Anda di halaman 1dari 11

Nama: Gagan Ginanjar NIM: 1101701 Kelas: A

1. Kemukakan tentang teori-teoriperubahan budaya! 2. Bagaimanakah peranan manusia sebagai makhluk budaya? 3. Kemukakan oleh saudara kebudayaan masyarakat saudara! tata kelakuan kelakuan hasil kelakuan 7 unsur kebudayaan universal

4. Apa yang menjadi permasalahan dimana anda menjadi kebudayaan?

Jawab: 1. Teori-teori perubahan budaya a. Budaya yang lebih tinggi dan aktif akan mempengaruhi budaya yang lebih rendah dan pasif melalui kontak budaya (Malinowski, 1983:21-23) Teori Malinowski ini sangat nampak dalam pergeseran nilai-nilai budaya kita yang condong ke Barat. Dalam era globalisasi informasi menjadi kekuatan yang sangat dahsyat dalam mempengaruhi pola pikir manusia. Budaya barat saat ini diidentikkan dengan modernitas (modernisasi), dan budaya timur diidentikkan dengan tradisional atau konvensional. b. Teori Sinkronisasi Budaya (Hamelink, 1983) Menyatakan lalu lintas produk budaya masih berjalan satu arah dan pada dasarnya mempunyai mode yang sinkronik . Negaranegara Metropolis terutama Amerika Serikat menawarkan suatu model yang diikuti negara-negara satelit yang membuat seluruh proses budaya lokal menjadi kacau atau bahkan menghadapi jurang kepunahan. Dimensi-dimensi yang unik dari budaya Nusantara dalam spektrum nilai kemanusiaan yang telah berevolusi berabad-abad secara cepat tergulung oleh budaya mancanegara

yang tidak jelas manfaatnya. Ironisnya hal tersebut justru terjadi ketika teknologi komunikasi telah mencapai tataran yang tinggi, sehingga kita mudah melakukan pertukaran budaya. c. Agen Eropa merupakan pendorong utama terjadinya proses perubahan budaya (Malinowski, 1983:24) Sejak zaman pemerintahan kolonisasi Belanda membuka perkebunan dan pabrik-pabrik sampai dengan abad ke-21 di mana pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan membuka kran dan kemudahan bagi para investor asing, sedikit banyaknya akan membawa perubahan dalam sistem perekonomian kita. Perusahaan asing yang dikelola dengan modal besar menggunakan tenaga murah dari penduduk pribumi. Dalam sistem ekonomi kapitalis tenaga kerja dianggap sebagai faktor produksi dan tujuan perusahaan asing di Indonesia jelas bukan untuk melaksanakan demokrasi ekonomi seperti yang tertera dalam UUD 1945 Pasal 33. d. Proses perubahan budaya dapat terjadi karena difusi yakni unsur budaya yang satu bercampur dengan unsur budaya lainnya sehingga menjadi kompleks, di mana unsur komponennya menjadi tidak dekat lagi dengan unsur budaya aslinya. e. Budaya adalah campuran unsur suatu hasil integrasi budaya yang hanya bisa dipahami melalui budaya induknya. Teori ini ditolak oleh Malinowski (Malinowski, 1983: 29). Retribalisme yang terjadi di Indonesia pada masa pemerintahan Kolonial Belanda di mana pada saat itu kelompok Melayu telah menempati kedudukan yang dominan dalam masyarakat Kota Medan, terutama untuk kelompok suku-suku Indonesia, dengan menempatkan kebudayaan Islam Melayu (Melayu Moslem Culture) sebagai basis pembauran meeting pot. f. Teori Budaya Fungsional. Ahli antropologi aliran fungsional menyatakan, bahwa budaya adalah keseluruhan alat dan adat yang sudah merupakan suatu cara hidup yang telah digunakan secara luas, sehingga manusia berada di dalam keadaan yang lebih baik untuk mengatasi

masalah-masalah yang dihadapinya dalam penyesuaiannya dengan alam sekitarnya untuk memenuhi kebutuhannya (Malinowski, 1983: 65) atau Budaya difungsikan secara luas oleh manusia sebagai sarana untuk mengatasi: masalah-masalah yang dihadapi sebagai upaya penyesuaiannya dengan alam dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. g. Teori tindakan atau action theory (Talcott Parson, E. Shils, Robert K. Merton dan lain-lain). Kebudayaan (berdasarkan teori tindakan ini) terdiri dari empat komponen sebagai berikut (1) Sistem Budaya Culture System; (2) Sistem Sosial Social System; (3) Sistem Kepribadian Personality System; dan (4) Sistem Organik Organic System. (1) Sistem Budaya Culture System yang merupakan komponen yang abstrak dari kebudayaan yang terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep-konsep, tema-tema berpikir dan keyakinan-keyakinan (lazim disebut adat-istiadat). Di antara adatistiadat tersebut terdapat sistem nilai budaya, sistem norma yang secara khusus dapat dirinci dalam berbagai norma menurut pranata yang ada di masyarakat. Fungsi sistem budaya adalah menata dan memantapkan tindakan-tindakan serta tingkah-laku manusia. (2) Sistem Sosial Social System; terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia atau tindakan-tindakan dari tingkah laku berinteraksi antarindividu dalam bermasyarakat. Sebagai rangkaian tindakan berpola yang berkaitan satu sama lain, sistem sosial itu bersifat kongkrit dan nyata dibandingkan dengan sistem budaya (tindakan manusia dapat dilihat atau diobservasi). Interaksi manusia di satu pihak ditata dan diatur oleh sistem budaya. Namun di lain pihak dibudayakan menjadi pranata-pranata oleh nilai-nilai dan norma tersebut. (3) Sistem Kepribadian Personality System; adalah soal isi jiwa dan watak individu yang berinteraksi sebagai warga masyarakat. Kepribadian individu dalam suatu masyarakat walaupun satu sama lain berbeda-beda, namun dapat distimulasi dan dipengaruhi oleh

nilai-nilai dan norma-norma dalam sistem budaya dan dipengaruhi oleh pola-pola bertindak dalam sistem sosial yang telah diinternalisasi melalui proses sosialisasi dan proses pembudayaan selama hidup, sejak kecilnya. Dengan demikian sistem kepribadian manusia berfungsi sebagai sumber motivasi dari tindakan sosialnya. Dan (4) Sistem Organik Organic System melengkapi seluruh kerangka sistem dengan mengikut-sertakan proses biologik dan bio kimia ke dalam organisme manusia sebagai suatu jenis makhluk alamiah. Proses biologik dan biokimia tersebut apabila dipelajari lebih dalam ikut menentukan kepribadian individu, pola-pola tindakan manusia, dan bahkan gagasan-gagasan yang dicetuskan (Koentjaraningrat, 1980: 235-236). Kebiasaan suku Lampung bila menghidangkan tamu yang dihormati, atau kerabat yang dihormati adalah menyuguhkan kepala ikan culture system. Budaya ini tidak boleh dipahami dari sudut pandangan orang Jawa atau orang Sunda, di mana kebiasaan kedua suku tersebut apabila memberikan jamuan makan dengan hidangan kepala ikan dianggap sebagai suatu penghinaan social system. Sebagai ilmuwan kita harus memahami budaya tersebut dari budaya daerah itu sendiri atau dari induk budayanya. Ikan-ikan yang ada di Lampung adalah ikan-ikan besar dan orang Lampung tidak mau mengkonsumsi ikan yang kecil-kecil, kecuali dibuat terasi atau makanan lainnya. Ikan yang biasa dimakan mereka adalah ikan yang rasa kepalanya enak, seperti ikan baung, jelabat, dan sebagainya. Orang Lampung tidak menghidangkan ikan seperti mujair, gurami, tawes, wader, dan sebagainya untuk menjamu tamu yang dihormati. Maka karena rasa kepala ikan baung, ikan jelabat sangat enak, dan ikannya besar organic system, maka sangat wajar bila mereka menghidangkan ikan kepada tamunya pada bagian kepalanya. Sebaliknya jenis ikan di Jawa adalah ikan yang kecil-kecil sehingga kalau memberikan suguhan ikan pada kepalanya sama (nilainya) dengan memberi kucing. Oleh karena itu, menjelaskan suatu

budaya haruslah dipahami dari budaya (atau sistem budaya yang berlaku) itu sendiri. h. Teori Oreantasi Nilai Budaya Theory Oreantation Value of Culture. Menurut Kluckhon dan Strodberck soal-soal yang paling tinggi nilainya dalam kehidupan manusia dan yang ada dalam tiap kebudayaan di dunia ini menyangkut paling sedikit lima hal, yakni (1) Human Nature atau makna hidup manusia; (2) Man Nature atau persoalan hubungan manusia dengan alam sekitarnya; (3) Persoalan Waktu, atau persepsepsi manusia terhadap waktu; (4) Persoalan Aktivitas Activity, persoalan mengenai pekerjaan, karya dan amal perbuatan manusia; dan (5) Persoalan Relasi Relationality atau hubungan manusia dengan manusia lainnya.

2. Peranan manusia sebagai makhluk budaya Budaya berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal diaertikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam terminologi ,budaya E.B merupakan sistem yang memiliki :

kesesuaian.Menurut

taylor(1987).Kebudayaan

meliputi

pengetahuan,kepercayaan,seni,moral,hukum ,adat istiadat,pembawaan lain yang diperoleh dari anggota masyarakat yang terbentuk dari anggota masyrakat yang terbentuk dari pemahaman suatu bangsa. Budaya merupakan bagian yan tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.Budaya dapat diartikan sebagai pikiran atau akal budi.Manusia sebagai makhluk budaya artinya adalah makhluk yang memiliki akal budi atau pikiran yang digunakan untuk memperhitungkan segala perbuatan yang dilakukannya dan sebagai dasar atas segala tindakan yang dilakukan. Dengan dasar itulah manusia menjadi makhluk yang paling tinggi derajatnya, karena manusia diciptakan tuhan dengan diberi akal.

Manusia dalam sudut terminologi ,manusia dapat dilihat dari berbagai macam bidang ilmu seperti biologi .Dalam biologi manusia diartikan sebagai spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak

berkemampuan tinggi.Didalam bidang antropologi kebudayaan,manusia lebih ditekankan terutama dalam bidang konsep penciptaan dan penggunaan serta perkembangan teknologi.

Isi dari kepribadian manusia terdiri dari 1) Pengetahuan 2) Perasaan 3) Dorongan Naluri. Pengetahuan artinya gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut. Selain itu pengetahuan adalah segala sesuatu yang mengisi akal dan jiwa seseorang yang sadar, secara nyata terkandung di dalam otak manusia melalui penerimaan panca inderanya serta alat penerima atau reseptor organismanya yang lain. (Koentjaraningrat, 1986: 101-111) Perasaan merupakan pengalaman subjektif secara sadar mengenai emosi.Unsur perasaan muncul karena dipengaruhi oleh pengetahuan manusia, maka kesadaran manusia yang tidak ditimbulkan oleh pengaruh pengetahuan manusia melainkan karena sudah terkandung dalam organismanya disebut sebagai naluri. Naluri merupakan suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turun-temurun. Dalam psikoanalisis, naluri dianggap sebagai tenaga psikis bawah sadar yang dibagi atas naluri kehidupan (eros) dan naluri kematian (thanos). Sehubungan dengan naluri tersebut, kemauan yang sudah merupakan naluri pada tiap manusia disebut sebagai dorongan (drive), maka disebut juga sebagai dorongan naluri. Macam-macm dorongan naluri manusia , antara lain adalah:

1. Dorongan untuk mempertahankan hidup; 2. Dorongan sex; 3. Dorongan untuk usaha mancari makan; 4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengn sesama manusia; 5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya; 6. Dorongan untuk berbakti; 7. Dorongan akan keindahan, dalam arti keindahan bentuk, warna, suara, atau gerak. (Koentjaraningrat, 1986: 109-111) Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki ciri tertentu dan memiliki tingkat intelektual yang tinggi dan membutuhakan orang lain atau makhluk sosial .

3. Manusia dan kebudayaan adalah sebuah ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan.Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna merupakan makhluk bebudaya ,makhluk yang memiliki akal budi yang digunakan untuk berfikir dan menciptakan sesuatu lewat tindakannya. Manusia dapat menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia yang dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya yang mampu mendukungnya. 4. Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. 5. Berbudaya, selain didasarkan pada etika juga mengandung estetika di dalamnya. Etika disini menyangkut analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Sedangkan estetika

menyangkut pembahasan keindahan, yaitu bagaimana sesuatu bisa terbentuk dan bagaimana seseorang bisa merayakannya. 6. Dapat disimpulkan bahwa budaya adalah bagian yang tak akan pernah terpisahkan dari manusia karena tabiat manusia sendiri adalah berbudaya. Karena manusia secara bahasa berasal dari kata manu yang memiiki arti berfikir,akal budi dan budaya berarti akal .Bila digabungkan akan didapat dua kata kunci yaitu akal dan budi.Hal ini menenjukan keterkaitan antara keduanya.

3. Kemukakan oleh saudara kebudayaan masyarakat saudara!

Setiap masyarakat selama hidup dan perkembangannya selalu mengalami perubahan, baik dari segi nilai-nilai sosial, pola-pola kelakuan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan sebagainya. Demikian halnya dengan masyarakat Sunda, yang sepanjang perjalanan sejarahnya dari dulu hingga sekarang mengalami pelbagai perubahan. Salah satu akar kehidupan orang Sunda yang tampaknya dianggap tidak pernah mengalami perubahan ialah pandangan hidupnya. Pandangan hidup bagi orang Sunda adalah konsep yang dimiliki seseorang atau golongan dalam suatu masyarakat yang bermaksud menanggapi dan menerangkan segala masalah hidup di dalam dunia ini. Sedangkan pengertian orang Sunda dapat diartikan, mereka yang mengaku dirinya dan diakui oleh orang-orang lain sebagai orang Sunda. orang-orang lain itu baik orang-orang Sunda sendiri maupun orang-orang yang bukan Sunda (Warnaen, dalam Suryani, 1988: 11). Hubungan antara manusia dengan sesama manusia dalam masyarakat Sunda pada dasarnya harus dilandasi oleh sikap silih asih, silih asah, dan silih asuh, artinya harus saling mengasihi, saling mengasah atau mengajari, dan saling mengasuh sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang diwarnai keakraban, kerukunan, kedamaian, ketentraman, dan kekeluargaan. Kita melakukan suatu kebajikan ataupun kebaikan terhadap orang lain atau seseorang harus merupakan kesadaran dari diri kita sendiri, jangan sekedar terbawa- bawa saja.

Penampilan tingkah laku orang Sunda dalam pergaulan hendaknya saling mencintai, saling menghargai, sopan-santun, saling setia dan jujur disertai kerelaan, sesuai folkways yang mencakup aturan hidup/kehidupan sosial, sopan-santun, dan kesusilaan. Masyarakat Sunda sering menghindari hal-hal perselisihan, menghindari menghasut dan melibatkan orang lain ke dalam perselisihan, Hidup rukun dan damai akan tercapai apabila dalam kehidupan bermasyarakat kita saling sayang-menyayangi, saling hormatmenghormati, dan tidak memancing keresahan dan kemarahan orang lain. Sesuai dengan sosial solidaritas, bahwa dalam berkehidupan bermasyarakat kita tidak boleh mementingkan diri sendiri tetapi harus mendahulukan kepentingan masyarakat dan keputusan pribadi yang tidak menguntungkan, sesuai dengan sikap yang dikehendaki oleh masyarakat Sunda yang tidak boleh mementingkan diri sendiri. Manusia di muka bumi ini sesuai dengan ajaran agama diwajibkan saling hormat-menghormati, dan saling harga menghargai dengan sesama manusia, sesuai pula dengan sila Pancasila.

7 UNSUR KEBUDAYAAN UNIVERSAL

Pada pembahasan artikel saya kali ini,kita akan membahas tentang 7 Unsur Kebudayaan Universal. Dari beberapa pendapat para ahli, C. Kluckhohn bisa di ambil referensinya pada pembahasan kali ini. C. Kluckhohn membuat karya yg berjudul Universal Catagories of Culture , ia menjelaskan 7 unsur dalam bukunya tersebut dan di beri nama Culture Universals. Yang berisikan sebagai berikut :

1. Sistem Religi Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.

2. Sistem Pengetahuan Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.

3. Sistem Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusiaa Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain. 4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Sistem Ekonomi Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.

5. Sistem Organisasi Kemasyarakatan Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.

6. Bahasa Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.

7. Kesenian Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

4. Apa yang menjadi permasalahan dimana anda menjadi kebudayaan Banyak sekali masalah - masalah kebudayaan di Indonesia, antara lain : - Banyak budaya Indonesia yang diklaim bangsa lain - Hampir hilangnya suatu kebudayaan. - Semakin terkikis oleh perkembangan zaman teknologi yang semakin canggih. Penyebabnya adalah : - Dalam sektor pemerintah :

- Pemerintah kurang memperhatikan budaya - budaya Indonesia. Dalam arti, pemerintah tidak langsung membuatkan UU perlindungan untuk setiap budaya yang ada. - Dalam sektor penduduk : - Kita sebagai penduduk Indonesia kurang memperhatikan budaya Indonesia juga, tidak mau melestarikan budaya negara sendiri. - Hampir seluruh generasi muda lebih menyukai budaya barat dari pada budaya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai