJARAN

EVALUASI KURIKULUM
NORMA, STANDAR, PROSEDUR

PEMBELAJARAN (Tefa)
• RPP &/ MODUL AJAR
PESERTA DIDIK

TAMATAN ***)
• (Model pemb. Tefa)

TAMATAN
• BAHAN AJAR HARD SKILL

ASESMEN
KO KUR
KURIKULUM OPERASIONAL
SATUAN PENDIDIKAN *) • FASILITAS
SOFT SKILL
• ALAT & BAHAN

• SDM (PTK)

INTRA KUR **)


KOMPETENSI TENAGA KERJA

ENVIRONMENTAL INPUT
*) Kurikulum Operasional Satuan
• IPOLEKSOSBUD
Pendidikan dirancang untuk • KULTUR SEKOLAH ***)
Program Keahlian dan Konsentrasi (NORMA – BUDAYA KERJA) B = Bekerja
**) termasuk PKK, PKL
Keahlian sesuai Spektrum Keahlian M = Melanjutkan
W = Wirausaha
Latar Belakang

Dalil Prosser
Pendidikan vokasi akan efektif dan efisien apabila penyelenggaraan pendidikan merupakan
1 replikasi dimana peserta didik nantinya akan bekerja
Pendidikan Vokasi akan efektif dan efisien apabila diajar oleh guru yang professional
2 dibidangnya
Pendidikan vokasi sebaiknya dibiayai dengan biaya yang standar, apabila tidak bisa, lebih
baik jangan diselenggarakan
3
Proyeksi Jumlah PKL Peserta Didik di
Teaching Factory
Pola SertifikasiTeaching Factory-1
Pola SertifikasiTeaching Factory-2
Dokumen Kurikulum
Tahapan Pengembangan Teaching Factory

PENGORGANISASIAN
SOSIALISASI TEFA PENGUATAN MITRA
TEFA

EVALUASI DAN PELAKSANAAN


TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN TEFA
SOSIALISASI TEFA

Peserta Tujuan Hasil


• semua unsur sekolah dan • kesamaan persepsi dan • Komitmen untuk
pihak eksternal (masyarakat membangun komitmen menciptakan kolaborasi
dan dunia kerja mitra). dalam melaksanakan dan dalam berkarya dan
mengembangkan Tefa peningkatan keterpaduan tim
di sekolah
PENGORGANISASIAN TEFA

Tim Tefa Pengelolaan

• Menyusun perencanaan dan • Mekanisme pemanfaatan produk Tefa oleh


mengimplementasikan Tefa; pengguna
• Memperkuat kolaborasi antar guru mata • Permendagri Nomor 79 Tahun 2018: Badan
pelajaran, bidang keahlian, programkeahlian, Layanan Umum Daerah (BLUD)
kompetensi/konsentrasi keahlian;
• Memperkuat kemitraan dengan pihak dunia
kerja maupun sekolah lain;
• Mengembangkan promosi dan/atau
pemasaran produk;
• Mengendalikan implementasi Tefa sesuai
standar dunia kerja;
• Mengevaluasi pelaksanaan Tefa; dan
• Melaksanakan perbaikan dan pengembangan
Tefa.
Kegiatan Pengembangan Tefa SMK
A. PEMBENTUKAN TIM B.PENGEMBANGAN C. PENGUATAN DAN D. PEMENUHAN E. PEMENUHAN
1. Penyusunan Tim /PERENCANAAN PELAKSANAAN PERALATAN PRAKTIK SARPRAS
2. Penerbitan SK Tim PRODUK PEMBELAJARAN DAN/ATAU BAHAN 1. Penataan ruang
Pelaksana 1. Identifikasi produk 1. Perancangan produk BAKU 2. Pengkodisian alat
2. Analisis cakupan 2. Penyusunan perangkat 1. Analisis fasilitas dan
kompetensi pembelajaran bahan
3. Analisis produk
3. Penyusunan jadwal 2. Analisis pembiayaan
4. Produksi (Pengerjaan, 3. Perencanaan
Penyerahan hasil dan 4. Pengadaan
layanan purna jual) 5. Komisioning dan
5. Penguatan Mitra Kerja pemanfaatan

I. KOORDINASI DAN H. KEBERLANJUTAN G. PUBLIKASI F. PENINGKATAN


PELAPORAN PROGRAM PENYELENGGARAAN SUMBER DAYA
1. Koordinasi 1. Tim Manajemen TEFA MANUSIA
1. Pameran/Expo
2. Pelaporan 2. Monitoring 1. Analisis kebutuhan SDM
3. Evaluasi 2. Kegiatan pengembangan
4. Pengembangan 3. Evaluasi
A. PEMBENTUKAN TIM
• Penyusunan Tim
• Penerbitan SK Tim Pelaksana
Kepala SMK

Organisasi TEFA
Tata Usaha

Waka Kurikulum: Waka Humas: Waka Sarana:


Koordinator Koordinator Koordinator Waka Kesiswaan
Produksi Marketing Fasilitas

Kaprog ……. Kaprog ……….

Koordinator Unit Koordinator Unit


B. PENGEMBANGAN /PERENCANAAN PRODUK
• Identifikasi produk
• Analisis cakupan kompetensi
• Analisis Produk

Analisis Pembelajaran Tefa


Analisis Kompetensi

KURIKULUM Okupasi Kompetensi Pembelajaran X + XI + XII + XIII


Kompetensi Kompetensi Dasar Pembelajaran + Asesmen Sertifikat 1
Konsentrasi TP/Okupasi

MODUL AJAR (ASESMEN)


Keahlian Kompetensi Terapan Pembelajaran + Asesmen Produk 1
SKKNI/ Kompetensi Projek Pembelajaran + Asesmen Sertifikat 3
KKNI/ Produk 2
TP/Okupasi Pembelajaran + Asesmen
CP  ATP

OKUPASI/ Kompetensi ………


KLASTER Pembelajaran + Asesmen
Kompetensi ………
Pembelajaran + Asesmen Sertifikat 3
INDUSTRI TP/Okupasi Kompetensi ………
Pembelajaran + Asesmen Produk 3
Unit Kompetensi
Pembelajaran + Asesmen
Unit Kompetensi
C. PENGUATAN DAN
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
• Perancangan
Produk
Rancangan Produk
(Jenis, jumlah, gambar, proses, alat, bahan, pasar, mitra)
• Penyusunan
perangkat
Tujuan Langkah
pembelajaran Asesmen Media
Pembelajaran Pembelajaran
• Penyusunan jadwal
• Produksi
Uraian Langkah
(pengerjaan, Diperoleh dari ATP
yang telah disusun
Langkah Persiapan
produksi
pelaksanaan Lampiran: SOP
asesmen
penyerahan hasil,
layanan purna Jual)
Langkah
• Penguatan Mitra Kompetensi pelaksanaan Kriteria dan
Lampiran: MUK
umum, dan khusus produksi Penilaian
Kerja
Langkah
Pnyerahan produk

