Anda di halaman 1dari 69

PROSES ENTITY RELATIONSHIP (ER)

Materi:
Konsep Proses Entity Relationship Properti relasi Dekomposisi hubungan banyak ke banyak Perangkap relasi Model skeleton entity relationship Pemasangan attribut Desain tingkat pertama Desain tingkat dua

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

KONSEP ENTITY RELATIONSHIP


Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas Entitas n

Proses Entity Relationship Pemasangan Attribut


Tabel Normal Penuh

Tabel 1

Tabel 2

Tabel

Tabel n

Proses Normalisasi Attribut 1 Attribut 2 Attribut 3 Attribut Attribut n

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

MODEL ENTITY RELATIONSHIP


Entity/ Entitas Attribut : a thing (object, concept) : a property of an entity

Relationship

: an association between two (or more) entities

Entitas kendaraan darat !!!

Propertinya ???

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

ENTITAS
Setiap entitas memiliki anggota entitas. Entitas dapat direpresentasikan sebagai tabel dengan:
Nama entitas = nama tabel Karakteristik entitas = attribut tabel (kolom) Anggota entitas = baris/record

Untuk membedakan anggota entitas diperlukan suatu kode yang disebut sebagai ID Entitas.
Entitas Mahasiswa memiliki ID Entitas NIM Entitas Dosen memiliki ID Entitas NIP
Diskusi: Apa perbedaan ID entitas dan ID tabel?
Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 4

CONTOH MODEL ER
Entitas komputer & Propertinya?? Entitas harddisk & Propertinya??

Hubungan keduanya ??
Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 5

JENIS ENTITAS & PEMUNCULANNYA


Entitas Relasi : Gudang, Produk : menyimpan

Attribut

: G1 Jakarta, G2 Bandung, P2 Printer,


SIMPAN BARANG
B4 Printer B2 Scanner B5 Plotter B3 Harddisk

GUDANG
G1 Jakarta G2 Bandung

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

DIAGRAM ENTITY RELATIONSHIP (ER)


Menggambarkan hubungan semua entitas. Dalam diagram, dituliskan juga derajat dan kelas keanggotaan (dibahas kemudian)

GUDANG

SIMPAN

BARANG

Relasi

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

DERAJAT HUBUNGAN/RELASI
Menunjukkan hubungan antar anggota dari suatu entitas terhadap anggota dari entitas lainnya. Derajat hubungan ditentukan dari enterprise rules. Secara mudah dapat diketahui melalui diagram pemunculannya. Dalam menggambarkan diagram pemunculannya, anggota entitas cukup diwakili oleh ID entitas saja.
GUDANG
G1 G2

SIMPAN

BARANG
B4 B2 B3

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

DERAJAT 1:1
Enterprise Rules :
Seorang dosen (hampir selalu) mengajar satu matakuliah. Satu mata-kuliah (hampir selalu) diajar oleh satu dosen. DOSEN
130 000 001 130 000 002 130 000 003 130 000 004

AJAR

KULIAH
GD3132 GD4444 GD4491 GD1111

Diskusi: Bagaimana bentuk diagram pemunculan untuk E-Rules: Seorang dosen secara pasti mengajar satu mata-kuliah. Satu mata-kuliah secara pasti diajar oleh satu dosen.
Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 9

DERAJAT 1:BANYAK / BANYAK:1


Enterprise Rules :
Seorang dosen kemungkinan mengajar banyak matakuliah. Satu mata-kuliah (hampir selalu) diajar oleh satu dosen. DOSEN
130 000 001 130 000 002 130 000 003 130 000 004

AJAR

KULIAH
GD3132 GD4444 GD4491 GD1111 GD1112

Diskusi: Bagaimana bentuk diagram pemunculan untuk E-Rules: Seorang dosen diharuskan mengajar lebih dari satu mata-kuliah. Satu mata-kuliah secara pasti diajar oleh satu dosen. Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

10

DERAJAT BANYAK:BANYAK
Enterprise Rules :
Seorang dosen kemungkinan mengajar banyak matakuliah. Satu mata-kuliah kemungkinan diajar oleh banyak dosen. DOSEN
130 000 001 130 000 002 130 000 003 130 000 004

AJAR

KULIAH
GD3132 GD4444 GD4491 GD1111 GD1112

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

11

DIAGRAM ER & DERAJAT RELASI


Derajat relasi digambarkan dalam diagram ER.
DOSEN
1

AJAR

KULIAH

1:1

DOSEN

AJAR

KULIAH

1:n

DOSEN

AJAR

KULIAH

m:n

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

12

KELAS KEANGGOTAAN
Menunjukkan apakah semua anggota entitas memiliki hubungan dengan anggota entitas lagi secara pasti atau tidak. Kelas keanggotaan:
OBLIGATORY / OBL (wajib):
Jika semua anggota entitas secara pasti berhubungan dengan anggota entitas lainnya.

NON-OBLIGATORY / NON_OBL :
Jika tidak semua anggota entitas secara pasti berhubungan dengan anggota entitas lainnya.

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

13

CONTOH OBL/OBL
Enterprise rules:
Satu Departemen harus mempekerjakan paling tidak satu Karyawan. Seorang Karyawan harus dipekerjakan paling tidak oleh satu Departemen.

Departemen

kerja

Karyawan

Anggota kedua entitas tersebut secara pasti berhubungan sehingga keduanya memiliki kelas obligatory
Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 14

CONTOH NON_OBL-NON_OBL
Enterprise rules:
Satu Departemen tidak perlu mempekerjakan seorang Karyawan-pun. Seorang Karyawan tidak perlu dipekerjakan oleh Departemen manapun.

Departemen

kerja

Karyawan

Anggota kedua entitas tersebut tidak selalu memiliki hubungan satu sama lain sehingga keduanya memiliki kelas non-obligatory
Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 15

CONTOH OBL-NON_OBL
Enterprise rules:
Satu Departemen tidak perlu mempekerjakan seorang Karyawan-pun. Seorang Karyawan harus dipekerjakan paling tidak oleh satu Departemen.

Departemen

kerja

Karyawan

Anggota entitas Departemen tidak selalu memiliki hubungan dengan anggota entitas Karyawan sehingga memiliki kelas non-obligatory. Sebaliknya untuk entitas Karyawan sehingga berkelas obligatory
Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 16

TABEL SKELETON (KERANGKA) ER


Diagram E-R digunakan untuk menggambarkan berbagai unsur penting dari model konseptual, tetapi tidak menunjukkan atribut-attribut yang berhubungan dengan entitas dan jenis hubungannya (relationship). Informasi tambahan tersebut, tentang keterkaitan attribut-attribut, dapat direpresentasikan dalam bentuk tabel normal penuh. Representasi jenis tabel untuk setiap entitas dan jenis relasinya yang berupa tabel normal penuh (belum berisi attribut lainnya) disebut tabel skeleton ER.
Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 17

REPRESENTASI HUBUNGAN 1:1


Ada ketentuan tentang dosen dan mata kuliah:
Seorang dosen maksimal dapat mengajar satu matakuliah. Satu mata-kuliah maksimal dapat diajar oleh satu dosen.

Setiap dosen dapat diidentifikasi melalui NIP. Setiap mata kuliah dapat diidentifikasi dengan Kode_MK Kondisi ini menggambarkan derajat relasi 1:1. Representasi entitas dalam bentuk tabel:
Entitas Dosen (NIP, ) Entitas Kuliah (Kode_MK, )
Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 18

DERAJAT 1:1 / KELAS OBL-OBL


Enterprise rules:
Seorang dosen selalu mengajar satu mata-kuliah. Satu mata-kuliah selalu diajar oleh satu dosen. DOSEN
130 000 001 130 000 002 130 000 003 130 000 004

AJAR

KULIAH
GD3333 GD4444 GD2222 GD1111

DOSEN

AJAR

KULIAH

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

19

TABEL SKELETON 1:1/OBL-OBL


Karena keduanya obligatory maka kedua entitas tersebut dapat digabungkan membentuk 1 tabel normal penuh. Dengan kata lain, attribut entitas Dosen dapat dipasangkan (posted) ke dalam attribut entitas Kuliah, atau sebaliknya. Terbentuk 1 tabel:
Tabel Dosen_Kuliah (NIP, , Kode_MK, )

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

20

DERAJAT 1:1 / KELAS OBL-NON_OBL


Enterprise rules:
Seorang dosen dapat mengajar satu mata-kuliah atau tidak. Satu mata-kuliah selalu diajar oleh satu dosen. DOSEN
130 000 001 130 000 002 130 000 003 130 000 004 130 000 005

AJAR

KULIAH
GD3333 GD4444 GD2222 GD1111

DOSEN

AJAR

KULIAH

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

21

TABEL SKELETON 1:1/OBL-NON_OBL


ID entitas non-obligatory harus dipasangkan ke entitas Artinya, ID entitas Dosen dipasangkan (posted) ke dalam entitas Kuliah. Terbentuk 2 tabel:
Tabel Dosen (NIP, ) Tabel Kuliah (Kode_MK, , NIP)

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

22

DERAJAT 1:1 / KELAS NON_OBL-NON_OBL Enterprise rules:


Seorang dosen dapat mengajar satu mata-kuliah atau tidak. Satu mata-kuliah tidak selalu diajar oleh dosen. DOSEN
130 000 001 130 000 002 130 000 003 130 000 004 130 000 005

AJAR

KULIAH
GD3333 GD4444 GD2222 GD1111 GD5555

DOSEN

AJAR

KULIAH

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

23

TABEL SKELETON 1:1/NON_OBL-NON_OBL ID entitas non-obligatory harus membentuk satu tabel penghubung. Artinya, ID entitas Dosen dan ID entitas Kuliah dipasangkan (posted) ke tabel baru. Terbentuk 3 tabel:
Tabel Dosen (NIP, ) Tabel Dosen_Kuliah (NIP, Kode_MK) Tabel Kuliah (Kode_MK, )

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

24

REPRESENTASI HUBUNGAN 1:n


Ada ketentuan tentang dosen dan mata kuliah:
Seorang dosen dapat mengajar lebih dari satu matakuliah. Satu mata-kuliah maksimal dapat diajar oleh satu dosen.

Setiap dosen dapat diidentifikasi melalui NIP. Setiap mata kuliah dapat diidentifikasi dengan Kode_MK Kondisi Dosen:Kuliah menggambarkan derajat relasi 1:n.

Representasi entitas dalam bentuk tabel:


Entitas Dosen (NIP, ) Entitas Kuliah (Kode_MK, )
Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 25

DERAJAT 1:n / KELAS OBL-OBL


Enterprise rules:
Seorang dosen selalu mengajar satu atau lebih matakuliah. Satu mata-kuliah selalu diajar oleh satu dosen. DOSEN
130 000 001 130 000 002 130 000 003

AJAR

KULIAH
GD3333 GD4444 GD2222 GD1111

DOSEN

AJAR

KULIAH

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

26

TABEL SKELETON 1:n/OBL-OBL


Keduanya obligatory namun berelasi 1:n maka ID entitas [1] dipasangkan ke entitas [n]. Artinya NIP dipasangkan (posted) ke entitas Kuliah Terbentuk 2 tabel:
Tabel Dosen (NIP, ) Tabel Kuliah (Kode_MK, , NIP)

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

27

DERAJAT 1:n / KELAS OBL-NON_OBL


Enterprise rules:
Seorang dosen selalu mengajar satu atau lebih matakuliah. Satu mata-kuliah dapat atau tidak diajar oleh satu dosen. DOSEN
130 000 001 130 000 002 130 000 003

AJAR

KULIAH
GD3333 GD4444 GD2222 GD1111 GD5555 n

DOSEN

AJAR

KULIAH

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

28

TABEL SKELETON 1:n/OBL-NON_OBL


Karena derajat hubungannya 1:n dan tabel banyak (many) berkelas non-obligatory maka perlu dibentuk tabel penghubung. Terbentuk 3 tabel:
Tabel Dosen (NIP, ) Tabel Dosen-Kuliah (NIP, Kode_MK) Tabel Kuliah (Kode_MK, )

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

29

DERAJAT 1:n / KELAS NON_OBL-OBL


Enterprise rules:
Seorang dosen dapat mengajar satu atau lebih matakuliah atau tidak Satu mata-kuliah selalu diajar oleh dosen. DOSEN
130 000 001 130 000 002 130 000 003 130 000 004

