Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum MK.

Peralatan Industri Pertanian

Hari/Tanggal : Selasa / 27 April 2010 Asisten : 1. ???????????? 2. ????????????

ALAT PENGERING BAHAN (DRYING EQUIPMENT)

Oleh :

Muthi Anisa Zafira Kanara

F34070081 F34070116

2010 DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Teknologi pemrosesan bahan pangan terus berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan teknologi ini didorong oleh kebutuhan pangan manusia yang terus meningkat yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia. Pada saat yang sama, luas lahan penghasil bahan pangan makin menyempit. Hal tersebut menyebabkan dibutuhkannya teknologi-teknologi pemrosesan pangan yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk makanan; salah satunya adalah teknologi pengeringan bahan makanan. .................................................................................................................. B. Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk mengukur dan mengamati bahan pertanian selama proses pengeringan dan kaitannya dengan waktu, menggunakan tray dryer, drum dryer, dan spray dryer.

II. METODOLOGI A. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah singkong dan maltodekstrin, sedangkan alat-alat yang diperlukan adalah tray dryer, spray dryer, drum dryer, oven, pisau, telenan, baskom, dan timbangan. B. Metode 1. Tray Dryer Singkong disiapkan sebanyak 2 kg lalu di slicer dengan ketebalan 0.2cm dan 0.5 cm. ambil sampel untuk perhitungan kadar air awal. Singkong dikeringkan pada tray drayer yang dibagi pada rak atas, tengah, dan bawah. Keringkan singkong selama 1 jam. Ambil sampe pada masingmasing ketebalan dan posisi rak untuk dilakukan uji kadar air. 2. Spray Drayer Buat larutan maltodekstrin dengan dua konsentrasi yang berbeda, kemudian larutan tersebut dikeringkan dengan menggunakan spray drayer.

Timbang berat serbuk halus dan kasar pada spray drayer dari masingmasing larutan. 3. Drum Drayer Buat larutan maltodekstrin dengan dua konsentrasi yang berbeda. Larutan tersebut kemudian dikeringkan dengan menggunakan drum drayer. Timbang berat akhir dan hitung rendemennya.

III. A. Hasil Pengamatan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan Pengeringan adalah suatu proses dimana terjadi pindah massa dan pindah panas secara simultan dari bahan ke lingkungannya. Menurut Winarno (1993), pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan penguapan melalui pengunaan energi panas. Kandungan air tersebut dikurangi sampai batas tertentu sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi didalamnya. Sementara menurut Henderson (1976), pengeringan merupakan proses pengeluaran air dari suatu bahan pertanian menuju kadar air keseimbangan dengan udara sekeliling atau pada tingkat kadar air dimana mutu bahan pertanian dapat dicegah dari serangan jamur, enzim, dan aktifitas serangga. Pengeringan adalah suatu peristiwa perpindahan massa dan energi yang terjadi dalam pemisahan cairan atau kelembaban dari suatu bahan sampai batas kandungan air yang ditentukan dengan menggunakan gas sebagai fluida sumber panas dan penerima uap cairan (Rohman, 2008). Pengeringan makanan memiliki dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah sebagai sarana pengawetan makanan. Mikroorganisme yang mengakibatkan kerusakan makanan tidak dapat berkembang dan bertahan hidup pada lingkungan dengan kadar air yang rendah. Selain itu, banyak enzim yang mengakibatkan perubahan kimia pada makanan tidak dapat berfungsi tanpa kehadiran air (Rohman, 2008). Tujuan kedua adalah untuk meminimalkan biaya distribusi bahan makanan karena makanan yang telah dikeringkan akan memiliki berat yang lebih rendah dan ukuran yang lebih kecil. Pengeringan merupakan proses penghilangan sejumlah air dari material. Dalam pengeringan, air dihilangkan dengan prinsip perbedaan kelembaban antara udara pengering dengan bahan makanan yang dikeringkan. Material biasanya dikontakkan dengan udara kering yang kemudian terjadi perpindahan massa air dari material ke udara pengering.

