Anda di halaman 1dari 1

Pengusaha Kelapa Sawit Inhil Riau

ada di Facebook. Untuk terhubung


dengan Pengusaha Kelapa Sawit Inhil
Riau, gabung dengan Facebook hari ini.

Gabung

atau

Login

Pengusaha Kelapa Sawit Inhil Riau


2 Juni 2014 pukul 13.51 ·

CARA PANCANG DAN TANAM KELAPA SAWIT KOMPLIT


Ditulis oleh: Mas Antoe - Senin, 10 Juni 2013
MENANAM KELAPA SAWIT
Disusun Oleh : Suprianto
Daftar isi :
1.Persiapan Menanam Kelapa Sawit
• Pola Tanam (1)
• Memancang (1)
• Melubang (2)
• Pupuk Lubang (2)
2.Menanam Kelapa Sawit
• Persiapan Di Pembibitan (3)
• Administrasi Transport (3)
• Pengangkatan Bibit Ke Lapangan Dan Ecer Bibit (3)
• Penanaman (4)
• Konsolidasi Pokok Doyong Dan Penyisipan (4)
1. Persiapan Menanam Kelapa Sawit
• Pola Tanam
Pola tanam yang digunakan adalah segitiga sama sisi pada
areal datar sampai bergelombang, sedangkan untuk areal
yang berbukit dengan sudut kemiringan 120 perlu dibuat
teras kontur dengan jarak tanam sesuai dengan ketentuan.
Alasan mengapa menggunakan pola tanam segitiga sama
sisi yaitu :
1.Tajuk jika dilihat dari atas terlihat bulat, oleh karena itu
semua ruangan tertutupi – tidak ada ruangan kosong
sehingga dapat menghambat/mengurangi pertumbuhan
gulma.
2. Populasi per Ha lebih optimum jika dibandingkan dengan
pola tanam persegi.
3. Efektif dan efisien dalam penyerapan unsur hara karena
akar tanaman menebar penuh – luas tajuk sama dengan luas
akar
Pola tanam dikaitkan dengan :
1. Jenis tanah
Pada tanah mineral jarak tanamnya lebih renggang
dibandingkan pada tanah gambut.
2. Kesuburan tanah
Pada tanah yang subur jarak tanamnya lebih renggang
dibandingkan pada tanah yang tidak subur.
3. Bibit yang digunakan
Tipe A Laju pertumbuhan > 80 cm/tahun
Untuk tanah mineral
Tipe B Laju pertumbuhan 70 – 80 cm/tahun
Dapat digunakan untuk daerah berbukit
Tipe C Laju pertumbuhan 60 – 70 cm/tahun
Untuk tanah gambut
Tipe D Laju pertumbuhan < 60 cm/tahun
Populasi tanaman menurut jarak tanam
Pola tanam Populasi pokok/Ha Anjuran pada tipe/Jenis tanah
dan Bahan tanaman
9.5 X 9.5 X 9.5 127 – 128 D X P Marihat
9.4 X 9.4 X 9.4 130 – 131 D X P Marihat
9.2 X 9.2 X 9.2 135 – 136 D X P Marihat
9.0 X 9.0 X 9.0 142 – 143 D X P Socfindo/Rispa
8.8 X 8.8 X 8.8 149 – 150 Tanah gambut
8.6 X 8.6 X 8.6 155 – 156 Tanah Gambut
• Memancang
Tujuan memancang :
- Memberi tanda-tanda untuk pembuatan lubang tanam.
- Sebagai pedoman untuk pembuatan jalan, parit, stacking,
teras/kontur/tapak kuda dan menanam kacangan.
Organisasi memancang :
Setiap team (regu) pemancang terdiri atas 5 (lima) orang
yaitu :
- 1 (satu) orang tukang teropong
- 2 (dua) orang tukang pancang
- 2 (dua) orang tukang tarik tali
Norma prestasi memancang 0.15 – 0.2 Ha/HK.
Bahan dan alat :
- Kompas sunto
- Abney level/Clinometer
- Kayu pancang ( pancang induk atau anak pancang)
- Tali rami atau kawat
- Kayu berbentuk Y
Pemancangan di areal datar
- Jarak tanam disesuaikan dengan table di atas
- Arah barisan tanaman Timurr – Barat
- Buat pancang kepala setinggi 2.5 m dan bagian atasnya (±
30 cm) di cat putih dengan tujuan agar dapat dilihat.
- Menentukan batas-batas daerah/blok yang akan dipancang
dan ditetapkan sebuah patokan untuk memancang.
Usahakan titik tersebut adalah salah satu pertemuan antara
Collection Road dan Main Road.
- Dari titik tersebut ditarik garis lurus Utara – Selatan (0 –
1800), lalu dipasang pancang kepala, dengan jarak antar
pancang 7.8 m, hingga batas areal/blok yang hendak
dipancang.
- Dari titik yang sama dibuat garis tegak lurus arah Timur –
Barat (90 – 2700), pancang kepala dipasang dengan jarak
antar pancang 100 m.
Pemancangan areal bergelombang dan berbukit
Terdapapat 2 (dua) cara untuk pemancangan yaitu
pemancangan areal datar (cara biasa) dan dengan system
teras kontur. Untuk cara biasa perlu atau harus dibuat tapak
kuda/teras individu.
Pada pemancangan system teras kontur, jarak antar kontur
dibuat sesuai dengan proyeksi jarak antar barisan pada
pemancangan areal daar, sedangkan jarak pokok dalam
kontur diusahakan sama dengan jarak pokok pada areal
datar. Buat pancang tanam di kontur pertama, pancang
kedua pada kontur yang sama berjarak sama dengan jarak
antar dua pokok dalam barisan pada areal datar. Pancang
ketiga dan seterusnya dibuat dengan cara yag sama.
Pancang pada kontur kedua dibuat dengan cara membuat
segitiga proyeksi yang menhubungkan dua pokok di kontur
pertama dengan satu pokok di kontur kedua. Kemudian
seperti cara di atas dilakukan pemancangan untuk semua
kontur dan seterusnya dikerjakan hingga kontur terakhir.
• Melubang
Lubang tanam telah dipersiapkan minimal 6 bulan sebelum
tanam untuk mengurangi kemasaman tanah.
Tujuan :
- Memberikan media tumbuh yang baik bagi akar tanaman
pada saat awal penanaman.
- Mempermudah peresapan pupuk ke dalam tanah sehingga
mempercepat tanaman mengabsorbsi pupuk tersebut.
-
Peralatan :
- Cangkul
- Alat pengukur (Mal/Patron) dengan ukuran 90 X 90 X 60
cm
- Takaran pupuk – terbuat dari triplek berbentuk kubus atau
wadah dari plastik yang sudah distandarisasi.
Teknis melubang :
- Dari pancang tanam dibersihkan (radius 1 m) dari sampah,
akar-akar atau tunggul yang ada di permukaan tanah. Jika
pada lokasi lubang tanam terdapat tunggul kayu yang tidak
dapat dibongkar maka lubang tanam dapat digeser sedikit
tetapi tetap mengikuti arah barisan.
- Anak pancang dicabut, kemudian tanah digali dengan
ukuran 90 X 90 X 60 cm. Tanah hasil galian dipisahkan
antara topsoil (selatan) dan subsoil (utara). Peletakkan tanah
hasil galian harus konsisten. Setelah selesai anak pancang
diletakkan kembali pada posisi semula (ditengah-tengah
lubang tersebut).
Pembuatan lubang tanam pada tanah gambut adalah hole in
hole, gunanya agar bibit tidak tumbang atau doyong. Pada
tanah gambut yang tidak begitu dalam dapat juga tidak
dilakuka hole in hole, namun tanah dipadatkan terlebih
dahulu dengan menggunakan excavator.
Pada saat pembuatan lubang tanam airnya terlebih dahulu
dikurangi yaitu dengan pembuatan parit 1 x 1 x 1 m (parit
cacing), gunanya untuk mempermudah penggalian.
Untuk daerah rendahan atau rawa dapat digunakan tapak
timbun. Ini dilakukan setelah tanam dan tenaga kerja cukup.
• Pupuk Lubang
Jenis pupuk :
- Tanah mineral : 300 gram TSP untuk setiap lubang tanam
- Tanah gambut : 300 gram TSP (500 gram RP) dan 15 gram
CuSO4.
Teknis memupuk :
- Topsoil dimasukkan ke dalam lubang tanam hingga
ketinggian 20 – 25 cm permukaan bola tanah harus sejajar
dengan permukaan tanah asli. Cangkul dapat dibuat sebagai
mal.
- Pupuk ditaburkan secara merata ke dalam lubang tanam.
Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan 3 tahap yaitu 100
gram untuk setiap tahapnya diselingi dengan penimbunan
lubang tanah.
2. Menanam Kelapa Sawit
• Persiapan Di Pembibitan
Bibit kelapa sawit siap tanam ke lapagan pada umur 10 – 12
bulan. Bila lewat umur, bibit tersebut harus dipangkas.
Pemangkasan bentuk kerucut yang sudut kemiringannya 30
– 450, dengan demikian daun termudah merupakan puncak
kerucut. Jika penanaman belum dapat dipastikan, sebaiknya
bibit dipangkas 6 bulan sekali. Kebutuhan tenaga kerja untuk
pemangkasan yaitu 40 bibit/HK.
Satu bulan sebelum pemindahan ke lapangan dan diulangi
lagi dua minggu kemudian, large bag diangkat dan diputar
1800 untuk memutuskan perakaran tanaman yang telah
menembus large bag sehingga mengurangi shock saat
ditanam kelapangan. Cara lain yaitu large bag dimiringkan
kemudian akarnya dipotong.
Bibit yang akan ditanam ke lapangan harus disiram sampai
tanah dalam large bag jenuh air. Pemindahan bibit ke
lapangan harus berdasarkan kelompok bibit atau jenis bibit.
• Administrasi Transport
- Divisi mengajukan surat permintaan bibit melalui kantor
besar kebun.
- Kantor besar kebun mengeluarkan DO (Delivery Order)
rangkap 4.
- DO diserahkan ke bagian transport dan disahkan.
- Bagian transport (supir) menyerahkan DO ke bagian bibitan
dan disahkan.
- Jumlah bibit yang dimuat/diangkut harus sesuai DO.
- Setelah bibit sampai tujuan, DO harus disahkan oleh
penerima bibit (Divisi).
- DO yang telah disahkan didistribusikan kepada Kantor
besar, Divisi, Bibitan, dan bagian transport.
• Pengangkatan Bibit Ke Lapangan dan Ecer Bibit
- Dibutuhkan 3 orang untuk bongkar muat bibit, 1 orang di
kendaraan 2 orang untuk muat dan bongkar bibit (menyusun
bibit di tanah).
- Bibit dibongkar pada tempat-tempat yang telah ditetapkan
(titik pembongkaran). Harus jelas berapa jumlah bibit yang
harus diturunkan pada setiap titik pembongkaran.
- Pembongkaran dan pengeceran bibit dari titik
pembongkaran ke lubang tanam harus hati-hati jangan
sampai bola tanah pecah. Bibit harus diangkat berdiri dan
bagian bawahnya ditopang dengan bahu. Jangan diangkat
pada leher akarnya, pengangkatan harus dilakukan pada bola
tanahnya secara hati-hati.
- Bibit diletakkan di sebelah selatan lubang tanam secara
hati-hati, jangan dibanting. Peletakkan bibit harus konsisten.
- Bibit harus sudah diecer ke dalam blok bersama-sama
dengan kantong plastik yang berisikan pupuk lubang tanam
sehari sebelum penanaman.
• Penanaman
- Pancang tanam dicabut.
- Lubang tanam diisi/ditimbun top soil dan dipadatkan
(ketebalan ± 25 cm) dengan cara diinjak.
- Pupuk lubang dimasukkan 1/3 bagian.
- Large bag disobek dengan menggunakan pisau atau
parang.
- Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan hati-hati
(jangan dibanting atau dihentakkan). Permukaan bola tanah
harus sejajar dengan permukaan tanah asli. Jika belum
sejajar topsoil dapat ditambah atau dikurangi.
- Large bag ditarik sehingga bola tanah saja yang berada di
dalam lubang tanam.
- Ditimbun tanah topsoil , dipadatkan dengan cara diinjak
tanah timbunan di sisi bola tanah. Jangan sampai menginjak
bola tanah.
- Pupuk dimasukkan 1/3 bagian lagi.
- Ditimbun tanah subsoil, dipadatkan dengan cara diinjak
tanah timbunan di sisi bola tanah.
- Pupuk dimasukkan 1/3 bagian lagi (sisanya).
- Ditimbun tanah subsoil, dipadatkan dengan cara diinjak
tanah timbunan. Penimbunan dilakukan hingga permukaan
bola tanah sejajar dengan permukaan tanah asli.
- Pancang tanam diletakkan disebelah selatan dan large bag
diikat pada pancang tanam tersebut – peletakkan pancang
tanam harus konsisten untuk setiap titik tanam.
- Sebelum penimbunan posisi bibit harus tegak sehingga
daunnya menghadap kea rah tiga jurusan ( sistem mata
lima).
Kesalahan-kesalahan yang harus dihindari pada penanaman
yaitu :
- Bibit ditanam terlalu dalam
- Bibit ditanam miring atau tidak tegak
- Tanah pada large bag (bola tanah) dipecah dan dibuang.
- Large bag tidak dibuka sebelum bibit ditanam.
• Konsolidasi pokok doyong dan penyisipan
Pekerjaan konsolidasi (menegakkan) pokok doyong hanya
dilakukan 1 rotasi yaitu 1 minggu setelah penanaman. Bahkan
hal ini tidap perlu dilakukan apabila penanaman sudah
dilakukan dengan benar, kecuali bila terjadi angina kencang
dan hujan yang sangat lebat sehingga pokok doyong.
Penyisipan merupakan mengganti pokok yang mati dan
pokok yang abnormal yang lolos dari seleksi di pembibitan.
Tujuan penyisipan :
- Untuk mendapatkan produksi per hektar yang maksimal.
- Menekan pertumbuhan lalang dan gulma lainnya.
Pekerjaan awal sisipan yang penting adalah sensus dan
identifikasi pokok. Prisisp pelaksanaan teknis ( bibit dan
tanam) sama dengan pekerjaan penanaman. Pokok sisipan
ditanam pada bekas tanaman yang sudah dibongkar agar
barisan tanaman tetap lurus. Pemeliharaan pokok sisipan
dilakukan sesuai dengan pemeliharaan (rotasi perawatan)
tanaman asli.

2 Kali Dibagikan

Zaenal Arifin
Terima kasih sangat bermanfaat
3 thn Lainnya

Johnson Johnson
terimakasih
4 thn Lainnya

Putri Bungsu
Sangat membantu sekali . . .
3 thn Lainnya

Rahmad Sutan
Sangat membantu
4 thn Lainnya

Sultan Hrpn
mksih sngt membantu
3 thn Lainnya

Halaman Terkait

Ikatan Petani Kelapa Sawit Indonesia


1,2 rb menyukai ini
Sharing seputar kelapa sawit

Komunitas Kelapa Sawit Indonesia (KKSI)


3,1 rb menyukai ini
Komunitas Kelapa Sawit Indonesia (KKSI) adalah wadah
untuk berbagi informasi positif tentang kelapa...

Pupuk Kelapa Sawit


858 menyukai ini
Pupuk Kelapa Sawit organik untuk perkebunan kelapa
sawit anda supaya hasil maksimal, mempercepat...

Lihat Selengkapnya

Anda mungkin juga menyukai