Aspek biokimia yang berpengaru h dalam reproduksi kesehatan ibu, janin, bayi dan anak 4. Metabolisme Karbohidrat: Glukoneogenesis, uronik acid pathway, metabolisme-fruktosagalaktosa-gula amino, pengaturan metabolisme karbohidrat, pengaturan kadar glukosa darah) 5. Metabolisme Lemak : transport lipid dlm plasma, biosintesis lipid, metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan lemak, lemak sbg sumber energi untuk proses hidup, fungsi lemak tak jenuh, metabolisme, lipoprotein plasma, peranan hati dlm metabolisme lipid, proses ketogenesis dan terjadinya ketosis, metabolisme kolesterol
METABOLISME KARBOHIDRAT
MANFAAT PELAJARAN INI BAGI ANDA :
Memahami manfaat penggunaan asam laktat sebagai sumber energi dan keadaan kelebihan laktat atau ASIDOSIS LAKTAT pada pasien yang mengalami gangguan metabolic karena berbagai sebab misal pada gangguan penyediaan oksigen (pada kasus anesthesia & keracunan), gangguan ketiadaan enzimenzim neoglikolisis (glukoneogenesis), ketiadaan enzim fruktosa bifosfatase dalam hati bayi, minuman beralkohol, dan penggunaan obat phenformin oleh penderita Diabetes mellitus.
GLUKONEOGENESIS
GLUKONEOGENESIS : Perubahan asam laktat menjadi glukosa. Asam Laktat (dan piruvat) terbentuk dari oksidasi yang tidak sempurna dari glukosa. Salah satu cara menghilangkan asam laktat adalah dengan
mengoksidasinya menjadi CO2 dan H2O. Proses oksidasi asam laktat terjadi dalam jaringan otot lurik, jantung, dan otak. Asam laktat merupakan senyawa yang dapat berubah menjadi asam piruvat dan sebaliknya. Perubahan itu terjadi dalam peristiwa GLIKOLISIS (Peristiwa pemecahan gula yang terjadi di sitoplasma sel) Reaksi-reaksinya sebagai berikut : COO 2 HO C H
C6 H12O6 Glukos a
2 H+
CH2 L-laktat Ini adalah reaksi dari pemecahan glukosa tanpa menggunakan O2. Pemecahan glukosa menjadi asam laktat dan H+ digunakan sebagai pengganti pembakaran sempurna glukosa menjadi CO2 dan H2O. Terbentuknya asam laktat ini menghasilkan ATP
2
Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM
tanpa menggunakan O2. Hal ini dapat terjadi karena adanya enzim LAKTAT DEHIDROGENASE yang mengubah menjadi asam PIRUVAT secara bolak balik. Peristiwa pemecahan glukosa menjadi asam laktat dan piruvat dalam keadaan tanpa Oksigen dan menghasilkan ATP ini merupakan jalur cepat penghasil energi untuk keperluan kontraksi otot pada keadaan kerja berat. Peristiwa demikian disebut Glikolisis Jalur EMBDEN MEYERHOF. Reaksi perubahan piruvat menjadi asam laktat dan sebaliknya dapat dilihat sebagai berikut :
COO
-
2 HO
CH2
Asam laktat yang terbentuk dari glikolisis yang terjadi di sitoplasma sel sebagian akan dibawa oleh darah menuju jaringan lain untuk dioksidasi. Sebagian besar sisanya akan diubah kembali menjadi gugusan glukosa atau bila persediaan glukosa masih cukup maka akan diubah menjadi lemak. Perubahan glukosa menjadi asam Laktat melalui jalur EMBDENMEYERHOF bersifat IRREVERSIBEL (TAK DAPAT BOLAKBALIK). Oleh karena itu harus ada jalur lain untuk mengubah kembali
Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM
Dalam jalur Embden-Meyerhof 2 ATP diperlukan untuk mengubah glukosa menjadi dua triofosfat : (1) GLUKOSA + 2 ATP ~~~ 2 TRIOFOSFAT + 2 ADP
Perubahan selanjutnya dari triofasfat menjadi laktat menghasilkan 4 ATP. Sedangkan jumlah hasil ATP untuk tiap perubahan glukosa menjadi laktat adalah 2 ATP. (2) 2 TRIOFOSFAT + 4 ADP + 2 Pi ~~~~ 2 LAKTAT + 4 ATP
Reaksi glikolisis keseluruhan bersifat Irreversibel, berarti glukosa tidak dapat dibentuk dari laktat. Berarti harus ada cara yang memerlukan energi tinggi lebih banyak (FOSFAT) untuk membentuk glukosa dari laktat, yaitu berupa modifikasi dari jalur Embden-Meyerhof. Sebagian besar laktat yang terbentuk dalam serat otot kerangka putih kembali membentuk GLIKOGEN (Glikogen disimpan dalam hati). Perlu diketahui serat otot kerangka putih tergolong OTOT LURIK (STRIATED MUSCLE). Ingat pula bahwa otot lurik memiliki 3 macam serat, yaitu PUTIH, MERAH, dan INTERMEDIATE. Perubahan asam laktat yang terjadi dalam HATI dan GINJAL menjadi glukosa kembali dikenal sebagai SIKLUS CORI (Siklus Asam Laktat). Karena 4 ATP dihasilkan pada perubahan 2 triofosfat menjadi 2 laktat, maka diperlukan 4 ATP untuk proses kebalikannya. Apa Mungkin ? Jawabnya : Ya, bilamana rasio ATP/ADP dalam otot tersebut tinggi.
Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM
4 ATP 2 LAKTAT
4 ADP FRUKTOSA 1,6-BIFOSFAT FRUKTOSA BIFOSTASE H2O Pi FRUKTOSA 6FOSFAT GLUKOSA 6FOSFAT GLIKOGEN
TAHAP-TAHAP GLUKONEOGENESIS :
Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM
GLUKOSA
GLIKOGEN
PIRUVAT
FOSFOENOL PIRUVAT
3-FOSFOGLIESERAT
GLUKOSA 6FOSFAT
ASAM LAKTAT
POLISAKARIDA
Peristiwa glukoneogenesis berperan penting dalam penyediaan energi bagi kebutuhan tubuh, khususnya sistem saraf dan peredaran darah (eritrosit). Kegagalan glukoneogenesis berakibat FATAL, yaitu terjadinya
DISFUNGSI OTAK yang berakibat KOMA dan kematian. Hal ini terjadi bilamana kadar glukosa darah berada di bawah nilai kritis. NILAI NORMAL LABORATORIS DARI GLUKOSA DALAM DARAH IALAH : 65 110 ml/dL atau 3.6 6.1 mmol/L. Setelah penyerapan makanan kadar glukosa darah pada manusia berkisar antara 4.5 5.5 mmol/L. Jika orang tersebut makan karbohidrat kadarnya akan naik menjadi sekitar 6.5 7.2 mmol/L. Saat puasa kadar glukosa darah turun berkisar 3.3 3.9 mmol/L. Pengaturan kadar glukosa darah dilakukan melalui mekanisme METABOLIK dan HORMONAL. Pengaturan tersebut termasuk bagian dari HOMEOSTATIK. Aktivitas metabolik yang mengatur kadar glukosa darah dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : (1) Mutu dan Jumlah Glikolisis dan glukoneogenesis, (2) Aktivitas enzim-enzim, seperti GLUKOKINASE dan HEKSOKINASE. Hormon penting yang memainkan peranan sentral dalam pengaturan kadar glukosa darah adalah INSULIN. Insulin dihasilkan dari sel-sel B dari Pulau-pulau Langerhans Pankreas dan disekresikan langsung ke dalam darah sebagai reaksi langsung bila keadaan HIPERGLIKEMIA.
Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM
Proses pelepasan insulin dari sel B pulau Langerhans Pankreas dijelaskan sebagi berikut : Glukosa dengan bebas dapat memasuki sel-sel B Langerhans karena adanya Transporter GLUT 2. Glukosa kemudian difosforilasi oleh enzim GLUKOKINASE yang kadarnya tinggi. Konsentrasi glukosa darah mempengaruhi kecepatan pembentukan ATP dari proses glikolisis, glukoneogenesis, siklus Kreb dan Electron Transport System di mitokondria. Peningkatan produksi ATP akan menghambat pompa kalium ( K+ pump) sehingga membran sel-sel B mengalami depolarisasi sehingga ion-ion Kalsium ( Ca2+ ) masuk ke dalam membran dan mendorong terjadinya eksositosis INSULIN. Selanjutnya insulin dibawa darah dan mengubah glukosa yang kadarnya tinggi menjadi GLIKOGEN. Obat-obat untuk penderita Diabetes mellitus, seperti SULFONILUREA berkhasiat menekan (menghambat) pompa kalium, sehingga penderita DM tipe II yang tidak tergantung insulin dari luar dapat menghasilkan insulinnya sendiri. Senyawaan lain yang mendorong pelepasan insulik dari sel-sel B Langerhans adalah asam amino, asam lemak bebas, badan keton, glukagon, dan preparat obat tolbutamid. Insulin memiliki efek langsung terhadap aktivitas enzim glikogen sintetase. Enzim yang kerjanya berlawanan dengan insulin adalah GLUKAGON. Glukoagon dihasilkan oleh sel-sel A Langerhans Pankreas. Sekresi hormon ini distimulasi oleh keadaan HIPOGLIKEMIA. Bila glukoagon yang dibawa darah sampai di hepar maka akan mengaktifkan kerja enzim FOSFORILASE sehingga mendorong terjadinya
9
GLUKONEOGENESIS.
Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM
Keadaan hiperglikemia juga direspon oleh ginjal dengan mengadakan pengaturan melalui penyaringan oleh GLOMERULUS secara terus menerus. Kemampuan filtrasi glukosa oleh ginjal adalah 350 mg/menit. Bila kadar glukosa darah terus meningkat maka filtrat glomerulus dapat mengandung glukosa yang kemudia dibuang bersama urin. Keadaan semacam ini disebut GLIKOSURIA. Keadaan glikosuria dapat digunakan sebagai indikasi adanya Diabetes mellitus. Keadaan yang berhubungan dengan kadar gula dan enzim tertentu dapat menyebabkan HIPOGLIKEMIA. Contoh penyebab hipoglikemia defisiensi FRUKTOSA 1,6 BIFOSFAT, gangguan Oksidasi asam lemak, dan selama KEHAMILAN dan NEONATUS (bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah). Glukosa merupakan precursor GULA SUSU (LAKTOSA) dalam kelenjar payudara dan secara aktif diambil oleh janin ibu yang mengandung.
10
HIPOXANTIN
XANTIN
OBAT
XANTIN OKSIDASE
Mempelajari jalur asam urat disarankan memahami dahulu komposisi asam inti dan peristiwa pelepasan (pembongkaran) Nitrogen yang ada dalam protein. Manusia mengubah nukleosida PURIN yaitu adenosin dan guanosin melalui senyawa-senyawa dengan reaksi yang beraneka menjadi produk akhir berupa ASAM URAT yang diekskresikan bersama urin. Penjelasan singkatnya sebagai berikut : Adenosin mengalami DEAMINASI dengan bantuan enzim
Inosin difosforilasi
oleh enzim nuklesida purin fosforilase menjadi HIPOXANTIN dan sambil melepaskan RIBOSA 1-FOSFAT dan Basa Nitrogen.
Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM
11
Selanjutnya hipoxantin dan guanin membentuk xantin dengan katalisis enzim xantin oksidase. Xantin selanjutnya menjadi ASAM URAT. ASAM URAT terbentuk dari katabolisma basa NITROGEN PURIN yaitu ADENIN dan GUANIN. Ingat masih ada basa nitrogen lain yaitu PIRIMIDIN (Timin, Sitosin, dan Urasil) Asam Urat dikeluarkan melalui atau bersama urin. Jumlah netto asam urat manusia adalah 400-600 mg dalam 24 jam. Adanya kandungan asam urat di atas normal (normal wanita 2.5 sampai 7.5 mg/dL atau setara 0.15 sampai 0.45 mmol/L, sedang lakilaki 3 sampai 9 mg/dL atau setara 0.18 sampai 0.54 mmol/L) mengindikasikan adanya penyakit encok biasa (Penyakit Asam Urat. Istilah klinis HIPERURISEMIA). Kemungkinan timbulnya penyakit tersebut ada dua sebab : (1) adanya peningkatan laju pembentukan asam urat, dan (2) kerusakan sistem katabolisma tubuh. Peningkatan kadar asam urat dalam darah akan dideposit pada sendi-sendi. Ini yang menyebabkan persendian mengalami sakit (kesemutan, linu, atau mati rasa dan sulit digerakkan karena persendian mengalami arthritis). Obat yang cocok adalah obat yang dapat menghalangi pembentukan ini xantin, yaitu obat jenis purin ALOPURINAL. Obat menghambat biosintesis
KHUSUSNYA pada reaksi perubahan hipoxantin menjadi xantin oleh enzim XANTIN OKSIDASE. Struktur molekul obat ini mirip dengan struktur Enzim xantin oksidase sehingga dapat menyainginya dan menghambat produksi asam urat.
12
transport lipid dlm plasma, biosintesis lipid, metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan lemak, lemak sbg sumber energi untuk proses hidup, fungsi lemak tak jenuh, metabolisme, lipoprotein plasma, peranan hati dlm metabolisme lipid, proses xetogenesis dan terjadinya ketosis, metabolisme kolesterol
METABOLISMA LIPID
13
GOLONGAN
I II III
NAMA
ASAM LEMAK ALKOHOL LEMAK NETRAL
URAIAN
ASAM KARBOKSILAT ALIFATIK BERANTAI PANJANG ALKOHOL ALIFATIK BERANTAI PANJANG A. GLISEROL : MONOASILGLISEROL, DI-ASILGLISEROL, & TRI-ASIL GLISEROL (STEARAT, LAURAT, OLEAT, & PALMITAT) B. ETER GLISEROL C. MALAM : ESTER DARI ASAM LEMAK DENGAN SEMBARANG ALKOHOL SELAIN GLISEROL TURUNAN ASAM FOSFATIDA (BERKAITAN DNG MEMBRAN) BERKAITAN DENGAN SISTEM SYARAF SENYAWA TAK JENUH (MINYAK ESENSIAL, ZAT AROMATIK, VITAMIN A, PIGMEN RETINA, DAN KHLOROFIL KOLESTEOL DAN HORMON STEROIDA A. LIPOPROTEIN (LARUT AIR) B. PROTEOLIPIDA (TAK LARUT AIR, TETAPI LARUT LEMAK) C. LIPOPOLISAKARIDA ASAM LEMAK TAK JENUH YANG BERAKTIVITAS BIOLOGIS TINGGI HIDROKARBON JENUH DAN TAK JENUH TERDAPAT DI ALAM
14
IV V VI VII VIII IX X
CONTOH
KAPRILAT KAPRAT LAURAT MIRISTAT PALMITAT STEARAT ARAKIDAT
JUMLAH KARBON
8 10 12 14 16 18 20 16 18 18 18 20
SUMBER
Lemak mentega, minyak kelapa. Minyak kelapa. Minyak kelapa. Minyak sayuran. Lemak/minyak hewan & sayuran Lemak/minyak hewan & sayuran Minyak kacang Lemak mentega. Semua lemak dan minyak. Minyak sayuran. Minyak sayuran. Minyak ikan.
15
Lipid diangkut oleh plasma darah dalam bentuk LIPOPROTEIN. Kelompok lipoprotein yang diangkut plasma ada 4 yaitu : (1) TRIASILGLISEROL, (2) FOSFOLIPID, (3) KOLESTEROL, dan (4) ESTER KOLESTERIL. Selain lipoprotein dalam plasma juga diangkut ASAM LEMAK BEBAS. (Catatan: Asam lemak bebas adalah asam lemak yang tidak TERESTERIFIKASI). Dalam praktek medik laboratorik, melalui sentrifugasi diperoleh 4 macam lipoprotein, yaitu : 1. KILOMIKRON: berasal dari penyerapan triasilgliserol dalam usus. Kilomikron terbanyak mengandung triasilgliserol. 2. PRE-b-LIPOPROTEIN atau VERY LOW DENSITY
LIPOPROTEIN (VLDL) : berasal dari hati yang berperan mengeluarkan triasilgliserol. Penyusun VLDL terbanyak adalah triasilgliserol. 3. b-LIPOPROTEIN atau LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) : merupakan katabolisma akhir dari VLDL. LDL terbanyak tersusun atas kolesterol. 4. -LIPOPROTEIN atau HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) : merupakan lipoprotein yang bertanggungjawab dalam metabolisme VLDL, kilomikron, dan kolesterol. HDL terbanyak tersusun atas fosfolipid. LIPOPROTEIN tersusun dari senyawa LIPID AMFIPATIK. ASAM LEMAK BEBAS (FREE FATTY ACID = FFA)
16
DIMETABOLISASI DENGAN CEPAT. TRIASILGLISEROL DIANGKUT DARI USUS DALAM BENTUK KILOMIKRON, DAN DARI HATI DALAM BENTUK VLDL. KILOMIKRON dan VLDL dikatabolisasi dengan cepat. Triasilgliserol pada kilomikron dan VLDL dihidrolisis oleh enzim LIPOPROTEIN LIPASE Kerja enzim tersebut yaitu menghidrolisis substrat triasilgliserol sekaligus membentuk lipoprotein lainnya.
17
Asam lemak yang biasa dipakai sebagai sumber energi adalah asam lemak berantai panjang dengan jumlah atom Karbon (C) 16 atau 18. Adapula pemakaian asam lemak rantai pendek. Perubahan asam lemak menjadi asil koA di dalam sitosol sel hepar, terjadi pada 3 tempat yaitu : MEMBRAN PEROKSISOM, RETIKULUM ENDOPLASMA, dan MEMBRAN LUAR MITOKONDRIA. Mengapa sel hati ? Karena sel hati memiliki ASIL KO.A SINTETASE. Peroksisom mengubah gugus asil sebagai bahan bakar untuk pembentukan hidrogen peroksida (H2O2). Dalam retikulum endoplasma, asil KoA akan dibentuk menjadi komponen struktural berupa trigliserida yang akan disimpan. Sedangkan dalam mitokondria, gugus asil akan digunakan untuk bahan bakar dalam fosforilasi oksidatif. (Ingat Siklus Kreb dalam aktivitasnya memerlukan Asetil KoA kemudian produknya akan masuk ke ETS). Gugus asil KoA sebenarnya tidak dapat berpindah dari bagian sitosol sel memasuki bagian matriks mitokondria. Oleh karenanya harus ada cara lain untuk melintasi membran mitokondria. Untuk itu Asil KoA menembus membran dalam mitokondria dengan bergabung pada KARNITIN untuk membentuk O-ASIL KARNITIN. Gugus asil dipindahkan dari Koenzim A ke Karnitinpada permukaan membran luar mitokondria, dan OAsilKarnitin yang terbentuk dipindahkan ke permukaan membran dalam mitokondria untuk ditukar dengan karnitin bebas. Penukaran dilakukan dengan menggunakan mekanisme ANTIPORT. Gugus asil kemudian dipindahkan dari karnitin ke Koenzim A dalam mitokondria sehingga menghasilkan asil KoA yang dapat dipakai sebagai substrat oleh enzim asil Koenzim A dehidrogenase yang
Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM
18
berada di permukaan membran dalam mitokondria. Rumus molekul karnitin dan O-asil Karnitin: COO CH2 HO-C-H CH2 H3C-N-CH3 CH3 KARNITIN COO CH2 C-H CH2 H3C-N-CH3 CH3
O-ASIL KARNITIN
O C O
OKSIDASI b-ASAM LEMAK Dalam oksidasi b-asam lemak, dua atom Carbon dari molekul Asil KoA dipecah sekaligus pada ujung karboksil. Pemecahan dilakukan oleh enzim dehidrogenase diantara atom karbon () dan atom karbon (b) sehingga proses ini disebut Oksidasi b.Dua atom karbon yang dipecah akan membentuk ASETIL KoA. Sehingga dari satu asam lemak melalui oksidase b akan diperoleh banyak asetil Ko.A. Karena asetil KoA dapat digunakan sebagai bahan dalam produksi energi (Siklus Kreb dan berlanjut pada ETS) maka Oksidase b akan menghasilkan lebih banyak ATP dibanding oksidasi lainnya. Ada 4 tahap oksidasi b asam lemak : 1. Oksidasi dari -CH2-CH2- menjadi -CH=CH- dengan bantuan enzim dehidrogenase dan FAD: b
O
19
O
Trans Enoil KoA OH O
O
b-Hidroksiasil KoA
R-CH2-C-CH2-C-S CoA + KoA SH R-CH2-C-S CoA + CH3-C-S CoA O O ASIL KoA yang DIPERPENDEK
20
Defisiensi Karnitin terutama terjadi pada bayi yang baru lahir (Neonatus) karena kurangnya biosintesis atau kebocoran ginjal. Akibatnya adalah Hipoglikemia, dan kelemahan otot. Terapinya adalah suplementasi karnitin per oral.
21
PEMBENTUKAN, PENGGUNAAN, DAN EKSKRESI BADAN KETON DARI ASAM LEMAK BEBAS HEPAR DARAH JARINGAN EKSTRAHEPATIK
22
23
24
KETOGENESIS
Ketogenesis adalah pembentukan keton dari proses glukoneogenesis yang berlangsung dalam hepar. Keton merupakan senyawaan asam bilamana diproduksi berlebihan menyebabkan KETOASIDOSIS atau KETOSIS. Kelainan ini banyak ditemukan pada penderita DM. Seperti telah dijelaskan pada uraian terdahulu, asam lemak dioksidasi dan dibelah menjadi ASETIL KOENZIM A, dan diikuti oleh oksidasi gugus asetil melalui DAUR ASAM SITRAT (KREBS CYCLE) pada sel yang sama. Proses seperti ini banyak berlangsung dalam otot (baik otot lurik maupun otot jantung) yang berguna untuk penyediaan energi. Namun demikian di dalam hati dan ginjal, oksidasi asam lemak hanya sampai pada pembentukan ASETOASETAT dengan proses sebagai berikut: Asetil KoA bergabung dengan Asetoasetil KoA dan dikatalisasi enzim hidroksimetil glutaril KoA sintetase membentuk 3hidroksi-3-metilglutaril KoA dengan melepas satu molekul Koenzim A, selanjutnya dibelah lagi oleh enzim hidroksi di atas menjadi Asetoasetat dengan melepas satu molekul asetil KoA. Asetoasetat ( 3OKSOBUTIRAT atau D-3-HIDROKSIBUTIRAT) kemudian diangkut
melalui peredaran, dan mengoksidasinya lebih lanjut pada jaringan lain (OTOT dan OTAK). COO
COOCH2
H-C-OH CH3
D-3 HIROKSOBUTIRAT
25
Siklus Kreb
OTAK
ASETO ASETAT
3HIDROKSI BUTIRAT
Kelihatannya
jalur
oksidasi
asam
lemak
di
atas
tidak
menguntungkan dibanding bila prosesnya dilakukan pada jaringan itu sendiri (hati). Namun bagi sel-sel syaraf ataupun otot, asetoasetat atau 3-hidroksibutirat dengan rangka Karbon yang pendek justru lebih efektif digunakan sebagai bahan bakar, menggantikan glukosa yang biasanya dipakai sebagai bahan bakar untuk produksi energi.
Asetoasetil KoA
3-hidroksi-3metil-glutaril KoA
Asetil KoA
AsetoAsetat
26
Asetil KoA
KoA-SH
O C-S-KoA CH2 Asetoasetat atau keton bodies yang diproduksi secara terus menerus akan di-DEKARBOKSILASI sehingga terbentuk ASETON dan bHIDROKSIBUTIRAT. Kedua senyawaan inilah yang dikenal sebagai KETON BODIES. Produksi yang meningkat dari asetoasetat atau keton bodies dalam darah menyebabkan penyakit KETONEMIA, sedangkan proses pembentukan keton (KETOGENESIS) yang cepat sehingga jumlahnya berlebihan akan dibuang bersama urin. Kadar senyawa keton yang tinggi dalam urin dikenal sebagai KETONURIA, sedangkan penderitanya dikenal mengalami gejala KETOSIS. Gejala ketosis sering disertai dengan gejala ASIDOSIS, karena bersama oksibutirat juga terbentuk H+ yang menyebabkan pH darah sangat asam. Beberapa penyebab gejala ketonemia atau ketosis: (1) Keadaan Kelaparan atau STARVATION, (2) Penderita Diabetes mellitus, dan (3) Diet Abnormal. Karena tubuh kekurangan glukosa maka asam lemak akan digunakan secara besar-besaran sehingga produksi aseton tinggi terjadilah Ketosis tersebut. Oleh karenanya diet pada penderita DM harus dikendalikan ketat. Ciri ketosis adalah bau mulut seperti aseton, terutama penderita DM tipe II (berat).
Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM
27
28
METABOLISME KOLESTEROL
29
pada jantung. Aterosklerosis koroner banyak berkaitan dengan rasio kolesterol dari LDL : HDL yang tinggi pada plasma darah. Apapun yang menyebabkan peningkatan kadar lipoprotein yang kaya ester kolesterol (apakah sisa dari kilomikron, HDL, maupun LDL) dapat dipastikan akan memperbesar kemungkinan terjadinya aterosklerosis. Sebenarnya proses pengambilan LDL adalah sesuatu yang normal untuk memberikan kolesterol bagi jaringan ekstrahepatik. Dalam jaringan ekstrahepatik ini kolesterol akan dihidrolisis oleh enzim lipase yang ada dalam LISOSOM sel. Kolesterol yang diperoleh dengan cara ini akan menekan pembentukan (sintesis) kolesterol baru dalam sel. Namun, bila pasokan LDL terus berlangsung melebihi kebutuhan (karena pola makan yang berlebihan atau keliru), sel akan mengeluarkan kelebihan kolesterolnya dan akan dibawa oleh HDL untuk dihancurkan dalam hati. Karena itu peningkatan jumlah kolesterol total dalam HDL dan pengurangan kolesterol dalam LDL berguna sebagai terapi penurunan resiko aterosklerosis. Kolesterol berasal dari makanan dan hasil biosintesis dalam sel yaitu bagian retikulum endoplasma dan sitosol sel.
30
diantaranya pelepasan 3 gugus metil. Sintesis kolesterol dikendalikan oleh pengaturan Enzim HMG-KoA REDUKTASE (HMG= 3-hidroksi-3-metil-glutaril) Faktor-Faktor yang mempengaruhi keseimbangan Kolesterol: A. PENINGKATAN KOLESTEROL karena faktor : 1. Pengambilan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh reseptor LDL atau reseptor pemangsa HDL 2. Pengambilan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh proses yang tidak melalui reseptor 3. Pengambilan kolesterol bebas kolesterol oleh membran sel 4. Peningkatan sintesis kolesterol 5. Peningkatan hidrolisis ester kolesteril oleh enzim ester kolesteril hidrolase B. PENURUNAN KOLESTEROL karena faktor : 1. Penurunan aliran keluar kolesterol dari membran sel ke lipoprotein oleh HDL karena adanya enzim LESITINCOLESTEROL ASIL TRANSFERASE (LCAT) 2. Aktivitas proses esterifikasi kolesterol oleh enzim ASILKoACOLESTEROL-ASIL-TRANSFERASE (ACAT) 3. Penggunaan kolesterol untuk sistesis steroida lainnya, misal hormon tertentu dan asam empedu dalam hati. NILAI NORMAL LABORATORIS dari KOLESTEROL: 150220mg/dL, LDL < 180 mg/dL, HDL > 40 mg/dL, VLDL < 40 mg/dL, ester kolesteril 65-75% dari total kolesterol. Untuk mmol/L kalikan 0.026 dari lipoprotein kaya
31