Anda di halaman 1dari 29

PENGGOLONGAN OBAT

Hidayah Sunar Perdanastuti Program Studi Farmasi Universitas Brawijaya

KONTRAK BELAJAR

Hanya 1 sks Keterlambatan maksimal 7 menit (Kelas B 09.27 | Kelas A 10.22) HP silent. Boleh menerima telepon penting di luar ruangan. Boleh makan permen tapi jangan sampai mengganggu/ mengusik teman yang lain. Anything else?
06/10/2011 hs_perdanastuti@yahoo.com

Berdasarkan apa saja?


Mekanisme Aksi Efek yang Ditimbulkan Lokasi Pemakaian Rute Pemberian Asal mula bahan baku

Konsistensi

Jenis dalam pelayanan


06/10/2011

Perundangundangan

hs_perdanastuti@yahoo.com

Mekanisme Aksi
Mengatasi penyebab penyakit
Antibiotik Antivirus

Mencegah keadaan patologis dari penyakit


Serum Vaksin

Menghilangkan gejala penyakit


Analgetik (mengurangi rasa nyeri) Antipiretik (meredakan demam)

Mengganti/menambah fungsi zat yang kurang


Vitamin Hormon
06/10/2011 hs_perdanastuti@yahoo.com

Lokasi Pemakaian

Obat Dalam (Per oral/ per enteral)


Melalui saluran cerna Etiket putih Cth : Sirup
06/10/2011 hs_perdanastuti@yahoo.com

Obat Luar
Tidak melalui saluran cerna Etiket biru Cth : salep, suppositoria, injeksi

Rute Pemberian
Oral melalui mulut masuk saluran GI Sublingual di bawah lidah, absorpsi membran mukosa Topikal permukaan kulit Intranasal [hidung], Intrarespiratorial [paru-paru] Intraokular [mata], Aural [telinga]

Rektal [rektum/dubur], vaginal, uretral


Parenteral [injeksi] i.v., i.m., s.c., intrakardial, intrakutan, dll 06/10/2011 hs_perdanastuti@yahoo.com

Efek yang Ditimbulkan


Lokal
Efek obat hanya bekerja setempat Cth : obat topikal, intranasal, uretral, vaginal, rektal

Sistemik
Obat beredar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah Cth : obat oral, rektal, inhalasi, parenteral

06/10/2011

hs_perdanastuti@yahoo.com

Konsistensi
Gas Cair
Semi-solid/ semipadat

Gas, aerosol/aerodispersion
Larutan, suspensi, emulsi, infusa, lotio, saturasi Tidak berbentuk Krim, salep, pasta, gel; berbentuk suppositoria, ovula

Solid/Padat
06/10/2011

Tablet, pil, kapsul, pulvis/serbuk, implan, transdermal patches


hs_perdanastuti@yahoo.com

Asal Mula Bahan Baku


Modern Berasal dari zat kimia/dari sintesis ramuan zat kimia Jika tidak sesuai akan ditolak tubuh (ada efek samping) Tradisional Berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan dan mineral yang digunakan berdasar pengalaman turun temurun dari nenek moyang Efek samping ada tetapi jarang
06/10/2011 hs_perdanastuti@yahoo.com

Jenis dalam Pelayanan


Obat Generik (Unbranded Drug) obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya Obat Bernama Dagang [Branded Drug] obat menggunakan nama milik produsen obat yang bersangkutan Jamu empiric based Obat Herbal Terstandar scientific based Fitofarmaka clinical based
hs_perdanastuti@yahoo.com

Sintetik

Alami
06/10/2011

Perundang-undangan
Obat Bebas Obat Bebas Terbatas Obat Keras Obat Wajib Apotek Obat Narkotika Obat Psikotropika

Di Indonesia dibagi 6 untuk keamanan distribusi

06/10/2011

hs_perdanastuti@yahoo.com

OBAT BEBAS DAN OBAT BEBAS TERBATAS


Boleh digunakan tanpa resep dokter self-medication/swamedikasi Termasuk daftar W (Warschuwing) atau OTC (Over The Counter) Dapat diperoleh di apotek, toko obat berizin dan lain-lain

