Disusun oleh :
1
LEMBAR PENGESAHAN
Pada
Pada
Fakultas Teknik
Mengetahui Menyetujui
2
LEMBAR PENGESAHAN
Pada
Pada
Fakultas Teknik
Menyetujui
3
4
5
PRA KATA
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan kerja praktik
yang kami laksanakan di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Mrica.
UGM.
pihak. Oleh karena itu kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
1. Bapak Ir. Lukman Subekti MT. yang sudah mau meluangkan waktunya
3. Bapak Tohidin, Bapak Sitorus yang telah mau berbagi ilmu dan
4. Semua pegawai dan staf yang bekerja di UBP Mrica, yang tidak dapat
5. Semua pegawai dan staf akademik Diploma 3 Teknik Elektro yang telah
membantu kami,
6
6. Kedua orang tua kami yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan baik,
dukungannya.
karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan tersebut
di atas. Laporan kerja praktek ini tentu saja masih jauh dari sempurna, sehingga
Penulis
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN………………….………………………………… ii
SURAT TUGAS………………………………………………………………... iv
SURAT SELESAI………………………………………………………………v
PRA KATA…………………………………………………….………………. vi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... xi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
8
2.4 Manajemen HRD dan Diklat……………………………………... 11
3.2 Generator………………………………..…………………..…….. 30
9
A. Prinsip Kerja……………………………………………….... 41
A. Prinsip Kerja……………………………………………….... 44
Cara Menanggulanginya...................................................................55
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 57
5.1 Kesimpulan....................................................................................... 57
5.2 Saran................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 59
LAMPIRAN......................................................................................................... 60
10
DAFTAR GAMBAR
akhir……………………………………………………………….. 21
pada beban)”………………………………………….…………… 44
beban)”……………………………………………………………. 44
11
DAFTAR TABEL
12
BAB I
PENDAHULUAN
dianugerahi curah hujan yang tinggi. Sungai Serayu tidak pernah kering sepanjang
Pemanfaatan potensi tenaga air sebagai sumber tenaga listrik primer disamping
usaha konversi air, maka dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Panglima Besar Soedirman oleh PLN Proyek Induk Pembangkit Hidro Jawa
dibentuk atas dasar Surat Keputusan Direksi PLN No. 166/DIR/85 tanggal 14
November 1985, adalah unit dibawah PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa
Bagian Barat dan sejak Oktober 1995 berubah menjadi PT. PLN Pembangkitan
Tenaga Listrik Jawa – Bali I Sektor Mrica dan diserahi tugas sebagai berikut :
diambil oleh PT. PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa – Bali I Sektor
Mrica.
13
3. Menyelenggarakan tata usaha untuk membantu kelancaran administrasi
perusahaan.
1. Untuk menghasilkan tenaga listrik yang murah dan bebas polusi sebesar
Agar kerja praktek dapat berjalan secara efektif dan dipahami secara
mendalam maka permasalahan yang diamati dibatasi hanya pada apa dan
adalah :
14
1. Menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan
Diploma III.
perbaikannya.
15
2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu
dua bulan sejak tanggal 01 Juli s/d 29 Agustus 2008. Kegiatan kerja praktek
BESAR SUDIRMAN yaitu lima hari kerja dari hari senin hingga hari jumat dan
16
1. Survei
yang hadapi.
2. Observasi
BAB I Pendahuluan
tujuan kerja praktek, tempat dan waktu pelaksanaan kerja praktek, metode
umum, generator dan prinsip kerja Rele Overvoltage dan Rele Differensial.
17
BAB IV PENGUJIAN dan PENYETELAN RELE OVERVOLTAGE
BAB V Penutup
18
BAB II
TINJAUAN UMUM
sebelah barat Kota Banjarnegara. PLTA PB Soedirman adalah salah satu diantara
PLTA yang ada di sungai Serayu yang dibangun guna menunjang akan kebutuhan
oleh Presiden RI Soeharto. Dari ketiga unit pembangkit dapat beroperasi dengan
sebesar 580.000.000 kWh per tahun menurut perencanaan. Tenaga listrik yang
150 kV. Ke arah barat melalui Gardu Induk Rawalo sepanjang 56 km dan ke arah
menunjang sistem jaringan interkoneksi se-Jawa Bali melalui gardu induk 150 /
500 kV di Ungaran. PLTA PB Soedirman mampu start sendiri (Black Start) pada
untuk dikembangkan sebagai pembangkit tenaga listrik. Hal ini adalah salah satu
19
modal yang mendukung lancarnya program pembangunan. Sebagai negara yang
sumbangan yang besar bagi terciptanya masyarakat yang adil dan makmur. Untuk
itu pada tahun 1971, Indonesia menerima bantuan dari Australia untuk
COOPERATION (SMEC) tahun 1972 diusulkan Maung dan Mrica untuk PLTA.
Sebagai kelanjutannya maka pada tahun 1974 diadakan studi kelayakan pada
perencanaan dilakukan oleh Wiratman dan asisten konsultan pengawas adalah Sir
Secara garis besar, pembangunan PLTA dibagi menjadi tiga tahap bidang
pekerjaan, yaitu :
dan air.
20
Secara kronologis peristiwa penting selama pembangunannya adalah
sebagai berikut:
dengan SABCON
sar 60 MW
21
20 Januari 1989 : mulai beroperasinya unit kedua sebesar 60
MW
Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Mrica merupakan salah satu dari 8 unit
pembangkitan yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power yang terletak di Jawa
Tengah. UBP Mrica merupakan pembangkit listrik bertenaga air atau lebih
dikenal dengan Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA). UBP Mrica merupakan salah
satu unit yang berada dibawah PT. Indonesia Power yang dibentuk untuk
22
Tugas pokok yang dibebankan pada UBP Mrica adalah :
administrasi perusahaan.
dengan hadirnya sikap ini di dalam diri setiap pegawai akan memupuk tumbuhnya
sikap positif yang lain yang bermanfaat, baik bagi pegawai sendiri maupun
23
2.4.1 Misi dan Kondisi Perusahaan
landasan untuk merealisasi misi tersebut perlu diketahui setiap pegawai pada
awal bekerja. Dengan bekal ini seorang pegawai akan memahami keberadaan
itu maka perlu dilakukan pemeriksaan keadaan peralatan, hal ini menyangkut
harus dilakukan secara rutin agar semua komponen peralatan berfungsi sesuai
24
Kesulitan tersebut mungkin disebabkan operator tidak tahu persis maksimal
yang sudah dilakukan, atau mungkin karena diterapkan teknologi baru dengan
berlainan pula.
1. Kualitas Kerja
diisyaratkan perusahaan.
2. Kesadaran Kerja
25
Kerja keras berarti bekerja giat dengan disertai usaha maksimal
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan pada saat bekerja adalah
a. Faktor Manusia
26
keuntungan saja. Oleh karena itu diantara pekerja dengan perusahaan
membutuhkan.
b. Faktor Peralatan
produktivitas.
c. Faktor Keturunan
- Sifat gugup
Jadi arti dan tujuan keselamatan kerja itu antara lain untuk menjalin
keutuhan, keadaan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani manusia serta
27
- Mengamankan peralatan dalam pemeliharaan
- Meningkatkan produktivitas
1. Perlindungan mata
mata yang khusus dirancang untuk keselamatan kerja. Ada empat jenis
wajah.
2. Perlindungan kepala
28
3. Perlindungan kaki
4. Perlindungan telinga
Sumbat telinga (ear plug) dan head sets adalah dua cara yang umum,
5. Perlindungan pernapasan
yang berterbangan
- Filtter mask
29
tempat-tempat dimana terdapat bocoran gas yang
membahayakan.
6. Perlindungan tangan
listrik. Sarung tangan listrik pada tegangan dan arus yang terbatas
dapat melindunginya.
secara rutin
lainnya
System) dipasang di sebelah hulu sungai Serayu untuk memonitor curah hujan
30
mengetahui debit sungai dipasang beberapa stasiun di Bantarmeneng serta
31
- Perpindahan penduduk dari tempat tinggalnya
pembangunan
32
BAB III
Biasanya mereka, terletak jauh dari pusat-pusat beban terdiri dari beban rumah
Gambar 3.1 Ilustrasi sistem tenaga listrik dari pembangkitan ke konsumen akhir.
beban kita sebut sebagai Sistem Tenaga Listrik (STL). Secara umum dapat
Gambar 3.2 menunjukkan secara diagram STL di sistem interkoneksi jawa bali.
33
Besaran listrik dimasing-masing subsistem hanya sekedar ilustrasi, pada sistem
menghasilkan tenaga. Batubara, minyak, air, panas bumi dan uranium adalah
34
kapasitas daya 3.212 MW menggunakan tegangan pembangkitan sebesar 23
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Agar lebih bermanfaat maka
35
jalur transmisi. Hal ini memungkinkan daya yang dihasilkan pada suatu lokasi
pembangkit dapat digunakan setiap saat pada lokasi lain yang berjarak beribu
besar melalui jarak yang sangat jauh paling efisien dilakukan dengan cara
meningkatkan tegangan dan mengurangi arus pada saat yang bersamaan. Hal
ini perlu untuk memperkecil energi yang hilang menjadi panas di jalur
transmisi, selain mengurangi biaya lain yang terkait dengan penurunan arus,
maka semakin sulit dan mahal untuk mengisolasi dengan aman antar
36
kawat saluran, juga antara kawat saluran ke tanah. Karena alasan itu pada
dapat secara langsung digunakan oleh konsumen. Pada sisi ini tegangan
37
Gambar 3.5 Ilustrasi sistem distribusi
beban. Pelayanan residensial dapat datang dari trafo tambahan baik yang
distribusi listrik. Ini bertujuan untuk melindungi makhluk hidup dari bahaya
38
sengatan listrik dan harta benda dari kerusakan.
penangkal Surja/sentakan, efektif saat ada bahaya sambaran petir atau surja
tegangan. Pengalihan petir bekerja dengan prisip celah loncatan bunga api,
seperti busi path mobil. Satu sisi dari penangkal itu dihubungkan ke tanah, sisi
dari arus beban lebih maupun arus hubung singkat. Arus beban lebih adalah
arus yang melebihi arus operasi normal. Sedangkan arus hubung singkat
adalah arus yang disebabkan terjadinya hubung singkat pada jalur penghantar,
bisa hubung singkat dengan tanah maupun antar saluran. Beban lebih biasanya
disebabkan oleh surja arus dalam waktu singkat (yang tidak berbahaya)
misalnya ketika motor distart atau transformator diberi tenaga. Arus beban
lebih atau transien seperti itu adalah kejadian yang umum. Selang waktu
berlangsungnya arus tersebut sangat singkat, kenaikan suhu sangat kecil dan
tidak ada efek yang merusakkan pada komponen rangkaian (perlu alat proaktif
peralatan dibebani lebih atau terlalu banyak beban pada satu rangkaian. Beban
lebih terus-menerus seperti itu merusakkan dan harus dihentikan oleh alat
39
umumnya akan mencegah kerusakan alat. Pelindung arus lebih adalah hal
penting untuk operasi yang aman bagi semua sistem distribusi bertegangan
sedang dan tegangan tinggi yang digunakan pada pabrik industri. Sekering
sehingga bertindak sebagai penghantar dengan mudah tetapi ketika terjadi arus
rangkaian yang lain serta beban. Meskipun mempunyai sifat istimewa seperti
dapat digunakan pada setiap tegangan sama atau lebih rendah dan tegangan
lebih. Seperti pada peralatan yang lain. Pemutus rangkaian tersedia dalam
beberapa rating tegangan yaitu, tegangan rendah, sedang dan tinggi. Pemutus
40
perlu pemutus busur api, karena busur api dapat padam dengan sendirinya
oleh isolasi udara. Sedangkan untuk tegangan tinggi busur api tidak bisa
tinggi dapat dilakukan dengan, hembusan udara, minyak, vakum dan gas
otomatis.
41
penerangan meja operasi di suatu rumah sakit, pelayanan online suatu bank
jiwa, hilangnya data yang penting dan berhentinya sistem kendali. Untuk
tidak bisa seketika melayani begitu listrik PLN terganggu. Sehingga perlu
3.2 Generator
daya mekanik menjadi daya listrik. Besarnya daya listrik yang akan dibangkitkan
disesuaikan dengan jenis pembangkit yang ada dan jenis generator. Pada pusat
pembangkit listrik yang besar dan kapasitas beban yang cenderung bertambah
untuk kurun waktu tertentu seperti PLTA Mrica, umumnya sistem pembangkit
42
Gambar 3.8 Generator pembangkit listrik tenaga air
sistem daya kontruksi rotor yang sedemikian rupa. Pada mesin sinkron adalah
magnet listrik akan menimbulkan fluks magnet yang berputar. Putaran motor
43
medannya berada pada lilitan jangkar, pada pembangkit berdaya besar tidak
diam.
untuk menjaga kondisi agar tetap dan tidak bergeser bila terjadi
getaran/ gangguan.
2. Inti Stator, terbuat dari pelat-pelat baja yang disusun secara berlapis-
lapis dengan ketebalan ± 0.35 mm s/d 0.5 mm. Kedua sisi pelat
tersebut diiisolasi dengan vermis tahan panas dan diikat kuat pada
mengurangi rugi - rugi histeritis akibat panas dan arus eddy. Pada
slot terbuka dengan dua sisi kumparan terletak pada alur stator.
44
Kumparan dibuat dari bahan tembaga dengan kualitas serta
4. Rotor, tersusun dari lempengan pelat baja pejal dengan ketebalan ±3.2
bahan isolasi kelas F yang tahan terhadap panas tinggi serta mampu
Sehingga pada rotor terjadi pemotongan fluks listrik yang akan mampu
45
yang telah disediakan. Dibuat dari bahan tembaga yang ujung-
hubung singkat,
mekanis lainnya. Oleh karena itu dibuat sekuat dan serapat mungkin
46
oleh peralatan kontrol untuk mengubah besarnya arus medan. Hal tersebut
3.3 Rele-rele
mempunyai syarat-syarat :
rele dan alarm dipakai untuk mendeteksi arus/ sinyal dari keaadaan tak normal.
47
Pada saat ada gangguan kontak-kontak rele menerima sinyal/ energi hingga
Rele proteksi pada generator yang dibahas adalah rele overvoltage dan rele
differensial.
48
3.3.1 Rele Overvoltage
dengan pengukuran tegangan dari fasa ke fasa. Rele tegangan lebih bekerja
memiliki tegangan nominal sebesar 100 Volt atau 110 Volt. Untuk
pada batas-batas yang telah ditentukan, atau karena penyebab lain sehingga
49
tegangan generator naik melebihi nilai nominalnya. Jadi tegangan lebih dapat
Untuk nilai tegangan nominal, bisa diambil dari sisi sekunder pada trafo
operasi peralatan agar tidak terjadi tegangan lebih akibat kegagalan kerja AVR
pertimbangan :
2. Pada kondisi normal dapat terjadi thermal stress, insulation stress atau
dynamic stress.
pada generator, maka akan terjadi kerusakan isolasi belitan stator. Sebagai
contoh sebuah rele dengan nilai setelan 115 V dan tegangan nominal sistem
50
sebesar 100 V. Jika pada sistem tersebut terdapat gangguan yang
setelan sebesar 115 V. Tetapi setelah tegangan sistem kembali normal menjadi
100 V, rele tersebut tidak membuka lagi kontaknya. Rele ini akan kembali
membuka kontaknya jika tegangan system berada pada level 90 V. Hal ini
Karena keandalan rele sudah dibawah 80 %, bisa dikatakan rele ini sudah
tidak layak pakai. Apabila terlalu dipaksakan dan tidak ada penggantian. Maka
generator akan terlalu sensitif terhadap gangguan yang berakibat pada trip
Nilai drop out X 100 % = Harus lebih besar dari 80 % dari nilai pick
up-nya.
Misal, suatu kondisi operasi dengan Tegangan Nominal (Vn) besarnya 100 V
51
1. Ketika AVR mengalami kegagalan bekerja yang ditandai dengan
Rele tegangan lebih dengan waktu tunda terdiri dari beberapa versi.
Versi dasarnya meliputi RTXP 18 test switch dan RXEG 21. Versi lain juga
meliputi RXME 1, RXME 18 atau RXMH 2 Heavy-duty trip rele atau RXSF 1
medium-duty trip target delay. RXME 18, RXME 2 dan RXSF 1 mempunyai
52
Gambar 3.10 Line diagram rele overvoltage
A. Prinsip Kerja
harga penyetelan, maka rele akan memberikan sinyal start pada timer untuk
tunda tersebut, rele akan memberikan sinyal trip dan PMT akan trip untuk
Tipe : RXEG 21
53
Jenis : Statik
Indikator : Target
Range waktu : 20 ms – 99 s
54
3.3.2 Rele Differensial
yang berfungsi melindungi generator dari gangguan hubung singkat antar fasa,
resistansi sebesar 848 ohm sehingga arus yang mengalir akan relatif kecil.
Karena sistem pentanahan sisi netral generator dengan resistansi tinggi, maka
rele harus sensitif terhadap arus gangguan yang kecil sekalipun. Rele proteksi
differensial generator yang digunakan adalah tipe RADHA . Sensor rele ini
adalah sepasang trafo arus atau Current Transformer yang dipasang pada
kedua sisi belitan stator, yaitu yang satu pada sisi netral generator yang
55
A. Prinsip Kerja
vektoris yang dideteksi oleh sepasang trafo arus yang dipasang pada kedua
Gambar 3.12 Diagram rele differensial “Diferensial dasar (Tidak ada gangguan
pada beban)”
Arah arus I1 & I2 berlawanan arah dengan i1 & i2. Selama terjadi arus
sirkulasi pada kondisi normal atau tidak ada gangguan dari luar generator (i1
berlawanan arah dengan i2) i1 - i2, maka tidak ada arus yang mengalir pada
searah (i1+i2) I ≠ 0, menyebabkan adanya arus yang mengalir pada rele dan
56
Gambar 3.13 Diagram Rele differensial “Diferensial dasar (Ada gangguan pada
beban)”
Rele ini mempunyai waktu kerja instantaneous, artinya pada waktu ada
gangguan diluar generator, maka rele tersebut akan bekerja pada waktu itu
juga. Tetapi memiliki waktu kerja beberapa mili detik. Jika rele ini bekerja,
maka akan memberikan sinyal ke komputer dan sinyal trip ke PMT Generator
tanpa waktu tunda atau Instantaneous, tetapi jika rele ini gagal bekerja akan
1. Jenis : Instant
2. Pabrik : ASEA
3. Type : RADHA
4. Ratio CT : 3000/5 A
6. Setelan : 60 V
57
C. Line Diagram Rele Differensial
58
BAB IV
Pengujian rele tegangan lebih dilakukan rutin setahun sekali, hal ini
bertujuan untuk mengetahui masih layak atau tidaknya rele tersebut. Penyetelan
rele ini dilakukan dengan cara menginjeksikan 2 kondisi tegangan, yaitu 20 volt
dan 115 volt. Dibawah ini adalah hasil pengujian terhadap rele overvoltage.
59
Tabel 4.2 Hasil pengujian pada saat 115 volt
Nilai operasi rele tegangan lebih tipe RXEG 21 berdasarkan ASEA Buyers
adalah 3% dari nilai setelan. Nilai Pick up untuk setelan 20 V dan 115 V
sebagai berikut :
60
Nilai Reset operasinya adalah 97% x nilai pick up :
Keterangan: Dengan nilai pick-up di kisaran 111,5 V – 118,45 V maka nilai reset
Nilai pick-up dan nilai reset masih berada dalam standar operasi yang telah
Nilai operasi time delay dengan time lag rele tipe RXKE 1 berdasarkan
ASEA Buyers adalah 3% nilai setelan + 17 ms. Nilai operasi waktu untuk nilai
setelan :
tunda operasi berkisar 1,977 s – 2,023 s. Dari hasil pengujian didapat waktu
operasi 2,006 s, maka dapat disimpulkan time lag rele masih dalam keadaan baik.
61
4.2 Analisa Kegagalan Rele Proteksi
Dalam hal ini hanya membahas tentang analisa kegagalan dari sistem rele
menganalisa hal tersebut perlu memahami dan mengerti bahwa rele proteksi tidak
berdiri sendiri. Kegagalan suatu sistem rele proteksi dapat dimungkinkan oleh
a. Rele proteksi.
besaran listrik yang melampaui batas setelan akan memberikan sinyal pada
alarm yang menyebabkan alarm tersebut berbunyi dan melepas PMT/ PMB,
Pada dasarnya kegagalan yang umumnya terjadi pada rele proteksi itu
(tidak andal).
62
2. Gagal bekerja ( fail to trip )
lainnya.
1. Pada PT
63
Pengaman lebur sisi sekunder putus.
2. Pada CT
c. Pengawatan/ wiring.
besaran sinyal listrik dari perangkat proteksi yang satu ke perangkat proteksi
64
gagalnya fungsi proteksi. Kerusakan/ kelainan pada sistem pengawatan
antara lain :
Putus.
Kontak longgar.
Sumber daya arus searah berfungsi menyediakan tenaga untuk kerja PMT.
Kerja rele proteksi tidak ada artinya apabila di sisi lain terjadi kegagalan
atau sudah tidak tersimpan lagi daya (Ah-nya) dapat disebabkan oleh :
Trip atau rusaknya alat pengisi baterai dalam waktu lama tanpa diketahui
sebelumnya.
Lepas atau trip-nya sakelar utama atau sakelar pembagi di panel bagi.
pegas).
65
Gambar 4.2 PMT dari Generator ke Trafo Step Up
urat-urat nadinya, baterai sebagai tenaganya dan PMT/ PMB sebagai kaki
berfungsi, maka tujuan atau sasaran yang diinginkan tidak mungkin tercapai.
f. Indikator
Yang dimaksud indikator adalah suatu indikasi kerja rele proteksi. Indikator-
tersebut akan lepas dan tertarik keluar apabila rele bekerja. Bila terjadi
dicatat oleh operator atau petugas rele guna penelitian lebih lanjut.
66
Mengembalikan flag indicator ke posisi semula disebut me-reset rele.
pabrik.
proteksi dapat pula berupa dengan lampu indikasi yang fungsinya sama
Alarm, berupa lampu yang berkedip atau dengan klakson/ buzzer /bel
Menanggulanginya
Kemungkinan
Cara
No. Perangkat kelainan/Kerusakan yang Cara pemeriksaan
menanggulangi
terjadi
1 Rele Proteksi a. Karakteristiknya a. Lakukan Perbaiki, bila
sudah berubah akibat pengujian perlu diganti baru.
kerusakan pada individu.
bagian-bagian
listrik/mekanisnya.
b. Kesalahan setelan. b. Periksa gambar
dan periksa Setelan kembali
kembali posisi (resetelan).
setelan.
c. Kehilangan catu daya. c. Cek dengan
67
voltmeter. Perbaiki.
68
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pada dasarnya Relay Overvoltage akan bekerja jika ada tegangan lebih.
Disini tegangan lebih dapat diakibatkan oleh beberapa sebab, seperti surja
sensor.
4. Rele proteksi dikatakan bagus jika masih memenuhi setelan bawaan dari
pabrik.
5. Kegagalan kerja dari rele proteksi disebabkan oleh kesalahan kerja dari
5.2 Saran
69
4 Tetap menjaga kelestarian alam yang ada terutama untuk usaha reboisasi
pada daerah hulu sungai Serayu agar air yang masuk ke waduk tidak
70
DAFTAR PUSTAKA
Tobing, Bonggas L., 2001 Peralatan Tegangan Tinggi, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta,.
www.google.co.id, rele-rele.
www.indonesiapower.co.id
71
LAMPIRAN
72
A.2. Setting 115V
73
B. Line Diagram Proteksi
74
75
76
77
78
79
80