AJAR

KULIAH
GD3333 GD4444 GD2222 GD1111

DOSEN

AJAR

KULIAH

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

30

TABEL SKELETON 1:n/NON_OBL-OBL


karena derajat hubungannya 1:n dan tabel 1 (one) berkelas non-obligatory maka ID tabel 1 dipasangkan ke tabel banyak. Terbentuk 2 tabel:
Tabel Dosen (NIP, ) Tabel Kuliah (Kode_MK, , NIP)

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

31

DERAJAT 1:n / KELAS NON-NON


Enterprise rules:
Seorang dosen dapat mengajar satu atau lebih matakuliah. Satu mata-kuliah dapat diajar oleh satu atau lebih dosen. DOSEN
130 000 001 130 000 002 130 000 003 130 000 004

AJAR

KULIAH
GD3333 GD4444 GD2222 GD1111 GD5555 n

DOSEN

AJAR

KULIAH

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

32

TABEL SKELETON 1:n/NON-NON


Karena jeduanya berkelas non-obligatory maka perlu dibentuk tabel penghubung. Terbentuk 3 tabel:
Tabel Dosen (NIP, ) Tabel Dosen-Kuliah (NIP, Kode_MK) Tabel Kuliah (Kode_MK, )

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

33

REPRESENTASI HUBUNGAN m:n


Untuk jenis hubungan many to many ini tidak perlu memperhatikan kelas keanggotaan. Untuk menghubungkan dua entitas selalu diperoleh tiga tabel, dimana satu tabel merupakan tabel penghubung yang berisikan attribut identifier dari kedua tabel lainnya. Jika ada ketentuan tentang dosen dan mata kuliah:
Seorang dosen dapat mengajar lebih dari satu matakuliah. Satu mata-kuliah dapat diajar oleh lebih satu dosen. Setiap dosen dapat diidentifikasi melalui NIP. Setiap mata kuliah dapat diidentifikasi dengan Kode_MK
Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 34

DERAJAT m:n
Enterprise rules:
Seorang dosen dapat mengajar satu atau lebih matakuliah. Satu mata-kuliah dapat diajar oleh satu atau lebih dosen. DOSEN
130 000 001 130 000 002 130 000 003 130 000 004

AJAR

KULIAH
GD3333 GD4444 GD2222 GD1111 GD5555 n

DOSEN

AJAR

KULIAH

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

35

TABEL SKELETON m:n


Karena jeduanya berderajat banyak-banyak maka perlu dibentuk tabel penghubung. Terbentuk 3 tabel:
Tabel Dosen (NIP, ) Tabel Dosen-Kuliah (NIP, Kode_MK) Tabel Kuliah (Kode_MK, )

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

36

DEKOMPOSISI BANYAK-BANYAK
Merupakan pemisahan relasi m:n menjadi dua relasi 1:n.

Hal ini dikarenakan adanya beberapa SMBD yang tidak mampu menangani relasi m:n.
Jika dilakukan proses entity relationship, maka dekomposisi tersebut secara pasti dilakukan, karena hubungan m:n akan membentuk 3 tabel.
DOSEN
1
m

AJAR
n

KULIAH
1

DOSEN

Dosen_Kuliah

KULIAH
37

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

TUGAS
Buatlah review tentang proses pembentukan tabel skeleton ER untuk semua kombinasi derajat dan kelas. Berikan juga alasan mengapa tabel yang terbentuk harus demikian. Contoh, pada derajat 1:1 dan kelas non_obl-non_obl harus terbentu 3 tabel, mengapa tidak 2 tabel? Berikan alasan dan juga ilustrasinya. Review ini tidak boleh sama dengan bahan transparansi yang ada, baik tulisan maupun contoh, dan harus berupa narasi serta di tulis tangan. Dikumpulkan pada kuliah berikutnya.
Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 38

PERANGKAP RELASI
Merupakan perangkap yang adakalanya dijumpai oleh perancang & pemakai model konseptual yang harus dihilangkan. Perangkap ini biasanya muncul akibat salah interpretasi dalam mengartikan relasi (relationship).