Parasetamol Vitamin C
06/10/2011

Bromheksin Difenhidramin
OBT

OB

hs_perdanastuti@yahoo.com

Obat Bebas Terbatas


P no.1 Awas! Obat keras

SK Menkes No 6355/Dir.Jend./SK/1969 P no.2

Bacalah aturan memakainya


Ditelan P no.3 Awas! Obat keras Hanya untuk bagian luar dari badan

Awas! Obat keras Hanya untuk dikumur Jangan ditelan

P no.4 Awas! Obat keras Hanya untuk dibakar

P no.5 Awas! Obat keras


06/10/2011

P no.6 Awas! Obat keras Obat wasir, jangan ditelan

Tidak boleh ditelan

hs_perdanastuti@yahoo.com

OBAT KERAS
Obat-obatan yang tidak digunakan untuk keperluan teknik, yang mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, membaguskan, mendesinfeksikan dan lain-lain tubuh manusia, baik dalam bungkusan/kemasan maupun tidak. Daftar G (Govaarlijk) Obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter Contoh : Infus Asering, Amoxicillin, Captopril
06/10/2011 hs_perdanastuti@yahoo.com

OBAT WAJIB APOTEK (OWA)


Obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker di apotek kepada pasien tanpa resep dokter Tujuan : Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan Meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional Meningkatkan peran Apoteker di Apotik dalam pelayanan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat
SK Menkes No 347/MenKes/SK/VII/1990
06/10/2011 hs_perdanastuti@yahoo.com

Kewajiban Apoteker dalam Pelayanan OWA


1. Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien yang disebutkan dalam Obat Wajib Apotik yang bersangkutan. 2. Membuat catatan pasien serta obat yang telah diserahkan. 3. Memberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakainya, kontraindikasi, efek samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien.

06/10/2011

hs_perdanastuti@yahoo.com

Dasar Pemberian OWA


1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak dibawah usia 2 tahun dan orang tua diatas 65 tahun. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.

2. 3. 4. 5.

06/10/2011

hs_perdanastuti@yahoo.com

06/10/2011

hs_perdanastuti@yahoo.com

NARKOTIKA
zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan

UU Nomor 35 tahun 2009

06/10/2011

hs_perdanastuti@yahoo.com

Narkotika [contd.]
Golongan I
Tanaman Papaver Somniferum L, Tanaman Ganja

hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan & tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan

Golongan II

Fentanil, Petidin

berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir & dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan

Golongan III

Kodein, Campuran Opium+bahan bukan narkotika

berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi ringan mengakibatkan 06/10/2011 hs_perdanastuti@yahoo.com ketergantungan

PSIKOTROPIKA
zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

UU Nomor 5 tahun 1997


Convention on Psychotropic Substances 1971

06/10/2011

hs_perdanastuti@yahoo.com

Psikotropika [contd.]
Golongan I DMA, MDMA, Meskalin, dll
psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Golongan II Amfetamin, Metakualon, dll


psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
06/10/2011 hs_perdanastuti@yahoo.com

Psikotropika [contd.]
Golongan III Flunitrazepam, Pentobarbital, dll
psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Golongan IV Diazepam, Fenobarbital, dll


.psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan
06/10/2011 hs_perdanastuti@yahoo.com

Referensi
Anief., M., 2005, Farmasetika, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Kristina., S.A., 2007, Kapita Selekta Dispensing I, Laboratorium Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta. SK Menkes No 347/MenKes/SK/VII/1990 UU No 5 tahun 1997 tentang Psikotropika UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika Convention on Psychotropic Substances 1971 [United Nations]
06/10/2011 hs_perdanastuti@yahoo.com

QUESTIONS?
hs_perdanastuti@yahoo.com hidayahsunar@ub.ac.id http://hidayahsunar.lecture.ub.ac.id

06/10/2011

hs_perdanastuti@yahoo.com

TUGAS YA

06/10/2011

hs_perdanastuti@yahoo.com

Tugas dikumpulkan pekan depan


Kamis, 13 Oktober 2011 max pukul 11.30
1. Tuliskan contoh masing-masing satu obat berdasarkan jenis dalam pelayanan! [nama dagang dan zat berkhasiatnya] 2. Tuliskan contoh masing-masing satu obat bebas terbatas yang bertanda peringatan nomor 1-6! [nama dagang dan zat berkhasiatnya] 3. Bagaimana tanggungjawab Apoteker Pengelola Apotek dalam distribusi narkotika? [lihat UU No. 35 tahun 2009]

06/10/2011

hs_perdanastuti@yahoo.com

Hati-hati!
Jawaban ditulis tangan (handwriting) Jawaban yang sama persis satu sama lain tidak akan dikoreksi lho. Semangat! ^^9

06/10/2011

hs_perdanastuti@yahoo.com

Terima kasih

06/10/2011

hs_perdanastuti@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai