Anda di halaman 1dari 27

MATERI PECINTA ALAM

KEORGANISASIAN Pemateri : Mas Alfi Mardian A. Pengertian Organisasi Organisasi merupakan sarana pemuas berbagai macam kebutuhan manusia baik ekono mis, sosial maupun psikologis, banyak organisasi yang tidak mengerti bagaimana cara untuk memanajemen organisasinya agar bisa lebih tersusun harus mempunyai sebuah struktur organ isasi yang terdiri dari ketua umum, sekretaris, bendahara dan yang pasti anggota yang memba ntu organisasi itu agar berjalan. Tugasnyapun berbeda antara satu dengan yang lain. Ada 2 macam organisasi yaitu : Formil Informil 1. Struktured Loose 2. Defined Undefined 3. Durable Spontsneous 4. Rigid Flexible Dua batasan organisasi masing-masing adalah: an organization is a system of cooperative human activities( Chester I. Barnard ). an organization is a struktured process on which person interact for objectives ( herbert G. Hicks ) B. Administrasi 1. Surat keluar Adalah surat yang dikeluarkan oleh pengurus. Susunan surat terdiri atas : a. Kepala surat Kepala surat berisikan tulisan HIMPUNAN MAHASISWA PECINTA ALAM HIMPA WHIS NUCITRA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG dan alamat sekretariat, serta logo H IMPA Whisnucitra disebelah kanan surat dan logo Universitas Kanjuruhan Malang di sebelah kiri surat. Logo dari kepala surat harus berwarna. Tulisan kepala surat menggunakan font times new roman dan berwarna hitam. Baris pertama dan ketiga berukuran 14 pt dicetak tebal. Baris kedua berukuran 18 pt dicetak tebal. Baris keempat berukuran 12 pt. Head line atas tebal dan bawah tipis berukuran 1,5pt. Contoh kepala surat :

HIMPUNAN MAHASISWA PECINTA ALAM HIMPA WHISNUCITRA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

Sekretariat: Jl. S. Supriadi 48 Malang b. Nomor surat Kolom satu adalah nomor surat menurut keluarnya ( 01.02.03,dsb). Kolom kedua, jika yang mengeluarkan pengurus adalah kode surat [SM ( Surat Mandat ) / SK ( Surat keputusan ) / SP ( Surat pengurus )]. Dan jika yang mengeluarkan kepanitiaan adalah nama kepanitiaan [Pan.Musker (Panitia Musyawarah Kerja) / Pan.PMAM (Panitia Pengenala n Medan Anggota Muda)]. Kolom ketiga adalah yang mengelurkan surat, jika yang mengeluarkan kesekretariatan / peng urus maka digunakan kode Sek.HWC.UK ML. dan jika yang mengeluarkan kepanitiaan digunakan kode HWC.UKML. Kolom keempat adalah bulan pembuatan surat yang ditulis dengan angka romawi (I, II, III, IV, ..dst). Kolom kelima adalah tahun pembuatan surat yang ditulis dengan menulis semua angkatahunn ya (2009, 2010,..dst ). Contoh : Untuk pengurus : No. Surat / Kode Surat / yang mengeluarkan surat / bulan pembuatan surat / t ahun pembuatan surat. 01/SP/Sek.HWC.UK_ML/X/2008 Untuk kepanitiaan kegiatan : No. Surat / nama kepanitian / yang mengeluarkan surat / bulan pe mbuatan surat / tahun pembuatan surat. 01 / pan.DiklatsarXXIV / HWC.UK ML / I / 2009 Peletakan stempel keluar diletakan disekretaris dan jika surat yang dikeluarkan surat kepaniti aan kegiatan maka stempel diletakkan disekretaris dan ketua umum. 2. Surat masuk Surat yang diterima oleh pengurus dan diketahui oleh anggota. 3. Jenis surat SuratPengurus Surat yang dikeluarkan oleh pengurus. Nomor/Kode Surat/Organisasi/Bulan/Tahun Contoh : 01/SP/Sek.HWC.UK-ML/XXII/2012 Surat kegiatan Surat yang dikeluarkan oleh panitia kegiatan. Nomor/nama kegiatan/Organisasi/Bulan/Tahun Contoh : 01/Pan.Musker/HWC.UK-ML/XII/2012 4. Tata Cara Pembuatan Surat, Proposal, Laporan Pertanggungjawaban 5. Menggunakan kertas folio 70gram. 6. Menggunakan margin (top; 3cm, bottom: 2cm, left: 3cm, right: 2cm). 7. Menggunakan font Times New Roman 12pt. 8. Pengaturan paragraph rata kanan kiri. 9. Untuk peletakan stepel di sebelah kiri mengenai tandatangan. 10. Untuk peletakan stempel diposisikan di ketua (ketua pelaksana atau ketua umum). C. Keanggotaan

Ketentuan menjadi Anggota Lulus Diklat (ALD). 1. Terdaftar sebagai Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang. 2. Mendaftarkan diri sebagai calon peserta DIKLAT Sar.. 3. Mengikuti DIKLAT Sar dan dinyatakan lulus oleh panitia. Atribut Anggota Lulus Diklat (ALD) adalah Scraf orange tanpa logo. Ketentuan menjadi Anggota Muda (AM). a. Persyaratan Anggota Lulus DIKLAT Sar. Aktif mengikuti kegiatan HIMPA WHISNUCITRA. Mempresentasikan laporan pertanggungjawaban DIKLAT Sar. b. Atribut Anggota Muda Scraf Warna Orange Anggota Biasa ( AB ) c. Persyaratan : Anggota Muda yang aktif. Menguasai Gununng Hutan (GH) Mengikuti Pra-Latram sesuai devisi yang diikuti( ditekuni) antara lain: 1. Rock Climbing (RC) 2. Caving 3. ORAD Mengikuti salah satu LATRAM antara lain: 1. Pendakian minimal 3000 mdpl dan harus mencapai puncak. 2. Pengarungan minimal 2 sungai. 3. Caving minimal 2 goa. 4. Ekspedisi Rock Cimbing. 5. Menjadi mentor pada saat DIKLAT Sar apabila tidak mengikuti LATRAM. Wajib membuat laporan kegiatan Pra LATRAM yang telah diikuti untuk dipertanggugjawabka n pada kepanitiaan dalam waktu yan telah ditetapkan oleh pengurus. d. Atribut anggota biasa Scraf warna biru Kartu tanda anggota Pakaian Dinas Lapangan ( PDL ) Anggota kehormatan ( AK ) a. Persyaratan Anggota Biasa yang telah menyelesaikan studinya. Anggota Biasa (AB) yang dalam orgaisasi aktif dan tidak dapat menyelesaikan studinya pada j enjang pendidikan yang ditempuh. Adanya deferensi dari pengurus kepada pihak luar pada saat yang bersangkutan aktif. b. Atribut Sama dengan Anggota Biasa ditambah Lencana apabila anggota layak. Anggota luar Biasa ( ALB ) Diberikan atas kesepakatan pengurus dan anggota HIMPA Whisnucitra atas jasanya.

