Suku Banjar
Suku Banjar
Jumlah populasi
kurang lebih 2,5 juta.
Kawasan dengan jumlah penduduk yang signifikan
Kalimantan Selatan:2.271.586(2000).
Bahasa
Banjar, Indonesia, Melayu, dan lain-lain.
Agama
Islam.
Kelompok etnis terdekat
Melayu, Kutai, Jawa, Dayak ( Bukit, Bakumpai, Ngaju, Maanyan, Lawangan, )
Menurut Alfani Daud (1997), suku bangsa Banjar adalah suku asli sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan
Selatan, kecuali di Kabupaten Kota Baru.
Banjar Pahuluan
Sangat mungkin sekali pemeluk Islam sudah ada sebelumnya di sekitar keraton yang dibangun di Banjarmasin, tetapi
pengislaman secara massal diduga terjadi setelah raja, Pangeran Samudera yang kemudian dilantik menjadi Sultan
Suriansyah, memeluk Islam diikuti warga kerabatnya, yaitu bubuhan raja-raja. Perilaku raja ini diikuti elit ibukota,
masing-masing tentu menjumpai penduduk yang lebih asli, yaitu suku Dayak Bukit, yang dahulu diperkirakan
mendiami lembah-lembah sungai yang sama. Dengan memperhatikan bahasa yang dikembangkannya, suku Dayak
Bukit adalah satu asal usul dengan cikal bakal suku Banjar, yaitu sama-sama berasal dari Sumatera atau sekitarnya,
tetapi mereka lebih dahulu menetap. Kedua kelompok masyarakat Melayu ini memang hidup bertetangga tetapi,
setidak-tidaknya pada masa permulaan, pada asasnya tidak berbaur.
Jadi meskipun kelompok suku Banjar (Pahuluan) membangun pemukiman di suatu tempat, yang mungkin tidak
terlalu jauh letaknya dari balai suku Dayak Bukit, namun masing-masing merupakan kelompok yang berdiri sendiri.
Untuk kepentingan keamanan, dan atau karena memang ada ikatan kekerabatan, cikal bakal suku Banjar
membentuk komplek pemukiman tersendiri.
Komplek pemukiman cikal bakal suku Banjar (Pahuluan) yang pertama ini merupakan komplek pemukiman
bubuhan, yang pada mulanya terdiri dari seorang tokoh yang berwibawa sebagai kepalanya, dan warga kerabatnya,
dan mungkin ditambah dengan keluarga-keluarga lain yang bergabung dengannya.
Model yang sama atau hampir sama juga terdapat pada masyarakat balai di kalangan masyarakat Dayak Bukit, yang
pada asasnya masih berlaku sampai sekarang. Daerah lembah sungai-sungai yang berhulu di Pegunungan Meratus ini
nampaknya wilayah pemukiman pertama masyarakat Banjar, dan di daerah inilah konsentrasi penduduk yang banyak
sejak zaman kuno, dan daerah inilah yang dinamakan Pahuluan. Apa yang dikemukakan di atas menggambarkan
terbentuknya masyarakat (Banjar) Pahuluan, yang tentu saja dengan kemungkinan adanya unsur Dayak Bukit ikut
membentuknya
Suku Banjar 3
Banjar Kuala
Ketika pusat kerajaan dipindahkan ke Banjarmasin (terbentuknya Kesultanan Banjarmasin), sebagian warga
Batang Banyu (dibawa) pindah ke pusat kekuasaan yang baru ini dan, bersama-sama dengan penduduk sekitar
keraton yang sudah ada sebelumnya, membentuk subsuku Banjar.
Di kawasan ini mereka berjumpa dengan suku Dayak Ngaju , yang seperti halnya dengan dengan masyarakat
Dayak Bukit dan masyarakat Dayak Maanyan atau Lawangan , banyak di antara mereka yang akhirnya melebur
ke dalam masyarakat Banjar, setelah mereka memeluk agama Islam.
Mereka yang bertempat tinggal di sekitar ibukota kesultanan inilah sebenarnya yang dinamakan atau menamakan
dirinya orang Banjar, sedangkan masyarakat Pahuluan dan masyarakat Batang Banyu biasa menyebut dirinya
sebagai orang (asal dari) kota-kota kuno yang terkemuka dahulu. Tetapi bila berada di luar Tanah Banjar, mereka itu
tanpa kecuali mengaku sebagai orang Banjar.
(Alfani Daud, Islam dan Asal Usul Masyarakat Banjar)
mengangkat sumpah setia kepada raja, dan sebagai tanda setia memakai bahasa ibu baru dan meninggalkan bahasa
ibu lama. Jadi orang Banjar itu bukan kesatuan etnis tetapi kesatuan politik, seperti bangsa Indonesia".
Menurut Tim Haeda dalam Islam Banjar; Tentang Akar Kultural dan Revitalisasi Citra Masyarakat Religius (2009:
76), secara sosio-historis masyarakat Banjar adalah kelompok sosial heterogen yang terkonfigurasi dari berbagai
sukubangsa dan ras yang selama ratusan tahun telah menjalin kehidupan bersama, sehingga kemudian membentuk
identitas etnis (suku) Banjar. Artinya, kelompok sosial heterogen itu memang terbentuk melalui proses yang tidak
sepenuhnya alami (priomordial), tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang cukup kompleks.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Suku Banjar terbagi 3 subetnis berdasarkan teritorialnya dan unsur
pembentuk suku berdasarkan persfeketif kultural dan genetis yang menggambarkan masuknya penduduk pendatang
ke wilayah penduduk asli Dayak:
1. Banjar Pahuluan adalah campuran Melayu dan Bukit (Bukit sebagai ciri kelompok)
2. Banjar Batangbanyu adalah campuran Melayu, Maanyan, Lawangan, Bukit dan Jawa (Maanyan sebagai ciri
kelompok)
3. Banjar Kuala adalah campuran Melayu, Ngaju, Barangas, Bakumpai, Maanyan, Lawangan, Bukit dan Jawa
(Ngaju sebagai ciri kelompok)
Dengan mengambil pendapat Idwar Saleh tentang inti suku Banjar, maka percampuran suku Banjar dengan suku
Dayak Ngaju/suku serumpunnya (Kelompok Barito Barat) yang berada di sebelah barat Banjarmasin (Kalimantan
Tengah) dapat kita asumsikan sebagai kelompok Banjar Kuala juga. Di sebelah utara Kalimantan Selatan terjadi
percampuran suku Banjar dengan suku Maanyan/suku serumpunnya (Kelompok Barito Timur) seperti Dusun,
Lawangan dan suku Pasir di Kalimantan Timur yang juga berbahasa Lawangan, dapat kita asumsikan sebagai
kelompok Banjar Batang Banyu. Percampuran suku Banjar di tenggara Kalimantan yang banyak terdapat suku Bukit
kita asumsikan sebagai Banjar Pahuluan.
Migrasi suku Banjar (Batang Banyu) ke Kalimantan Timur terjadi tahun 1565 yaitu orang-orang Amuntai yang
dipimpin Aria Manau (ayahanda Puteri Petung) dari Kerajaan Kuripan (versi lainnya dari Kerajaan Bagalong di
Kelua, Tabalong) yang merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan Sadurangas (Kesultanan Pasir [1]) di daerah Pasir,
selanjutnya suku Banjar juga tersebar di daerah lainnya di Kalimantan Timur. Organisasi Suku Banjar di Kalimantan
Timur adalah Kerukunan Bubuhan Banjar-Kalimantan Timur (KBB-KT).
Islam Banjar
Istilah Islam Banjar menunjuk kepada sebuah proses historis dari fenomena inkulturisasi Islam di Tanah Banjar,
yang secara berkesinambungan tetap hidup di dan bersama masyarakat Banjar itu sendiri (Tim Haeda, 2009:3).
Dalam ungkapan lain, istilah Islam Banjar setara dengan istilah-istilah berikut: Islam di Tanah Banjar, Islam menurut
pemahaman dan pengalaman masyarakat Banjar, Islam yang berperan dalam masyarakat dan budaya Banjar, atau
istilah-istilah lain yang sejenis, tentunya dengan penekanan-penekanan tertentu yang bervariasi antara istilah yang
satu dengan lainnya.
Inti dari Islam Banjar adalah terdapatnya karakteristik khas yang dimiliki agama Islam dalam proses sejarahnya di
Tanah Banjar. Menurut Alfani Daud (1997), ciri khas itu adalah terdapatnya kombinasi pada level kepercayaan
antara kepercayaan Islam, kepercayaan bubuhan, dan kepercayaan lingkungan. Kombinasi itulah yang membentuk
sistem kepercayaan Islam Banjar. Menurut Tim Haeda (2009), di antara ketiga sub kepercayaan itu, yang paling tua
dan lebih asli dalam konteks Banjar adalah kepercayaan lingkungan, karena unsur-unsurnya lebih merujuk pada
pola-pola agama pribumi pra-Hindu. Oleh karena itu, dibandingkan kepercayaan bubuhan, kepercayaan lingkungan
ini tampak lebih fleksibel dan terbuka bagi upaya-upaya modifikasi ketika dihubungkan dengan kepercayaan Islam.
Suku Banjar 8
Sejarah Islam Banjar dimulai seiring dengan sejarah pembentukan entitas Banjar itu sendiri. Menurut kebanyakan
peneliti, Islam telah berkembang jauh sebelum berdirinya Kerajaan Banjar di Kuin Banjarmasin, meskipun dalam
kondisi yang relatif lambat lantaran belum menjadi kekuatan sosial-politik. Kerajaan Banjar, dengan demikian,
menjadi tonggak sejarah pertama perkembangangan Islam di wilayah Selatan pulau Kalimantan. Kehadiran Syekh
Muhammad Arsyad al-Banjar lebih kurang tiga abad kemudian merupakan babak baru dalam sejarah Islam Banjar
yang pengaruhnya masih sangat terasa sampai dewasa ini.
Tokoh-tokoh Banjar
• Hamzah Haz, wakil presiden Indonesia periode 2001-2004.
• Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, ulama Banjar.
• Syekh Muhammad Nafis al-Banjari, ulama Banjar.
• Muhammad Zaini Abdul Ghani, ulama dan tokoh Islam Indonesia.
• Hasan Basry, Pahlawan Nasional Indonesia.
• Idham Chalid, Mantan Ketua MPR RI.
• K.H. Muhammad Arifin Ilham, Ketua Majelis Zikra.
• Z.A. Maulani, Mantan Kepala BIN
• KH Muhammad Thoha Ma’ruf, Tokoh NU
• Fakhruddin, politisi dan mantan Bupati HSU
Lihat pula
• Penyebaran Suku Bangsa Banjar
• Ulama Banjar
• Bubuhan
• Persaudaraan Suku Banjar dengan Suku Dayak
• Seni Tradisional Banjar
• Kerajaan Banjar
• Organisasi suku Banjar
• Kabupaten Banjar
• Kota Banjarmasin
• Kota Banjarbaru
Literatur
• Alfani Daud, Islam dan Masyarakat Banjar; Deskripsi dan Analisa Kebudayaan Banjar, (Jakarta: Rajawali Press,
1997).
• J.J. Rass, Hikajat Bandjar:A Study in Malay Histiography, (The Hague : Martinus Nijhoff), 1968
• Tjilik Riwut, Kalimantan Memanggil, Djakarta:Penerbit Endang, 1957.
• Idwar Saleh, Sejarah bandjarmasin:Selajang Pandang Mengenai Bnagkitnja Keradjaan Bandjarmasin, Posisi,
Funksi dan Artinja Dalam Sedjarah Indonesia Dalam Abad Ketudjuh Belas. Bandung: Balai Pendidikan Guru.
1958
• Rumah Tradisional Banjar: Rumah Bubungan Tinggi, Departemen Pendididkan dan Kebudayaan, Museum
Negeri Lambung Mangkurat, 1984
• M. Gazali Usman, Kerajaan Banjar:Sejarah Perkembangan Politik, Ekonomi, Perdagangan dan Agama Islam,
Banjarmasin: Lambung Mangkurat Press, 1994.
• Jurnal Kebudayaan:KANDIL, Melintas Tradisi, Edisi 6, Tahun II, Agustus-Oktober, 2004 ISSN: 1693-3206
• Arthum Artha, Naskah Kitab Undang Undang Sultan Adam 1825, Banjarmasin: Penerbit Murya Artha, 1988
• Tim Haeda, Islam Banjar; Tentang Akar Kultural dan Revitalisasi Citra Masyarakat Religius, (Banjarmasin:
Lekstur, 2009)
Suku Banjar 10
Pranala luar
• (id) sejarah kerajaan di Tanah Banjar [3]
• (id) Blog Banjar Alai Kampung Sri Lalang [4]
• (id) Kampung Melayu (eks Kelurahan Mlayu Darat) dan Kampung Banjar (eks Kelurahan Banjarsari) [5]
• (id) Banjar Sulawesi Utara [6]
• (id) Konstruksi Identitas Etnis Banjar di Kalimantan Selatan [7]
• (id) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan [8]
• (id) Urangbanjar dot Com [9]
• (id) Urang Banjar di situs Lembaga Studi Dayak 21 [10]
• (id)Urang Banjar [11]
• (id) Kesultanan Pasir [1]
• (id) Suku Banjar Kalimantan Barat [12]
• (en) Bahasa Banjar di ethnologue.com [13]
• Banjar Malaysia
• (ms) Persatuan Banjar Kuala Lumpur & Selangor [14]
• (ms) Pertubuhan Banjar Malaysia [15]
• (ms) Portal Resmi Organisasi Banjar Malaysia [16]
• (ms) Sejarah Banjar Malaysia [17]
• (ms) Orang Banjar di Malaysia [18]
• (ms) Banjar Internasional [19], juga memuat kamus bahasa Banjar-bahasa Melayu
• (ms) Banjar Sungai Manik, Malaysia [20]—weblog pribadi
• (ms) Si Palui [21]
• (ms) Pertubuhan Banjar Malaysia [2]
• (ms) Komunitas Bubuhan Banjar [22]
• (ms)Kulaan Banjar [23]
• (ms)Bahasa Banjar Hompage [24]
Referensi
[1] http:/ / kesultanan_pasir. tripod. com/ sadurangas/ id02. html
[2] http:/ / www. geocities. com/ Tokyo/ Palace/ 5830/ Pbanjar. htm
[3] http:/ / tajudinnoorganie. blogspot. com/ 2009/ 05/ sejarah-kehidupan-di-tanah-banjar. html
[4] http:/ / utuhpaloi. xbrain. biz/
[5] http:/ / melayusemarang. blogspot. com/
[6] http:/ / ibnubanjar. wordpress. com/ 2008/ 04/ 14/ urang-banjar-di-manado-bumi-nyiur-melambai/
[7] http:/ / www. radarbanjar. com/ berita/ index. asp?Berita=Opini& id=47177
[8] http:/ / www. kalsel. go. id/
[9] http:/ / www. urangbanjar. com/
[10] http:/ / www. dayak21. org/ index. php?option=content& task=view& id=28& Itemid=37/
[11] http:/ / osdir. com/ ml/ culture. region. indonesia. ppi-india/ 2005-02/ msg00171. html
[12] http:/ / www. dayakology. com/ kr/ ind/ 2002/ 80/ kerabat. htm/
[13] http:/ / www. ethnologue. com/ 14/ show_language. asp?code=BJN
[14] http:/ / www. mybanjar. com/ ?lang=my& cat=1& id=1& mnu=1
[15] http:/ / mypbm. org/ aspati-cms/ index. php
[16] http:/ / www. pibgsekolah. com/ pbm/ mobile/ ?lng=my
[17] http:/ / www. aspati. com. my/ kulaan/ articles. php?lng=my& pg=70
[18] http:/ / members. tripod. com/ ~serambi_banjar/ index401. html/
[19] http:/ / www. geocities. com/ Tokyo/ Palace/ 5830/ /
[20] http:/ / wadik. blogdrive. com/ archive/
[21] http:/ / www. geocities. com/ Tokyo/ Palace/ 5830/ palui. htm
[22] http:/ / www. sapit. org/ bubuhan/ index. php?option=com_docman& Itemid=4
[23] http:/ / http:/ / groups. yahoo. com/ group/ kulaan-banjar/ messages?o=1/
Suku Banjar 11
[24] http:/ / http:/ / members. tripod. com/ ~SMLH/ Banjar/ banjar. html/
Sumber dan Kontributor Artikel 12
Lisensi
Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported
http:/ / creativecommons. org/ licenses/ by-sa/ 3. 0/