Anda di halaman 1dari 4

78

Bab 13
TEGANGAN GABUNGAN


Tinjauan Instruksional Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep tegangan gabungan dua dimensi
dan mampu melakukan analisis terhadap fenomena sistem tegangan tersebut.

SUB-POKOK BAHASAN
Pendahuluan
Dlam diskusi-diskusi sebelumnya telah dibahas tegangan-tegangan yang terjadi pada
suatu balok oleh pembebanan aksial, poros yang dikenai torsi, batang yang dikenai momen
tekuk dan lain-lain. Dalam diskusi tersebut, misalnya untuk suatu balok, hanya dikenai satu
pembebanan pada suatu saat. Sering, dalam kenyataan, balok tersebut menerima berbagai
bentuk pembebanan dalam satu waktu yang bersamaan; dan untuk itu diperluan
penjabaran mengenai tegangan dibawah kondisi-kondisi tersebut. Karena tegangan normal
dan tegangan geser merupakan suatu vektor, maka penjabarannya merupakan gabungan
dan sejalan dengan penjabaran pembebanan tunggal seperti yang telah didiskusikan
dimuka. Tujuan pokok bahasan ini adalah investigasi kondisi tegangan-tegangan pada
suatu bidang bahan melalui elemen bahan yang dikenai pembebanan gabungan.

Kasus umum tegangan dua dimensi
Pada umumnya jika satu elemen bidang dipindahkan dari induk (body) maka akan
terkenai tegangan normal o
x
dan o
y
bersama dengan tegangan geser t
xy
seperti Gb. 13-1.

Konvensi tanda
Untuk tegangan normal, tegangan tarik diberi tanda positip dan tegangan tekan diberi
tanda negatip. Untuk tegangan geser, arah positip adalah seperti ditunjukkan Gb. 13-1.






Gb. 13-1 Gb. 13-2
x
y
o
y
o
y
o
x
o
x
t
xy
t
xy
t
xy
t
xy
u
x
y
o

o
x
t
xy
t
xy
t

o
y
d
y
d
x u

79
Tegangan pada bidang miring
Kita asumsikan bahwa o
x
, o
y
dan t
xy
diketahui. Untuk keperluan penjabaran, suatu
bidang miring dengan sudut u terhadap sumbu-x berada pada suatu balok seperti
diperlihatkan pada Gb. 13-1. Tegangan normal dan geser untuk bidang tersebut dinyatakan
dengan o dan t seperti ditunjukkan pada Gb. 13-2. Dari gambar tersebut diperoleh
u t u
o o o o
o 2 sin 2 cos
2 2
xy
y x y x
+

+
=
u t u
o o
t 2 cos 2 sin
2
xy
y x
+

=
Tegangan pokok
Terdapat beberapa nilai sudut u yang memberikan nilai tegangan maksimum untuk
suatu kumpulan tegangan o
x
, o
y
dan t
xy
. Nilai maksimum dan minimum tegangan ini
disebut dengan tegangan pokok (principal stresses) dan dinyatakan dengan
( )
2
2
max
2 2
xy
y x y x
t
o o o o
o +
|
|
.
|

\
|
+
+
=
( )
2
2
min
2 2
xy
y x y x
t
o o o o
o +
|
|
.
|

\
|

+
=
Arah tegangan pokok
Suatu sudut, dilambangkan dengan u
p
, yang terletak diantara sumbu-x dan suatu
bidang dimana terjadi tegangan pokok dinyatakan dengan

|
|
.
|

\
|

=
2
2 tan
y x
xy
p
o o
t
u

Tegangan geser maksimum
Terdapat beberapa nilai sudut u yang memberikan nilai tegangangeser maksimum
untuk suatu kumpulan tegangan o
x
, o
y
dan t
xy
. Nilai maksimum dan minimum tegangan
geser ini dinyatakan dengan
( )
2
2
min max,
2
xy
y x
t
o o
t +
|
|
.
|

\
|
=
Arah tegangan geser maksimum
Suatu sudut, dilambangkan dengan u
s
, yang terletak diantara sumbu-x dan suatu
bidang dimana terjadi tegangan geser maksimum dinyatakan dengan

80

xy
y x
s
t
o o
u
|
|
.
|

\
|
=
2
2 tan

Lingkaran Mohr
Informasi-informasi yang terkandung dalam persamaan-persamaan diatas dapat
dinyatakan dalam betuk grafis yang dikenal dengan Lingkaran Mohr. Tegangan normal
digambarkan disepanjang sumbu horisontal dan tegangan geser digambarkan disepanjang
sumbu vertikal. Tegangan-tegangan o
x
, o
y
dan t
xy
diplot dalam skala dan suatu lingkaran
digambarkan melalui titik-titik ini dimana pusatnya terletak pada sumbu horisontal. Gambar
13-3 menunjukkan lingkaran Mohr untuk suatu elemen yang dikenai berbagai bentuk
tegangan.













Gb. 13-3
Konvensi tanda pada lingkaran Mohr
Tegangan tarik adalah positip dan tegangan tekan adalah negatip. Tegangan tarik
diplotkan disebelah kanan titik pusat dan tegangan tekan disebelah kiri titik pusat. Untuk
tegangan geser terdapat perbedaan dengan tanda yang digunakan pada persamaan-
persamaan diatas. Tegangan geser adalah positip jika cenderung memutar elemen searah
jarum jam, dan negatif jika memutar elemen berlawanan jarum jam. Untuk elemen tersebut
tegangan geser pada permukaan vertikal adalah positip, dan pada permukaan horisontal
adalah negatip.

o g h j c
e
b
Teg. geser
o
x
t
xy
l
n k
Teg. normal
t
t
xy
f
d
o
y
o

2u
2u
p
2u
s

81

DAFTAR REFERENSI

1. Bedford, A., Fowler, W., 1994. Engineering Mechanics. Addison-Wesley Publishing
Company Inc. New York
2. Nash, W., 1998. Strength of materials, Schaums Outline Series McGraw-Hill, New
York
3. Popov, E.P., 1984. Mechanics of Materials (Mekanika Teknik). Erlangga, Jakarta
4. Timoshenko, S., Young, D.H., 1968. Element of Strength of Material, D.Van
Nostrand Company, New York

Anda mungkin juga menyukai