D. Ketentuan Pemakaian dan Kepemilikan Atribut a. Pemakaian Pemakaian atribut sesuai dengan status keanggotaan. Memakai scraft harus dileher. PDL dipakai sesuai fungsi dan tempatnya. Dalam mengikuti kegiatan atas nama organisasi harus memakai atribut. Pemakaian Lencana didada sebelah kiri. b. Kepemilikan Atribut Anggota Lulus Diklat (ALD). Scraf warna Orange tanpa logo. Atribut Anggota Muda (AM). Scraf warna orange berlogo. Atribut Anggota Biasa (AB) meliputi: Seragam warna biru dongker lengan panjang. Srcaf warna biru berlogo. Kartu Tanda Anggota (KTA). Topi rimba warna biru muda (tidak diwajibkan). Atribut Angota Kehormatan (AK). Atribut Angota Biasa (AB) dan Lencana. c. Nomor Registrasi Angota (NRA) Didapatkan setelah menjadi Anggota Muda (AM). MATERI KEPEMIMPINAN Pemateri : Mas Muriadi A. Pengerian kepemimpinan Pemimpin adalah seseorang yang mampu mempengaruhi seseorang untuk tujuan tertentu dan dalam situasi tertentu. B. Sifat sifat pemimpin 1. Intelegensi mempunyai kemampuan yang lebih dalam berfikir. 2. Keluasan dan kematangan sosial yaitu mempunyai sifat sifat kedewasaan yang luas. 3. Motivasi dari diri serta dorongan berprestasi yaitu memiliki motivasi dalam suatu organisasi u ntuk terus membangun dan memajukan organisasi tersebut. 4. Sikap dalam membangun hubungan antar manusia. 5. Memiliki stabilitas emosional. 6. Memiliki kedewasaan. C. Gaya kepemimpinan 1. Otoriter Seorang pemimpin menuntut kepatuhan pengikut / kelompok memakai otoritas, ganjaran, hukuman dan semua keputusan dibuat sendiri. 2. Demokratif Seseorang pemimpin biasa mendapat gagasan dan saran dari pengikutnya serta mendoron g dan mengarahkan mereka untuk berperan serta dalam masalah yang menyangkut kepenting an bersama.

3. Pemimpin bebas Seorang pemimpin peran utamanya hanya sebagai pemberi informasi dan kemudahan aga r kelompoknya dapat mencapai tujuan dan pengendalian yang dilakukan sangat minim. 4. Berjiwa seniman Seoarang pemimpin selalu ingin berkarya, tidak mudah bosen dengan apa yang dipimpin. TEKNIK PEMBUATAN LAPORAN Pemateri : Anik Puspitasari Laporan adalah hasil dari suatu kegiatan yang dipertanggung jawabkan. Dalam pembuatan la poran kertas yang digunakan adalah HVS, spasi 1,5 font times new roman ukuran 12. Berikut format pembuatan laporan. A. Cover Laporan - Nama kegiatan - Logo - Nama penyusun - Nama organisasi / instansi - Tahun B. Kode etik C. Biodata penulis D. Kata pengantar E. Daftar isi F. BAB I Pendahuluan - Latar belakang - Tujuan - Pelaksanaan G. BAB II Diklat forum Berisikan materi-materi yang didapatkan dalam diklat forum H. BAB III Diklat lapangan Berisikan tentang pelaksanaan diklat lapangan mulai berangkat sampai selesai. I. BAB IV Pesan dan kesan J. BAB V Penutup - Kesimpulan - Saran K. Lembar pengesahan Berisikan pengesahan dari organisasi ROCK CLIMBING (RC) Pemateri : Agung Priyono A. Pengertian Rock Climbing Rock climbing atau panjat tebing adalah olah raga bebas yang dilakukan pada tebing asli atau buatan yang menggunakan celah dan tonjolan batu pada tebing dengan bantuan peralatan untuk keselamatan. B. Jenis pemanjatan Solo Climbing

Pemanjatan yang dilakukan sendiri. Free Climbing Pemanjatan yang dilakukan dengan menggunakan tali pengaman. Artivicial Climbing Pemanjatan yang dilakukan dengan menggunakan banyak pengaman jalan untuk men ambah ketinggian. Ice climbing Pemanjatan yang dilakukan pada tebing es. Bouldering Pemanjatan yang dilakukan tanpa tali pengaman dan pada ketinggian tertentu (rendah ) dan biasanya dilakukan dengan arah menyamping (horisontal). Top Rope Pemanjatan dengan tali terpasang di atas terlebih dahulu. Sport Climbing Pemanjatan yang dilakukan didalam kompetisi panjat dengan titik pengaman yang tel ah terpasang, sehingga pemanjat tinggal memasukkan tali ke dalam pengaman yang telah ters edia. Adventure Climbing Pemanjatan yang bertujuan untuk petualangan alam bebas. C. Peralatan yang digunakan - Tali carmantel. - Harnest. - Webbing. - Horolop ( digunakan untuk pengaman alami ). - Carabiner. Carabiner Fungsi : untuk menghubungkan tali dengan alat lainnya. Bentuk carabiner Carabiner Delta. Cerabiner Oval. Tipe carabiner Carabiner Screwgate. Carabiner Non Screwgate. Sistem penguncian Auto lock Manual lock Ascender ( Peralatan yang digunakan untuk menaiki tali ) Ascesior ( jummar ) croll, basic, tibloc, prusik. Descender ( peralatan untuk menuruni tali ) Autostop ( peralatan untuk menuruni tali ),gri-gri. Climbing Shoes ( sepatu panjat ). Runner : Untuk menghubungkan antara hanger dengan tali.

