Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN PROGRAM PLS

I. Judul

Permainan Yoyo yang Murah, Menyenangkan, dan Edukatif


II. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari kegiatan bermain. Khususnya anak-anak dunianya adalah dunia bermain. Karena dengan bermain anak akan merasa senang, semangat, dan cara efektif untuk menghilangkan kejenuhan atau pun stress. Kegiatan bermain dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja, dan bermacam-macam permainan, yaitu permainan tradisional dan juga permainan modern. Namun dengan kondisi yang sekarang ini, perkembangan IPTEK yang begitu pesat membuat permainan tradisional mulai berkurang peminatnya bahkan sampai dilupakan karena keberadaan permainan modern yang dikemas dengan canggih, cepat, dengan teknologi tinggai, dan instan maka anak-anak sekarang mulai konsumtif dengan permainan tersebut. III. Tujuan Program Untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional yang unik, murah meriah, menyenangkan, membuat anak cerdas, dan juga dengan kemasan yang berbeda dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini. Khususnya permainan yoyo. IV. A. Usulan Rancangan Program Latar belakang spesifik

Permainan tradisional yang sudah punah sangat penting untuk dikenalkan kembali kepada khalayak umum khususnya anak-anak yang hidup di era sekarang ini. Karena dengan permainan tradisional banyak manfaat yang diperoleh mulai dari mengembangkan kecerdasan kognitif, sosial, afektif, dan moral. Untuk itu dengan kondisi yang serba modern sekarang ini jangan sampai anak menyalahgunakan permainan yang ada sehingga malah berdampak buruk pada anak. Dampak buruk dari permainan modern antara lain timbul sikap egois, karena apabila sudah mulai main game biasanya tidak peduli terhadap sekelilingnya, lupa waktu, kemudian dampak lain yang kurang baik dari permainan modern adalah sikap sombong karena merasa mempunyai game atau prmainan yang canggih. Selain dampak yang kurang baik, permainan modern juga mempunyai sisi positif

diantaranya adalah rasa semangat, yaitu apabila sedang bermain game maka tujuannya adalah bisa menyelsaikan game tersebut dengan cepat, tetapi banyak dampak yang kurang baik daripada posifnya. Bagi anak yang terbiasa bermain dolanan tradisional ketika masuk dalam jajaran lingkungan yang baru tidak akan menemui masalah yang berarti terhadap lingkungan barunya. Mereka mampu beradaptaasi dan bisa akrab dengan teman baru karena meraka mempunyai bekal dari pengalaman dolanan tradisional itu, seperti kemampuan kerjasama, penyesuaian diri dan tingkat intelegensi yang bagus Bisa dengan memadukan permainan modern dengan tradisional sehingga tidak terkesan ketinggalan zaman. Di sini saya memilih yoyo untuk dikembangkan. Dengan memilih membuat base camp komunitas yoyo diharapkan permainan yoyo makin dikenal di seluruh Indonesia. Alasan memilih permainan yoyo untuk dikembangkan karena sudah ada komunitas yang berjalan, permainan yoyo juga mudah untuk dimodifikasi, tidak memerlukan tempat luas untuk memainkannya, dan juga banyak trik untuk memainkannya sehingga banyak yang ingin memainkannya. B. Kelompok sasaran program

Pengenalan permainan tradisional untuk usia 12 tahun usia dewasa, yaitu melalui komunitas dan pembuatan base camp. Mengapa untuk sasaran permainan usia 12 tahun sampai usia dewasa ? Karena untuk usia 12 tahun atau setara dengan pendidikan SMP adalah usia yang banyak mengkonsumtif atau menggunakan permainan modern seperti playstation, komputer, laptop, sampai game on line yang apabila mereka sudah mulai main maka tidak kenal waktu. Pernah saya melakukan pengamatan dan mengajukan beberapa pertanyaan terhadap temen saya sendiri mengenai game on line. Salah satu pertanyaannya adalah butuh berapa lama untuk menyelesaikan permainan yang kamu mainkan ? Dia menjawab kalau permainan di game on line itu tidak ada habisnya, sehingga butuh waktu berjam-jam untuk main game tersebut. Oleh karena itu dengan adanya komunitas yoyo salah satu permainan tradisional ini diharapkan mampu membentuk sikap pribadi yang mempunyai rasa sosial tinggi, solidaritas, kekompakan, kreatifitas, dan juga melatih kerjasama melalui komunitas ini. Kemudian untuk yang usia dewasa seperti usia mahasiswa, para pegawai, karyawan juga dapat bergabung dan ikut memainkan permainan ini. Mereka bisa refresh,

mengurangi kejenuhan saat banyak tugas kuliah, saat jenuh duduk di tempat kerja berjam-jam, setelah kerja bisa meluangkan waktu untuk bermain yoyo. C. Kompetensi yang diharapkan Dalam permainan yoyo diharapkan mampu terbentuk kompetensi afektif yang optimal, sehingga rasa sosial akan terbentuk secara optimal pula. Tetapi kompetensi yang lain secara tidak langsung juga akan berkembang, seperti : Kompetensi kognitif ( bagaimana cara memainkan ) Kompetensi psikomotorik ( ketrampilan dalam membuat mainan) D. Metode / rancangan kegiatan Memperenalkan permainan tradisional khususnya yoyo. Untuk komunitas bisa dengan sosialisasi publik, lewat fb, mengajak langsung teman dekat untuk bergabung. Membangun base camp komunitas yoyo dengan tujuan terbentuk komunitas yoyo yang baru atau dapat juga memfasilitasi komunitas yoyo yang sudah ada. Kemudian agar menarik minat dapat juga permainan dimodifikasi semenarik mungkin, dapat memanfaatkan teknologi yang ada.
Yoyo bisa dibuat dari bahan pastik, logam, atau yang lain yang bahannya mudah

didapat kemudian ditambah dengan sticker, lampu LED, maupun aksen menarik lainnya.
E.

Narasumber / pelatih

Tangguh Satya (mahasiswa FT UNY semester 8), Prastowo (mahasiswa FBS semester 5 UNY), Nugroho (mahasiswa FT UNY semester 8) Dan juga partner untuk sosialisasi. F. Sarana prasarana Yoyo, lapangan / lahan yang cukup / taman, base camp dalam bentuk bangunan, perlengkapan modifikasi.

G.

Agenda kegiatan

Persiapan

Untuk persiapan membuat konsep tentang ini, menentukan lokasi pembuatan base camp, menentukan jaringan / daerah sasaran untuk komunitas, menghubungi para tentor / narasumber / pelatih. Proses Kegiatan dilakukan tiap Minggu sekali, tiap hari Minggu pagi jam 07.00 WIB. Kegiatan meliputi bermain yoyo bersama, kumpul, sharing-sharing bersama tentang yoyo ataupun permainan tradisional lainnya. Untuk di base camp bebas untuk main, jika ada waktu luang main ke base camp tidak masalah. Untuk umum diperbolehkan masuk ke base camp melihat apa yang ada di dalam, tetapi ada tarif Rp.1000,00 untuk biaya kebersihan. Selain itu ada juga perform dari komunitas ke masyarakat umum, misalnya di alkid / altar bersama komunitas ruyung untuk pengenalan permainan yoyo. Kalau ada kesempatan dan kas sudah terkumpul banyak bisa bermain ke luar daerah supaya jaringan juga menjadi lebih luas. H. Ketua Bendahara Sekretaris Humas Manajemen penyelenggaraan : Dian Nurkholis : Handika Prayudisti : Andri Dwi Putra : Dany Marthen, Tangguh Satya

Bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Jogyakarta untuk mencari tambahan dana dan perijinan tempat bermain (taman untuk bermain), BPD DIY, pengelola alkid ( alun-alun kidul), UNCHAKU (komunitas ruyung di Jogyakarta), BI, semuanya itu nantinya untuk membantu dalam pembangunan base camp yoyo community dan keuntungan buat mereka adalah logo sponsor bisa dipasang di base camp untuk promosi juga. Selain itu juga bekerjasama dengan komunitas yoyo yang sudah ada untuk bergabung di base camp dan bersama memperkenalkan sekaligus mengajak untuk bermain dan bergabung bersama di komunitas yoyo. V. A. Usulan pembiayaan Rencana anggaran belanja

Investasi Yaitu dana keseluruhan yang digunakan untuk menyelenggarakan program mulai dari persiapan, pembuatan bangunan base camp, sampai pelaksanaannya. Total rencana anggaran : RP 302.500.000,00 Operasional personal

Yaitu untuk biaya pelatih yang diberikan sekali untuk 3 orang pelatih dan memberikan latihannya untuk 1 bulan. Untuk tiap tutor Rp 500.000,00 x 3 orang : Rp 1.500.000,00 Operasional nonpersonal Pembuatan bangunan base camp beserta isinya ( yoyo, alat kerajinan, gambargambar yoyo, dan lainnya ) Rp 300.000.000,00 Lain-lain Dana yang digunakan untuk kegiatan lain seperti publikasi, transportai, konsumsi. Total biaya lain-lain adalah Rp 1.000.000,00 B. 1. Rencana anggaran pendapatan ( sumber biaya ) Sumber dana pemerintah / pemda

Dari dinas Kebudayaan Yogyakarta Rp 2.000.000.00,00 untuk lain-lain dan biaya operasional personal, BPD DIY dan BI nantinya digunakan untuk biaya operasional non personal. 2. Sumber dana lain Iuran anggota tiap bulan Rp 10.000,00 Penjualan barang (permainan tradisional yang ada di base camp) Penghasilan dari perform di lapangan Tambahan :
1.

Diharapkan dengan mengenal dan menyukai permainan tradisional akan

terbentuk sikap sosial dimana anak mampu menjalin kerjasama, membangun sportivitas, saling percaya dan tolong-menolong. Selain itu juga mengembangkan sikap pribadi, seperti percaya diri dan menguatkan mental anak menghadapi tekanan sosial, termasuk mengelola emosi yang dapat diterima kelompok. 2. Ukuran keberhasilan Komunitas bertambah banyak, dari anggota komunitas timbul sikap sosial yang baik, rasa solidaritas antar anggota dan ke masyarakat umum.
3.

Diharapkan para pemain permainan tradisional tidak hanya menggunakan Nanti untuk pengenalan ke daerah lain bisa tampil ke daerah sasaran

permainan tapi juga memodifikasi supaya tidak kelihatan ketinggalan jaman. 4. sehingga daerah lain mulai kenal dengan permainan tersebut.

5. 6.

Mengenalkan melalui pameran-pameran. Sosialisasi ke masyarakat dengan perform, pertunjukan ke masyarakat

supaya permainan yoyo dikenal dan bisa menarik perhatian masyarakat untuk bergabung dengan komunitas yoyo.
7.

Membangun base champ yang di dalamnya berisi mainan tradisional,

riwayat permainan, foto-foto seperti museum, tempat kumpul bersama, tempat pendaftaran komunitas, ruangan untuk berkarya ( membuat, mendesain, memodifikasi permainan ) 8. Apabila telah tercapai permainan Jawa dan sudah dikenal, mulai beajar permainan tradisional daerah lain.

DAFTAR REFERENSI http://myindismart.blogspot.com http://www.lintasberita.com http://www.kaospadusi.com

Anda mungkin juga menyukai