Askep Menginitis
Askep Menginitis
2. RIWAYAT KESEHATAN
• Riwayat kesehatan sekarang
yang di dapatkan saat pengkajian tanggal 24 Mei 2017 pukul 14.30 WIB
dengan hari rawatan ke-28, anak mengalami penurunan kesadaran, tampak lemah
dan nafas sesak, Ayah mengatakan anak demam, batuk berdahak, refleks batuk
lemah, tidak mampu bicara dan hanya mengerang.
Future
PENGKAJIAN
Work Plan
• Riwayat kesehatan terdahulu
Riwayat kesehatan dahulu yang dimiliki An.Z adalah sering mengeluh sakit
kepala, kemudian di belikan obat di warung namun sakit kepala tidak hilang. pasien
juga mengalami demam selama 2 minggu. Badan sudah tampak kurus 3 bulan
sebelum masuk RS dan tidak ditimbang. Pasien memiliki riwayat kontak dengan
penderita Tb (saudara laki-laki ayah), menderita TB selama 2,5 tahun dan sudah
mendapat obat OAT. An.Z tidak memiliki Riwayat trauma kepala dan riwayat keluar
cairan dari telinga.
• Riwayat prenatal
di dapatkan selama masa kehamilan istrinya tidak pernah menderita
penyakit yang berat. Ny.Y memeriksakan kehamilannya ke bidan dengan teratur,
Persalinan secara spontan dan di bantu oleh Bidan di Klinik dengan usia kehamilan
cukup bulan. Saat lahir bayi langsung menangis berat badan lahirnya 2300 gr dan
panjang lahir 40 cm. An.Z mendapatkan ASI eklusif dan imunisasi yang lengkap.
Future
PENGKAJIAN
Work Plan
• Pemeriksaan Fisik
3. PENGKAJIAN FISIK
• Pemeriksaan Umum
kepala = bentuk kepala normal,
GCS 9 mata = simetris kiri dan kanan, refleks pupil positif, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.
Eye 4 mulut = ditemukan bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor dan rongga mulut kurang bersih
Verbal 2 Telingga = tidak ada infeksi, dari telinga tidak ada keluar cairan
HR 87 x/i
dan kanan sama, saat di perkusi terdengar redup dan di auskultasi terdengar bronkial dan
ronkhi.
RR 30 x/i.
abdomen = di dapatkan tidak ada asites dan bising usus normal.
kulit = ditemukannya ruam kemerahan di seluruh tubuh, teraba panas, akralnya hangat dan CRT
kembali dalam 3 detik, tanda Kernig sign dan brudzinki tidak ditemukan
Lumbal Pungsi volume ± 2 CC, kekeruhan negatif, warna bening, jumlah sel
8/mm3
glukosa 44 mg/dl.
Future
PENGKAJIAN
Work Plan
5. TERAPI PENGOBATAN
• INH 1x150 mg,
• luminal 2x30 gr,
• etambutol 1x250 mg,
• diazepam 3x1 mg,
• rifampisin 1x225 mg,
• Prednison 3x10 mg,
• pirazinamid 1x300 mg,
• Asam folat 1x1 mg,
• Ambroxol sirup 3x1/2 sdt,
• Bicnat 3x3/4 tablet,
• Vit B6,
• diamox 3x150 gr,
• paracetamol 4x150 mg,
• IVFD KaEN 1 B 22 tts/i.
Future
PENGKAJIAN
Work Plan
• Analisa data
Data Etiologi Masalah
Ds (data subjektif)
• ayah mengatakan anak demam, batuk berdahak,
Meningitis Resiko Perfusi Serebaral
refleks batuk lemah, tidak mampu bicara dan
hanya mengerang. Metabolisme bakteri (proses infeksi) Tidak Efektif
Do (Data objektif)
• GCS 9 (E4V2M3), ekstremitas bawah kaku, ransangan
meningeal negatif, badan teraba panas T 37,8oC, TD Peningkatan vaskolitis darah
110/70 mmHg, HR 87x/i, P 30x/i, Hb 10,7 gr/dl, dan hasil
pemeriksaan LP volume ± 2 CC, kekeruhan negatif, warna
bening, jumlah sel 8/mm3 dan glukosa 44 Setelah Penurunan perfusi jaringan serebral
dilakukan pengkajian dari tanggal 25 Mei sampai 29 Mei
2017, maka selanjutnya peneliti melakukan analisa data
dan dapat dirumuskan diagnosa keperawatan sebabagai Resiko Perfusi Serebaral Tidak Efektif
berikut: dengan data subjektif: ibu mengatakan kelopak
mata bayinya tidak simteris, badan panas, bayi hanya
mampu merintih. Data objektif: GCS 10 (E4V2M4),
ekstremitas atas dan bawah kaku, TD 160/120 mmHg,
suhu 38,4 ºC (36,5-37,5 ºC) , nadi 92 x/i (normal 60-100
x/i) RR 28 x/i dan CRT < 3 detik, Hb 10,1 (Normal 14-18)
gr/dl. Pemeriksaan Lumbal Pungsi di dapatkan hasil
volume ± 1 cc, kekeruhan negatif (-), warna bening, 49
Poltekkes Kemenkes Padang mg/dll
Future
PENGKAJIAN
Work Plan
• Analisa data
Data Etiologi Masalah
data subjektif
ayah mengatakan anak batuk berdahak, refleks batuk
terpapar mikroorganisme pathogen Bersihan Jalan Nafas Tidak
lemah dan tampak sesak.
batuk Efektif
Data objektif: penumpukan sekresi
terdapat tarikan dinding dada, saat auskultasi
terdengar bronkial dan ronkhi, TD 110/70 mmHg, P 30
x/i, T 37,80C, HR 87x/i. sekresi yang bertahan
terdengar ronki
Hipertermia
Future
DIAGNOSA
Work Plan
KEPERAWATAN
1. Resiko Perfusi Serebaral Tidak Efektif berhubungan dengan infeksi otak (meningitis)
2. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan sekresi yang bertahan
3. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi
Future
INTERVENSI
Work Plan
no Diagnosa Tujuan dan intervensi
kep kriteria hasil
Kolaborasi .
• Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, Jika perlu
• Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu
• Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu (SIKI, 2018)
Future
INTERVENSI
Work Plan
no Diagnosa kep Tujuan dan kriteria hasil intervensi
1 25 • mengatur posisi kepala 30o arah kebelakang, S: ortu pasien mengatakan An.Z sudah mampu
• memberikan O2 binasal kanul 2 liter/i, menggerakkan ekstremitas nya, melihat ketika
• memonitor alirannya, mengukur dipanggil, anak masih demam.
• memonitor tanda-tanda vital,
• menganjurkan keluarga untuk bicara pada pasien, menghitung dan O: GCS 9(E4V2M3), kulit teraba panas
mencatat jumlah masukan dan pengeluaran (NGT, cairan infus, BAB dan S (37,5)
BAK) N (93)
• memberikan terapi obat diazepam 3x1 mg, Prednison 3x10 mg, luminal RR (30)
2x30gr , terpasang O2 binasal 2 liter/i dan lancar, intake
• diamox 3x150 gr. 1500 cc, output ± 1300 cc, posisi kepala ditinggikan
. 300 .
3 25 • mengukur dan memantau TTV (nadi, suhu dan S: ortu pasien mengatakan An.Z sudah mampu
pernapasan), menggerakkan ekstremitas nya, melihat ketika dipanggil,
anak masih demam. anak masih sesak
• memonitor warna kulit dan suhu,
• memonitor suhu setiap 3 jam, O: GCS 9(E4V2M3), kulit teraba panas
• melakukan pengompresan air hangat di dahi, ketiak S (37,8)
N (93)
dan lipatan paha dan memberikan RR (30)
• terapi obat paracetamol 4x150 mg • terpasang O2 binasal 2 liter/i dan lancar, intake 1500
• terapi cairan infus KaEN 1B 22 tts/i. cc, output ± 1300 cc,
• Setelah dilakukan implementasi di dapatkan hasil • Setelah dilakukan tindakan di dapatkan hasil sekret
dijalan nafas belum berkurang
pasien masih demam, ada penurunan suhu tubuh, • tampak penggunaan otot bantu pernafasan
kulit teraba panas, tampak sesak, T 37,8o C, HR 93 • tarikan dinding dada masih ada
x/i, P 30 x/i.
A: Masalah belum teratasi
1 26 • mengatur posisi kepala 30o arah kebelakang, S: ortu pasien mengatakan An.Z sudah mampu
memberikan O2 binasal kanul 2 liter/i, menggerakkan ekstremitas nya, melihat ketika
• dipanggil, anak agak demam.
• memonitor alirannya, mengukur
• memonitor tanda-tanda vital, O: GCS 11(E4V2M5),
• menganjurkan keluarga untuk bicara pada pasien, S (36,5)
N (80)
menghitung dan mencatat jumlah masukan dan RR (30)
pengeluaran (NGT, cairan infus, BAB dan BAK) , terpasang O2 binasal 2 liter/i dan lancar, intake
• memberikan terapi obat diazepam 3x1 mg, Prednison 1500 cc, output ± 1300 cc, posisi kepala ditinggikan
3x10 mg, luminal 2x30gr 300 .
• diamox 3x150 gr. A: Masalah Belum teratasi
.
P: intervensi masih dilanjutkan.
Future
IMPLEMENTASI
Work Plan DAN
noEVALUASI
Tgl/hari Implementasi Evaluasi
3 26 • mengukur dan memantau TTV (nadi, suhu dan S: ortu pasien mengatakan An.Z sudah mampu
pernapasan), menggerakkan ekstremitas nya, melihat ketika dipanggil,
anak agak demam. anak masih sesak
• memonitor warna kulit dan suhu,
• memonitor suhu setiap 3 jam, O: GCS 11(E4V2M5),
• melakukan pengompresan air hangat di dahi, ketiak S (36,5)
N (80)
dan lipatan paha dan memberikan RR (30)
• terapi obat paracetamol 4x150 mg • terpasang O2 binasal 2 liter/i dan lancar, intake 1500
• terapi cairan infus KaEN 1B 22 tts/i. cc, output ± 1300 cc,
• Setelah dilakukan implementasi di dapatkan hasil • Setelah dilakukan tindakan di dapatkan hasil sekret
dijalan nafas belum berkurang
pasien masih demam, ada penurunan suhu tubuh, • tampak penggunaan otot bantu pernafasan
kulit teraba panas, tampak sesak, T 37,8o C, HR 93 • tarikan dinding dada masih ada
x/i, P 30 x/i.
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
Future
IMPLEMENTASI
Work Plan DAN
noEVALUASI
Tgl/hari Implementasi Evaluasi
1 27 • mengatur posisi kepala 30o arah kebelakang, S: ortu pasien mengatakan An.Z sudah mampu
memberikan O2 binasal kanul 2 liter/i, menggerakkan ekstremitas nya, melihat ketika
• dipanggil, anak sudah tidak demam.
• memonitor alirannya, mengukur
• memonitor tanda-tanda vital, O: GCS 12(E4V3M5),
• menganjurkan keluarga untuk bicara pada pasien, S (36,8)
N (80)
menghitung dan mencatat jumlah masukan dan RR (24)
pengeluaran (NGT, cairan infus, BAB dan BAK) posisi kepala ditinggikan 300 .
• memberikan terapi obat diazepam 3x1 mg, Prednison
3x10 mg, luminal 2x30gr A: Masalah teratasi sebagian
• diamox 3x150 gr. P: intervensi masih dilanjutkan.
.
Future
IMPLEMENTASI
Work Plan DAN
noEVALUASI
Tgl/hari Implementasi Evaluasi
P: intervensi dihentikan.
E D U C AT I O N A L P R E S E N TAT I O N
THANK YOU
TEAM PERFORMANCE SALES REPORTING DYNAMIC PPT TEMPLATE TEAM PERFORMANCE
SALES