Anda di halaman 1dari 20

LAND PREPARATION T0 LINING

RUBBER FIELD DESIGN AND LAYOUT

Silakan ikuti SOP Kelapa Sawit – OP 2.8


sebagai acuan utama untuk persiapan lahan dan persiapan untuk penanaman.
SOP ini secara sederhana memberikan beberapa parameter yang relevan pada
persiapan lahan pada tanaman karet
1. Penumbangan dari hutan Ikuti instruksi yang diberikan pada SOP kelapa sawit OP 2.8
2 . Penumbangan Karet Ikuti instruksi yang diberikan oleh EPC pada penjualan kayu karet.
Secara esensial :
- Kita perlu melakukan kontrak penjualan terhadap kayu karet.
- Pertama kita hitung jumlah pohon dan prediksi jumlah kayu yang dapat dijual.
- Kemudian kita mengundang pembeli untuk menentukan harga yang akan mereka
berikan secara lengkap untuk pengambilan semua kayu karet.
Harga ini adalah harga bersih setelah biaya kontraktor untuk menumbang dan
memindahkan kayu.
3. Bongkar Tunggul Karena penyakit akar adalah masalah utama pada karet, kita harus
yakin bahwa tunggul dan dibongkar secara sempurna dari dalam tanah.
- Gunakan bulldozer atau excavator untuk bongkar tunggul.
- Jika memungkinkan, jual tunggul dan akar besar pada pabrik local yang membutuhkan
kayu bakar.
- Tumpuklah semua tunggul dan akar ke dalam barisan tertentu yang terdiri dari 6
gawangan karet
- Ada jarak sejauh 36 meter dari pusat barisan ke pusat barisan yang lain dengan
penggunaan jarak tanam 6 meter.
4. Bongkar Akar
- Setelah penumbangan dan bongkar tunggul, kita perlu riping yang dalam dengan
arah utara selatan dan timur barat untuk membongkar semua akar besar yang masih
tertinggal di dalam tanah.
- Setelah itu diikuti dengan dua kali bajak dari dua arah dengan menggunakan bajak
pahat untuk mengangkat akar yang lebih halus ke permukaan.
- Kemudian diikuti dengan penggarukan dan pembuangan semua bahan akar.
- Semua bahan akar harus dipindahkan ke pinggir jalan untuk dibuang.
- Ini dapat disimpan di daerah perumahan untuk digunakan sebagai kayu bakar untuk
memasak.
Adalah bijaksana bahwa sisa tunggul digunakan sebagai kayu bakar pada areal
perumahan.
5. Daerah Miring Kita harus selalu memperhatikan cara untuk mengendalikan erosi pada
daerah miring.
- Dengan riping yang dalam lakukan rotasi pertama searah dengan kemiringan dan rotasi
kedua secara menyilang.
- Lakukan pembajakan dan riping untuk menyakinkan bahwa operasi sebelumnya
dikerjakan menyilang kemiringan untuk melindungi tanah.
- Jika terlalu terjal untuk melakukan naik dan turun di daerah miring, riping secara
sederhana satu kali secara menyilang terhadap kontur dan ulang satu kali lagi.
- Teras diperlukan pada lahan yang sangat miring. Lihat keterangan berikut :

Derajat Persen Kebutuhan


0 -12° 0-20 Tanpa tapak kuda dan teras
6 -12° 10-20 Buat wash bunds setiap 30 meter.
12-20° 20-40 Kontur tanaman dengan bund setiap antara 2 kontur
lebih 20° lebih 40 Buat teras.

6. Teras pada Lahan Miring


- Perhatian. Surveilah areal yang terlalu miring untuk teras dan tinggalkan sebagai areal
konservasi.
- Pertama-tama tumbang dan ambil kayunya
- Selanjutnya surveilah barisan rajah di kemiringan yang mewakili.
- Pancang rajah harus berjarak 6 meter.
- Surveilah areal miring untuk teras
- Teras harus berhenti bila jarak kurang dari 5 meter.
- Teras karet perlu selebar 3 meter sedangkan di kelapa sawit 4 meter.
- Yakinkan bahwa kemiringan belakang 15 derjat
- Pembuatan teras akan menghilangkan bekas tunggul dan akar pada areal penanaman.
7. Penumbangan dan Pembersihan bekas Teras Karet.
- Tumbanglah pohon karet
- Sorong tunggul dengan dozer dan bersihkan akar dengan menggunakan ripper.
- Perbaiki teras sehingga ada 15 derjad ke dinding teras.
RUBBER FIELD DESIGN AND LAYOUT

1. Kebutuhan Tanaman Karet.


Kebutuhan tanaman karet cukup berbeda dengan kelapa sawit.
Tanaman karet suka pada areal yang drainasenya baik dan tidak akan baik pada areal
Yang tergenang.
- Setiap areal yang tergenang harus dibuat drainase yang baik.
- Jika tidak memungkinkan untuk membuat drainase yang baik untuk karet, maka areal
tersebut harus ditinggalkan untuk konservasi atau kelapa sawit.

