Anda di halaman 1dari 4

Muted Group Theory

Muted Group Theory atau Teori Kelompok Bungkam adalah teori kelompok yang merupakan salah satu dari cabang teori kritis dalam Komunikasi antar budaya yang dimana ia menitikberatkan pada masalah yang berkaitan dengan kekuasaan dan bagaimana kekuasaan itu digunakan untuk melawan orang - orang. sementara para penganut teori kritis lainnya dapat memisahkan secara jelas antara siapa yang kuat dan memiliki kekuasaan dan siapa yang lemah yang tidak memiliki kekuasaan, dengan berbagai macam cara. sedangkan teori ini lebih memilih untuk memisahkan peta kekuasaan kedalam kekuasaan yang dimiliki lelaki dan perempuan. Muted Theory berasal dari karya Edwin dan Shirley Adener. Mereka menyatakan bahwa kelompok yang dominan dalam hierarki sosial akan menentukan sistem komunikasi bagi budaya tersebut. Teori ini bermula dari premis yang mengatakan bahwa struktur bahasa memiliki ikatan secara kultural dan berhubungan dengan kultur yang terbentuk. dan karena lelaki memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada perempuan, maka dari itu, lelaki memiliki pengaruh lebih besar terhadap perkembangan kebahasaan, sehingga menghasilkan struktur bahasa yang bias lelaki, dan lebih memihak kepada kekuasaan lelaki. lelaki menciptakan kata - kata dan makna - makna yang kemudian akan terbentuk secara kultural dalam artian menjadi sebuah kewajaran secara sosial. dari bahasa tersebut, mereka akan mengekspresikan ide - ide mereka. disisi lain perempuan, tertinggal jauh atau ditinggalkan jauh dibelakang, mereka tidak diberi tempat untuk menciptakan makna - makna dan meninggalkannya tanpa makna- makna yang bisa mengekspresikan hal - hal yang unik bagi mereka. nah, praktik inilah yang disebut dengan meninggalkan perempuan atau menempatkan perempuan sebagai kelompok kesunyian, atau kelompok kebisuan. Bagi kelompok bungkam, jika ingin mengatakan sesuatu, mereka harus menggeserkan pandangan mereka terlebih dahulu dan membandingkannya dengan pengalaman-pengalaman kelompok dominan. Pemikiran mengenai Muted Group Theory juga dapat dilihat dari

penggunaan bahasa Inggris yang memang dikembangkan dan diformalisasikan oleh kaum lakilaki. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, Muted Group Theory menyimpukan bahwa wanita dibungkam oleh bahasa mereka.

teori kelompk kebisuan memiliki tiga asumsi dasar, yakni ;

Laki laki dan perempuan memiliki cara yang berbeda dalam memaknai dan memandang dunia, hal ini disebabkan karena diantara mereka memiliki persepsi yang berbeda juga dalam memaknai pengalaman - pengalaman yang mereka alami. pengalaman yang berbeda itu merupakan hasil dari perbedaan - perbedaan peran dan tugas yang dimiliki lelaki dan perempuan dalam lingkungan sosial.

Laki laki menampilkan dan menetapkan kekuasaan yang mereka miliki secara politis, melanggengkan kekuasaan yang mereka miliki dan dengan menindas ide - ide yang muncul dari golongan perempuan dan mencoba mendapatkan penerimaan publik.

Perempuan harus merubah ide ide unik mereka, pengalaman - pengalaman mereka dan makna - makna mereka ke dalam sistem bahasa lelaki, jika ingin suara mereka didengar.

ketiga asumsi itu menjadi dasar hipotesisi dari komunikasi perempuan;

Perempuan memiliki kesulitan yang lebih besar daripada lelaki untuk mengekspresikan dirinya.

Perempuan memahami apa yang lelaki maksudkan dengan lebih mudah, daripada yang lelaki pahami atas maksud dari para perempuan.

Perempuan berkomunikasi dengan sesamanya dengan menggunakan media yang tidak diterima oleh kebanyakan pelaku komunikasi dari kalangan lelaki.

Perempuan tidak begitu puas dengan komunikasi mereka dibandingkan dengan lelaki.

Perempuan jarang membuat istilah dari kata - kata baru, tapi sewaktu - waktu mereka melakukannya dengan tujuan untuk menciptakan makna - makna khusus dan unik bagi perempuan.

Analisis Dalam Kehidupan Sehari hari


Hari / Tanggal Penelitian Lokasi Penelitian : : Jumat , 8 Juni 2012 Kedai Kopi Kami

Ketika Sekelompok Sales Promotion Girls datang ke lokasi penelitian yaitu sebuah kedai kopi, Sales Promotion Girls tersebut menawarkan barang berupa rokok kepada salah seorang pengunjung kedai kopi. Namun ketika ditawarkan si pengunjung menolak barang yang ditawarkan dikarenakan ia tidak merokok. Lalu, SPG tersebut meninggalkan si pengunjung kedai kopi tersebut tanpa berkata apa apa dan menawarkan kepada pengunjung kedua. Si pengunjung kedua berminat membeli barang yang ditawarkan namun hanya berminat membeli satu buah produk saja. Kemudian, si SPG kurang puas dengan jumlah barang yang hendak dibeli oleh pembeli kedua dan menawarkan si pengunjung untuk membeli satu buah produk lagi dan si pengunjung bersikukuh hanya tetap membeli satu produk saja. Akhirnya SPG tersebut memberikan produk tersebut walau sempat menawarkan 2 buah.

Dari kejadian yang saya perhatikan diatas, saya menganalisa bahwasannya perempuan cenderung lebih suka berkomunikasi secara non verbal daripada berbicara dari mereka bertindak meninggalkan lawan bicaranya ketika mereka tahu bahwa mereka hanya membuang waktu jika meneruskan interaksi yang tidak menghasilkan apa - apa. Disamping itu juga benar bahwa perempuan lebih suka mengungkapkan rasa kekecewaan dan ketidakpuasannya dengan berbicara lebih banyak. Itu bisa dilihat dari kejadian diatas dari ketika produk si SPG hanya dibeli satu buah saja.

Referensi : http://aingkries.blogspot.com/2009/01/muted-group-theory.html www.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai