Anda di halaman 1dari 12

Bab II Teori Konsumsi 2.

1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsumsi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi atau perilaku konsumsi rumah tangga (individu). Penjelasan mengenai perilaku kosnumsi yang akan dibahas meliputi Fungsi Konsumsi Keynes, Teori Konsumsi Kuznets, Teori Konsumsi berdasar hipotesis siklus hidup (life cycle hypothesis), Teori Konsumsi dengan hipotesis pendapatan permanen (permanent income hypothesis), Teori Konsumsi dengan hipotesis pendapatan relatif (relative income hypothesis), dan Model Pilihan-Antar Waktu Fisher (Fishers model intertemporal choice). 2.1.2 Relevansi dan Manfaat: Pemahaman terhadap konsep konsumsi dalam bab ini diharapkan mampu memberikan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan menjelaskan faktor penentu konsumsi seseorang serta perubahan pola konsumsi masyarakat yang muncul dalam suatu perekonomian negara. 2.1.3 Kompetensi 2.1.3.1Standar Kompetensi Pada akhir mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan kembali berbagai konsep dalam ekonomi makro yang meliputi alur perputaran ekonomi, analisis pendapatan nasional, teori konsumsi, teori investasi, keseimbangan ISLM, pasar tenaga kerja, permintaan agregatif, perekonomian terbuka serta ancaman inflasi terhadap perekonomian. 2.1.3.2 Kompetensi Dasar Setelah mempelajari dengan baik Teori Konsumsi, mahasiswa diharapkan dapat: 1. menyebutkan, mengerti dan menjelaskan dengan benar dugaan (hipotesis) konsepsi dan Fungsi Konsumsi menurut Keynes,
1

2.1.1 Deskripsi Singkat:

2. mengerti dan menjelaskan dengan benar konsepsi dan Fungsi Konsumsi menurut Kuznets,
3. mengerti dan menjelaskan dengan benar konsep life cycle hypothesis

menurut Franco Modigliani,


4. mengerti dan menjelaskan dengan benar konsep permanent income

hypothesis menurut Milton Friedman,


5. mengerti dan menjelaskan dengan benar konsep relative income hypothesis

menurut James Duesenberry,


6.

mengerti dan menjelaskan dengan benar Model Pilihan-Antar Waktu Fisher (Fishers model intertemporal choice).

2.2

Penyajian Keynes pada tahun 1930-an membuat tiga asumsi tentang teori konsumsi.

2.2.1 Fungsi Konsumsi Keynes Pertama, dia berasumsi bahwa kecenderungan mengkonsumsi marjinal (marginal propersity to consume) yaitu jumlah yang dikonsumsi dari setiap dolar tambahan adalah antara nol dan satu. Asumsi ini menjelaskan pada saat pendapatan seseorang semakin tinggi maka semakin tinggi pula konsumsi dan tabungannya. Teori keynes kedua adalah rasio konsumsi terhadap pendapatan, yang disebut kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (average propensity to consume) turun ketika pendapatan naik. Menurut keynes, proporsi tabungan orang kaya lebih besar daripada orang miskin. Jika diurutkan dari orang sangat miskin sampai kaya akan terlihat proporsi tabungan terhadap pendapatan yang semakin meningkat. Terakhir, pendapatan merupakan determinan konsumsi yang penting dan tingkat bunga tidak memiliki peran penting. Ini berbeda dengan ekonom klasik yang beranggapan semakin tinggi tingkat suku bunga maka akan mendorong tingkat tabungan dan mengurangi konsumsi. Secara matematis, ketiga fungsi konsumsi Keynes dapat dituliskan sebagai berikut: , , 0<c<1

C adalah konsumsi, Y adalah pendapatan disposibel, adalah kecenderungan konsumsi marjinal.


2.2.2 Teori Konsumsi Kuznets

adalah konstanta, dan c

Teori ini merupakan bentuk anomali dari teori fungsi konsumsi Keynes. Anomali tersebut berhubungan dengan dugaan Keynes tentang kecenderungan mengkonsumsi rata-rata turun bila pendapatan naik. Anomali pertama disebutkan secular stagnation yaitu kondisi depresiasi yang berkepanjangan sampai ada kebijakan fiskal yang menggeser/menaikkan permintaan agregat.Keadaan ini terjadi pada saat setelah perang dunia kedua dimana tidak terjadi depresi padahal pendapatan masyarakat setelah perang meningkat. Anomali kedua dikemukakan oleh Simon Kuznets yang meneliti data konsumsi dan pendapatan. Dalam penelitiannya ditemukan rasio antara konsumsi dengan pendapatan ternyata stabil dari dekade ke dekade, walaupun telah terjadi kenaikan pendapatan. Kedua anomali tersebut membuktikan fungsi konsumsi Keynesian berlaku untuk data rumah tangga atau jangka pendek, konsumsi cenderung bersifat konstan.
2.2.3 Teori Konsumsi berdasar hipotesis siklus hidup (life cycle hypothesis)

sedangkan jangka panjang fungsi

Ando, Brumberg, dan Modigliani (abad 18) memiliki hipotesis bahwa faktor sosial ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola konsumsi orang tersebut. Mereka membagi tiga bagian pola konsumsi berdasarkan umur seseorang seperti pada grafik dibawah ini.

Grafik Siklus Hidup C

0 Bagian I adalah umur0 sampai dengan t0 seseorang mengalami dissaving dimana orang tersebut belum memiliki pendapatan akan tetapi ia perlu konsumsi. Umur t0 sampai t1, orang masih melakukan dissaving karena konsumsi yang lebih besar daripada pendapatan. Bagian II adalah umur t1 sampai dengan t2 adalah umur t2 seseorang mengalami saving dimana pendapatan lebih besar daripada konsumsi. Untuk bagian III dimana orang kembali melakukan dissaving. Ia tidak cukup lagi menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi pengeluaran. Fungsi konsumsi dari teori ini adalah C = aW a adalah MPC yang nilainya tergantung dari umur, selera, dan tingkat bunga, sedangkan W dipengaruhi oleh nilai sekarang penghasilan dari kekayaan, nilai sekarang penghasilan dari balas jasa kerja, dan nilai sekarang penghasilan dari upah yang diharapkan diterima seumur hidup. Secara spesifik fungsi konsumsinya sebagai berikut: Di mana C adalah pengeluaran konsumsi, a adalah MPC, A adalah kekayaan, YL adalah penghasilan dari kerja, YLE adalah penghasilan yang diharapkan seumur hidup sejak tahun ini, dan T adalah sisa umur seseorang dihitung dari saat ini

2.2.4 Teori Konsumsi dengan hipotesis pendapatan permanen (permanent

income hypothesis) M Friedman (1957) menjelaskan perilaku konsumsi dengan menggunakan hipotesis pendapatan permanen. Dalam hipotesisnya, pendapatan masyarakat dapat dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan permanen dan pendapatan sementara. Pendapatan permanen adalah pendapatan yang diharapkan orang untuk terus bertahan dimasa depan. Pendapatan sementara (pendapatan transitoris) adalah bagian pendapatan yang tidak diharapkan terus bertahan. Nilai pendapatan ini kadang positif dan kadang negatif. Ukuran pendapatan sendiri merupakan penjumlahan dan pendapatan permanen dan pendapatan sementara atau secara matematis ditulis: Y = Yp + Yt Dimana Y adalah pendapatan yang terukur, Yp adalah pendapatan permanen, dan Yt adalah pendapatan sementara. Untuk itu, Friedman beralasan bahwa konsumsi seharusnya tergantung pada pendapatan permanen karena konsumen menggunakan tabungan dan pinjaman untuk melancarkan konsumsi dalam menanggapi perubahan pendapatan sementara. Jadi fungsi konsumsi menurut Friedman adalah sebagai berikut: C=YP Dimana adalah konstanta yang mengukur bagian pendapatan permanen yang dikonsumsi.
2.2.5 Teori Konsumsi dengan hipotesis pendapatan relatif (relative income

hypothesis) James Duesenberry mengemukakan tentang teori konsumsi dengan hipotesis pendapatan relatif dengan menggunakan dua asumsi, yaitu :
1. Selera sebuah rumah tangga atas barang konsumsi adalah interdependen.

Artinya pengeluaran konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh pengeluaran yang dilakukan oleh orang sekitarnya (tetangganya).

2. Pengeluaran konsumsi adalah irreversible. Artinya, pola pengeluaran seseorang

pada saat penghasilan naik berbeda dengan pola pengeluaran pada saat penghasilan mengalami penurunan. Kedua asumsi tersebut menjadi dasar Duesenberry dalam merumuskan teori konsumsi dalam jangka panjang dan jangka pendek. Fungsi jangka panjang Deusenberry menggunakan asumsi pertama, dimana konsumsi seseorang sangat dipengaruhi pola konsumsi masyarakat sekitar. Akibatnya dalam jangka panjang, kenaikan penghasilan masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengubah distribusi penghasilan seluruh masyarakat. Deusenberry menggunakan asumsi kedua dalam menurunkan fungsi konsumsi jangka pendek. Menurutnya, besarnya konsumsi seseorang dipengaruhi oleh besarnya penghasilan tertinggi yang pernah diperoleh. Proporsi kenaikan pengeluaran konsumsi pada saat penghasilan naik lebih besar nilainya dibandingkan proporsi penurunan pengeluaran konsumsi pada saat penghasilan turun.
2.2.6 Model Pilihan-Antar Waktu Fisher (Fishers model intertemporal choice)

Model pilihan antar waktu diperkenalkan oleh Irving Fisher. Fisher menganalisa tentang seberapa rasional para konsumen dalam membuat pilihan antar waktu (melakukan pilihan dalam periode waktu yang berbeda. Apabila semakin banyak yang dia konsumsi saat ini, maka akan semakin sedikit yang bisa dia konsumsi di masa yang akan datang. Model ini melihat halangan-halangan yang dihadapi oleh konsumen dan bagaimana mereka memilih antara konsumsi dan tabungan. Dalam teorinya, Fisher menjabarkannya beberapa hal mengenai konsumsi seseorang. Adapun penjabarannya tersebut: pertama, konsumen harus memilih kombinasi dibawah garis anggaran. Kedua, konsumen akan memilih kombinasi konsumsi yang diinginkan disepanjang kurva indiferen. Ketiga, konsumen akan berusaha mencapai tingkat kurva indiferen yang setinggi-tingginya, yaitu mencapai kondisi optimum. Keempat, konsumen akan menaikkan tingkat konsumsinya jika pendapatannya juga meningkat, Kelima, perubahan suku bunga riil membuat perubahan kombinasi konsumsi. Yang terakhir, meminjam dan menabung akan mempengaruhi konsumsi saat ini maupun yang akan datang.
6

2.2.7 Latihan 1) Jelaskan tiga hipotesis Keynes mengenai konsep teori konsumsi! Kemukakan bukti masing-masing yang menunjukkan konsisten dan ketidakkonsistenan dugaan Keynes!
2) Jelaskan hipotesis dan implikasi hipotesis dari life cycle hypothesis dan

permanent income hypothesis!


3) Bagaimana

life cycle hypothesis dan permanent income hypothesis

menjelaskan perilaku konsumsi yang tampak kontradiktif dalam konsepsi konsumsi Keynes? 2.2.8 Rangkuman
1. Teori

konsumsi

Keynes

terdiri

dari

konsep

yaitu

kecenderungan

mengkonsumsi marjinal (marginal propersity to consume), rasio konsumsi terhadap pendapatan, dan pendapatan sebagai determinan konsumsi yang penting 2. Teori konsumsi kuznet menolak asumsi Keynes tentang kecenderungan konsumsi rata-rata menurun saat pendapatan naik. Menurutnya rasio antara konsumsi dengan pendapatan ternyata stabil dari dekade ke dekade, walaupun telah terjadi kenaikan pendapatan.
3. Teori Konsumsi berdasar hipotesis siklus hidup yang dikemukakan oleh

Ando, Brumberg, dan Modigliani membagi konsumsi seseorang berdasarkan tiga bagian yaitu bagian I adalah umur 0 sampai dengan t1 seseorang mengalami dissaving, bagian II adalah umur t1 sampai dengan t2 seseorang mengalami saving, dan bagian III adalah umur t2 dimana orang kembali melakukan dissaving. 4. Teori konsumsi pendapatan permanen oleh Friedman berasumsi konsumsi seharusnya tergantung pada pendapatan permanen karena konsumen menggunakan tabungan dan pinjaman untuk melancarkan konsumsi dalam menanggapi perubahan pendapatan sementara.

5. Dalam jangka panjang teori konsumsi dengan hipotesis pendapatan relatif

yaitu kenaikan penghasilan masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengubah distribusi penghasilan seluruh masyarakat. Untuk jangka pendek besarnya konsumsi seseorang dipengaruhi oleh besarnya penghasilan tertinggi yang pernah diperoleh. 6. Model pilihan antar waktu Fisher menganalisa tentang seberapa rasional para konsumen dalam membuat pilihan antar waktu (melakukan pilihan dalam periode waktu yang berbeda. 1.3 Penutup Jawablah soal-soal di bawah ini! A. Soal Benar Salah 1. Keynes berpendapat bahwa faktor penentu konsumsi adalah pendapatan sedangkan tingkat bunga tidak memiliki peran penting.
2. Menurut Keynes rasio konsumsi terhadap pendapatan atau kecenderungan

1.3.1 Test Formatif

konsumsi rata-rata (average propensity to consume) naik ketika pendapatan naik.


3. Anomali pertama dari fungsi konsumsi Keynes adalah tidak terjadinya prediksi

para ekonom berupa kondisi stagnasi sekular (secular stagnation) jika fungsi konsumsi Keynes berlaku. 4. Temuan Kuznets menunjukkan bahwa kecenderungan mengkonsumsi rata-rata sangat konstan selama periode yang panjang. 5. Teori konsumsi Ando, Brumberg, dan Modigliani (AMB) membagi pola konsumsi menjadi 3 bagian berdasarkan umur seseorang yang mencerminkan kemampuan seseorang menghasilkan pendapatan sendiri. 6. Milton Fredman menyatakan pendapatan merupakan penjumlahan pendapatan permanen 7. Hipotesis dan pendapatan transitoris, di mana pendapatan transitoris adalah merupakan pendapatan yang tidak akan terus bertahan. pendapatan permanen menyatakan bahwa konsumsi proporsional terhadap pendapatan permanen.
8

8. Relative income hypothesis dari James Duesenberry menyatakan bahwa teori

konsumsi Keynes tidak mempertimbangkan aspek psikologis seseorang dalam berkonsumsi.


9. Relative income hypothesis

mengemukakan bahwa pengeluaran konsumsi

seseorang (rumah tangga) tidak akan dipengaruhi oleh posisi (kedudukan) seseorang atau rumah tangga tersebut dalam suatu masyarakat. 10. Model konsumen Irving Fisher menganalisa konsumen dalam membuat pilihan konsumsi antar waktu (melakukan pilihan dalam periode waktu yang berbeda) dalam menghadapi batas anggaran antar waktu untuk mendapatkan tingkat kepuasan yang tertinggi. B. Jawaban Singkat 1. Andi selalu mengikuti pola konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat disekitar tempat tinggalnya. Hal menunjukkan Andi konsep konsumsi yang dikemukakan oleh? 2. Ghathfan menentukan pengeluaran konsumsi sepanjang hidup berdasarkan pendapatan individual, harapan hidup, dan penghasilan seumur hidup. Mr. Ghatfan menggunakan konsep konsumsi yang dikemukakan oleh?
C. Soal Uraian

menggunakan

1. Jelaskan konsep pendapatan masyarakat yang dikemukakan Milton Friedman dalam menjelaskan perilaku konsumsi! 2. Kemukakan bukti masing-masing yang menunjukkan konsisten dan ketidakkonsistenan dugaan Keynes terkait dengan konsumsi! 1.3.2 Umpan Balik dan Tindak Lanjut Pemahaman mahasiswa terhadap pengertian teori konsumsi dan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan dapat ditingkatkan dengan melakukan pengamatan perilaku konsumsi di lingkungan sendiri. Mahasiswa juga dapat melihat bagaimana

perilaku konsumsi teman-teman di kampus atau dengan pengamatan konsumsi sekelompok masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Mahasiswa dapat melanjutkan ke Pokok Bahasan selanjutnya jika mahasiswa mampu menjawab semua pertanyaan paling tidak 75% benar. Selamat bagi Anda yang telah lolos ke materi berikutnya!

1.3.4 Kunci Jawaban A. Jawaban Soal Benar Salah 1. B 2. S 3. B 4. B 5. B 6. B 7. B 8. B 9. S 10. B B. Jawaban Soal Uraian Singkat 1. Duesenberry - relative income hypothesis 2. Ando, Brumberg, dan Modigliani - life cycle hypothesis

C. Jawaban Soal Uraian


1. Friedman berpendapat bahwa pendapatan masyarakat terdiri dari dua

bentuk pendapatan, yaitu pendapatan permanen dan pendapatan transitori. Pendapatan permanen merupakan pendapatan yang diharapkan orang untuk terus bertahan dimasa depan. Pendapatan sementara (pendapatan transitoris) adalah bagian pendapatan yang
10

tidak dapat diharapkan terus bertahan. Friedman mengemukakan bahwa konsumsi terutama tergantung pada pendapatan permanen. 2. Studi empiris data deret-berkala jangka pendek konsumsi dan pendapatan rumah tangga menunjukkan konsisten dengan dugaan Keynes, yaitu: kecenderungan mengkonsumsi marjinal adalah antara nol dan satu sehingga pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan konsumsi yang lebih tinggi serta tabungan lebig tinggi pula. Dugaan keynes kedua, bahwa kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (APC) akan turun ketika pendapatan naik. Dugaan keynes ketiga, pendapatan merupakan faktor penentu penting konsumsi dan tingkat bunga bukan variabel penting. ; Namun, studi empiris data-berkala jangka panjang tidak menemukan adanya kecenderungan mengkonsumsi rata-rata menurun ketika pendapatan naik. Kuznets dengan menggunakan data agregat konsumsi dan pendapatan sejak tahun 1869 menunjukkan bahwa rasio konsumsi terhadap pendapatan cenderung stabil dari dekade ke dekade atau sangat konstan selama periode yang panjang.

DAFTAR PUSTAKA / ACUAN / BACAAN ANJURAN Herlambang, Tedy, Sugiarto Brastomo, dan Said Kelana, (2001). Ekonomi Makro: Teori, Analisis, dan Kebijakan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Mangkusubroto, Guritno, dan Algifari, (1998). Teori Ekonomi Makro, Edisi Ketiga, Jogjakarta: BP STIE YKPN. Mankiw, N. Gregory, (2000). Teori Makro Ekonomi, Edisi Empat, Jakarta: Erlangga. Sukirno, Sadono, (1999). Pengantar Makro Ekonomi, Edisi Kedua, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Soeratno (ed), (2000). Ekonomi Makro Pengantar, Jogjakarta: BP STIE YKPN.

11

12

Anda mungkin juga menyukai