1.1 Pertimbangan Ancak Sadapan.


- Secara hati-hati, pelajarilah petunjuk penyadapan dan manajemen penyadapan.
- Kita ingin membuat lapangan atau blok terpadu seluas 25 ha.
- Setiap mandor sadap mempunyai areal yang terdiri dari satu klon dan satu tahun tanam.

1.2 Beban Penderes di Areal Bukit


- Penyadap lebih sedikit bebannya daripada pemanen kelapa sawit.
- Jarak membawa beban dapat lebih jauh.
- Tidak perlu ada jalan yang terlalu rapat pada areal bukit dan jalan dapat secara
sederhana mengikuti puncak bukit dengan beberapa penghubung antar bukit.
- Tidak perlu ada jarak yang lebih dari 300 meter antara jalan koleksi di areal bukit
walaupun mungkin angin masuk dan keluar sesuai kontur.
Catatan:
- Untuk pembahasan yang lengkap tentang kebutuhan pengembangan, konstruksi jalan
dan lain-lain, silakan merujuk pada SOP Oil Palm Development
- GM dapat mengkopi dan memasukkan SOP ini pada SOP Karet.

2. Rancangan Lapangan pada Areal Rata dan bergelombang.


- Jika memungkinkan, areal penyadapan tiap mandor dibuat dalam keadaan menyatu.
- Jika mungkin, tanamlah satu klon untuk setiap satu mandor sadap.
- Jika ini tidak mungkin, maka areal minimal per klon harus satu ancak mandor harian.
- Ikuti prinsip yang sama seperti di areal peremajaan.
- Pikirkan tentang kemudahan dalam pengawasan penyadapan, ethrel dan pengumpulan
hasil.
- Pelajari peta di bawah ini:
3. Rancangan Lapangan Karet pada areal bukit.
- Pada perbukitan berbentuk sederhana jalan harus disurvey menurut grid .
Jika jalan harus mendaki maka kemiringannya harus dipilih. Artinta dimuali dari grid yang
ada kemudian kembali ke grid layout.
- Jika perbukitan berbentuk kompleks lebih baik dan lebih murah mengikuti punggung –
punggung bukit. Namun demikian harus ada jalan penghubung yg direncanakan antar
bukit yang lebih mudah melakukannya. Lihat gbr 3.
- Ancak mandoran harus berkelompok sebanyak 20 hektar dan beberapa mandoran
berkelompok menjadi 60 hektar pada areal miring.
- Buat semua rencana pengembangan dengan mandoran dan klon.
Buatkan petanya. - Prinsipnya sama dengan penanaman ulang.
- Lihat contoh di bawah.
LEGUME ESTABLISHMENT IN RUBBER

1. Pendahuluan.
Kacangan sangat penting pada perkebunan selain mencegah bahaya erosi dan
menyuburkan tanah juga menekan pertumbuhan gulma sehingga tanaman menjadi
subur dan cepat menjadi dewasa.
Prosedur.
1. Persiapan Lahan.
- Segera setelah penumbangan dan perumpukan lakukan pekerjaan berikut :
Ripping 2x, bajak 2x, harrowing 2x dengan interval 2 minggu dan arah yang berbeda,
semua akar dikumpulkan dan jika mungkin dijual. - Penyemprotan agar dilakukan
pada areal yg tidak di bajak seperti areal curam sekitar rumpukan, parit dan
benteng.
- Areal rendahan yang sering banjir harus disemprot tapi tidak perlu ditanami
kacangan.
2. Kebutuhan Kacangan.
- Biji kacangan yg dibutuhkan per ha sbb: Calopogonium caeruleum = 2 Kg
Pueraria javanica/C. pubescens = 5 Kg.
atau Mucuna bracteata (Stek) agar dipersiapkan di polybag sebanyak :
500 - 1000 polybag /ha.
- Permintaan biji kacangan dan persiapan stek kacangan di polybag harus dibuat lebih
awal (2 bulan sebelum penanaman).
3. Penanaman Kacangan di lapangan.
- Kacangan agar ditanam di areal yg bersih segera setelah penumbangan.
- PJ dan CC agar dicampur bersama. CC akan hidup bersama dengan PJ.
- Penanam terdiri dari 3 wanita tiap gang.
- Wanita pertama membuat jalur tanam sedalam 2-3 cm dengan sudut cangkul.
- Wanita kedua menabur biji/CIRP sepanjang jalur tanam.
- Wanita ketiga menutup biji kacangan dengan tanah yang gembur setebal 1 cm.
3.1. Bagaimana mengalokasikan biji?
- Ada 2 jalur tanam tiap 2 gawangan karet atau 6 meter.
Lihat diagram seperti dibawah ini.
- Berapa panjang jalur tanam tiap hektar ?
Karet (10,000 m3 / 6 metres) x 2 furrows = 3,333 metres
- Kita sekarang dapat membagi 7 kg campuran PJ dan CC dan menghasilkan kira-kira
19 gram per tiap 3 tamanan karet
Karet 7,000 gr / 3,333 meter = 2.10 gram benih per meter. 2.10 g/m x 10 meter = 21
gram per 3 pohon karet
Catatan Penting:
Karena benih dicampur dengan Fosfat alam (CIRP) dengan dosis 1 kg: maka kita butuh
menyebar 4.2 gram campuran ini per meter atau 42 gram tiap tiga gawang karet.
3.2. Calopogonium caeruleum.
- Pada areal yg curam agar ditanam stek C.caeruleum atau Mucuna bracteata di
polybag, hindari penanaman biji kacangan sebab akan dihanyutkan erosi.
3.3. Mucuna bracteata. (refer paragraph 5.2 dibawah)
- Mucuna bracteata agar ditanam murni sebagai pengganti kacangan campuran CC
+ PJ/CP tetapi Mucuna lebih baik ditanam di daerah yang curah hujannya tinggi.
- Mucuna harus ditanam disamping rumpukan atau di daerah miring atau menyisip
tanaman penutup tanah yang tidak sukses dimana saja.
- Untuk Mucuna yang murni, tanam Mucuna pada bagian tengah gawangan dan jarak
tanam sama dengan jarak tanam karet sehingga jumlah Mucana sama dengan jumlah
pohhon karet)
4. Pemeliharaan Kacangan.
- Pemeliharaan Kacangan sangat penting untuk mendapatkan kacangan murni agar
bermanfaat pada pertumbuhan tanaman.
- Pemeliharaan kacangan meliputi pemupukan untuk membangun kacangan yang jagur
kemudian rawat dengan membersihkan rumput dan penanggulangan hama.
- Pupuk agar ditabur sepanjang jalur LCC kemudian ditebar lebih luas sejalan
perkembangan LCC.
- Pengendalian gulma awal dilakukan untuk membersihkan jalur tanam kacangan.
Dapat dilakukan sekitar 6 minggu setelah kacangan tumbuh.
- Kemudian kemurnian kacangan agar dipertahankan dengan melakukan
pengendalian gulma selektif secara manual setiap 2 bulan.
- Pada tanaman belum menghasilkan umur 4 tahun, kacangan dibolehkan bercampur
dengan rumput lunak dan rumput dikendalikan setiap tiga bulan.
- Jika ada hama (kumbang Lamprosema, Phaedonia etc.) menyerang pada 3 bulan
pertama setelah penanaman kacangan maka penyemprotan spot harus dilakukan
dgn menggunakan Ambush 2 EC atau Sevin 85 S dengan dosis 0.15 – 0.20% dan
interval 20 hari.
5 . Cara pembuatan Stek kacangan.
5.1 Calopogonium caeruleum.
- Satu gram Rhizobium compos dicampur dengan 200 gram top soil.
- Polybag kecil yg telah diisi tanah agar diberikan ½ sendok teh campuran Rhizobium
compos.
- Stek yang baik ditanam di polybag harus mempunyai akar baru yang diambil dari
C.c aeruleum yg sehat.
- Satu stek terdiri dari 2 ruas.
- Cut off 70 percent of the leaf so that 30% remains attached to the stek..
- Polybag yang akan ditanam agar disusun ditempat yang ternaung dan segera setelah
stek ditanam disungkup dengan plastik putih.
- Penyiraman harus dilakukan segera setelah stek ditanam dan setelah sungkup dibuka
pada umur 2 minggu, penyiraman harus dilakukan setiap hari.
- Pemupukan dilakukan dengan 8 butir NPK 15.15.6.4 tiap polybag segera setelah mata
tunas tumbuh.
- Pemupukan kedua dilakukan 3 minggu kemudian dengan dosis 15 butir NPK 15.15.6.4
tiap polybag.
5.2 Mucuna bracteata.
- Gunakan metode cangkok.
- Pastikan bahwa ruas berasal dari kacangan yang sehat dan mempunyai bakal akar
yang bagus.
- Batang kacangan digulung sehingga ada 2 buku yang dapat ditanam di polybag.
- Akar tumbuh setelah 2 minggu.
- Pada tahap ini potong bagian cangkokan dari tanaman induk tinggalkan 2 ruas penuh
pada tiap sisi buku.
- Pelihara cangkokan agar tumbuh bebas selama 2 minggu sebelum ditanam di
lapangan.
- Pemupukan agar dilakukan sesuai jadwal seperti pada bagian 4.1 di atas.
- Pemupukan awal agar dilakukan pada tiap tanaman.
- Setelah berkembang dan mulai merambat maka pemupukan di tebar menyeluruh.
6. Teras Campuran PJ dan CC agar ditaburkan pada1 jalur tanaman kacangan di bibir teras.
Cara penanaman sama seperti di tanah rata.
Gulma di antara teras hanya dibabat layang tapi biarkan akar tetap tinggal.
Lalang harus disemprot dan tempat yang kosong agar ditanami dengan Mucuna atau
dengan stek kacangan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai