Anda di halaman 1dari 8

1

MENANAM KELAPA SAWIT

Disusun Oleh : Kusnadi.

Daftar isi :
1.Persiapan Menanam Kelapa Sawit
• Pola Tanam (1)
• Memancang (1)
• Melubang (2)
• Pupuk Lubang (2)

2.Menanam Kelapa Sawit


• Persiapan Di Pembibitan (3)
• Administrasi Transport (3)
• Pengangkatan Bibit Ke Lapangan Dan Ecer Bibit (3)
• Penanaman (4)
• Konsolidasi Pokok Doyong Dan Penyisipan (4)

1. Persiapan Menanam Kelapa Sawit


• Pola Tanam
Pola tanam yang digunakan adalah segitiga sama sisi pada areal datar sampai bergelombang,
sedangkan untuk areal yang berbukit dengan sudut kemiringan 120 perlu dibuat teras kontur
dengan jarak tanam sesuai dengan ketentuan.

Alasan mengapa menggunakan pola tanam segitiga sama sisi yaitu :


1.Tajuk jika dilihat dari atas terlihat bulat, oleh karena itu semua ruangan tertutupi – tidak ada
ruangan kosong sehingga dapat menghambat/mengurangi pertumbuhan gulma.
2. Populasi per Ha lebih optimum jika dibandingkan dengan pola tanam persegi.
3. Efektif dan efisien dalam penyerapan unsur hara karena akar tanaman menebar penuh –
luas tajuk sama dengan luas akar

Pola tanam dikaitkan dengan :


1. Jenis tanah
Pada tanah mineral jarak tanamnya lebih renggang dibandingkan pada tanah gambut.
2. Kesuburan tanah
Pada tanah yang subur jarak tanamnya lebih renggang dibandingkan pada tanah yang tidak
subur.
3. Bibit yang digunakan

Tipe A Laju pertumbuhan > 80 cm/tahun


Untuk tanah mineral
Tipe B Laju pertumbuhan 70 – 80 cm/tahun
Dapat digunakan untuk daerah berbukit
Tipe C Laju pertumbuhan 60 – 70 cm/tahun
Untuk tanah gambut
Tipe D Laju pertumbuhan < 60 cm/tahun
2

Populasi tanaman menurut jarak tanam

Pola tanam Populasi pokok/Ha Anjuran pada tipe/Jenis tanah dan Bahan tanaman
9.5 X 9.5 X 9.5 127 – 128 D X P Marihat
9.4 X 9.4 X 9.4 130 – 131 D X P Marihat
9.2 X 9.2 X 9.2 135 – 136 D X P Marihat
9.0 X 9.0 X 9.0 142 – 143 D X P Socfindo/Rispa
8.8 X 8.8 X 8.8 149 – 150 Tanah gambut
8.6 X 8.6 X 8.6 155 – 156 Tanah Gambut

• Memancang
Tujuan memancang :
- Memberi tanda-tanda untuk pembuatan lubang tanam.
- Sebagai pedoman untuk pembuatan jalan, parit, stacking, teras/kontur/tapak kuda dan
menanam kacangan.
3

Organisasi memancang :
Setiap team (regu) pemancang terdiri atas 5 (lima) orang yaitu :
- 1 (satu) orang tukang teropong
- 2 (dua) orang tukang pancang
- 2 (dua) orang tukang tarik tali
Norma prestasi memancang 0.15 – 0.2 Ha/HK.

Bahan dan alat :


- Kompas sunto
- Abney level/Clinometer
- Kayu pancang ( pancang induk atau anak pancang)
- Tali rami atau kawat
- Kayu berbentuk Y

Pemancangan di areal datar


- Jarak tanam disesuaikan dengan table di atas
- Arah barisan tanaman Timurr – Barat
- Buat pancang kepala setinggi 2.5 m dan bagian atasnya (± 30 cm) di cat putih dengan tujuan
agar dapat dilihat.
- Menentukan batas-batas daerah/blok yang akan dipancang dan ditetapkan sebuah patokan
untuk memancang. Usahakan titik tersebut adalah salah satu pertemuan antara Collection
Road dan Main Road.
- Dari titik tersebut ditarik garis lurus Utara – Selatan (0 – 1800), lalu dipasang pancang
kepala, dengan jarak antar pancang 7.8 m, hingga batas areal/blok yang hendak dipancang.
- Dari titik yang sama dibuat garis tegak lurus arah Timur – Barat (90 – 2700), pancang
kepala dipasang dengan jarak antar pancang 100 m.

Pemancangan areal bergelombang dan berbukit


Terdapapat 2 (dua) cara untuk pemancangan yaitu pemancangan areal datar (cara biasa) dan
4

dengan system teras kontur. Untuk cara biasa perlu atau harus dibuat tapak kuda/teras
individu.

Pada pemancangan system teras kontur, jarak antar kontur dibuat sesuai dengan proyeksi
jarak antar barisan pada pemancangan areal daar, sedangkan jarak pokok dalam kontur
diusahakan sama dengan jarak pokok pada areal datar. Buat pancang tanam di kontur
pertama, pancang kedua pada kontur yang sama berjarak sama dengan jarak antar dua pokok
dalam barisan pada areal datar. Pancang ketiga dan seterusnya dibuat dengan cara yag sama.
Pancang pada kontur kedua dibuat dengan cara membuat segitiga proyeksi yang
menhubungkan dua pokok di kontur pertama dengan satu pokok di kontur kedua. Kemudian
seperti cara di atas dilakukan pemancangan untuk semua kontur dan seterusnya dikerjakan
hingga kontur terakhir.

• Melubang
Lubang tanam telah dipersiapkan minimal 6 bulan sebelum tanam untuk mengurangi
kemasaman tanah.

Tujuan :
- Memberikan media tumbuh yang baik bagi akar tanaman pada saat awal penanaman.
- Mempermudah peresapan pupuk ke dalam tanah sehingga mempercepat tanaman
mengabsorbsi pupuk tersebut.
-
Peralatan :
- Cangkul
- Alat pengukur (Mal/Patron) dengan ukuran 90 X 90 X 60 cm
- Takaran pupuk – terbuat dari triplek berbentuk kubus atau wadah dari plastik yang sudah
distandarisasi.

Teknis melubang :
- Dari pancang tanam dibersihkan (radius 1 m) dari sampah, akar-akar atau tunggul yang ada
di permukaan tanah. Jika pada lokasi lubang tanam terdapat tunggul kayu yang tidak dapat
dibongkar maka lubang tanam dapat digeser sedikit tetapi tetap mengikuti arah barisan.
- Anak pancang dicabut, kemudian tanah digali dengan ukuran 90 X 90 X 60 cm. Tanah hasil
5

galian dipisahkan antara topsoil (selatan) dan subsoil (utara). Peletakkan tanah hasil galian
harus konsisten. Setelah selesai anak pancang diletakkan kembali pada posisi semula
(ditengah-tengah lubang tersebut).

Pembuatan lubang tanam pada tanah gambut adalah hole in hole, gunanya agar bibit tidak
tumbang atau doyong. Pada tanah gambut yang tidak begitu dalam dapat juga tidak dilakuka
hole in hole, namun tanah dipadatkan terlebih dahulu dengan menggunakan excavator.
Pada saat pembuatan lubang tanam airnya terlebih dahulu dikurangi yaitu dengan pembuatan
parit 1 x 1 x 1 m (parit cacing), gunanya untuk mempermudah penggalian.
Untuk daerah rendahan atau rawa dapat digunakan tapak timbun. Ini dilakukan setelah tanam
dan tenaga kerja cukup.

• Pupuk Lubang
Jenis pupuk :
- Tanah mineral : 300 gram TSP untuk setiap lubang tanam
- Tanah gambut : 300 gram TSP (500 gram RP) dan 15 gram CuSO4.

Teknis memupuk :
- Topsoil dimasukkan ke dalam lubang tanam hingga ketinggian 20 – 25 cm permukaan bola
tanah harus sejajar dengan permukaan tanah asli. Cangkul dapat dibuat sebagai mal.
- Pupuk ditaburkan secara merata ke dalam lubang tanam. Pemberian pupuk sebaiknya
dilakukan 3 tahap yaitu 100 gram untuk setiap tahapnya diselingi dengan penimbunan lubang
tanah.

2. Menanam Kelapa Sawit


• Persiapan Di Pembibitan
Bibit kelapa sawit siap tanam ke lapagan pada umur 10 – 12 bulan. Bila lewat umur, bibit
tersebut harus dipangkas. Pemangkasan bentuk kerucut yang sudut kemiringannya 30 – 450,
dengan demikian daun termudah merupakan puncak kerucut. Jika penanaman belum dapat
dipastikan, sebaiknya bibit dipangkas 6 bulan sekali. Kebutuhan tenaga kerja untuk
pemangkasan yaitu 40 bibit/HK.
Satu bulan sebelum pemindahan ke lapangan dan diulangi lagi dua minggu kemudian, large
bag diangkat dan diputar 1800 untuk memutuskan perakaran tanaman yang telah menembus
large bag sehingga mengurangi shock saat ditanam kelapangan. Cara lain yaitu large bag
dimiringkan kemudian akarnya dipotong.
Bibit yang akan ditanam ke lapangan harus disiram sampai tanah dalam large bag jenuh air.
Pemindahan bibit ke lapangan harus berdasarkan kelompok bibit atau jenis bibit.

• Administrasi Transport
- Divisi mengajukan surat permintaan bibit melalui kantor besar kebun.
- Kantor besar kebun mengeluarkan DO (Delivery Order) rangkap 4.
- DO diserahkan ke bagian transport dan disahkan.
- Bagian transport (supir) menyerahkan DO ke bagian bibitan dan disahkan.
- Jumlah bibit yang dimuat/diangkut harus sesuai DO.
- Setelah bibit sampai tujuan, DO harus disahkan oleh penerima bibit (Divisi).
- DO yang telah disahkan didistribusikan kepada Kantor besar, Divisi, Bibitan, dan bagian
transport.

• Pengangkatan Bibit Ke Lapangan dan Ecer Bibit


- Dibutuhkan 3 orang untuk bongkar muat bibit, 1 orang di kendaraan 2 orang untuk muat
6

dan bongkar bibit (menyusun bibit di tanah).


- Bibit dibongkar pada tempat-tempat yang telah ditetapkan (titik pembongkaran). Harus jelas
berapa jumlah bibit yang harus diturunkan pada setiap titik pembongkaran.
- Pembongkaran dan pengeceran bibit dari titik pembongkaran ke lubang tanam harus hati-
hati jangan sampai bola tanah pecah. Bibit harus diangkat berdiri dan bagian bawahnya
ditopang dengan bahu. Jangan diangkat pada leher akarnya, pengangkatan harus dilakukan
pada bola tanahnya secara hati-hati.
- Bibit diletakkan di sebelah selatan lubang tanam secara hati-hati, jangan dibanting.
Peletakkan bibit harus konsisten.
- Bibit harus sudah diecer ke dalam blok bersama-sama dengan kantong plastik yang
berisikan pupuk lubang tanam sehari sebelum penanaman.

• Penanaman
- Pancang tanam dicabut.
- Lubang tanam diisi/ditimbun top soil dan dipadatkan (ketebalan ± 25 cm) dengan cara
diinjak.
- Pupuk lubang dimasukkan 1/3 bagian.
- Large bag disobek dengan menggunakan pisau atau parang.
- Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan hati-hati (jangan dibanting atau
dihentakkan). Permukaan bola tanah harus sejajar dengan permukaan tanah asli. Jika belum
sejajar topsoil dapat ditambah atau dikurangi.
- Large bag ditarik sehingga bola tanah saja yang berada di dalam lubang tanam.
- Ditimbun tanah topsoil , dipadatkan dengan cara diinjak tanah timbunan di sisi bola tanah.
Jangan sampai menginjak bola tanah.
- Pupuk dimasukkan 1/3 bagian lagi.
- Ditimbun tanah subsoil, dipadatkan dengan cara diinjak tanah timbunan di sisi bola tanah.
- Pupuk dimasukkan 1/3 bagian lagi (sisanya).
- Ditimbun tanah subsoil, dipadatkan dengan cara diinjak tanah timbunan. Penimbunan
dilakukan hingga permukaan bola tanah sejajar dengan permukaan tanah asli.
- Pancang tanam diletakkan disebelah selatan dan large bag diikat pada pancang tanam
tersebut – peletakkan pancang tanam harus konsisten untuk setiap titik tanam.
- Sebelum penimbunan posisi bibit harus tegak sehingga daunnya menghadap kea rah tiga
jurusan ( sistem mata lima).

Kesalahan-kesalahan yang harus dihindari pada penanaman yaitu :


- Bibit ditanam terlalu dalam
- Bibit ditanam miring atau tidak tegak
- Tanah pada large bag (bola tanah) dipecah dan dibuang.
- Large bag tidak dibuka sebelum bibit ditanam.

• Konsolidasi pokok doyong dan penyisipan


Pekerjaan konsolidasi (menegakkan) pokok doyong hanya dilakukan 1 rotasi yaitu 1 minggu
setelah penanaman. Bahkan hal ini tidap perlu dilakukan apabila penanaman sudah dilakukan
dengan benar, kecuali bila terjadi angina kencang dan hujan yang sangat lebat sehingga
pokok doyong.
Penyisipan merupakan mengganti pokok yang mati dan pokok yang abnormal yang lolos dari
seleksi di pembibitan.

Tujuan penyisipan :
- Untuk mendapatkan produksi per hektar yang maksimal.
7

- Menekan pertumbuhan lalang dan gulma lainnya.

Pekerjaan awal sisipan yang penting adalah sensus dan identifikasi pokok. Prisisp
pelaksanaan teknis ( bibit dan tanam) sama dengan pekerjaan penanaman. Pokok sisipan
ditanam pada bekas tanaman yang sudah dibongkar agar barisan tanaman tetap lurus.
Pemeliharaan pokok sisipan dilakukan sesuai dengan pemeliharaan (rotasi perawatan)
tanaman asli.
Cara Menanam Kelapa Sawit adalah judul Post kali ini akan membahas tentang bagaimana
cara menanam kelapa sawit yang benar. Secara teori penanaman Kelapa sawit bisa dikatakan
gampang-gampang susah lah, bagi petani yang telah memiliki jam terbang yang panjang
tentu mereka lebih tahu tentang cara penanaman yang benar secara praktis. Namun untuk
mendapatkan hasil yang bagus, anda tidak perlu trial and error. Berkut ini kami sampaikan
proses penanaman Kelapa Sawit yang menurut kami sudah cukup sistematis.

Pertama, Persiapan lahan


Biasanya kelapa sawit sering ditanam pada lahan bekas hutan yang baru akan dibuka untuk
pertanian, ada juga lahan bekas perkebunan karet atau lainnya, ataupun bekas tanaman kelapa
sawit yang sudah tua dan akan dilakukan peremajaan kembali. Sekarang kenali dulu calon
lahan yang akan anda tanami..

Untuk persiapan lahan perlu dilaksanakan proses pembukaan lahan yang secara mekanis,
pada bekas hutan atau bekas tanaman lain seperti karet dan sebagainya terdiri dari beberapa
pekerjaan, yakni: a) menumbang, yaitu memotong pohon besar dan kecil dengan
mengusahakan agar tanahnya terlepas dari tanah; b) merumpuk, yaitu mengumpulkan dan
menumpuk hasil tebangan untuk memudahkan pembakaran. c) merencek dan membakar,
yaitu memotong dahan dan ranting kayu yang telah ditumpuk agar dapat disusun sepadat
mungkin, setelah kering lalu dibakar. d) pengolahan tanah secara mekanis.
Sedangkan pada pada tanah bukaan ulangan terdiri dari pekerjaan, yakni: a) pengolahan tanah
secara mekanis dengan menggunakan traktor. b) meracun batang pokok kelapa sawit dengan
cara membuat lubang sedalam 20 cm pada ketinggian 1 meter pada pokok tua. Lubang diisi
dengan Natrium arsenit 20 cc per pokok, kemudian ditutup dengan bekas potongan lubang; c)
membongkar, memotong dan membakar. Dua minggu setelah peracunan, batang pokok
kelapa sawit dibongkar sampai akarnya dan telah kering lalu dibakar; d) pada bukaan ulangan
pembersihan bekas-bekas batang harus diperhatikan dengan serius karena sisa batang, akar
dan pelepah daun dapat menjadi tempat berkembangnya hama (misalnya kumbang Oryctes)
atau penyakit ( misalnya cendawan Ganoderma).

Kedua, Pemancangan
Maksud pemancangan adalah untuk menentukan tempat yang akan ditanami kelapa sawit
sesuai dengan jarak tanam yang dipakai. Ajir harus tepat letaknya, sehingga lurus bila dilihat
dari segala arah, kecuali di daerah teras dan kontur. System jarak yang digunakan adalah
segitiga sama sisi, dengan jarak 9 m x 9 m x 9 m yang nantinya populasi tanaman sekitar 122
pohon. Ada juga petani yang menggunakan teknik mata lima atau anda langung mengukur
jarak tanam 8m x 9m atau bahkan 8m x 8m. Berapanpun ukuran jarak yang akan akan
jadikan patokan dalam penanam seharusnya tidak terlalu rapat karena akan mempengaruhi
produksifitas pohon tersebut. Jadi jangan memaksakan untuk menanam populasi pohon sawit
terlalu banyak dengan mempersempit jarak tanam, hal ini yang akan berakibat fatal. 
8

Ketiga, Pembuatan lubang tanaman


Lubang tanaman dibuat beberapa hari sebelum menanam. Ukuran lubang, panjang x lebar x
dalam adalah 50 cm x 40 cm x 40 cm. Pada waktu menggali lubang, tanah atas dan bawah
dipisahkan, masing-masing di sebelah Utara dan Selatan lubang.

Keempat, Menanam
Cara menanam bibit yang ada pada polybag, yaitu:
- Siapkan bibit yang siap tanam pada masing-masing lubang tanam yang sudah dibuat.
- Siramlah bibit yang ada pada polybag sehari sebelum ditanam agar kelembaban tanah dan
persediaan air cukup untuk bibit.
- Sebelum penanaman dilakukan pupuklah dasar lubang dengan menaburkan secara merata
pupuk fosfat seperti Agrophos dan Rock Phosphate sebanyak 250 gram per lubang.
- Buatlah keratin vertical pada sisi polybag dan lepaskan polybag dari bibit dengan hati-hati,
kemudian masukkan ke dalam lubang.
- Timbunlah bibit dengan tanah galian bagian atas (top soil) dengan memasukkan tanah ke
sekeliling bibit secara berangsur-angsur dan padatkan dengan tangan agar bibit dapat berdiri
tegak.
- Penanaman bibit harus diatur sedemikian rupa sehingga permukaan tanah polybag sama
ratanya dengan permukaan lubang yang selesai ditimbun, dengan demikian bila hujan, lubang
tidak akan tergenang air.
- Pemberian mulsa sekitar tempat tanam bibit sangat dianjurkan.
- Saat menanam yang tepat adalah pada awal musim hujan.
Inilah cara penanaman kelapa sawit, semoga bermanfaat. Lanjutkan membaca untuk
pemeliharaan Tananaman Kelapa Sawit...

Anda mungkin juga menyukai