TUGAS AKHIR
Oleh:
Anang Satrianto
NIM. 0610722007
TUGAS AKHIR
Oleh:
Anang Satrianto
NIM. 0610722007
TUGAS AKHIR
Oleh:
Anang Satrianto
Nim: 0610722007
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Djoko Santoso, Mkes, DAHK Ns. Hj. Tina Handayani N, S.Kep
NIP. 000 848 051 NIP. 132 321 109
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Oleh:
Anang Satrianto
Nim: 0610722007
Penguji I
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Djoko Santoso, Mkes, DAHK Ns. Hj. Tina Handayani N, S.Kep
NIP. 000 848 051 NIP. 132 321 109
Syukran Ya Allah…
Sudah Menyayangi-Q
Dengan Selalu Memberikan Yang
Terbaik Untuk-Q
1
Alhamdulillah, Thank U 2 the Prophet yang mulia baginda Rosulallah Muhammad
SAW, Ayah & Bunda, AdekQ, MeongQ (Khumaira Al Zahra) Pak Dalang dan Bu Haji
makasih atas Bimbingannya. Romi, David, Yoni makasih atas bantuannya, semua
temen-temen PASIK-B 2006, baik yang UK atau yang tidak tetap semangat!. i will miss
you all. Afwan
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan hidayah
-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian Tugas Akhir dengan judul
Ketertarikan penulis akan topik ini didasari oleh keinginan penulis untuk
kejadian infeksi rongga mulut pada pasien cedera kepala dengan penurunan
pelaksanaan tindakan oral hygiene, kejadian infeksi rongga mulut dan juga untuk
kejadian infeksi rongga mulut pada pasien cedera kepala dengan penurunan
kepada:
1. Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, M.Kes, sebagai dekan Fakultas Kedokteran
8. Yang tercinta Ibunda dan Ayahanda serta adinda terima kasih atas segala
Penulis menyadari bahwa penulisan penelitian tugas akhir ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
Akhirnya, semoga penelitian tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi yang
membutuhkan.
Penulis
ABSTRAK
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................... ........ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................ ................. 3
1.3 Tujuan Penelitian....................................... ............................ 3
1.3.1 Tujuan Umum................................................................ . 3
1.3.2 Tujuan Khusus.......................................... ..................... 3
1.4 Manfaat Penelitian.......................................... ....................... 4
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Pelaksanaan Tindakan Oral Hygiene..................... ................ 49
6.2 Kejadian Infeksi.................................................................... .. 51
6.3 Hubungan Pelaksanaan Tindakan Oral hygiene dengan
Kejadian Infeksi................................................................ ...... 52
Halaman
Halaman
Halaman
PENDAHULUAN
terhindar dari infeksi, serta untuk membersihkan mulut dari kuman dan
mulut, gigi dan gusi (Clark, 1993). Menurut Taylor et al (1997), oral
bahwa angka kejadian cedera kepala ringan sebanyak 176 orang, cedera
kepala sedang sebanyak 195 orang dan cedera kepala berat sebanyak
97 orang.
Malang.
DAFTAR PUSTAKA
baik.
(Lumbatobing, 1998).
terjadi. Ada tiga aspek yang dinilai, yaitu reaksi membuka mata (eye
Respon Nilai
a. Membuka mata
• Spontan 4
• Terhadap bicara 3
2.2.1 Definisi
1996).
Tabel 2.1 Kategori Penentuan Keparahan Cedera Kepala Berdasarkan
Penentuan
Deskripsi Frekuensi
Keparahan
Ringan GCS 13-15 55 %
• Dapat terjadi kehilangan
kesadaran atau amnesia tetapi
kurang dari 30 menit
• Tidak ada ada fraktur
tengkorak, tidak ada kontusio
cerebral, hematoma.
tulang tengkorak bagian dalam dan lapisan meningen paling luar dura
mater. Hal ini terjadi karena patah tulang tengkorak telah merobek
lebih cepat memancar. Tanda dan gejala klasik terdiri dari penurunan
tidak sadar karena tidak dapat menelan sekresi air liur yang
Bagian utama dari rongga mulut adalah bibir, lidah, mukosa, gusi,
tulang rahang, gigi geligi dan faring. Setiap bagian dari rongga mulut
melalui dua cara.Pertama yaitu secara langsung. Hal ini dapat terjadi
tidak langsung atau disebut juga secara sistemik. Hal ini terjadi
rongga oral, yang mencakup area bibir, mulut, atau gusi (Brunner &
A. Seilitis aktinik
Tanda dan gejala
pecah, fisura.
epidermis (hiperkeratosis)
Kemungkinan penyebab
ruptur
Kemungkinan penyebab
imun
C. Kankre
Tanda dan gejala
Kemungkinan penyebab
2. sangat menular
D. Dermatitis kontak
2. Gatal
Kemungkinan penyebab
A. Leukoplakia
1. Bercak putih
2. Mungkin hiperkeratosis
Kemungkinan penyebab
B. Leukloplakia berambut
Tanda dan gejala
Kemungkinan penyebab
1. Kemungkinan virus
C. Tumbuhan lumut
lesi.
Kemungkinan penyebab
malignan
D. Kandidiasis (moniliasis/sariawan)
perdarahan
Kemungkinan penyebab
agak bengkak
Kemungkinan penyebab
2. Kelelahan
3. Faktor hormonal
4. Trauma minor
6. Dapat kambuh
Kemungkinan penyebab
G. Kritoplakia
Kemungkinan penyebab
• Inflamasi nonseptik
H. Sarkoma kaposi
Kemungkinan penyebab
• Infeksi HIV
2.3.3 Abnormalitas gusi
A. Gingivitis
kontak ringan.
Kemungkinan penyebab
kalkulus (tartar).
kehamilan.
faring.
pembengkakan
Kemungkinan penyebab
C. Gingivostomatitis herpetic
Tanda dan gejala
48 jam kemudian.
Kemungkinan penyebab
D. Periodontis
Kemungkinan penyebab
A. Parotitis
mumps).
B. Sialadentis
D. Neoplasma
Reaksi tubuh dapat berupa reaksi lokal dan dapat pula terjadi reaksi
atau infeksi oleh kuman yang dapat selama berada di rumah sakit
sebelumnya.
1995).
Menurut Jemes H,Hughes dkk yang dikutip oleh Misnadiarli 1994
nosokomial yaitu :
paska operasi.
nosokomial.
dan vektor.
antibodi).
adalah faktor yang ada didalam tubuh penderita sendiri antara lain
umur, jenis kelamin, daya tahan tubuh dan kondisi lokal. Faktor
Joko,1991. hal:31-32).
nosokomial
mudah tertular.
kuman
Selain itu setiap tindakan baik tindakan invasif maupun non invasif
(operasi) adalah :
1. Petugas :
antiseptik
2. Alat :
a) Kotor
b) Tidak steril
c) Rusak / karatan
3. Pasien:
4. Lingkungan
mikroba dengan mikroba lain dan antara satu host dengan host
secara alamiah yang seharusnya dilakukan oleh lidah dan saliva, bila tidak
mulut, misalnya penderita dengan sakit parah dan penderita yang tidak
(Bouwhuizen, 1996).
mulut dan bibir. Sedangkan menurut Clark (1993), oral hygiene bertujuan
untuk : (1) mencegah penyakit gigi dan mulut, (2) mencegah penyakit yang
penularannya melalui mulut, (3) mempertinggi daya tahan tubuh, dan (4)
terbentuknya kerak pada gigi dan bibir dikenal sebagai sordes. Jika
sebagai berikut :
1. Persiapan alat :
d. Baskom
2. Pelaksanaan
a. Perawat cuci tangan
dagu.
spatel lidah.
o. Lakukan dokumentasi.
Mukusa mulut dan lidah terlihat merah muda, lembab, utuh. Gusi
basah dan utuh, gigi terlihat bersih, dan licin. Lidah berwarna
merah muda dan tidak kotor. Bibir lembab, mukosa dan pharynx
Catatan :
a. Apabila penderita menggunakan gigi palsu dilepas dahulu
dahulu.
BAB 3
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Anwar Malang.
BAB 4
METODE PENELITIAN
Analisis Data
Penyajian Hasil
terhadap situasi obyek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi
oleh orang lain (Nursalam, 2003). Definisi operasional meliputi : (lihat table
8. Perawat mengevaluasi
perkembangan klien.
1. Ulserasi
2. Merah
3. Kering
4. Lidah bengkak
5. Halitosis
6. Lidah berselaput
7. Bibir berkerak
8. Bibir pecah
2 Abnormalitas Observas Ordinal
rongga oral yang i Ada diberi skor 2.
Dependen : meliputi bibir, mulut Tidak ada diberi skor 1.
Infeksi dan gusi Kemudian diartikan
rongga - Infeksi ringan
mulut dengan total nilai
(14-16).
- Infeksi sedang (11-
13).
- Infeksi buruk (8-10).
Tabel 4.1 Definisi operasional hubungan pelaksanaan tindakan oral hygiene dengan kejadian infeksi rongga mulut pada
pasien cedera kepala dengan penurunan kesadaran di ruang 13 RSU Dr.Saiful Anwar Malang
2.10 Desain Sampling
2.10.1 Populasi
Malang
2.10.2 Sampel
subyek yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari suatu studi karena
kepala di Ruang 13 (ruang akut) RSU Dr. Syaiful Anwar Malang dengan
2.11.1 Instrumen
2.11.3 Prosedur
1. Univariat
2. Bivariat
infeksi.
ijin kepada bidang Penelitian dan Pengembangan RSU Dr. Saiful Anwar
Malang. Setelah mendapatkan persetujuan peneliti mulai melakukan
haknya.
tersebut.
(Burns & Groove, 1991). Dalam penelitian ini keterbatasan yang dihadapi
peneliti adalah :
interpretasi peneliti.
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang
mulut pada pasien cedera kepala dengan penurunan kesadaran di ruang 13 RSU
karakteristik responden yang meliputi umur, jenis kelamin dan disajikan dalam
bentuk diagram pie. Data khusus menampilkan tindakan oral higiene, kejadian
infeksi dan hubungan antara tindakan oral hygiene dengan kejadian infeksi
rongga mulut pada pasien cedera kepala dengan penurunan kesadaran di Ruang
sebagai berikut.
Data umum
buah, yang terdiri dari ruang infeksi dan non infeksi. Kapasitas
tempat tidur untuk ruang infeksi adalah 3 buah dan untuk ruang non
Karakteristik Responden
Saiful Anwar Malang ini akan diuraikan berdasarkan umur, dan jenis
kelamin.
Umur
31%
<12
61% 12-18
8%
18>
sebagian besar 61% atau 8 orang berusia 18 > tahun. Responden yang
46%
54% Laki-laki
Perempuan
8%
25%
Tepat
KurangTepat
67%
Tidak Tepat
kurang tepat 25 % atau 4 orang dan sisanya tidak tepat sebanyak 8 % atau
1 orang.
Kejadian Infeksi
Gambar 5.4 Diagram pie distribusi kejadian infeksi pada pasien cedera
kepala dengan penurunan kesadaran di Ruang 13 RSU
Dr.Saiful Anwar Malang Februari 2008.
8%
31%
Infeksi ringan
61% infeksi sedang
infeksi berat
atau 1 orangs.
Hubungan Pelaksanaan Tindakan Oral Hygiene Dengan
3 PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian sesuai dengan penilaian
pada sikap yang di bangun oleh perawat. Sikap individu selalu diarahkan
kepada suatu hal atau objek tertentu dan sifatnya masih tertutup. Oleh
karena itu, manifestasi sikap tidak dapat langsung terlihat, tetapi hanya
dapat ditafsirkan melelui perilaku tersebut. Akan tetapi sikap secara umum
menuntun perilaku seseorang sehingga orang tersebut dapat bertindak
pada sikap yang perlu dimiliki seorang perawat agar dapat memberikan
Faktor endogen yang berpengaruh antara lain jenis ras, jenis kelamin, sifat
lain seperti persepsi, emosi dan faktor susunan saraf pusat juga terbukti
oral hygiene yang tidak memusat pada satu kriteria, dimana terdapat 67 %
masing perawat.
rumah sakit atau infeksi oleh kuman yang didapat selama di rumah sakit
oleh factor eksogen dan endogen. Faktor endogen adalah faktor yang ada
di dalam tubuh penderita sendiri seperti umur, jenis kelamin, daya tahan
tubuh dan kondisi local. Faktor eksogen adalah factor dari luar tubuh
1991).
rumah sakit, pegunjung ataupun lingkungan rumah sakit. Selain itu setiap
oral hygiene dengan tepat dan terjadi infeksi ringan pada pasien adalah
kurang tepat dan terjadi infeksi sedang sebanyak 23,1 %, dan infeksi berat
terjadi pada tindakan oral hygiene yang tidak tepat adalah sebanyak 7,7 %.
1999), sehingga jika petugas tidak memiliki criteria diatas, maka kejadian
Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
7.1 Kesimpulan
kepala
7.2 Saran
protap yang ada dan dengan pengawasan suatu pihak pada saat
pelaksanaan.
hygiene.
Malang, sehingga dapat diketahui jenis infeksi oral apa saja yang
Burn, N & Grove, S.K (1991), The Practice of Nursing Research; Conducts,
Critiques and Utilization, 2nd Ed, WB Saunders Co, Philadelphia.
Carolyn M.Hudak & Barbara W. Gallo (1996), Critical Care Nursing; Holistic
Aproach, 2nd volume, J.B.Lippincof Co, Philadelpia.
Chitty, K.K (1997), Profesional Nursing, Concept and Challenge, 2nd Ed, WB
Saunders Co, Philadelphia.
Jenifer E. Clark (1993), Clinical Nursing Manual, Prentice Hall Inc Ltd,
Trowbridge.
Mansjoer, Arif (2000). Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga Jilid 2. Media
Aesculapius, Jakarta.
Perry, Anne Sriffin. Peterson, Veronica Ronnie & Potter, Patricia. A (2006),
Clinical Nursing Skills & Techniques, Mosby, St. Louis, Missouri.
Perry, Anne Sriffin. Peterson, Veronica Ronnie & Potter, Patricia. A (2002), Buku
Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. Alih Bahasa Monica Ester, EGC,
Jakarta.
Roeslan Boedi Oetomo (2002), Respon Imun di Dlam Rongga Mulut, Majalah
Ilmiah Kedokteran Gigi, Scientific Journal in Dentistry No.49 Tahun 17,
September 2002.
Dilaksanakan
No Tindakan Oral Hygiene Skor
Ya Tidak
1. Sebelum melaksanakan tindakan perawat
memberi penjelasan terlebih dahulu kepada klien
2. Perawat mengkaji kondisi rongga mulut penderita
sebelum melakukan tindakan
3. Perawat melakukan prosedur dengan hati-hati
dan cermat
a. Perawat cuci tangan - - -
b. Pakai sarung tangan - - -
o. Lakukan dokumentasi.
4. Selama melakukan tindakan perawat mengkaji
respon penderita
5. Perawat mengajarkan kepada keluarga pasien
untuk melakukan oral hygiene
6. Setelah melakukan tindakan perawat
mendokumentasikan
7. Perawat mengevaluasi tindakan yang dilakukan
apakah sudah sesuai dengan kriteria hasil
8. Perawat mengevaluasi perkembangan klien
(Dikutip dari Perry, Anne Sriffin. Peterson, Veronica Ronnie & Potter, Patricia. A
(2006), Clinical Nursing Skills & Techniques, Mosby, St. Louis, Missouri).
LEMBAR OBSERVASI
(Dikutip dari Perry, Anne Sriffin. Peterson, Veronica Ronnie & Potter, Patricia. A
(2006), Clinical Nursing Skills & Techniques, Mosby, St. Louis, Missouri.).
Correlations
Corre lations
oralhygiene infeksi
oralhygiene Pearson Correlation 1 .895**
Sig. (2-tailed) .000
N 13 13
infeksi Pearson Correlation .895** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 13 13
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Nonparametric Correlations
Corre lations
oralhygiene infeksi
Spearman's rho oralhygiene Correlation Coefficient 1.000 .786**
Sig. (2-tailed) . .001
N 13 13
infeksi Correlation Coefficient .786** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 13 13
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Corre lations
oralhygiene infeksi
oralhygiene Pearson Correlation 1 .895**
Sig. (2-tailed) .000
N 13 13
infeksi Pearson Correlation .895** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 13 13
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Nonparametric Correlations
Corre lations
oralhygiene infeksi
Spearman's rho oralhygiene Correlation Coefficient 1.000 .786**
Sig. (2-tailed) . .001
N 13 13
infeksi Correlation Coefficient .786** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 13 13
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Crosstabs
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
oralhygiene * infeksi 13 100.0% 0 .0% 13 100.0%
oralhygie ne * infe ksi Crosstabulation
infeksi
9.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 Total
oralhygiene 30.00 Count 1 0 0 0 0 0 0 1
Expected Count .1 .1 .1 .2 .2 .2 .2 1.0
% within oralhygiene 100.0% .0% .0% .0% .0% .0% .0% 100.0%
% within infeksi 100.0% .0% .0% .0% .0% .0% .0% 7.7%
% of Total 7.7% .0% .0% .0% .0% .0% .0% 7.7%
35.00 Count 0 1 0 0 0 0 0 1
Expected Count .1 .1 .1 .2 .2 .2 .2 1.0
% within oralhygiene .0% 100.0% .0% .0% .0% .0% .0% 100.0%
% within infeksi .0% 100.0% .0% .0% .0% .0% .0% 7.7%
% of Total .0% 7.7% .0% .0% .0% .0% .0% 7.7%
36.00 Count 0 0 1 0 0 0 0 1
Expected Count .1 .1 .1 .2 .2 .2 .2 1.0
% within oralhygiene .0% .0% 100.0% .0% .0% .0% .0% 100.0%
% within infeksi .0% .0% 100.0% .0% .0% .0% .0% 7.7%
% of Total .0% .0% 7.7% .0% .0% .0% .0% 7.7%
37.00 Count 0 0 0 1 0 0 0 1
Expected Count .1 .1 .1 .2 .2 .2 .2 1.0
% within oralhygiene .0% .0% .0% 100.0% .0% .0% .0% 100.0%
% within infeksi .0% .0% .0% 50.0% .0% .0% .0% 7.7%
% of Total .0% .0% .0% 7.7% .0% .0% .0% 7.7%
38.00 Count 0 0 0 1 0 0 0 1
Expected Count .1 .1 .1 .2 .2 .2 .2 1.0
% within oralhygiene .0% .0% .0% 100.0% .0% .0% .0% 100.0%
% within infeksi .0% .0% .0% 50.0% .0% .0% .0% 7.7%
% of Total .0% .0% .0% 7.7% .0% .0% .0% 7.7%
39.00 Count 0 0 0 0 1 0 1 2
Expected Count .2 .2 .2 .3 .3 .5 .5 2.0
% within oralhygiene .0% .0% .0% .0% 50.0% .0% 50.0% 100.0%
% within infeksi .0% .0% .0% .0% 50.0% .0% 33.3% 15.4%
% of Total .0% .0% .0% .0% 7.7% .0% 7.7% 15.4%
41.00 Count 0 0 0 0 1 0 1 2
Expected Count .2 .2 .2 .3 .3 .5 .5 2.0
% within oralhygiene .0% .0% .0% .0% 50.0% .0% 50.0% 100.0%
% within infeksi .0% .0% .0% .0% 50.0% .0% 33.3% 15.4%
% of Total .0% .0% .0% .0% 7.7% .0% 7.7% 15.4%
42.00 Count 0 0 0 0 0 1 1 2
Expected Count .2 .2 .2 .3 .3 .5 .5 2.0
% within oralhygiene .0% .0% .0% .0% .0% 50.0% 50.0% 100.0%
% within infeksi .0% .0% .0% .0% .0% 33.3% 33.3% 15.4%
% of Total .0% .0% .0% .0% .0% 7.7% 7.7% 15.4%
43.00 Count 0 0 0 0 0 1 0 1
Expected Count .1 .1 .1 .2 .2 .2 .2 1.0
% within oralhygiene .0% .0% .0% .0% .0% 100.0% .0% 100.0%
% within infeksi .0% .0% .0% .0% .0% 33.3% .0% 7.7%
% of Total .0% .0% .0% .0% .0% 7.7% .0% 7.7%
44.00 Count 0 0 0 0 0 1 0 1
Expected Count .1 .1 .1 .2 .2 .2 .2 1.0
% within oralhygiene .0% .0% .0% .0% .0% 100.0% .0% 100.0%
% within infeksi .0% .0% .0% .0% .0% 33.3% .0% 7.7%
% of Total .0% .0% .0% .0% .0% 7.7% .0% 7.7%
Total Count 1 1 1 2 2 3 3 13
Expected Count 1.0 1.0 1.0 2.0 2.0 3.0 3.0 13.0
% within oralhygiene 7.7% 7.7% 7.7% 15.4% 15.4% 23.1% 23.1% 100.0%
% within infeksi 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 7.7% 7.7% 7.7% 15.4% 15.4% 23.1% 23.1% 100.0%
Chi-Square Te sts
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 62.833 a 54 .192
Likelihood Ratio 39.642 54 .928
Linear-by-Linear
9.613 1 .002
Association
N of Valid Cases 13
a. 70 cells (100.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .08.