Helm : Untuk melindungi kepala. Chock : Untuk pengaman jalan. Chock dibedakan menjadi 3 yaitu: Chock eksentrik. Chock stopper. Chock friend. Piton ( paku tebing ). Hammer : Untuk memukul pyton. Sky hook : Alat untuk berhenti sementara. Etrayer : Tangga tali. Pulley : Untuk menarik beban / penyelamatan korban. Chalk Bag : Tempat magnesium. D. Istilah dalam panjat tebing Belay on : Teriakan pemanjat / leader untuk memberitahukan / meminta belayer untuk mengamankan pemanjatannya. On belay : Jawaban belayer pada pemanjat bahwa dia sudah diamankan. Off belay : Teriakan leader untuk memberitahuan pada belayer bahwa ia sudah tidak pengamanan dari belayer lagi. Leader sudah memasang anchor dan aman. Belay off : Jawaban belayer terhadap off belay . Kini ia sudah melepas anchor belay. Slack : Kendurkan tali, leader atau belayer bisa mempergunakan istilah ini untuk mengendurkan tali pada k asus tertentu. Up rope pull : Kencangkan tali, Leader atau belayer memberi kode agar tali ditegangkan. E. PRUSSIKING Pemanjatan pada tali dengan mengunakan tali prussic Alat yang digunakan : Tali Carnmentel. Carabiner Screwgate. Sling Prussic. Webbing /Harnest. Sepatu. F. RAPLING Turun melalui suatu tali. Alat yang digunakan : Tali Carnmentel. Carabiner Screwgate. Webbing / Harnest. Kaos Tangan. Figure of Eight. Sepatu . CAVING Pemateri : M. Amirul Halim

Caving atau biasa disebut penelusuran goa termasuk dalam speleologi, yaitu ilmu yan g mempelajari tentang goa alam dan lingkungannya. A. Speleologi Speleologi secara morfologi berasal dari bahasa Yunani yaitu : Spalion = Gua dan Logos = ilmu. Jadi secara harfiah diterjemahkan ilmu yang mempelajari tentang goa, tetapi karena p erkembangan speleologi itu sendiri, speleologi juga mempelajari tentang lingkungan di sekita r gua. Menurut IUS (International Union of Speleology) anggota komisi X UNESCO PBB yan g berkedudukan di Wina, Austria : Gua adalah setiap ruangan bawah tanah yang dapat dim asuki orang . Menurut R.K.T.Ko (Speleogiawan) : Setiap lubang di bawah tanah baik terang maup un gelap, luas maupun sempit, yang terbentuk melalui sistem percelahan, rekahan atau aliran sungai yang kadang membentuk suatu lintasan aliran sungai bawah tanah. Goa memiliki sifat yang khas dalam mengatur suhu udara di dalamnya, yaitu pada saa t udara diluar panas maka didalam goa akan terasa sejuk, begitu pula sebaliknya. Sifat tersebu t menyebabkan goa dipergunakan sebagai tempat berlindung. Goa goa yang banyak ditemukan di Pulau Jawa dan pulau pulau lainnya di Indonesia, sebagian besar adalah goa batu gamping atau goa karst. Goa meru pakan suatu lintasan air di masa lampau dan kini kering (goa fosil) atau dimasa kini, dan terli hat dialiri sungai (goa aktif). Karenanya mempelajari goa tidak terlepas dari mempelajari hidr ologi karst dan segala fenomena karst dibawah permukaan (endo karst phenomena) supaya m emahami cara cara goa terbentuk dan bagaiman memanfaatkannya sebagai sumber daya alam yang mempeu nyai nilai estetika tinggi sebagai objek wisata goa, atau sebagai sumber air, tanpa mencemari nya. Di dunia ini terdapat berbagai jenis goa alam yaitu : ram (NaCl) : Goa yang materi pembentuknya terdiri dari garam. : Goa yang materi pembentuknya terdiri dari es, akibat dari es yang mencair sebagian. va : Akibat aliran lava yang sudah mati, biasanya pada gunung yang tidak aktif lagi. tu kapur : Goa yang materi pembentuknya terdiri dari batu kapur atau batu gamping ( CaCo3 ). ps : Goa yang materi pembentuknya terdiri dari bahan gips. 90% dari goa-goa di dunia adalah goa yang materi pembentuknya dari batu kapur. Ornamen ornamen goa i. Boulder : Bongkahan batu gamping yang terdapat dalam goa. ii. Column : Stalaktit dan stalakmit yang menyatu menjadi pilar. iii. Stalakmit : Endapan kalsit dari tetesan perkolasi. iv. Stalaktit : Endapan kalsit yang muncul dari plafon goa. v. Flowston :Deposit endokarsit dari hasil endapan aliran kalsit melalui celah horizontal yan g dijumpai pada dinding / teras / latar goa. vi. Gourdyn :Ornamen yang berbentuk tirai / layer yang terletak pada dinding / plafon goa. B. Peralatan dan Perlengkapan Penelusuran Goa

Kegiatan penelusuran goa didukung oleh penguasaan teknik dan peralatan yang mema

dai. Kriteria pemilihan perlengkapan dan peralatan Standard keamanan (safety) Kekuatan dan daya tahan Alat yang digunakan harus diketahui kekuatan dan beban maksimal yang direkomendasikan. Alat harus tahan terhadap situasi dan kondisi goa yang rentan terhadap abrasi / gesekan, air, l umpur, batuan kapur. Peralatan goa vertikal direkomendasikan yang telah melewati individually tested yang ditan dai dengan beban maksimal MAX dan beban aktif USE. Fungsionalitas Pemilihan peralatan perlu diperhatikan fungsi alat, hal ini berkaitan dan penggunaan yang efe ktif dan efisien. Selain dari fungsi dasar, perlu di pahami fungsi fungsi tambahan pada alat. Penggunaan alat akurat, tepat guna dan sesuai dengan kebutuhan (simplicity). Faktor yang perlu diperhatikan adalahberat, yang hal ini berpengaruh terhadap daya tahan/stamina dari penelusur goa. Uraian standard peralatan penelusuran goa : Cover All Fungsi : Pakaian pelindung Bahan : PVC, Nylon fabric, rangan : Bahan cover all mampu melindungi dari gesekan, basah dan dingin, disesuaikan dengan tipe goa. Sepatu Fungsi : Alas dan melindungi kaki Jenis : Sepatu Boot, PDL eterangan : Sepatu mampu melindungi mata kaki, tahan terhadap gesekan, grip dan sol tahan air dan lum pur. Helm Fungsi : Melindungi kepala dari benturan Jenis : Speleo helmet Keterangan : Bahan terbuat dari fiber carbon, kevlar atau polycarbonate. Helm didesign mampu meredam b enda yang jatuh menimpa helm. Pencahayaan Fungsi : Memberikan penerangan Jenis : Electrical lamp dan carbide model Tali Fungsi : Alat utama untuk lintasan SRT Jenis : Static dan Dynamic Keterangan : Hal yang perlu diperhatikan : - Ukuran diameter tali / size - Abrasi / gesekan - Simpul