Langkah layanan
purna jual
Materi Modul Ajar Tefa

Formulir Identifikasi Produk

Analisis Cakupan Kompetensi

Perancangan Produk

Analisis Kecukupan Sumber Daya

Pengerjaan Produk Tefa

Penyerahan Hasil Produk

Layanan Purna Jual


D. PEMENUHAN
PERALATAN
PRAKTIK DAN/ATAU
BAHAN BAKU Pemenuhan Peralatan dan Bahan Baku Tefa
• Analisis Fasilitas dan
Bahan
• Analisis Pembiayaan
• Perencanaan
• Pengadaan
• Komisioning dan
pemanfaatan
E. PEMENUHAN
SARPRAS
• Penataan Ruang
• Pengkondisian Alat Pemenuhan Ruang dan Alat Tefa
F. PENINGKATAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
• Analisis kebutuhan Pemenuhan SDM Pembelajaran Tefa
SDM
• Kegiatan
Pengembangan
• Evaluasi
Langkah Pembelajaran Tefa
Langkah Pembelajaran Tefa
Langkah Pembelajaran Tefa
Parameter Monitoring Dan Evaluasi
1. Tata Kelola 2. Proses dan Hasil Pembelajaran
a. Organisasi (kepemimpinan, Tefa
struktur organisasi, uraian a. Organisasi (kepemimpinan, struktur
tugas, dan tim kerja); organisasi, uraian tugas, dan tim
b. SOP (Instruksi Kerja, Check kerja);
List dan Quality Check dan b. SOP (Instruksi Kerja, Check List dan
lainnya); Quality Check dan lainnya);
c. Pengelolaan keuangan; c. Pengelolaan keuangan;
d. Penataan lingkungan; dan d. Penataan lingkungan; dan
e. Nilai tambah Tefa terhadap e. Nilai tambah Tefa terhadap institusi.
institusi.
Parameter Monitoring Dan Evaluasi
1. Tata Kelola 2. Proses dan Hasil Pembelajaran Tefa
a. Organisasi a. Proses pembelajaran (tujuan pembelajaran, alur
(kepemimpinan, struktur tujuan pembelajaran, modul pembelajaran, jadwal
organisasi, uraian tugas, pembelajaran, bahan praktik, kolaborasi
dan tim kerja); antarguru/instruktur, dan berbasis budaya kerja);
b. SOP (Instruksi Kerja, b. Asesmen proses dan hasil;
Check List dan Quality c. Produk (inovasi/diversifikasi, kemasan,
Check dan lainnya); penanganan keluhan (error handling), quality
c. Pengelolaan keuangan; control dan mekanisme garansi);
d. Penataan lingkungan; dan d. Pemasaran (moda, media, dan jangkauan pasar);
e. Nilai tambah Tefa dan
e. Kewirausahaan (kemandirian peserta didik dalam
terhadap institusi.
membuka usaha mandiri).
Parameter Monitoring Dan Evaluasi
3. Sarana Prasarana 4. Sumber Daya Manusia
a. Kualifikasi SDM; a. Peralatan (kecukupan jumlah dan
b. Guru tamu/instruktur; jenis, serta tata letak peralatan);
c. Tenaga produksi (peserta didik b. Ruang/tempat produksi;
dan tenaga terampil c. Maintenance Repair and Calibration
pendamping); (MRC);
d. Kompetensi SDM; dan d. Penerapan K3LH; dan
e. Pola pengembangan SDM. e. Sistem Informasi Manajemen
Bengkel (aplikasi sederhana atau
software sistem informasi
profesional).
Parameter Monitoring Dan Evaluasi
5. Hubungan Mitra Kerja
a. Pengembangan jejaring pemasaran produk;
b. Transfer teknologi;
c. Project work;
d. Investasi oleh dunia kerja; dan
e. Rekrutmen/penyaluran lulusan
Pengelola Keuangan
Pedoman Tefa hanya mengatur pelaksanaan pembelajaran Tefa.
Ketentuan pengelolaan atas penerimaan keuangan dari penjualan produk
dan/atau jasa menggunakan aturan yang berlaku. Pemanfaatan hasil
kegiatan Tefa dipergunakan untuk menjaga keberlangsungan operasi Tefa
dan peningkatan kualitas pembelajaran (pemenuhan sarana praktik
produksi, transfer teknologi, dan metode pembelajaran), reinvestasi, dan
kesejahteraan warga sekolah.
Rancangan Pembelajaran (Tefa)
1. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TEFA
1) Kurikulum  Sinkronisasi materi sesuai Kebutuhan Industri
2) Sumber Daya Manusia  Guru Mengikuti OJT/Magang
3) Fasilitas  Bantuan Blok grand dari Dit. PSMK
4) Pembiayaan Peluang dana dari Sekolah PK
5) Manajemen  Membangun system manajemen yang akurat dan trasfaran
6) Potensi Daerah  Di sekitar sekolah akses untuk memperoleh kebutuhan pendukung operasional TeFa bisa didapat dgn mudah
7) Mitra Industri  Kesempatan kerjasama dengan industri untuk mengembangkan TeFa di SMK.
 Industri memberikan tempat untuk praktik kerja industri semakin bertambah.
2. PEMETAAN KOMPETENSI SISWA
1) Identifikasi Capaian Pembelajaran  Menetapkan CP sesuai kompetensi untuk Tefa
2) Uraian Pekerjaan
3) Melibatkan seluruh peserta didik  Dari Perencanaan/RAB s.d Strategi pemasaran
3. PENGEMBANGAN KURIKULUM
1) Analisis produk/Jasa  Jenis Produk Uraian Pekerjaan
2) Capaian Pembeljaran  Mata Pelajaran  penentuan Kelas
4. PENGADAAN FASILITAS SEKOLAH
1) Nama alat
2) Fungsi alat
3) Jumlah Alat
5. PENDAMPINGAN dan PELATIHAN
1) Nama alat
2) Fungsi alat
3) Jumlah Alat
6. PENILAIAN DAN EVALUASI
1) Penilaian  ASPEK :Proses Pembelajaran, Waktu Pembelajaran, Ketercapaian Kompetensi Siswa, Perencanaan Produk/Jasa, Pemasaran,
Layanan Purna Jual,Keuangan, SDM, Fasilitas
2) Evaluasi  ASPEK <-- > Misal :Kondisi Ideal ( Proses Pembelajaran Fasilitas  Apakah Sekolah memiliki paralatan yang sesuai; layout bengkel dll
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai