Definisi
Penyakit infeksi akut yang sangat menular ditandai oleh pembentukan pseudomembrane pada kulit atau mukosa
Etiologi
Corynecbacterium diftheriagram positif, bersifat polimorf, tidak bergerak dan tidak membentuk spora, berdiameter 0,5 1 m dan panjangnya beberapa mikrometer, seperti susunan palisade, bentuk L atau V Pertumbuhanmedia (anaerob fakultatif) tumbuh baik: ph 7,4-7,6 Faktor-faktor resiko: kontak langsung, lingkungan
Epidemiologi
Wilayah belum terjamah program imunisasi Sanitasi kurangDifteri
Jumlah Kasus Difteria dan Kematian di Beberapa Rumah Sakit Propinsi di Indonesia
RSCM Kasus Tahun 1991 1992 1993 1994 1995 1996 *m% RSHS Kasus *m% RSWS Kasus *m% RSK Kasus *m% RSU PMH Kasus *m%
22 25 19 16 12 7
28 26 18 12 6 3
10,7 7,7 0 0 0 0
0 12 7 10 4 1
0 0 0 10 0 0
70 34 12 8 9 11
32 19 16 13 7 14
Keterangan : RSCM = RS. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta *m = Meninggal RSHS = RS. Dr. Hasan Sadikin, Bandung RSK = RS. Dr. Kariadi, SemarangRSU PMH = RS. Dr.Muh. Husein, Palembang
Patogenesa
Corynebacterium Diphteria Masuk melalui saluran pernapasan Aliran Sistemik
Nasal
Tonsil/ Faring
Laring
Difteria lain Kulit: ulkus berbatas jelas dengan dasar membrane putih/abu-abu Mata: konjungtiva berwarna merah Telinga: sekret mukopurulen dan berbau
Sekret
Epistaksis
Bullneck
Anoksemia
Diagnosis
Amnanese
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan lab Mikrobiologi Blood agar Fluorescent antibody technicque Biakan Loffler,Tellurite dan
Diagnosis Banding
Nasal Tonsil / Faring Laring
Laringitis akuta
Pengobatan
Anti toksin; Anti Diphteria Serum (ADS)
Antibiotik
Penisilin 50.000-100.000 IU/kgBB/hari selama 10 hari Eritromisin 40mg/kgBB/hari bila terdapat hipersensitivitas penisilin Kortikosteroid jika terjadi obsruksi jalan napas atas dan miokardistis
Pencegahan
Imunisasi
Komplikasi ;
Obstruksi jalan napas
Miokarditis
Nefritis
Prognosis
Prognosis difteria setelah ditemukannya ADS dan antibiotic lebih baik daripada sebelumnya. Keadaan demikian telah terjadi di negara-negara lain. Di Indonesia pada daerah yang belum terjamah imunisasi masih dijumpai kasus difteria berat dengan prognosis buruk