Dari gambar diatas, apakah interpretasi yang dapat diberikan (pilih) : 1. Penjaga mengawasi hewan; 2. Makanan adalah yang dimakan hewan; 3. Makanan yang diawasi oleh penjaga; 4. Makanan adalah yang dimakan penjaga; 5. Hewan menyukai makanan; 6. Hewan diberi makan penjaga.
Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 39

PERANGKAP KIPAS (FAN TRAP)


Sering muncul pada bentuk relasi n:1-1:n. Sebagai contoh :
Dari gambar (a) dibentuk hubungan Departemen ke Pekerja melalui Divisi yang sangat mungkin dalam menyimpulkan pekerja mana dimiliki oleh departemen mana.
1
Termasuk dept

Divisi

1
Termasuk pek

n Departeme n

n
Pekerja

(a)

Diskusi: Apa enterprise yang dapat diambil dari diagram diatas?


Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 40

HASIL INTERPRETASI
Dari gambar b memperlihatkan kesimpulan tersebut tidak dapat terjadi karena tidak ada cara untuk mengetahui pekerja 1, 2, 3 dimiliki oleh departemen 1 atau 2. Hal yang mungkin terpikirkan ialah pekerja dimiliki oleh divisi tetapi bukan departemen. DEPARTEMEN
A
B C D 2 1 Termasuk dept

DIVISI

Termasuk pek

PEKERJA
P1 P2 P3 P4 (b)

P5 Diskusi: Bagaimana diagram yang seharusnya dari hasil interpretasi?


Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 41

INTERPRETASI DAN DIAGRAM


Struktur ini mengeliminir ketidakjelasan tentang pekerja mana dimiliki departemen mana sehingga tidak ada keraguan untuk mengetahui pekerja mana milik divisi mana
Departeme n 1 1

n Divisi

Termasuk dept

Termasuk pek

n Pekerja

(c)

Pemahaman tentang enterprise yang ada harus benar-benar dimengerti agar tidak salah dalam menginterpretasikannya ke bentuk struktur relasi.
Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship 42

DEFINISI
tabel skeleton ialah suatu jenis tabel dimana berisikan hanya identifier (entitas atau penghubungnya)nya bersama-sama dengan identifier yang dipasangkan (posted). model E-R (skeleton) ialah kombinasi dari diagram E-R dan tabel skeleton. jenis tabel entitas atau jenis tabel relationship ialah berupa suatu tabel.

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

43

QUIZ (30)
Pasien, yang diidentifikasikan dengan pasien#, memiliki jadwal pertemuan konsultasi dengan dokter, yang diidentifikasikan dengan no_dokter. Rekaman pertemuan setiap harinya antar pasien dan dokter akan disimpan. Setiap pasien dapat saja bertemu lebih dari satu kali dengan dokter yang sama dalam beberapa hari. Buatlah model kerangka ER secara lengkap. Attribut yang diperlukan dapat ditambahkan sesuai kebutuhan.

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

44

PERANCANGAN BASIS DATA


Materi:
Desain Tingkat 1 (1st level design)

Albertus Deliar/2006 - Proses Entity Relationship

45

1ST LEVEL DESIGN


Digunakan karena rancangan akan dibutuhkan untuk pekerjaan selanjutnya dalam mentransformasikan desain ke implementasi akhir. Mencakup :
Analisis data, yaitu kepemilikan data yang dibutuhkan untuk analisis. Analisis fungsional, yaitu bentuk transaksi yang akan dioperasikan.

Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

46

CONTOH SKENARIO PERPUSTAKAAN


Suatu perpustakaan menyimpan data peminjam buku. Setiap peminjam buku diidentifikasikan dengan PEMINJAM# dan setiap buku oleh BUKU# (setiap judul buku memiliki persediaan lebih dari satu buku). Nama dan alamat dari setiap peminjam ditangani juga untuk memudahkan komunikasi seperti mengingatkan batas waktu peminjaman. Informasi yang diperlukan untuk buku-buku itu ialah judul, pengarang, penerbit, tgl. terbit, ISBN (International Standard Book Number), harga beli dan harga aktual (saat ini). Terdapat suatu batasan jumlah buku yang dapat diperoleh setiap kali pinjam, batas itu tergantung klasifikasi status peminjam yaitu sebagai junior atau senior. Buku-buku yang keluar dapat dipesan bagi peminjam lainnya tergantung waktu pengembalian. Perpustakaan menyediakan buku-buku versi terakhir saja. Jika versi terbaru muncul maka versi yang lama akan disingkirkan.
Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data 47

LANGKAH 1
Sketsalah permasalahan dengan diagram E-R secara bebas.
Diagram ini digambarkan secara sederhana untuk membantu pemikiran awal tentang data yang dibutuhkan, atau Gambarkan secara singkat (sketsa) permasalahan.

Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

48

LANGKAH 2
Persiapkan suatu daftar awal transaksi dimana model data harus dapat mendukungnya.
Menyusun suatu daftar transaksi (tujuan setiap transaksi dinyatakan, daripada menuliskan proses attribut secara detail) :
a. Menyimpan detail dari peminjam baru. b. Menyimpan detail dari pembelian baru. c. Membuat peminjaman. d. Merekam pengembalian peminjaman. e. Menghapus peminjam. f. Menghapus pembelian. g. Memesan buku. h. Menghapus pemesanan. i. Memperbaharui harga saat ini (harga aktual). j. Mengirimkan pesan yang lewat batas waktu peminjaman.
Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data 49

LANGKAH 3
Persiapkan suatu daftar awal atribut.
Menyusun suatu daftar attribut :
peminjam#, buku#, nama_peminjam, alamat_peminjam, judul, pengarang, penerbit, tgl_terbit, ISBN, harga_beli, harga_aktual, batas_pinjam, status_peminjam, tgl_pinjam, tgl_pesan.

Beberapa attribut disini dapat berupa gabungan, seperti nama_peminjam dapat menjadi nama_keluarga dan panggilan.

Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

50

LANGKAH 4
Tuliskan suatu daftar awal jenis entitas yang dapat diidentifikasikan langsung dan pilihlah identifier entitasnya. Untuk setiap jenis entitas, tuliskan suatu tabel hanya dengan identifiernya.
Berdasarkan skenario, identifier PEMINJAM# dan BUKU# dapat menunjukkan entitas yang mungkin dipilih yaitu Peminjam dan Buku. Entitas yang mungkin lainnya dapat diseleksi pada tahapan ini, tetapi untuk sementara waktu digunakan dua entitas saja. Tabel entitas yang dibentuk ialah :
Peminjam (peminjam#, ) Buku (buku#, )

Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

51

LANGKAH 5a
Gambarkan suatu diagram E-R yang menunjukkan relasi (relationship) antara semua jenis entitas, termasuk tingkat dan kelasnya secara detail.
Seorang peminjam dapat meminjam langsung beberapa buku tetapi sebuah buku tidak dapat dipinjam langsung oleh beberapa peminjam. Sebuah buku tidak selalu dipinjam atau peminjam tidak selalu meminjam buku. Diagram E-R ialah :

Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

52

LANGKAH 5b
(a) Peminjam 1 Pinjam n n (b) Peminjam m 1 Buku Judul

Pesan
Pinjam n 1 n Buku Judul 1 Sedia Pinjam n 1 n Buku 1
53

(c)

Peminjam

m 1

Pesan

Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

LANGKAH 6a
Buatlah suatu pemeriksaan awal dimana diagram E-R akan mendukung transaksi-transaksi, dan perbaikilah diagram jika perlu. Meskipun atribut-attribut belum dialokasikan ke entitas dan relasinya, hal ini tetap mungkin untuk memperoleh ide dimana transaksi dapat didukung pada tingkat entitas/relasinya. Lihat juga perangkap yang dapat terjadi.
Transaksi a, b, e dan f muncul menjadi penyedia bagi pembuatan dan penghapusan kejadian pada Peminjam dan Buku, dan peminjaman (transaksi c dan d) dapat diproses melalui relasi Pinjam (kenyataannya pemrosesan tidaklah sesederhana ini, secara terperinci akan diberikan pada langkah 11).
Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data 54

LANGKAH 6b
Harga aktual mungkin menjadi attribut dari Buku, maka transaksi i dapat ditangani. Informasi yang dibutuhkan untuk pesan lewat batas waktu peminjaman (transaksi j) dapat ditemukan melalui Buku, Pinjam dan Peminjam. Permasalahan yang tertinggal ialah untuk pemesanan (transaksi g dan h). Seorang peminjam dapat meminta beberapa pesanan dan buku yang sama dapat dipesan oleh beberapa peminjam, suatu model berdasarkan Gb. a. dapat berisikan suatu repeating groups. Pada pemunculan pertama, solusinya ialah dengan menambahkan relasi Pesan antara Peminjam dan Buku, tetapi ini tidak cukup karena seorang peminjam tidaklah memesan buku melainkan judul. Jika terdapat beberapa buku untuk satu judul maka tidak menjadi masalah buku mana yang akan diberikan.
Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data 55

LANGKAH 6c
Kekeliruan diagram E-R ini untuk mendukung transaksi pemesanan memberi arti suatu kebingungan yang mendasar pada skenario dalam membedakan buku dan judul. Bukanlah judul yang dipinjamkan melainkan buku. Diagram dapat diperbaiki dengan memperkenalkan entitas Judul dan relasi Pesan (Gb. b), tetapi ini membuat sebuah perangkap hubungan antara Buku dan Judul. Pada saat buku dikembalikan peminjam, maka sangat penting untuk memeriksa apakah seseorang telah memesan judul dari buku tersebut, maka perangkap hubungan ini harus dieliminir. Hal ini dapat diselesaikan dengan menghubungkan Judul ke Buku melalui relasi Sedia (Gb. c). Diasumsikan bahwa Judul dapat diidentifikasikan dengan ISBN.
Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data 56

LANGKAH 7
Mengembangkan tabel entitas (langkah 4) ke tabel skeleton dengan memperhatikan diagram E-R. Hapus semua attribut yang dipakai sebagai identifier tabel skeleton dari daftar attribut.
Tabel kerangka ialah : Tabel entitas
Peminjam (peminjam#, ) Buku (buku#, ISBN, ) Judul (ISBN, )

Tabel relasi
Pinjam (buku#, peminjam#, ) Pesan (peminjam#, ISBN, )

Relasi Pesan direpresentasikan dengan memasangkan (posted) ISBN ke Buku.


Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data 57

LANGKAH 8a
Tambahkan attribut selanjutnya dari daftar attribut ke tabel dengan memperhatikan syarat suatu tabel. Hapuslah attribut dari daftar attribut untuk setiap attribut yang dipasangkan ke tabel.
Penyerahan attribut : Peminjam (peminjam#, nama_peminjam, alamat_peminjam) Buku (buku#, ISBN, harga_beli) Judul (ISBN, judul, tgl_terbit, harga_aktual) Pinjam (buku#, peminjam#, tgl_pinjam) Pesan (peminjam#, ISBN, tgl_pesan) Berlawanan dengan asumsi pada langkah 6, harga_aktual bukanlah attribut untuk Buku.
Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data 58

LANGKAH 8b
Catatan, jika batas_pinjam dinyatakan sebelum status_peminjam maka akan diletakkan ke dalam Peminjam tetapi berikutnya akan ditarik kembali mengikuti usaha pernyataan status_peminjam karena kondisi akhir akan menjadi penentu batas_pinjam tetapi tidak merupakan kandidat identifier dari Peminjam. Untuk alasan yang sama, kedua attribut ini akan juga dikembalikan ke daftar attribut jika status_peminjam berada dengan batas_pinjam. Asumsikan bahwa hanya ada satu penerbit yang disimpan di setiap judul, ini akan mengundang peletakkan penerbit ke tabel Judul.

Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

59

LANGKAH 8c
Kebingungan dengan ISBN adalah kode_penerbit dimana akan menjadi penentu dari penerbit tetapi bukan kandidat identifier dari Judul. Tabel Buku tidak menyediakan suatu tempat yang nyaman walaupun BUKU# adalah determinan dari penerbit karena nilai penerbit dapat redundant jika terdapat beberapa buku dari judul yang sama. Penerbit harus tetap pada daftar attribut untuk semetara waktu.

Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

60

LANGKAH 9a
Jika terdapat attribut dari daftar attribut yang tidak dapat dipasangkan ke dalam tabel maka perlu dibentuk entitas atau relasi baru yang dapat mengakomodasikannya (perluasan model kerangka). Adakalanya hal tersebut tidak/sukar dilakukan maka ulangilah dari langkah 5.
Attribut yang belum dipasangkan ialah nama pengarang, status_peminjam, batas_pinjam dan penerbit. Pengarang tidak diletakkan ke Judul karena akan menimbulkan repeating group. Jika tidak diperlukan untuk menyimpan berbagai attribut pengarang lainnya selain nama pengarang tersebut maka cukup untuk memperkenalkan Pengarang sebagai sub-entitas dari Judul.
Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data 61

LANGKAH 9b
Untuk alasan yang diberikan pada langkah 8, attribut status_peminjam dan batas_pinjam tidak dapat keduanya diletakkan pada Peminjam. Suatu entitas baru, Limit, diperlukan. Penerbit dapat dipasangkan dengan membentuk entitas baru yaitu Terbitan yang diidentifikasi dengan kode_penerbit. Entitas ini dihubungkan ke Judul melalui relasi Terbit.
Peminjam (peminjam#, nama_peminjam, alamat_peminjam, status_peminjam) Buku (buku#, ISBN, harga_beli) Judul (ISBN, judul, tgl_terbit, harga_aktual) Limit (status_peminjam, batas_pinjam) Pengarang (ISBN, pengarang) Terbitan (kode_penerbit, penerbit) Pinjam (buku#, peminjam#, tgl_pinjam) Pesan (peminjam#, ISBN, tgl_pesan) Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

62

LANGKAH 9c
Limit 1 n Atur n Peminjam 1 Pinjam n m Pesan n Judul 1 Sedia n 1 Buku n Pengaran g 1 Tulis Terbit

1 Terbita n

Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

63

LANGKAH 10
Putuskanlah jika terdapat attribut atau transaksi lainnya yang harus dimasukkan ke dalam model atau akan dikembangkan di kemudian hari. Jika ada, masukkan ke daftar attribut dan transaksi serta ulangi ke langkah 6 untuk transaksi baru dan langkah 8 untuk attribut baru.
Transaksi lainnya yang termasuk untuk dipertimbangkan ialah :
1. Penyimpanan detail dari buku baru 2. Penghapusan buku 3. Pemberitahuan peminjam bahwa pemesanan saat ini dalam persediaan 4. Perubahan status peminjam 5. Menemukan buku dari seorang pengarang
Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data 64

LANGKAH 11a
Periksalah bahwa entitas yang dipilih, relasinya dan attribut tetap terlihat terpasang. Periksalah bahwa tabel telah normal penuh. Periksalah bahwa semua transaksi dapat didukung pada tingkat attribut. Jika diperlukan perubahan, ulangi prosedur.
Pemeriksaan semua transaksi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

65

LANGKAH 11b
D delete (penghapusan) R retrieve (pengambilan) S store (penyimpanan) U update (pembaharuan)

Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

66

LANGKAH 12
Hapus semua entitas yang superfluous.
Setiap tabel entitas berisikan setidaknya satu attribut sebagai identifier-nya maka tidak ada tabel yang superfluous. Jika Pengarang, yang diidentifikasikan dengan pengarang, dipilih sebagai sebuah entitas maka tabel Pengarang sebaiknya saat ini dipikirkan mengandung superfluous, jika hanya berisikan nama pengarang saja.

Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

67

KOMENTAR AKHIR :
Pada saat bekerja dari skenario, sebaiknya menggarisbawahi pemilihan entitas, relasi dan attribut dengan warna yang berbeda untuk setiap kategori. Sebaiknya memulai dengan 2 entitas saja, tidak perlu dengan banyak entitas sekaligus. Seringkali terjadi kesalahan dalam menginterpretasikan entitas.

Albertus Deliar/2006 - Perancangan Basis Data

68

AKHIR PERKULIAHAN

GD2131 SISTEM BASIS DATA

Oleh:

Albertus Deliar
KK. Inderaja dan SIG Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung 2006

Anda mungkin juga menyukai