Hari Prasetyo
D
Politeknik Negeri Jember
ra
ft O
prasetyo.jbr2003@gmail.com
nl y
Pendahuluan
Untuk mendukung pertumbuhan optimal tanaman budidaya, diperlukan ruang (space) baik di permukaan tanah maupun di dalam tanah Ruang (space) di permukaan tanah untuk mendukung kegiatan fotosintesis, transpirasi dan kondisi kelembaban udara disekitar pertanaman Ruang (space) di dalam tanah untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman sehingga tanaman mampu menyerap unsur hara secara optimal dan untuk menghindari terjadinya persaingan dalam mendapatkan unsur hara antar tanaman budidaya
ft O
nl y
Jarak Tanam Karet Tidak Teratur Jarak Tanam Karet Teratur
ra
ft O
nl y
Pertanaman Lada Pertanaman Pepaya
3
ra
ft O
nl y
Sinar matahari dapat menerpa sebagian besar daun, sehingga proses fotosintesa dapat berjalan dengan optimal Sirkulasi udara berjalan lancar, sehingga dapat mengoptimalkan proses fotosintesis & transpirasi tanaman Mengurangi kelembaban di sekitar tanaman, sehingga dapat mencegah berkembangnya penyakit
Pertanaman Mangga
ra
Pertanaman Karet
4
3. Aspek Estetika
ft O
ra
Bila dilihat dari udara dan atau dari daerah yang lebih tinggi terlihat indah
nl y
Perkebunan Kelapa Sawit Perkebunan Teh
5
Perkebunan Kelapa
Jarak Tanam
D
Pola Tanam Segiempat Pola Tanam Segitiga
6
ra
ft O
nl y
Pada tanaman tahunan, umunya terdapat dua pola jarak tanam, yaitu pola tanam segi empat dan segi tiga
POLA SEGI EMPAT : Gambar persegi empat sama sisi, dengan panjang masing-masing sisi = 9 m (ABCD) Hitung luas persegi empat ABCD dengan rumus = Panjang (AB) x lebar (BC) Populasi tanaman kelapa sawit = (10.000 m2) / (luas persegi empat ABCD) Hasil perhitungan : Luas persegi empat ABCD = 9 m x 9 m = 81 m2 Populasi Tanaman Kelapa Sawit per Hektar = (10.000 m2) / (81 m2) = 124 tanaman
ra
ft O
nl y
Tanaman karet ditanam dengan jarak 9 x 9 meter. Berapa populasi tanaman per hektar bila ditanam dengan pola segiempat dan segitiga ?
: Tanaman
7
nl y
Gambar segitiga sama sisi, dengan panjang masingmasing sisi = 9 m (ABC) Tarik garis lurus dari sudut B tepat ditengah-tengah panjang sisi AC 9 B
7,79
Hitung tinggi segitiga ABC (atau panjang BE) dengan rumus phytagoras AB2 = AE2 + BE2 Hitung luas segitiga ABE dengan rumus = (1/2 x AE x BE) Hitung luas jajaran genjang (ABDC) = 4 x luas ABE
ft O
9 F 9 D
7,79
E 9 C
ra
Hasil perhitungan : Luas segitiga ABE = (1/2 x 4,5 m x 7,79 m) = 17,54 m2 Luas Jajaran genjang ABDC = 4 x 17,54 m2 = 70,15 m2 Populasi Tanaman Kelapa Sawit per Hektar = (10.000 m2) / (70,15 m2) = 143 tanaman : Tanaman
8
Populasi tanaman kelapa sawit = (10.000 m2) / (luas jajaran genjang ABDC)
Kesimpulan anda
ra
ft O
nl y
Pengajiran Tanaman
ra
ft O
LAHAN MIRING
LAHAN DATAR
nl y
10
Pengajiran Tanaman
a) Lahan Datar
4
nl y
3 2
Pertama kali yang harus diperhatikan adalah amati kondisi lahan yang akan di ajir (bentuk & batas lahan, Jalan utama kebun, alur sungai dll) Bila tidak ada jalan utama dalam kebun, buat ajir kepala (lingkaran merah) arah utara-selatan dengan jarak sesuai yang ditentukan (mulai dari tengah lahan) Buat ajir anakan (lingkaran kuning) arah timur-barat dengan jarak sesuai yang ditentukan (mulai dari tengah lahan)
3 2 1 2 2 3
ra
ft O
11
Pengajiran Tanaman
a) Lahan Datar
4
nl y
3 2
ra
Selanjutnya tarik garis lurus ke arah Timur-Barat di setiap ajir kepala Taris garis lurus Utara-Selatan disetiap ajir anakan Titik pertemuan garis, merupakan titik lubang tanam
3 2 1 2 2 3
Perhatikan gambar, terlihat bahwa di bagian tepi lahan pertanaman menjadi tidak teratur (estetika kebun kurang baik). Hal ini tidak menjadi masalah, karena tidak ada jalan utama di bagian dalam & disekeliling Kebun
ft O
12
Pengajiran Tanaman
a) Lahan Datar
5 5 4 3 2 1 2 3 2 3 4
nl y
3 2
Bila di tengah kebun ada jalan utama, maka agar terlihat estetikanya oleh siapapun yang melewati jalan utama kebun, lakukan pengajiran dengan langkah sebagai berikut : Dari tepi kanan-kiri jalan utama dari bagian tengah kebun, tancapkan ajir kepala (warna merah) berjarak sekitar dari jarak tanam yang ditentukan (yang penting pertumbuhan kanopi tanaman nantinya tidak keluar sampai ke jalan utama)
4 3 2 1 2 3
ra
ft O
13
Pengajiran Tanaman
a) Lahan Datar
5 5 4 3 2 1 2 3 2 3 4
nl y
3 2
4 3 2 1 2 3
Tarik garis Utara-Selatan (searah jalan utama), ajir kepala sesuai dengan jarak tanam yang ditentukan Di setiap titik ajir kepala, tarik garis ke arah Timur-Barat, kemudian tancapkan ajir anakan (warna kuning) sesuai dengan jarak tanam yang ditentukan Titik pertemuan garis, merupakan titik lubang tanam
Perhatikan gambar, terlihat bahwa pertanaman di kanan-kiri jalan utama terlihat rapi & teratur (estetika), tetapi di bagi tepi lahan lainnya pertanaman tidak teratur
ra
ft O
14
Pengajiran Tanaman
b) Lahan Bergelombang
1 2 3 4 5
Pengajiran lahan bergelombang lebih sulit dibandingkan lahan datar. Diperlukan alat khusus seperti Teodolit, Waterpass, segita sama sisi, Ajir (indukan, kepala dan anakan) Karena lahannya miring, maka jarak tanam merupakan rerata air (waterpass)
ra
ft O
nl y
15
Pengajiran Tanaman
b) Lahan Bergelombang
Meskipun sulit, pola tanam yang dilakukan harus tetap memperhatikan aspek estetika (keindahan) Langkah-langkah pengajiran pada lahan miring : Tancapkan ajir indukan (tanda panah hitam gambar slide 15) di tempat paling tinggi & dapat dilihat dari berbagai arah di lahan bawah Tarik dari ajir indukan lurus ke arah bawah, kemudian tancapkan ajir kepala (lingkaran merah slide 15) 16
ra
ft O
nl y
Pengajiran Tanaman
b) Lahan Bergelombang
Jarak antar ajir kepala sesuai dengan jarak tanam yang ditentukan, tetapi jaraknya tetap menggunakan rerata air (water pass) dan bukan jarak pada permukaan lahan yang miring Bila jarak tanam tidak terlalu panjang dapat menggunakan segitiga sama sisi yang terbuat dari bilah bambu. Panjang sisi sesuai jarak tanam
Bilah bambu Tali benang dengan pemberat
ra
ft O
nl y
17
Pengajiran Tanaman
b) Lahan Bergelombang
Tarus salah satu sudut segitiga (A) tepat pada ajir indukan, kemudian atur segitiga sehingga pemberat tepat di tengah-tengah sisi bawah segitiga (O). Kemudian tancapkan ajir pada proyeksi kebawah di sudut segitiga (B). Demikian seterusnya sehingga seluruh ajir kepala terisi
Bilah bambu Tali benang dengan pemberat
ra
ft O
nl y
18
Pengajiran Tanaman
b) Lahan Bergelombang
Tempatkan sudut (A) tepat di titik ajir kepala. Kemudian atur segitia sedemikian rupa segitiga sehingga pemberat tepat di tengah-tengah sisi bawah segitiga (O). Kemudian tancapkan ajir anakan pada proyeksi kebawah di sudut segitiga (B). Demikian seterusnya sehingga seluruh ajir anakan terisi Ajir Kepala dan Ajir anakan merukan tempat penanaman tanaman yang akan dibudidayakan Dengan cara ini, maka pola tanam akan 19 terlihat teratur (estetika)
ra
ft O
nl y
Kebun Anggur
ft O
nl y
Kebun Karet
ra
20
ra
semoga tulisan sederhana ini bermanfaat ... sebelum sel-sel otak ini rapuh & mati
ft O
nl y
21