Asymp.
a b
Value Std. Error Approx. T Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R .895 .064 6.656 .000c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .786 .165 4.217 .001c
N of Valid Cases 13
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Correlations
Corre lations
oralhygiene infeksi
oralhygiene Pearson Correlation 1 .895**
Sig. (2-tailed) .000
N 13 13
infeksi Pearson Correlation .895** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 13 13
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Nonparametric Correlations
Corre lations
oralhygiene infeksi
Spearman's rho oralhygiene Correlation Coefficient 1.000 .786**
Sig. (2-tailed) . .001
N 13 13
infeksi Correlation Coefficient .786** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 13 13
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
NPar Tests
De scriptive Statistics
Percentiles
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum 25th 50th (Median) 75th
oralhygiene 13 39.0000 3.85141 30.00 44.00 36.5000 39.0000 42.0000
infeksi 13 13.7692 2.12736 9.00 16.00 12.5000 14.0000 15.5000
Ranks
Te st Statisticsb
infeksi -
oralhygiene
Z -3.189 a
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan,
( Anang Satrianto )
NIM. 0610722007
PENGANTAR KUESIONER
Mengetahui
Pembimbing I Peneliti,
Mengetahui
Pembimbing II Peneliti,
Saksi-1 Saksi-2
(...............................) (...............................)
PERNYATAAN TELAH MELAKSANAKAN INFORMED CONSENT
Mengetahui:
Tim Etika Penelitian FKUB,
Mengetahui:
Tim Etika Penelitian FKUB,
Maka dengan ini dinyatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi atau layak
etik.
2. Bagi Perawat
Meningkatkan pengetahuan dan tanggung jawab terhadap
3. Bagi Penderita
Mendapatkan pelayanan yang memuaskan sehingga mengurangi
resiko akibat penurunan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
diri (Activity Daily Living).
4. Bagi Keluarga
Mendapat pengetahuan baru, sehingga mampu untuk melaksanakan
oral hygiene dan merawat pasien dengan baik sepulang dari rumah
sakit.
6. Masalah etik (nyatakan pendapat anda tentang masalah etik yang
mungkin akan dihadapi)
Penelitian ini tidak dilakukan pada hewan coba karena memang tidak
dapat dilakukan pada hewan coba.
8. Prosedur eksperimen (frekuensi, interval, dan jumlah total segala
tindakan invasive yang akan dilakukan, dosis, dan cara pemakaian
obat, isotop, radiasi dan tindakan lain)
Prosedur penelitian:
Pengajuan lembar persetujuan menjadi responden
Peneliti mengobservasi tindakan keperawatan oral hygiene yang
dilakukan oleh perawat pada pasien cedera kepala dengan
penurunan kesadaran di ruang 13 RSU Dr.Saiful Anwar Malang.
Peneliti mengobservasi adanya infeksi rongga mulut pada pasien
yang diberikan tindakan keperawatan oral hygiene oleh perawat
pada pasien cedera kepala dengan penurunan kesadaran di ruang
13 RSU Dr.Saiful Anwar Malang.
9. Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung, segera atau
kemudian dan cara-cara untuk mencegah atau mengatasi kejadian
(termasuk rasa nyeri dan keluhan lain):
11. Bila penelitian ini menggunakan orang sakit dan dapat memberi
manfaat untuk subyek yang bersangkutan, uraikan manfaat itu:
Tidak ada
14 Jelaskan cara pencatatan selama penelitian, termasuk efek samping dan
. komplikasi bila ada.
Tidak ada sebab pada penelitian ini peneliti tidak melakukan intervensi
langsung pada pasien, andaikan ada efek samping itu sepenuhnya
adalah tanggung jawab perawat yang melakukan tindakan keperawatan
oral hygiene.
Tidak
Pembimbing:
1. Dr. Djoko Santoso, Mkes, DAHK (............................................)
Peneliti:
Anang Satrianto (...........................................)
Agama : Islam
2 Riwayat Pendidikan