Anda di halaman 1dari 29

SIKLUS REPRODUKSI PRIA

PADA PRIA :
Testis tidak mengalami perubahan musim. Produksi gamet, spermatozoa berlangsung sepanjang tahun. Luteneizing hormon mempengaruhi sel leydig untuk menghasilkan testosteron. Testosteron dan Follicle Stimulating Hormone berperan langsung untuk perkembangan epitel tubuli seminiferi. Luteneizing Hormone dan Follicle Stimulating Hormone diperlukan dalam proses Spermatogenesis. Setelah epitel germinalis terbentuk ( bentuk dewasa), spermatogenesis hanya memerlukan testosteron. Waktu utk mengubah sebuah spermatogonium menjadi sperma yg potensial lebih kurang 74 hari.

PENYIMPANAN SPERMA Setelah selesai melakukan proses spermatogenesis : Sperma akan melepaskan dirinya dari sel-sel sertoli dan bergerak menuju kedalam epididimis terjadi pemasakan faal sperma yaitu dalam hal gerakannya dan daya fertilisasinya untuk sementara waktu spermatozoa menempati epididimis, sampai waktunya dikeluarkan dari epididimis bila tidak dikeluarkan, sperma akan mati disini untuk kemudian diresorbsi.

Dalam proses eyakulasi :


Sperma dikeluarkan bersama-sama dengan sekresi dari kelenjar prostata, Bulbo urethra dan vesicula seminalis, dalam bentuk cairan semen. Untuk setiap eyakulasi akan dihasilkan cairan sebanyak 3,5 cc, yang dapat mengandung 350 juta sperma.

Kecepatan gerak sperma adalah lebih kurang 1,5 - 3 mm/menit

Gerakan tersebut dilakukan dengan menggunakan flagellumnya gerakannya tidak menentu dalam keadaan tertentu sperma dapat bergerak secara pasif melawan arus (rheotaxis).
Gerakan sperma hanya memainkan peranan yang kecil dalam perjalanannya menuju oviduct, sebab sperma didorong kearah ovarium oleh kontraksi dari otot-otot dinding uterus.

SEMEN / MANI

Lendir yang keluar dari genitalia jantan waktu eyakulasi disebut : SEMEN ( MANI ) yang terdiri dari : 1. Bagian padat : Spermatozoa 2. Bagian cair : Plasma semen ( air mani ) Spermatozoa dihasilkan oleh testis, sedangkan plasma semen dihasilkan oleh ampula vas deferens dan kelenjar-kelenjar prostat, vesicula seminalis, cowper dan littre.

Semen keluar dari penis biasanya dalam 4 fraksi : 1. Pre-eyakulasi : - berasal dari kelenjar cowper dan littre, dpt keluar penis jauh sebelum eyakulasi berlangsung. - Fungsinya : * melicinkan urethra * melicinkan vagina waktu coitus - Volume lebih kurang 0,2 ml 2. Fraksi awal : - Semata-mata hanya lendir, berasal dari kelenjar prostat. - volume 0,5 ml - Fungsinya : * mengandung berbagai zat untuk memelihara sperma diluar tubuh.

3. Fraksi utama : - terdiri dari lendir dan sebagian besar spermatozoa yg dikeluarkan dari simpanannya dlm epididimis. - Volumenya lebih kurang 2,0 ml - Lendir berasal dari vesikula seminalis - Fungsinya : * memelihara spermatozoa diluar tubuh
4. Fraksi akhir : - lendir mengandung sedikit spermatozoa yg non motil (tdk bergerak). - Berasal dari vesikula seminalis - Volumenya 0,5 ml - Fungsinya : * memelihara spermatozoa diluar tubuh

WARNA SEMEN
Seperti warna lem kanji yang encer atau putih keabu-abuan pada waktu baru dieyakulasikan. Makin gelap jika banyak spermatozoa didalamnya. Bening/jernih bila sedikit sekali/tidak ada spermatozoa.

VOLUME
Normal sekitar 2-3 ml setiap eyakulasi, kadang-kadang ada juga yang mencapai 4,5 ml. Pada gangguan kelenjar prostat dan vesicula seminalis volumenya kurang dari 1ml.

BAU
Berbau khas, seperti bunga chestnut disebabkan oleh spermin yg dihasilkan oleh kelenjar prostat.

KEADAAN FISIK
Sewaktu baru dieyakulasikan adalah kental
15 menit kemudian, mengalami pengenceran yang disebut Likuifaksi oleh seminin (enzim lysis) yang dihasilkan kelenjar prostat. Jika pengenceran tidak wajar, berarti ada kelainan pada kelenjar.

KANDUNGAN SEMEN
1. Fruktosa dari vesicula seminalis dalam plasma semen, sumber energi 2. Asam sitrat, spermin, seminin, enzim fosfatase asam, glukorunidase, lisozim dan amilase. Semua dihasilkan oleh kelenjar prostat. 3. Prostaglandin dari vesicula seminalis dan kelenjar prostat. Gunanya : melancarkan pengangkutan spermatozoa dalam saluran kelamin, antara lain dengan mengurangi gerakan uterus, merangsang kontraksi otot polos sal. kelamin pria waktu eyakulasi, dan juga untuk vasodilatasi (mengembangkan pembuluh darah). 4. Elektrolit ( Na, K, Zn, Mg) yang dihasilkan oleh prostat dan vesicula seminalis. Gunanya :memelihara pH plasma semen.

5. Enzim pembuahan :
-Hyaluronidase, neuroamidase, protease (mirip tripsin dan kimotripsin) -Sebagian terdapat di akrosom sperma (hyaluronidase, protease mirip tripsin) - Sebagian lagi terdapat dalam plasma semen, yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar (protease mirip kimotripsin). - Enzim pembuahan selama masih berupa eyakulat adalah non aktif, karena adanya zat inhibitor dalam plasma semen. 6. Inhibitor yg dihasilkan oleh kelenjar kelamin pria, dan terdapat dalam plasma semen. 7. Hormon : testosteron, FSH, LH dari testis. FSH dan LH : gonadotropin yg datang ketestis berasal dari hipofisa. 8. Zat organis lain : asam amino, protein dan lemak dari testis dan vesicula seminalis.

ANALISA SEMEN
GUNA BAHAN CARA : mengetahui fertilitas pria : seluruh semen eyakulat : - masturbasi - Coitus interuptus - Kondom khusus (tanpa spermatisida) PENTING : - Abstinensia selama 3 - 4 hari - Semen telah diperiksa paling lama 1 jam stl eyakulat. dpt disimpan dlm lemari es (pada pemeriksaan ditaruh dulu dlm suhu kamar) YANG DIANALISA SECARA RUTIN ADALAH : - Bau - Koagulasi - Konsentrasi - Kecepatan - Warna - Viscositas - Morfologi - Likuifaksi - Volume - pH - Motilitas - Ketahanan

EMBRYOLOGI
Embryologi scr umum : untuk menyatakan sesuatu didlm tingkatan perkembangan yang masih awal menyatakan tingkat perkembangan awal sebelum bentuk, struktur maupun fungsinya seperti yg sudah tetap (seperti pada orang tuanya). Embryologi scr khusus : ilmu yg mempelajari tentang perkembangan normal dari suatu individu sejak zigot sampai terjadi perkembangan lengkap, baik struktur maupun fungsinya.

Titik awal perkembangan dimulai dari pembentukan sel kelamin jantan dan betina kemudian sel kelamin itu bersatu melebur dlm proses fertilisasi Zygoote. Zygoote Embryo dewasa mati. fetus lahir

Stadium perkembang pada manusia :


Prenatal Life :
- Ovum, sejak fertilisasi hingga berumur 1 minggu. - Embryo, sejak minggu kedua sampai berumur 8 minggu. - Fetus, sejak minggu ke 9 sampai berumur 9 bulan. - Lahir

Post Natal Life :


- Neonatal, sejak lahir sampai minggu ke 2 - Infancy, sejak minggu ketiga sampai berumur 1 tahun - Child hold, yang berakhir pada umur 12 - 15 tahun pada wanita, atau 13 -16 tahun pada pria. - Puberty. - Adolescence, yaitu 6 tahun setelah pubertas. - Dewasa - Mortal ( mati ).

Seluruh proses dari asal usul sampai mati : ONTOGENI Descriptive Embryologi : bidang embryologi yg mempelajari embryo dg metode langsung menguraikan perkembangan scr alami. Comparative Embryologi : Mempelajari embryo dg membandingkan embryo yg satu dg yg lain scr tangga evolusi. Experimental embryologi atau Causal embryologi : Mempelajari embryo dg mengadakan percobaan-percobaan, misalnya memberi pengaruh, memindahkan suatu jaringan embryo dsb.

Chemical Embryologi atau Physiological Embryologi : Mempelajari faal/proses kehidupan perkembangan embryo dari segi-segi biokimia. Teratologi : Mempelajari penyimpangan-penyimpangan perkembangan atau abnormalitas. Suatu cacat (teratum) akibat teratogen atau cacat bawaan, dipelajari dalam bidang embryologi ini.
Gynaecology atau Tocology : disebut juga Obstetrich yaitu embryologi yang terpakai dalam ilmu kedokteran.

SEJARAH EMBRYOLOGI
ARISTOTELES (384-322 SM) Perkembangan telur ayam yg diamati mulai dari indung telur sampai telur tsb keluar dari induknya, kemudian diteruskan sampai telur menetas dlm pengeraman De Historia Animalium.
Aristoteles juga mengemukakan teori : Epigenesis perkembangan selalu dimulai dg struktur yg primitif, tidak berbentuk dan kemudian nantinya tingkat demi tingkat menuju struktur dan organisasi yg kompleks pd keadaan menjadi dewasa. Pada abad ke 17 dan 18 berlaku teori Preformasi yg mencoba menerangkan perkembangan ontogeni. Teori Preformasi ini mendapat dukungan dari : 1. Marcella Malphigi (1628 - 1694) 2. Jan Swammerdam (1637 - 1680) 3. Charles Bonnet (1720 - 1793) 4. Antony Van Leewenhoek (1632 - 1723).

Kemudian aliran Preformasi tsb pecah menjadi dua : 1. Aliran Ovulist bentuk miniatur itu terdapat dlm sel sedang sperma hanya dianggap sbg parasit yg hidup didlm cairan semen. 2. Aliran Animalculist bentuk miniatur itu terdpt dalam sperma (animalcule), sedangkan sel telur hanya berfungsi sbg tempat utk menyediakan makanan dan sbg pelindung bagi embryo yg sedang berkembang. Teori Preformasi tdk diakui Teori Epygenesis embryo itu berkembambang dari zat hidup yg bersifat homogen. Jadi pd stadium awal suatu perkembangan embryo, tdk ada bentuk yg telah dipreformasikan.

Salah satu penganut teori Epygenesis Caspar Friedrich Wolf (1759), setelah itu banyak bermunculan teori lain : Hukum Baer Teori Germ Plasm dari Weismann Physio - Embryologi (pada abad ke -20) Tingkat Perkembangan Umum : 1. Tingkat persiapan 2. Tingkat Fertilisasi 3. Tingkat Pembelahan Zygoote (Segmentasi) 4. Tingkat Pembentukan Lapisan Sel 5. Tingkat Pembentukan Alat (Organogenesis) 6. Tingkat Pertumbuhan dan Differensiasi.

GAMET DAN PEMBUAHAN


OVUM
SIFAT-SIFAT OVUM
Kutub Animal : Selalu terletak dibag. Atas telur terdpt polocyte, nukleus dan butir-butir pigmen Memp aktifitas physis yg lebih besar dari kutub vegetatif. Kutub Vegetal : Selalu terletak dibag bawah telur Mengandung butir-butir kunir

UKURAN OVUM
Ovum mempunyai ukuran yg berbeda beda, tergantung dari jumlah kunir yg dikandungnya. Ikan, reptilia dan burung : ovumnya sangat besar,krn di dlmnya banyak terdpt kunir. Mamalia : ovumnya sangat kecil.

Kedua macam kutub ini dihubungkan : Sumbu Kutub

Zat-zat yang menyusun ovum :


Zat hidup : Ooplasma Zat mati : * Deutoplasma/Vitellus/Lecith atau kunir

* Butir-butir pigmen Klasifikasi Ovum :


A. Ada atau tidaknya vitellus/lecit : - Lecithal : mengandung lecith - Alecithal : tidak mengandung lecith B. Berdasarkan cara penyebaran lecith / kunirnya : 1. Homolecithal / Oligolecithal / Isolecithal 2. Mediolecithal / Mesolecithal 3. Megalecithal 4. Centrolecithal

SPERMATOZOA
Satu spermatozoa terdiri atas : Kepala dan Ekor Kepala : - lonjong dilihat dari atas dan pyriform dilihat dr
samping. - Kepala : panjangnya 4 - 5 um lebarnya 2,5 - 3,5 um - Sebagian terbesar kepala berisi inti, dimana dua pertiga bagian depan inti diselaputi akrosom yg berisi enzim utk menembus dan memasuki ovum.

Ekor : - dibagi atas leher, bagian tengah, bagian utama dan bagian
ujung. - panjangnya 55 um dan tebalnya bervariasa dari 1 um di dedekat pangkal sampai 0,1 um dekat ujung.

SPERMATOZOA ABNORMAL
Spermatozoa abnormal dpt mengalami kelainan, berbentuk lain dari yg normal, terdapat baik pada pria fertil maupun infertil. Ada batas minimum % abnormal terhadap normal, dimana kalau jumlah % abnormal terlalu banyak, dapat mengakibatkan pria tersebut infertil. Bentuk abnormal dpt terjadi karena adanya berbagai macam gangguan dlm spermatogenesis, terutama waktu spermiogenesis (transformasi spermatid menjadi spermatozoa). Gangguan tersebut mungkin karena : * Hormonal * Obat * Penyakit * Nutrisi * Akibat radiasi

SPERMATOZOA ABNORNAL
a. 8 10 % b. 25% ABNORNAL; FERTILISASI GAGAL c. TIPE ABNORMAL : * ABNORMALITAS PADA KEPALA * ABNORMALITAS PADA SITOPLASMA * ABNORMALITAS PADA EKOR

PENYEBAB ABNORMAL
PENGARUH HORMON a. TESTOSTERON YANG TINGGI b. HORMON PADA SAL. REPR. PEREMPUAN PENGARUH NUTRISI ENERGI METABOLISME PENGARUH OBAT PENGARUH RADIASI MENEKAN METABOLISME RATE

Anda mungkin juga menyukai