Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIK

FEMINIS
Kelompok 7
Kelompok 7
Nama Anggota Kelompok

1. Berliana Yanuartanti 18.04.006


2. Aulia Prima Putri 18.04.082
3. Ardian Aji Megantoro 18.04.133
Kontribusi Utama

Perspektif feminis berkontribusi pada pekerjaan sosial untuk memfokuskan pada upaya
menjelaskan dan menanggapi posisi perempuan yang tertindas dalam berbagai masyarakat. Perspektif
feminis tidak hanya membantu perempuan tapi untuk memahami bagaimana peran sosial perempuan
dan posisinya dalam masyarakat dilaksanakan, terutama memberikan peluang kepada pekerja sosial
dan para klien yang mayoritas perempuan untuk berpraktik dalam solidaritas dengan pandangan-
pandangan mereka mengenai dunia satu sama lain.
Praktik feminis menyumbangkan metode-metode praktik dan keterampilan praktik dengan
dialog kolaboratif, dan pekerja sosial dengan kelompok, yang bisa digunakan untuk mencapai
kesadaran mengenai isu-isu yang mempengaruhi perempuan daam menjalin hubungan sosial mereka
dalam masyarakat.
Poin-Poin Utama

Pemikiran feminis memiliki sejarah yang panjang, mulai dari abad


1 kesembilan belas dengan beberapa perspektif yang berbeda.

Kritik-kritik terhadap feminisme yang diantaranya mempertanyakan


2 pengaruh penggunaan pemikiran feminis pada pengucilan terhadap kaum pria
serta risiko menempatkan permasalahan perempuan dalam wilayah kuman.

Perspektif feminis alternatif seperti feminis liberal, radikal, sosialis, kulit


3 hitam dan posmodernisme memfokuskan pada berbagai cara yang berbeda
mengenai bagaimana penindasan dapat mempengaruhi perempuan

Dalam pekerjaan sosial, pemikiran feminis mengembangkan sebuah praktik


4 yang berpusat pada perempuan (suara dan identitas perempuan yang khas
serta merayakan keragaman perempuan)
Lanjutan Poin-Poin Utama

Praktik Feminis memperhatikan pengalaman dan peran perempuan dalam


5 perawatan anak, dalam reproduksi atau perkembangan sistem sosial dan
ekonomi

Praktik feminis mengupayakan persamaan antara para praktisi perempuan


6 dengan perempuan yang mereka layani

Etika posisi pelayanan menegaskan pandangan feminis bahwa kepedulian


7 lebih diturunkan dari ikatan interpersonal dalam relasi
Gagasan Praktik

Peningkatan Kesadaran Identitas sosial, pribadi serta proses


Strategi untuk merangsang kesadaran dan sosial
perubahan Untuk membuat berubah sebagai aspek
penting untuk menciptakan

Refleksifitas Etika posisi perawatan


Sebagai alat penelitian dan selanjutnya Berpendapat bahwa kepedulian perempuan
disesuaikan dengan sebuah elemen praktik muncul dari pergaulan

Dialog
Proses pembandingan persepsi yang berbeda
dalam contohnya adalah hubungan yang egaliter
Perspektif 1. Feminisme Liberal
Reynolds, 1993: Dominelli, 2002a

Feminis Pandangan ini berargumentasi bahwa perbedaan


jenis kelamin (fisik) antara perempuan dan pria telah
diterjemahkan oleh asumsi budaya menjadi perbedaan gender.
Alternatif Untuk mengubahnya dengan
mempromosikan kesempatan-kesempatan yang sama melalui
cara

peraturan legislasi dengan mengubah kesepakatan sosial agar


asumsi gender tidak lagi memberi pengaruh dan juga perlunya
perubahan proses sosialisasi sehingga anak akan tumbuh
Sejak tahun 1960-an, dengan tidak lagi menerima ketidaksetaraan gender
feminisme telah
mengembangkan
perspektif alternatif untuk 2. Feminisme Radikal
menjelaskan Reynolds, 1993: Dominelli, 2002a
ketidaksetaraan antara Pandangan ini melawan patriarki yang
kaum pria dan perempuan merupakan aspek sistem sosial yang memberikan kekuasaan
dan hak istimewa kepada kaum pria. Pandangan ini
menghormati dan memuliakan perbedaan antara laki-laki dan
perempuan. Selain itu juga berupaya untuk mempromosikan
struktur perempuan secara terpisah dalam organisasi yang
sudah ada dan struktur sosial perempuan sendiri
Lanjutan... 3. Feminisme Sosialis
Reynolds, 1993: Dominelli, 2002a
Pandangan ini mengatakan bahwa penindasan
Perspektif perempuan berasal dari ketidaksetaraan yang melekat dalam
struktur sosial sebuah sistem sosial yang berbasis kelas.

Feminis
Menurut Teori Marxis, peran perempuan dalam
kapitalisme adalah mereproduksi tenaga kerja demi
kepentingan kapitalisme (memfokuskan dalam pelaksanaan

Alternatif tugas rumah tangga, perawatan anak dan feminisme sosial


beropresi terhadap perempuan yang berinteraksi dengan
berbagai bentuk penindasan misal penindasan terhadap ras atau
disabilitas). Sehingga perlu cara alternatif untuk memenuhi
berbagai kepentingan yang berbeda

4. Feminisme Kaum Kulit Hitam


Collins, 2000: Dominelli, 2002a
Diawali dari rasisme dan akhirnya pada
keragaman perempuan dengan berbagai jenis serta kombinasi
yang mereka alami. Menurut Collins (2000), perempuan kulit
hitam mendapat tekanan dalam berbagai bidang kehidupan
sosial maupun rumah tangga sehingga mereka memiliki
pengalaman penindasan lebih berat dibandingkan perempuan
kulit putih
Lanjutan... 5. Feminisme Posmodernisme
Sands and Nuccio, 1992: Dominelli, 2002a

Perspektif
Pandangan ini mengidentifikasi kompleksitas
dan kecanggihan hubungan sosial yang melibatkan perempuan
dengan meneliti pengaruh wacana yang berkembang di

Feminis masyarakat dalam membangun asumsi sosial mengenai


perempuan dan bagaimana sebaiknya memperlakukan wanita.
Ciri pentingnya adalah upayanya untuk
Alternatif mempertanyakan mengenai kategori daripada sekedar
menerimanya begitu saja. Menurut Foucault (1972), feminisme
posmodernisme juga melihat hubungan sosial dalam kelompok
yang begitu berkuasa, dalam hal ini terutama pada kelompok
yang didominasi oleh kaum pria dan kepentingannya dalam
melakukan surveil (memandang secara konsisten dan menindas)
dan mendisiplinkan kelompok lainnya, yang dalam kasus ini
terutama kelompok sosial dimana perempuan memiliki
pengaruh besar.
Kritik terhadap Perspektif Feminis Alternatif
1. Feminisme Liberal
Dikritik karena mengabaikan perbedaan pengalaman dan kepentingan yang nyata ada
antara kaum pria dan kaum perempuan. Selain itu, ketika mempromosikan kesempatan yang sama
dalam petunjuk utama teori feminis liberal kadang-kadang tidak benar-benar efektif dalam
mengupayakan kesetaraan perempuan.

2. Feminisme Radikal
Dikritik karena terlalu memfokuskan pada perbedaan gender dan pengalaman umum
perempuan yang mengabaikan perbedaan kepentingan diantara perempuan sendiri. Penegasan
perbedaan gender ini justru dapat merendahkan kapsitas permpuan untuk mencapai perubahan sosial
dan dapat menjebak mereka dalam sebuah peran yang dikorbankan.

3. Feminisme Sosial
Dikritik oleh para feminis radikal terutama karena feminisme sosial hanya membatasi
analisisnya pada hubungan kekuasaan antara kaum pria dan perempuan terkait penguasaan dan
kerugian ekonomi, misalna tindak kekerasan yang dilakukan kaum pria. Sebagian lainnya mengatakan
bahwa fokus sosialis pada penindasan kelas dan ekonomi menawarkan penjelasan yang tidak tepat
mengenai patriarki.
4. Feminisme Posmodernisme
Dikritik karena menegaskan mengenai relativitas pemahaman sosial. Oleh karena itu,
sebagian feminis memandang bahwa pengaruh posmodernisme telah merusak fokus feminisme pada
masalah kekuasaan penindasan oleh kaum-kaum pria (Fawcett dan Featherstone, 2000), walaupun
yang lain mengatakan bahwa ini mendorong para praktisi agar mampu memahami hubungan-
hubungan mengenai gender dan hal lain yang kompleks.
Bidang Utama
Pekerjaan Sosial Feminis
Kondisi Perempuan

1 Dengan perempuan yang berbagi


pengalaman penindasan dan diskriminasi dalam
banyak area kehidupan, dan para profesional yang
dirugikan dalam upayanya dalam meningkatkan
Bekerja dengan Perbedaan pekerjaan dan kemajuan profesional mereka.

Orme (2009)
Karena pengalaman
bersama mereka tentang
penindasan, perempuan mampu
mengidentifikasi, mengharagai dan
menanggapi keragaman sosial yang
ada.
2 3 Suara Berbeda Perempuan
Perempuan memiliki
dunia secara berbeda dan memiliki
pandangan yang berbeda dari
pandangan kaum pria, terutama
Praktik Berpusat pada Perempuan mengenai isu yang terkait masalah
sosial dan moral

kebutuhan
meresponnya.
Fokusnya pada identifikasi
khusus perempuan dan 4
Isu-Isu Mengenai Nilai
Kesamaan

Teater (2010)
menyarankan empat persamaan penting dalam praktik
pekerjaan sosial feminis :

01 Mengakhiri
patriarki 02 Memberdayakan
Perempuan

Peningkatan kesadaran
03 04
Memahami manusia,
terutama perempuan, dalam diantara perempuan dan
lingkungan sosialnya, yang laki-lakimengenai
membuat politik sebagai adanya struktur sosial
personal dan personal yang memangun
sebagai insan politik ketidakadilan gender
Strategi Praktik Feminis
Sumber : Orme (2009b), Healy (2000) dan van den Bergh (1995)

Prinsip Feminis Perspektif Gender


Petunjuk Praktik Feminis Feminis
 Persepsi tentang  Kesamaan  Hubungan
kepedulian kekuatan laki-
 Dialog laki/perempuan
 Pengalaman
tentang sebuah  Pandangan
fokus esensial  Empati perawatan laki-
laki/perempuan
 Praktik bukan
teridentifikasi  Konteks lokal
 Kemitraan
bukan universal
 Liberasi
individualisasi  Makna lokal bukan
universal
KESIMPULAN
Penggunaan Teori Feminis dalam Praktik

Penggunaan gagasan feminis dalam praktik menurut White adalah prblematik


untuk perempuan dan mungkin juga bagi laki-laki. Teori feminis sebagai sebuah perspektif
telah dikritik karena terbatasnya fokus dan prioritas bagi isu-isu perempuan. Akan tetapi, teori
feminisme telah mengubah pemikiran mengenai peran dan hubungan gender daam kaitannya
dengan kebijakn sosial dan pelayanan kesejahteraan. Teori feminisme telah menimbulkan
keasadaran akan pentingnya pengalaman-pengalaman perempuan dalam bekerja dengan
perempuan lain, terutama mereka yang berada dalam situasi tertindas.

Gambaran utama praktik feminis adalah sebagai berikut :


1. Praktik feminisme menciptakan hubungan dialogis dan egaliter
2. Praktik feminisme fokus pada identitas pribadi, terutama identitas perempuan
3. Praktik feminisme menilai keragaman diantara kaum perempuan dan kaum
pria serta hubungan antara mereka
4. Praktik feminisme juga mencari kesempatan menggunakan kelompok untuk
mempromosikan suatu kesadaran dan pemahaman penindasan, sebagaimana
halnya strategi untuk menanggapinya
Thank you

Anda mungkin juga menyukai