- Bahan kimia - Umur tali Peralatan Rigging Fungsi : Untuk membuat anchor / tambatan Jenis : 1. Natural anchor : Webbing / sling (turbular dan flat) 2. Bolting Anchor : Hammer, Driver, Spits, Bolting bag, Hanger, Pyton. Carabiner Fungsi : sebagai penghubung atau pengkait Jenis : carabiner screwgate, non screw, auto lock SRT set Alat personal SRT Set terdiri dari: 1. Harness Fungsi : Sebagai penghubung utama badan dan alat lainnya. Jenis : Sit harness, Body harness 2. Maillon Rapide 8 mm Fungsi : sebagai penghubung harness dan alat ascending dan descending Jenis : Delta MR dan semi circular 3. Cowstail Pendek dan Panjang Fungsi : Sebagai pengaman dan penghubung ascender Jenis : Dynamic rope dan Webbing (spelegyca) 4. Carabiner Fungsi : Sebagai penghubung alat Jenis : a. O carabiner screw gate b. O carabiner non screwgate / C.friksi c. D screwgate 5. Descender Fungsi : Alat turun Jenis : Auto stop, Rack, Simple 6. Ascender Fungsi : Alat naik Jenis : a. Croll / alat naik di dada b. Jammer / alat naik di tangan c. Basic jammer / alat naik di tangan 7. Chest Harnest Fungsi : sebagai penghubung croll dengan badan Jenis : Webbing soft 8. Foot Loop Fungsi : Sepagai pijakan kaki Jenis : Static rope dan webbing

Peralatan transport: : Alat tambahan untuk membawa peralatan dan logistik enis : Tackle bag, waterproof bag, perahu karet Peralatan rescue : Pulley (single & tandem) Houling set terdiri dari : pulley, basic, 2 bh oval carabiner screwgate Mini traxion / pro traxion Survival blanket C. Pemetaan Goa 1) Definisi Peta Suatu gambaran proyeksi 2 (dua) dimensi dengan skala lebih kecil dari suatu bidang 3 dime nsi yang mempunyai batas-batas tertentu. - Suatu gambaran proyeksi dengan skala lebih kecil dari medan sebenarnya. 2) Manfaat Peta Goa Merupakan bukti otentik bagi penelusuran goa, sebagai team / penelusur pertama yang men elusuri goa tersebut. Membantu para ahli dalam mempelajari Biospeleologi, Hidrologi, ataupun ilmu yang terkait dalam speleologi. - Untuk mencari korelasi korelasi system perguaan dengan goa-goa di sekitarnya. - Kepentingan Hankamnas. Pariswisata untuk memudahkan dalam menentukan prencanaan dalam pengembangan goa s ebagai objek wisata. - Sebagai data / rekaman keadaan goa pada saat itu (biasanya disertai dengan foto). 3) Peralatan Yang Digunakan a) Kompas Mengetahui atau mengukur derajat perbedaan antar lorong terhadap arah sumbu utara magnet is. b) Pita ukur Untuk grade 5 dan atasnya,pita ukur yang digunakan adalah yang terbuat dari bahan fiber, pa njang maksimum 30 meter, ketelitian yang didapat sampai satuan sentimeter. c) Klinometer Mengukur sudut kemiringan terhadap bidang datar dengan satuan derajat. d) Topofil Pada prinsipnya mempunyai fungsi sama dengan pita ukur. e) Catatan Lembar Kerja (worksheet) Dipergunakan untuk mencatat data yang diambil selama survey. Diusahakan yang terbuat dar i bahan tahan air. f) ATK

Digunakan untuk mencatat data hasil survey 4) Standard Grade (Tingkatan) Dan Klassifikasi Peta Goa Peta goa yang dibuat memiliki tingkatan sesuai derajat ketilitian saat survey dilaksanaka n. Oleh British Cave Research Association (BCRA)dibagi menjadi 6 (enam) tingkatan ditamb ah satu tingkatan khusus. Adapun pembagian tingkatan tersebut : a) Grade 1 Gambar / sket kasar tanpa skala yang benar dan dibuat di luar gua dengan dasar ingatan dari s i pembuat peta terhadap lorong-lorong yang digambar. b) Grade 2 Gambar / sket kasar tanpa skala yang benar dan dibuat di dalam goa tanpa alat ukur apapun, h anya atas dasar perkiraan. c) Grade 3 Sket yang digambar di dalam goa dengan bantuan kompas, tali ukur yang ditandai tiap meter nya, memiliki ketelirtian pengukuran satuan 25 cm per 5 meter, dilakukan jika waktu sangat terbatas, penggunaan klinometer sangat dianjurkan. d) Grade 4 Pengukuran telah menggunakan kompas, klinometer serta meteran dari bahan kain. e) Grade 5 Pengukuran dengan kompas prismatic, klinometer, pita ukur fiberglass, dengan toleransi kes alahan pengukuran jarak adalah < 10 cm dan + 1o. f) Grade 6 Pada dasarnya sama dengan grade 5, tetapi kompas dan klinometernya diletakkan pada tripod sehingga tida/ akan bergerak sewaktu akan dilakukan pengukuran. g) Grade X Menggunakan peralatan teodolit serta pita ukur metalik Selain membuat tingkat ketelitian (grade) peta goa, BCRA juga membuat klassifikasi perincia n survey yaitu :

A detail dibuat di luar goa atas dasar ingatan. Class B Detail lorong diestimasi dan dicatat di dalam goa. Class C Detail diukur pada tiap station survey. Class D Detail diukur pada station survey dan antar station survey. 5) Survei Dan Pengambilan Data a. Metode dan Arah survey Ada dua metode survey, yaitu: 1) Forward Method Dimana pembaca alat dan pencatat data pada station pertama, sedang target pada station kedua. Setelah pembacaan selesai pembaca dan pencatat data berpindah ke station kedua, targ et pindah ke station ketiga. Dan seterusnya sampai station terakhir.

2) Leapfrog Method

Pembaca alat dan pencatat data pada station kedua, target pada station pertama. Setelah p embacaan selesai, target pindah ke station ketiga, dilakukan pembacaan. Setelah selesai pemb aca dan pencatat pindah ke station keempat. Setelah selesai target1pindah ke station kelima, p embacaan dilakukan dan seterusnya Arah survey ada 2 (dua) yaitu : - Top to Bottom Pengukuran dimulai di mulut goa (entrance) sampai ujung lorong / dasar goa atau sampai tera khir. - Bottom to Top Pengukuran dari ujung lorong / dasar goa sampai entrance jadi kebalikan dari system pertama . b. Penentuan Station Dasar pertimbangan yang dapat dipergunakan untuk menentukan suatu station survey y aitu: 3) Pertimbangan arah 4) Perubahan ekstrim bentuk lorong 5) Batas pengukuran (30 m) 6) Perubahan elevasi lorong )pitch, climb) 7) Temuan penting (biota, ornament khusus, litoogi khusus, dsb.) c. Organisasi Team Survey Idealnya dalam satu team survey pemetaan goa terdiri dari 5 (lima) orang dengan pemb agiann tugas sebagai berikut : : Sebagai pembaca alat (membawa klinometer, kompas, dan meteran) : Sebagai pencatat data pengukuran : Sebagai descriptor / menggambar bentuk lorong Orang Keempat :Sebagai target pengukuran, membawa ujung meteran. Tinggi badan orang pertama dan orang keempat ini diusahakan sama, dengan tujuan untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran sudut elevaasi (kemiringan lantai)

a : Sebagai leader, penentu titik station maupun sebagai pemasang lintasan pada pengukuran goa vertikal d. Data Yang direkam Worksheet Survey dan Perhitungan hasil survey NAMA ORGANISASI Work Sheet NAMA GOA : PENGAMBILAN DATA : GRADE PETA :............... DUSUN 3. ............................ : PANJANG PETA :....... DESA : ............................ 4. KECAMATAN : ........................... 5. 6. .......................... ST L. TAPE COMP CLINO (a) (b)

KONSERVASI ALAM Pemateri : Mas Lutfi Konservasi berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata Con ( together ) dan s ervare ( keep/save ) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita pun ya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan te ntang konsep konservasi. Konservasi dalam pengertian sekarang, sering diterjemahkan sebag ai The wise use of nature resource (pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana). Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi da ri segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumber daya alam untuk sekarang, sedangk an dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan mas a yang akan datang. A. Definisi Konservasi Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam beberapa batasan sebag ai berikut : 1. Konservasi adalah menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi keperluan manusia dala m jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American Dictionary). 2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu. ( Generasi) yang optimal secara soci al (Randall, 1982). 3. Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup termasuk ma nusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia. Yang meningkat termasuk dalam k

egiatan manajemen adalah survey, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaat an dan latihan (IUCN, 1968). Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat mem berikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbarui untuk generasigenerasi yang akan datang (WCS, 1980). Di Asia Timur, konservasi sumber daya alam hayati (KSDAH) dimulai saat Raja Aso ka (252 SM) memerintah, dimana pada saat itu diumumkan bahwa perlu dilakukan perlindun gan terhadap binatang liar, ikan dan hutan. Sedangkan di Inggris, Raja William I (1804 M) pa da saat itu teah memerintahkan para pembantunya untuk mempersapkan sebuah buku berjudu l (Doomsday Book) yang berisi inventarisasi dari sumber daya alam milik kerajaan. Kebijakan kedua raja tersebut dapat disimpulkan sebagai suatu bentuk konservasi sum ber daya alam hayati pada masa tersebut dimana RajaAsoka melakukan konservasi untuk keg iatan pengawetan, sedangkan Raja William I melakukan pengelolaan Sumber daya alam haya ti atas dasar adanya data yang akurat. Namun dari sejarah tersebut, dapat dilihat bahwa bahka n sejak jaman dahulu, konsep konservasi telah ada dan diperkenalkan kepada manusia meskip u konsep konservasi tersebut masih bersifat konservati dan eksklusif (Kerajaan). Konsep terse but adalah konsep kuno konservasi yang merupakan cikal bakal dari konsep modern konserva si dimana konsep modern konservasi menekankan pada upaya memelihara dan memanfaatka n sumber daya alam secara bijaksana. Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suau bentuk evolusi cultur al dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk dari pada saat sekarang. Secara keseluruhan, KSDAH adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pema nfaatanya ilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan t etap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya. Di Indonesia, kegiatan konservasi seharusnya dilaksanakan secara bersama oleh peme rintah dan masyaakat, mencakup masyarakat umum, swasta, lembaga swadaya masyarakat, p erguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya. Sedangkan strategi konservasi nasional telah dirumuskan ke dalam tiga hal berikut taktik p elaksanaannya yaitu : 1. Perlindungan system penyangga kehidupan (PSPK) a. Penetapan wilayah PSPK b. Penetapan pola dasar pembinaan program PSPK. c. Pengaturan cara pemanfaatan wilayah PSPK. d. Penertiban penggunaan dan pengelolaan tanah dalam wilayah PSPK. e. Penertiban maksimal pengusahaan di perairan dalam wilayah PSPK. 2. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya. a. Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya. b. Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa (in-situ dan Eks-situ konservasi). 3. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. a. Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam. b. Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar (dalam bentuk : pegkajian, penelitian dan pengemb angan, penangkaran, perdagangan, perburuan, peragaan, pertukaran, budidaya).

NAVIGASI DARAT Pemateri : Mas Syamsudin A. Pendahuluan Berkegiatan dialam terbuka tentu saja memerlukan keterampilan yang harus dikuasai, selain mental dan fisik. Keterampilanketerampilan alam terbuka memiliki bagian tersendiri seperti survival, tali simpul, mountaine ring, rafting, dan juga navigasi (darat, udara dan laut). Navigasi darat merupakan salah satu b agian yang sangat penting dalam berkegiatan di alam bebas, terutama gunung dan hutan. B. Pengertian navigasi darat Navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun dipeta. Navigasi darat akan membentuk kita dalam menentukan posisi dimana kita b erada saat berada di medan gunung hutan. C. Dasar-dasar navigasi Darat a. Kemampuan yang dimiliki oleh navigasi darat adalah : Mampu membaca peta dan mengintrepetasikan pada medan sebenarnya Mampu menggunakan kompas dan alat penunjang b. Perangkat navigasi darat Peta Kompas Altimeter( alat pengukur ketinggian) Curvemeter (alat pengukur jarak yang tidak lurus pada peta) Protaktor Busur derajat Alat tulis Peta Dalam navigasi darat digunakan peta topografi yaitu peta yang memetakan tempattempat dipermukaan bumi yang berketinggian dari permukaan laut menjadi suatu kontur. Unsur-unsur peta Judul peta Nomor peta Koordinat peta Kontur Skala peta Legenda peta Sistem koordinasi yang dipakai ada 2 yaitu : Koordinat geografis : Dinyatakan dalam satuan derajat menit dan detik Koordinat grid : Mengenal penomoran 4 angka dan 6 angka dan 8 angka. c. Analisa peta Mengenal tanda medan Antara garis kontur yang satu dengan yang lain tidak pernah saling berpotongan Garis yang berketingian rendah selalu mengelilingi garis yang berketinggian lebih tinggi. Beda ketinggian antara kontur adalah tetap meskipun kadang kerap berubah ubah

Daerah datar mempunyai kontur jarangjarang sedangkan daerah terjal mempunyai kontur rapat Beberapa tanda medan yang dapat dikenal dalam peta topografi Puncak gunung / bukti biasanya berbentuk lingkaran kecil, terletak ditengah tengah lingkaran kotur lainya Pegunungan terliht sebagai rangkaian kontur berbentuk U yang ujungnya melengkung menjadi puncak Lembah terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk V yang ujungnya tajam, menonjol kapitic ar Kontur lembah biasanya rapat. Saddle daerah lembah dan sempit diantara dua ketingggian Pase, merupakan celah yang panjang yang membelah ketinggian Sungai, terlihat dipeta sebagai garis yng memotong rangkaian kontur, biasanya berada dilemba h dan namanya tertera mengikuti alur sungai D. Teknik peta kompas 1. Azimuth-Back Azimuth a. Azimuth Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azim uth disebut juga sebagai sudut kompas. Jika anda menbidik tanda sebuah medan dan memper oleh sudutnya maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth. a. Back azimuth(menentukan titik lawan kita) diperoleh dengan cara : Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180 derajat, maka back azimutnya adalah dikurangi 1 80 misalnya anda membidik tanda medan dan diperoleh azimutnya 20 maka back azimutnya 200-180 = 20. Jika azimuth yang diperoleh kurang dari 180, maka bak azimutnya adalah 180 ditambah azimu th. Misalnya, kita mendidik punca dan mendapat azimuth 160, maka back aimutnya adalah 16 0 + 180 = 340 1. Resection Resecion adalah suatu cara untuk menentukan posisi kita pada peta. Teknik ini sangat pen ting untuk dipelajari kerena sangat mendukung dalam bernavigasi. Dengan mengetahui posisi kita bisa menentukan arah perjalanan, analisa medan, ketinggian lokasi dan lain lain. 2. Intersection Intersektion adalah suatu cara untuk menentukan posisi suatu titik / objek dimedan sebena rnya pada peta. INGATLAH HAI ENGKAU PENJELAJAH ALAM 1. Take nothing, but picture ( jangan ambil sesuatu kecuali gambar ) 2. Kill nothing, but timer ( jangan bunuh sesuatu kecuali waktu ) 3. Leave nothing but foot print ( jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak kaki ) 4. Dan senantiasa a. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Percaya kepada kawan tetapi harus juga di ikuti oleh diri sendiri bahwa kita percaya kepada t eman . Kita dengan menjaga, memelihara dan melinduginya. c. Percaya kepada diri sendiri yaitu percaya bahwa kita mampu melakukan segala sesuatunya.

ORAD(Olahraga Arus Deras) Pemateri : Iyang Nanda D.P. A. Pengertian orad Olah raga arus deras (ORAD) atau sering disebut rafting / arung jeram adalah suatu aktifit as pengarungan sungai yang berjalan / riam, dengan menggunakan peralatanperalatan pendukungnya. Tujuan berarung jeram bisa dilihat dari sisi olahraga, rekreasi, dan e kspedisi. Arung jeram sebagai olah raga kelompok, sangat mengandalkan pada kekompakan tim se cara kelompok. Kerja sama yang terpadu dan pengertian yang mendalam antar awak perahu, dapat dikatakan sebagai factor utama yang menunjang keberhasilan melewati berbagai hamba tan disungai. B. Peralatan yang digunakan 1. Peralatan pribadi a. Pelampung Berguna untuk mengangkat tubuh agar tetap berada di permukaan air, dengan adanya p elampung pelampung kita tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk tetap mengambang diatas p ermukaan air, dan dapat dipakai untuk melidungi diri dari benturan batu dan rintangan lainny a. b. Helm Kegunaan utamanya adalah melindungi kepala dari benturan jeram dan juga melindung i awak dari kesalahan rekan sendiri misalnya terkena dayung atau terkena barang diatas kapal . c. Sepatu Berguna untuk melidungi kaki dari benturan batu dan jeram, pilih sol yang tidak licin s aat terkena air, bertali, dan bahan lembut. d. Pakaian Sebaiknya digunakan pakaian yang tidak tebuat dari bahan jeans, tetapi bahan yang ter buat dari T-shirt, mudah kering dan tidak mengganggu saat mengarungi jeram. e. Survival kit Sebaiknya alat ini diikatkan pada badan seperti tas pinggang namun diusahakan tidak mengganggu pergerakan, isinya antara lain korek api, pisau, dan obatan standar. Umumnya di gunakan untuk perjalanan panjang dan sungainya baru diarungi. f. Sunblock Berguna untuk melindungi kulit dari sinar matahari, karena sinar ultra violet matahari d apat mengganggu jaringan kulit kita. 2. Kelompok a. Perahu (boat) ada 2 tipe : Non self bailing Self bailing a. Dayung (paddle) Jenis Dayung: Dayung dari kayu bersifat lebih berat dan kurang kuat.

Dayung dari alumunium bersifat ringan dan lebih kuat. Dayung dari fiberglass cukup ringan tetapi mudah pecah. b. Pompa / Pump Ada 2 jenis: pompa injek dan tangan. c. Alat Reparasi / Repair Kit Berkaitan dengan gangguan perahu apabila terjadi bocor/ robek. d. Tali / Rope Untuk pegangan / pengamanan pada awak perahu. e. Peta Sungai Digunakan untuk mengetahui medan yang akan dilalui terutama pada sungai yang pertama ka li diarungi. f. Perlengkapan P3K Mutlak harus dibawa dengan awak perahu. g. Flip line Alat ini terdiri dari carabiner dan webbing, alat ini digunakan ketika perahu terbalik ( Flip ), a tau latihan flip-flop. h. Throwing bag ( tali lempar) Alat ini digunakan untuk penyelamatan awak perahu, jika ada yang terlempar (jatuh) dari atas perahu. i. Peluit Suara yang ditimbulkan air lebih keras disbanding suara, sehinngga diperlukan peluit untuk a baaba komanda, selain itu juga dapat menghemat energy. Untuk awak berguna saat meminta pe rtolongan/ rescue. j. Alat tambahan Untuk pendukung kegiatan misalnya alat komunikasi kompas, kamera. C. Teknik / cara mendayung Teknik pendayungan dibedakan menjadi dua yaitu G. Teknik oars Digunakan pada perahu-perahu barang dan juga pada sungaisungai besar. Dalam teknik ini hanya dikenal dua cara kayuhan yaitu pertegee (dayung maju) dan dayung mundur. H. Teknik paddle Teknik ini merupakan kerja tim. Teknik paddle dibedakan menjadi Dayung Maju (Forward Stroke) Dayung Mundur ( Back Stroke) Dayung Tarik ( Draw Stroke ) Dayung Tolak ( Pry Stroke ) Dayung Potong ( Crosbow Stroke ) D. Skala tingkat kesulitan sungai

Kondisi yang menyatakan bahwa sungai berjeram itu sulit / tidak. Ditunjukan melalui ska la kesulitan sungai. Saat ini ada 2 skala yang dikenal dalam olahraga jeram, yaitu : 1. International Scale (IS) Angka ukurannya adalah I s.d VI : I = mudah dn VI = amat sulit dan tidak mungkin di lalui. Angka skala kesulitan ini berlaku dan digunakan disungai sungai amerika utara dan juga daratan Eropa. 2. Western Scale (WS) Skala ini digunakan oleh penguasa Grand canyon di Amerika yaitu Doc Marston. Uku rannya berkisar 1 s.d 10. Angka skala ini umumnya hanya digunakan di sungai bagian barat Amerika, salah satunya Colorado. I W DESCRIPTION S S 0 I air mendatar dan tenang 1 I Ombak bergelombang kecil, mudah dan tidak ada rintangan/ hambatan yang berarti. - I Lintasan sungai sangat jelas. 2 3 I Tingkat kesulitan jeram agak moderat, sedang , dan lintasan sungai sangat jelas - I 4 I 5 I Sulit, ombak bergelombang tinggi dan tak berauran, berbatu- V batu, banyak pusaran air, jeram berlintasan sangat jelas tapi sempit 6 7 V Sangat sulit, aliran sungai berjeram panjang dan berturut turut dan berombak kuat, tak beraturan danbanyak batuan yang membhayakan, pus 8 ara air yang berbuihbuih, lintasan sulit dilintasi. Diperlukan kendali yang tepat dan cepat. 9 V Teramat sangat sulit, jeramnya sulit dikendalikan berbahaya dan berturut- I turut sepanjang jarak tetentu. Diantara awak perahu tidak ada kesempatan saling me 1 nyapa, karena setiap saat dihadapi arus berbahaya, aliran yang sangat curam. Kondis 0 i seperti ini sangat memerlukan awak perahu dan perlengkapan yang terbaik. U Sama sekali tidak mungkin dilalui. E. Rintangan Ada beberapa rintangan yang akan ditemui jika berarung jeram, rintangan ini ada yang m embahayakan dan harus dihindari. I. Holes J. Undercut dan potholes K. Entrapment L. Dam,tiang, dan jembatan M. Strainers N. Longsoran/runtuhan F. Tipe Arus

Kondisi jeram juga sangat dipengaruhioleh sifatsifat arus sungai, oleh karena itu pengetahuan tentang sifatsifat arus sangat penting. Dibawah ini beberapa tipe arus: Lidah air (tounges) Gelombang berdiri ( standing wave) Haystacks Stoppers Pillows Roostrertails Eddies (putaran air) TALI DAN SAMPUL Pemateri : Ridwan Menurut bahannya : Serat alami,misalnya : serat manila, rami rotas dll. Bahan sintetis, terbuat dari nilon dan benang,misalnya : poly propylene, polyter, nylon. Menurut kontruksinya Serat alami : kontruksinya terdiri dari kumpulan serat-serat alam yang umumnya pendekpendek. Kemudian disatukan menjadi satu lilitan tali selanjutnya melalui proses pintalan men jadi tali. Bahan sintesis : konstruksinya terdiri dari benangbenang panjang dikumpulkan melalui proses pemintalan. Macam tali yang digunakan dalam mountainering 1. Hawserlaid rope - Tali yang terbuat dari rami (bahan goni) - Terdiri dari 3 lilitan - Kelebihan : Mempunyai daya lentur yang tinggi Memudahkan pengontrolan karena kerusakan tali mudah dilihat sebab konstruksinya cukup se derhana - kekurangannya : Sulit dalam penggunaan dan membawanya karena sifat fisiknya kaku Mudah rusak fisik karena bentuk tali tidak terlindungi dan banyak lekuk-lekukan Sukar dibuat simpul karena akan kaku bila sering dipakai 2. Carmantel rope Tali terbuat dari 2 bahan (nilon dan benang) Terdiri dari 2 lapisan yaitu inti dan mantel Jenis-jenis tali Carnmentel: Statis: tali yang daya elastisnya rendah. Dinamis:tali yang daya elastisnya lebih tinggi dari tali statis. Kelebihan : Lebih lemas dan mempunyai permukaan yang merata karena adanya mantel.

s Tali

Apabila tali melintir inti ikut melintir. Berlapis kuat sehingga tidak mudah aus / rantas. Kekurangan : Apabila inti putus tidak terlihat dari luar (sulit dideteksi). 3. braided rope Terbuat dari nilon tanpa inti Kelebihan : Kerena tidak terbungus apabila ada yang mengalami kerusakan mudah terlihat / diketahui. Kekurangan : Kalau bergesek mudah aus / putus Penyimpanan dan pengangkutan tali Dalam membawanya tidak diseret Disimpan dalam keadaan tergantung Jangan dibebani dengan barang saat tidak digunakan Hindari tali dari zat-zat kimia,agar tidak berlubang/ terbakar Simpan tali agak jauh dari sumber panas dan usahakan tali pada kondisi kering Cuci tali setelah digunakan dengan air dingin tanpa sabun. Macam-macam simpul Overhand : mematikan simpul Figure of eight :membuat lingkaran yang dipasang pada patok/tiang Double figure of eight: sama dengan figure of eight( mengikuti alur tali) Bowline : sama dengan figure of eight

Reff knot : menyambung dua tali yang sama besar dan pipih Butterfly : untuk menghindari tali yang akan putus Fisherman:menyambu ng 2 tali yang sama b esar dan basah Prussic :simpul untuk prusiking Sheetbend :menyambung tali yang tidak sama besar dan keri ng GUNUNG HUTAN Pemateri : Leo Agustinus A. Pengertian Gunung Hutan Gunung Hutan adalah kegiatan alam bebas dengan objek gunung. HILL WALKING Adalah perjalanan dan penjelajahan pendakian gunung 1. Syarat Hill Walking a. Menguasai navigasi darat

b. Menguasai tali dan simpul c. Menguasai tektik bivoack d. Menguasai terknik survival e. Menguasai teknik PPGD f. Menguasai teknik packing 2. Perlengkapan a. Pribadi Pakaian penghangat / jaket Pakaian ganti Sepatu dan kaos kaki Sarung tangan Ponco / jas hujan Pisau Tas Ransel / Carrier, Matras Alat Penerangan / Senter Obat obatan pribadi b. Beregu/kelompok Tenda / Ponco Bahan Bakar Tempat air / Jurigen Kompor Medan Nasting Parang / Pisau Tebas Tali c. Makanan. Makanan atau logistik yang dibawa pada saat melakukan pendakian harapnya makanan y ang mengandung nutrisi tubuh. B. Packing Adalah teknik membawa barang bawaan pada tempatnya (handy bag / carier ) agar keliha tan rapi dan nyaman. Berikut urutan penataan barang dalam carier atas ke bawah : Ponco Matras Tempat air Makanan mentah Alat masak Pakaian ganti Sleeping bag Dalam packing barang yang paling berat ditempatkan pada posisi paling atas dan semakin bawah makin ringan. Selain itu barangbarang yang sering sewaktu waktu digunakan ditaruh ditempat yang mudah di jangkau, contohnya : ponco, senter, peralat an PPGD dan obatobatan. C. SURVIVAL

Adalah kemampuan mempertahankan diri di alam bebas dari kondisi tertentu dalam suatu ekspedisi. 1. Faktor utama dalam survival Sikap : mengambil keputusan dengan tenang Mental : bersemangat untuk tetap hidup Kemauan : kemauan untuk tetap hidup 2. Air dalam SURVIVAL a. Air yang langsung dapat diminum Air hujan Air di atas daun Air dari tanaman menjalar b. air yang tidak dapat langsung diminum Air galian pasir Air kencing 3. Tumbuhan dalam survival a. Tumbuhan yang dapat langsung dimakan Tidak berbau Tidak bergetah Tidak berduri Tidak menimbulkan rasa gatal b. Tumbuhan yang tidak bisa dimakan Daunnya berbulu Getahnya berwarna susu Berduri Menimbulkan rasa gatal Warnanya mencolok / mengkilap 4. Sifat hewan a. Hewan yang bisa dimakan Hewan tidak berbau Hewan tidak berlendir Hewan tidak beracun b. Hewan yang tidak bisa dimakan Hewan yang berbau Hewan yang berlendir Hewan yang beracun 5. Keadaan tubuh saat survival a. Dalam keadaan sehat tanpa oksigen bertahan 3-5 menit Tanpa air bertahan 2-3 hari Tanpa makanan bertahan 2-3 minggu b. dalam keadaan sakit

Tidak dapat ditentukan daya tahan tubuhnya kerena tergantung pada sakit yang diderit anya. 6. Teknik kehilangan arah a. STOP S : Stop ( berhenti ) T : Thingking ( berfikir ) O : Orienting ( observasi ) P : Planning ( perencanaan ) b. SURVIVAL S : Sadari dirimu U : Ubahlah keadaan R : Rasa sakit ditahan V : Viva jangan mudah putus asa I : Ingat kepada Tuhan V : Vital dihargai ( air, makanan dll ) A : Adat istiadat penduduk dihargai L : lakukan sesuatu 7. SURVIVAL KIT Alat yang digunakan dalam survival : a. Didarat ponco cermin golok peluit korek api obat obatan b. Di laut pancing dan tali pancing tali penutup kepala ponco pisau lipat D. BIVOACK Yaitu mendirikan tenda perlindungan dalam keadaan darurat untuk membuat perlindunga n agar nyaman dan aman terhadap gangguan alam. 1. Teknik pembuatan Bivoack a. Keamanan Aman dari gangguan cuaca banjir dan binatang buas b. Kenyamanan Nyaman untuk istirahat (menggunakan daundaun kering / rumput untuk alas tidur) c. Pemilihan medan Datar Terlindungi Dekat sumber air Daerah tidak lembab Hindari bekas aliran sungai d. Yang perlu diperhatikan

menjaga bagian yang vital Mengetahui arah angin dan datangnya aliran air 2. Materi penunjang pembuatan bivoack a. alam : pohon, daundaunan, goa, / lobang b. buatan : Ponco, hand bag, parang , peniti dan tali 3. Macam-macam bivoack a. Bivoack Standart a. Biovack Kodok b. Biovack Terbuka PPGD Pemateri : KSR A. Pengertian PPGD Suatu tindakan pertolongan pertama yang dilakukan untuk mencegah maut dalam kea daan gawat darurat B. Tindakan PPGD Mengumpulkan data selengkapnya Mengetahui respon penderita Memeriksa denyut nadi Memeriksa fisik penderita C. Macam-macam gangguan umum Gangguan pernapasan Cara penaganan : Pernapasan buatan : dari mulut ke hidung dan dari mulut ke mulut Patah tulang Cara pananggulangannya : Patah tulang tertutup bisa langsung dibidai Patah tulang terbuka, jika terjadi pendarahan dihentikan dulu pendarahannya dan dibuatkan ga njal yang lentur untuk menghindari pergeseran tulang yang patah kemudian baru dipasang bid ai. Gigitan ular berbisa Ciri-ciri : bisa dilihat dari bekas gigitan Cara penanggulangannya : Mengikat diatas bagian yag terkena gigitan Menyobek luka dengan pisau steril dan darah yang terkena racun dikeluarkan. Segera dibawa klinik terdekat. Mountion sickness : Gejala kekurangan oksigen pada ketinggian 1500 2000 mdpl Cara penangannya : Dibawa ke tempat yang lebih rendah. Melonggarkan pakaian. Dibaringkan dengan terlentang. Istirahat. Ciri cirri

Mual dan muntah. Nadi lemah. Susah bernapas. Shok. Keracunan Keracunan makanan Penanggulanganya : diberi minuman yang banyak sampai kekenyangan setelah itu dimuntahka n. Gejala keracunan makanan Kepala pusing perut mual Keluar air mata Keluar air liur Keracunan kulit Diolesi bensin Disiram dengan air / dibuat mandi

Anda mungkin juga menyukai