Anda di halaman 1dari 6

UTS PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN

Muhammad Luthfi 2715081665 Dosen Mata kuliah Drs. H. Ibrahim, M.Pd

Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta UNJ 2012

UTS PIP Drs. H. Ibrahim, M.Pd Setiap pendidikan yang ada pada umumnya berazaskan pada azas kapitalis, sosiologis, religious. Khusunya untuk Indonesia yang digunakan adalah Pancasila atau system pancasilais, yang mana beberapa komponen senantiaasa harus tercakup di dalamnya seperti kurikulum, tenaga pengajar, lingkungan pendidikan, output. Silahkan anda jelaskan satu per satu tentang apa yang dimaksud dengan kurikulum ppancasilais. Tenaga pengajar (guru pancasilais), lingkungan pendidikan pancasilais, dan output (murid pancasilais).

KURIKULUM PANCASILAIS Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturanmengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri daridua kata dari Sansekerta: paca berarti lima dan la berarti prinsip atau asas.Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagiseluruh rakyat Indonesia. Kurikulum Pancasilais merupakan upaya implementasi Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia. Tujuan kurikulum tersebut diupayakan agar Pancasila teraktualisasikan secara baik di segenap kehidupan berbangsa dan bernegara. Fungsi Pancasila sebagai materi dan tujuan kurikuler dalam sistem pendidikan nasional diharapkan agar diperoleh pemaknaan yang lebih baik terhadap arti penting Pancasila sebagai nilai dasar dan utama untuk diinternalisasikan kepada peserta didik sejak dini melalui penyajian buku teks mata pelajaran. Kurikulum ini berbasis pada pancasila sehingga pengajaran Pancasila tidak sekedar pada sisi normatif saja melainkan seluruh struktur kurikulum harus pancasilais. Kurikulum Pancasilais mengarah pada visi mewujudkan kedaulatan nasional dalam bidang kesehatan, pangan, energi dan lain-lain. Sebagaimana terkandung dalam prinsip pancasila, terutama sila ke tiga dan ke lima, yakni persatuan Indonesia dan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan Nasional Indonesia yang pancasilais telah tertuang dalam GBHN tahun 1998 yang arah kebijaksanaannya adalah: Pendidikan nasional yang berdasarkan pada kebudayaan bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa dan kualitas sumber daya manusia, mengembangkan manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti yangluhur, memiliki pengetahuan keahlian dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, menumbuhkan dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, wawasan keunggulan, kesetiakawanan sosial, kesadaran pada sejarah bangsa dan memiliki sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi ke masa depan. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) telah menggariskan kebijaksanaan dasar pembangunan pendidikan sebagai berikut:

a. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusiamanusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa. b. Pendidikan Pancasila termasuk pendidikan pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), Pendidikan Moral Pancasila serta unsur-unsur yang dapat meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat, dan nilai-nilai 1945 kepada generasi muda harus makin ditingkatkan dalam kurikulum sekolah, mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, dan di lingkungan masyarakat. TENAGA PENGAJAR (GURU PANCASILAIS) Guru yang Pancasilais adalah guru yang mempunyai nilai-nilai luhur sebagaimana yang terkandung dalam setiap butir pasal yang ada dalam Pancasila. Guru yang pancasilais disini dikatakan bukan saja guru yang hafal setiap sila dalam pancasila saja namun juga dapat mengamalkan sebagaimana mestinya, menghayati dengan direalisasikan dalam segala tindakan dan ucapan, juga memberikan dorongan kepada siswa dan siswinya untuk melakukan hal serupa. Menyikapi beragamnya kasus yang terjadi di masyarakat mengenai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru, sesungguhnya guru yang Pancasilais dapat dijadikan alternatif solusi dalam menyelesaikan permasalahan kekerasan di lembaga pendidikan ini. Karena guru yang sungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan setiap butir sila dalam pancasila tentu arah dan tujuannya jelas juga apabila hendak melenceng ke arah yang salah dapat sesegera mungkin kembali pada apa yang harusnya mereka tapaki. Dalam sila kedua yang terkandung dalam pancasila mengatakan kemanusiaan yang adil dan beradab. Di sini jelas dapat kita artikan setiap orang wajib memberlakukan orang lain dengan baik, menghormatinya, menghargai dan anti kekerasan. Karena tindak kekerasan merupakan penyimpangan dari sila kedua tersebut. Siapapun, dimanapun dan kapanpun hendaklah menerapkan sila ini dalam kehidupannya sehari-hari, begitu juga dengan seorang guru,tidak sepantasnya ia melakukan kekerasan dalam mendidik siswanya. Mendidik siswa bisa dengan berbagai cara, bukan hanya dengan cara kekerasan. Seorang guru seharusnya menanamkan nilai-nilai pancasila pada siswa-siswanya dan memberikan contoh teladan yang baik. Untuk itu guru juga harus menanamkan dan menerapkan

nilai pancasila dalam kepribadiannya sehari-hari. Dengan begitu dalam pendidikan dapat lahir siswa yang mengerti akan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan menjadi warga Negara yang baik yang mengerti akan pedoman dan nilai-nilai moral negaranya. Sehingga terciptalah penerus bangsa yang akan membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih maju baik di bidang akademik maupun moralitas. Dengan adanya penerapan pancasila dapat membangun pendidikan di Indonesia lebih baik. LINGKUNGAN PENDIDIKAN PANCASILAIS Lingkungan pendidikan pancasilais merupakan lingkungan (sekolah) yang mendorong dan mengarahkan generasi muda agar menjadi kader-kader pembangunan dalam berbagai bidang pembangunan ekonomi, sosial-budaya, agama, politik dan pertahanan keamanan berdasarkan Pancasila. Lingkungan pendidikan yang memiliki program pembinaan dan pengembangan generasi muda sebagai dasar langkah-langkah yang akan dilaksanakan. Keseluruhan program tersebut bersifat lintas sektoral dan dilaksanakan secara terintegrasi dalam berbagai bidang pembangunan sesuai dengan lingkup pengelolaan utama berbagai instansi yang bersangkutan. Dengan demikian maka lingkungan pendidikan pancasilais akan menunjang tujuan-tujuan pokok berbagai bidang pembangunan dan sekaligus pula mewujudkan tujuan utama dari program pembinaan dan pengembangan generasi muda secara menyeluruh dan terpadu. Secara garis besar lingkungan pendidikan pancasilais ideal yakni, lingkungan yang dapat : 1. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Menanamkan dan menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara. 3. Mempertebal idealisme dan semangat patriotisme serta harga diri. 4. Memperkokoh kepribadian dan disiplin serta mempertinggi budi pekerti luhur. 5. Memupuk kesegaran jasmani dan daya kreasi. 6. Mengembangkan kepemimpinan, ilmu dan ketrampilan serta kepeloporan. 7. Mendorong dan mengembangkan peranserta pemuda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam pelaksanaan pembangunan. 8. Mengembangkan wadah-wadah pembinaan generasi muda. 9. Menciptakan suasana yang sehat agar kreativitas dan tanggungjawab generasi muda semakin berkembang.

10. Mengusahakan bertambahnya fasilitas dan sarana bagi pembinaan dan pengembangan generasi muda. OUTPUT (MURID PANCASILAIS) Murid Pancasilais yakni suatu output kurikulum pancasilais yang diharapkan dapat menginternalisasikan dan mengamalkan ideologi Pancasila di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Siswa mampu mengembangkan dan melestarikan nilai moral Pancasila secara dinamis dan terbuka. Dinamis dan terbuka dalam arti bahwa nilai dan moral yang dikembangkan mampu menjawab tantangan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, tanpa kehilangan jatidiri sebagai bangsa Indonesia, yang merdeka, bersatu dan berdaulat. Dan siswa membentuk jati dirinya menuju manusia Indonesia seutuhnya yang sadar politik, hukum dan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan Pancasila. Selain itu, siswa memiliki pemahaman dan kesadaran terhadap hubungan antara warga negara dengan dengan negara, antara warga negara dengan sesama warga negara dan pendidikan pendahuluan bela negara agar mengetahui dan mampu melaksanakan dengan baik hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Adapun standar dari murid yang pancasilais, secara garis besar sebagai berikut, 1. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia 2. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya 3. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya 4. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan 5. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri 6. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya 7. Berkomunikasi secara santun 8. Menunjukkan kegemaran membaca 9. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang 10. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya 11. Menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya local

Anda mungkin juga menyukai