Dalam beberapa kasus, air dihilangkan secara mekanik dari material padat dengan cara di-press, sentrifugasi dan lain sebagainya. Cara ini lebih murah dibandingkan pengeringan dengan menggunakan panas. Kandungan air dari bahan yang sudah dikeringkan bervariasi bergantung dari produk yang ingin dihasilkan. Garam kering mengandung 0.5% air, batu bara mengandung 4% air dan produk makanan mengandung sekitar 5% air. Biasanya pengeringan merupakan proses akhir sebelum pengemasan dan membuat beberapa benda lebih mudah untuk ditangani. Proses pengeringan terjadi melalui penguapan air karena perbedaan tekanan dan potensial uap air antara udara dengan bahan yang dikeringkan. Penguapan kandungan air yang terdapat dalam bahan juga terjadi karena adanya panas yang dibawa oleh media pengering yaitu udara. Uap air tersebut akan dilepaskan dari permukaan bahan ke udara pengering. Penguapan air dari bahan meliputi empat tahap yaitu : 1. Pelepasan ikatan dari bahan 2. Difusi air dan uap air ke permukaan bahan 3. Perubahan tahap menjadi uap air 4. Perpindahan uap air ke udara Peristiwa yang terjadi selama proses pengeringan meliputi dua proses, yaitu perpindahan panas dan perindahan massa. Perpindahan panas yaitu proses pemberian panas pada bahan untuk menguapkan air dari dalam bahan atau proses perubahan bentuk cair ke bentuk gas. Sedangkan perpindahan massa yaitu pengeluaran massa uap air dari permukaan bahan ke udara. Earle (1982) menyatakan bahwa proses pengeringan terbagi menjadi tiga kategori yaitu : 1. Pengeringan udara dan pengeringan yang berhubungan langsung di bawah tekanan atmosfir. Pada pengeringan ini panas dipindahkan menembus bahan, baik dari udara maupun dari permukaan yang dipanaskan. 2. Pengeringan hampa udara. Panas dipindahkan secara konduksi dan terjadi lebih cepat pada tekanan rendah. 3. Pengeringan beku. Uap disublimkan keluar dari bahan pangan beku. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi kecepatan pengeringan dari suatu bahan pangan adalah sifat fisik dan kimia bahan, pengaturan geometris

bahan dalam pengering, sifat-sifat fisik dari lingkungan dan karakteristik alat pengering. Sifat fisik dan kimia bahan meliputi bentuk, ukuran, komposisi dan kadar airnya. Pengaturan geometris bahan berhubungan dengan permukaan alat atau media perantara pemindah panas. Sifat-sifat fisik lingkungan dan karakteristik pengering meliputi suhu, kelembaban, kecepatan udara dan efisiensi pemindahan panas (Okos, et al, 1992). Secara umum bahan baku agroindustri yang akan dikeringkan dapat dibedakan menjadi 2 macam: bahan padat seperti biji-bijian, umbi-umbian, buahbuahan, dedaunan dan lain sebagainya serta bahan cair seperti sari buah, santan kelapa, susu, dan lain-lainnya. Saat ini telah dikenal banyak sekali jenis mesin pengering yang bekerja dengan berbagai prinsip pindah panas dan massa yang sangat beragam. Diantara sekian banyak jenis mesin pengering terdapat beberapa yang paling sering digunakan untuk mengeringkan produk agroindustri. Jenis-jenis tersebut adalah: pengering rak, pengering conveyor, pengering rotary, pengering flash (pneumatic), pengering fluidized bed, spray dryer dan drum dryer. Pemilihan tipe alat pengering yang akan digunakan tidak bisa lepas dengan mengoptimalkan proses secara keseluruhan. Dalam proses pengeringan haruslah mempertimbangkan dengan alternatif solusi penyelesaian masalah yang dipilih (tipe pengering yang dipilih, tipe proses pengeringan yang digunakan, implikasi dari proses operasi, dan peralatan yang digunakan) dibandingkan dengan proses alternatif. 1. Tray Dryer Pada praktikum kali ini digunakan pengering rak, spray drayer, dan pengering rotary (drum dryer). Pengering rak digunakan untuk mengeringkan bahan yang sudah berbentuk lembaran. Pengering rak adalah suatu kamar/lemari tertutup di mana terdapat nampan-nampan (rak berbentuk jaring-jaring) yang diletakkan di atas nampan lainnya pada suatu dudukan. Bahan yang dikeringkan bisa berupa bahan yang cair ataupun bahan padat. Pemanasan menggunakan api yang diletakkan pada bagian bawah dari lemari di mana api ini bersirkulasi pada ruang-ruang kosong yang terletak pada samping dan atas dari bahan yang dikeringkan. Pengering rak memiliki banyak macam. Pengering rak yang digunakan pada praktikum ini merupakan salah satu contoh

pengering rak yang terbuat dari bahan logam. Pengering rak yang kini banyak digunakan biasanya sudah terbuat dari bahan baja anti karat dan biasanya terdapat kipas/blower untuk memastikan terjadinya sirkulasi panas yang baik. Berikut adalah salah satu contoh pengering rak yang terbuat dari baja anti karat.

Gambar 1. Tray Dryer

Adapun spesifikasi dari Tray Dryer yang digunakan pada praktium ini adalah sebagai berikut:....................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... Pada praktikum ini, untuk alat pengering tipe rak akan dimasukkan bahan berupa singkong. Singkong yang telah dikupas dan diiris dengan dua ukuran yang berbeda, ditimbang beratnya. Hasil timbangan, diperoleh bobot awal singkong adalah sebesar 100 gram. Singkong kemudian disusun secara acak ke dalam rak atau wadah dan dipisahkan berdasarkan ketebalannya. Antara irisan suatu singkong dengan yang lain diusahakan tidak ada yang berhimpitan. Hal ini dilakukan agar semua singkong dapat kering dengan sempurna. Setelah itu, barulah singkong yang telah disusun itu, dimasukkan ke dalam pengering dan diletakkan secara teratur dari atas, tengah sampai ke bawah. Sebagai sumber panasnya digunakan api yang berasal dari gas. Proses pengeringan ini berlangsung selama satu jam dengan temperatur/suhu 60 C. Pengeringan bahan dengan menggunakan pengering rak disebabkan karena dua proses yaitu kontak bahan dengan udara panas yang mengalir secara konveksi dan kontak bahan dengan rak yang telah panas secara konduksi. Proses yang terjadi selama pengeringan adalah udara dari luar masuk kemudian dipanaskan dengan kompor gas dan udara ini di sirkulasikan ke seluruh bagian

pengering rak dengan bantuan sebuah kipas yang berada di bagian bawah. Penggunaan gas sebagai bahan bakar untuk menghindari terbentuknya jelaga yang dapat mengotori bahan yang dikeringkan. Adanya jelaga juga dapat mengurangi efisiensi dari mesin tersebut. Udara panas tersebut yang memiliki massa yang lebih ringan akan bergerak ke atas melalui saluran yang letaknya di sebelah kanan dan kiri rak pengering. Cerobong itu mempunyai banyak lubang di setiap tingkat untuk menyalurkan udara panas ke bahan yang tersusun di rak-rak pengering sehingga setiap rak akan mendapatkan panas yang sama. Udara yang telah digunakan untuk mengeringkan bahan (udara yang telah mengandung uap air) akan dialirkan ke luar melalui suatu saluran. Data hasil praktikum menunjukkan bahwa......................................................................................................................... .................................................................................................................................. Hal ini disebabkan panas dari sumber api akan dihantarkan melalui dinding bawah tray dryer ke bahan (singkong) yang terletak di rak paling bawah, lalu panas ini akan dialirkan melalui udara (konveksi) ke rak di atasnya kemudian dihantarkan (konduksi) ke bahan melalui dinding rak tersebut, demikian seterusnya. Hal ini menyebabkan pengeringan bahan yang paling efektif adalah pengeringan bahan pada rak paling bawah, karena mendapatkan energi panas langsung dari sumber, sedangkan rak-rak di atasnya mendapatkan energi panas yang telah dipakai oleh rak di bawahnya, dengan kata lain, sebagian kalor panas telah dipakai oleh bahan yang terletak di rak paling bawah, sehingga suhunya lebih rendah dan energinya tidak akan sebesar energi awal. Semakin ke atas, energi panas yang diberikan ke bahan semakin kecil. Jumlah tray (rak) yang ada yaitu sebanyak 4 rak. Setiap rak memiliki alas yang terbuat dari kawat yang tahan terhadap panas. Bagian-bagian dari tray dryer antara lain : Rak berfungsi sebagai tempat bahan yang akan dikeringkan. Burner berfungsi sebagai pembakar dari gas yang dialirkan menjadi api. Blower berfungsi untuk mengalirkan gas/udara panas ke seluruh ruangan rak-rak.

Panel kontrol suhu berfungsi untuk melihat suhu pada mesin pengering. Panel kran gas berfungsi untuk mengalirkan atau menghentikan input gas. Ada dua masalah atau kekurangan yang dimiliki alat pengering ini. Masalah pertama adalah ketidakseragaman tingkat kekeringan produk akibat letak rak yang bervariasi (bertingkat-tingkat). Masalah kedua adalah kecepatan pengeringan produk yang tidak sama, dimana produk akan lebih cepat kering jika dekat dengan tempat udara panas masuk pada areal pengeringan. Namun demikian, masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan cara perpindahan atau perputaran letak rak. Selain itu dapat diatasi juga dengan pembalikan arah aliran udara. Selain itu mesin ini memerlukan banyak tenaga kerja untuk memuat dan membongkar bahan ke dan mesin pengeringan. Kelebihan alat pengering ini adalah lebih sederhana dibanding alat pengering lainnya. Selain itu alat pengering ini tidak begitu banyak memerlukan areal yang luas, misalnya jika dibandingkan dengan pengering terowongan yang panjangnya bisa mencapai 27 m. Sedangkan pengering rak, biasanya memiliki ukuran rak dengan luas 200 cm2 atau 400 cm2 (Taib et al., 1988). Pengeringan rak sangat bermanfaat bila laju produksi kecil. Alat ini dapat digunakan untuk mengeringkan segala macam bahan. Jenis pengering satu lagi adalah pengering tipe kabinet, namun pengering kabinet pada praktikum kali ini tidak dilakukan percobaan. Jika dibandingkan dengan pengering tipe rak, pengering kabinet memiliki prinsip yang hampir sama. Yang membedakan adalah kapasitas yang jauh lebih besar, dan sumber panas yang berasal dari samping. Oleh karena itu mesin pengering tipe kabinet biasanya sangat menguntungkan bila kapasitas produksinya lebih besar. Mesin ini bisa mengeringkan apa saja, akan tetapi memerlukan banyak tenaga kerja untuk memuat dan membongkar bahan ke dan dari mesin pengering. Selain itu jumlah rak pada pengering tipe kabinet ini tidak sebanyak pada pengering rak dan raknya dapat dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan. Pada pengeringan dengan tray dryer akan menghasilkan tingkat pengurangan berat yang makin rendah seiring dengan jumlah dan letak bahan pada rak. Hipotesisnya yaitu semakin dekat rak terhadap burner atau pemasok

panas maka kadar air yang hilang akan semakin banyak dan berat akhir bahan akan semakin berkurang. Setiap yang dikeringkan terjadi penurunan kadar air yang ditandai dengan berkurangnya bobot. Hal ini dapat disebabkan perbedaan jenis rak/wadah yang digunakan atau juga karena sistem sirkulasi yang kurang optimal. Selain itu, faktor human error dapat pula menjadi penyebab terjadinya kesalahan yang terjadi pada saat praktikum berlangsung. 2. Drum dryer Peralatan pengering lain yang digunakan pada praktikum ini adalah rotary dryer (drum dryer). Pengering drum merupakan sebuah drum yang berputar secara kontinyu yang dipanaskan dengan tungku atau gasifier. Alat pengering ini juga dapat bekerja pada aliran udara melalui poros silinder pada suhu 1200-1800F. Kadang-kadang pengering ini digunakan pada suhu 400-900F misalnya untuk mengeringkan arang (Taib et al., 1988). Alat pengering rotary dryer, terutama dipakai untuk mengeringkan biji kedelai, namun tidak menutup kemungkinan model tersebut dapat dipakai atau diterapkan untuk mengeringkan biji kedelai hasil pertanian yang berbentuk biji- bijian pada jenis komoditi yang lain seperti, jagung, gabah, kopi, dan lain- lain (Sumarsono, 2004). Pengertian lain dari pengering rotary adalah pengering berputar yang biasa mengeringkan bahan yang berbentuk bubuk, granula, gumpalan yang tidak dapat digoreng, partikel padat dalam ukuran besar dalam berbagai tingkat pemasukan umpan. Pemasukkan dan pengeluaran bahan terjadi secara otomatis dan berkesinambungan akibat gerakan vibrator, putaran lubang umpan, gerakan berputar dan gaya gravitasi. Sumber panas yang digunakan dapat berasal dari uap, listrik, batubara, minyak tanah dan gas. Debu yang dihasilkan dikumpulkan oleh scrubber dan penangkap air elektrostatis (www.drytecheng.com). Drum dryer atau pengering berputar terdiri dari sebuah selongsong berbentuk silinder yang berputar, atau agak miring ke bawah ke arah keluar. Pengering putar ada yang dipanaskan dengan kontak langsung gas dengan zat padat, dengan gas panas yang mengalir melalui mantel luar, atau dengan uap yang kondensasi di dalam seperangkat tabung longitudinal yang dipasangkan pada permukaan dalam selongsong. Pemasukkan dan pengeluaran bahan terjadi secara otomatis dan berkesinambungan akibat gerakan vibrator, putaran lubang umpan, gerakan berputar dan gaya gravitasi. Sumber panas yang digunakan dapat berasal

dari uap, listrik, batubara, minyak tanah dan gas. Debu yang dihasilkan dikumpulkan oleh scrubber dan penangkap air elektrostatis. Pada drum dryer pengeringan terjadi akibat dua hal yaitu kontak bahan dengan dinding dan aliran uap panas yang masuk ke dalam drum. Pengeringan yang terjadi akibat kontak bahan dengan dinding disebut konduksi karena panas dialirkan melalui media yang berupa logam. Sedangkan pengeringan yang terjadi akibat kontak bahan dengan aliran uap disebut konveksi karena sumber panas merupakan bentuk aliran. Pada pengeringan dengan menggunakan alat ini biasanya berupa biji-bijian sehingga penyerapan panas mudah dilakukan dan terjadi penyusutan bobot yang lebih tajam dibandingkan dengan penurunan pembobotan yang dialami tray dryer. Pada rotary dryer dilakukan pemutaran berkali-kali sehingga tidak hanya permukaan atas yang mengalami proses pengeringan, namun juga pada seluruh bagian yaitu atas dan bawah secara bergantian, sehingga pengeringan yang dilakukan oleh alat ini lebih merata dan lebih banyak mengalami penyusutan, selain itu rotary ini mengalami pengeringan berturut-turut selama satu jam tanpa dilakukan penghentian proses pengeringan. Pengering drum ini terdiri dari unitunit silinder, dimana bahan basah masuk diujung yang satu dan bahan kering keluar dari ujung yang lain.

Dengan drum dryer, bahan dimasukkan ke dalam silinder yang berputar kemudian bersamaan dengan itu aliran panas mengalir dan kontak dengan bahan. Di dalam drum yang berputar terjadi gerakan pengangkatan bahan dan menjatuhkannya dari atas ke bawah sehingga kumpulan bahan basah yang menempel tersebut terpisah dan proses pengeringan bisa berjalan lebih efektif. Pengangkatan memerlukan desain yang hati-hati untuk mencegah dinding yang asimetri. Selain itu bahan bergerak dari bagian ujung dryer keluar menuju bagian ujung lainnya akibat kemiringan drum. Bahan yang telah kering kemudian keluar melalui suatu lubang yang berada di bagian belakang pengering drum. Sumber

panas didapatkan dari gas yang diubah menjadi uap panas dengan cara pembakaran.

Gambar 2. Penampang samping Rotary Dryer (Drum Dryer)

Adapun spesifikasi dari Drum Dryer yang digunakan pada praktium ini adalah sebagai berikut:................................................................................................ Keuntungan penggunaan rotary/drum dryer sebagai alat pengering adalah : 1.Dapat mengeringkan baik lapisan luar ataupun dalam dari suatu padatan 2.Penanganan bahan yang baik sehingga menghindari terjadinya atrisi 3.Proses pencampuran yang baik, memastikan bahwa terjadinya proses pengeringan bahan yang seragam/merata 4.Efisiensi panas tinggi 5.Operasi sinambung 6.Instalasi yang mudah 7.Menggunakan daya listrik yang sedikit Kekurangan dari penggunaan pengering drum diantaranya adalah dapat tersumbat walaupun rantai dan pemukul dapat mengurangi hal tersebut, dapat menyebabkan reduksi ukuran karena erosi dan pemecahan, karakteristik produk kering inkonsisten, efisiensi energi rendah (kehilangan besar di unit yang miring), transfer panas rendah pada bagian yang miring, perawatan yang tinggi, banyak komponen yang dipakai, dan tidak ada pemisahan debu yang jelas. Jenis pengering rotary yang lain yaitu Rotary Vacuum Dryer (RVD) memiliki kapasitas menampung bahan sampai dengan 6000 liter. Penggunaan RVD ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya: Bahan mengalami agitasi dalam jangka waktu tertentu, dengan adanya agitasi ini maka seluruh permukaan bahan dapat terkena panas sehingga bahan dapat merata mengering dan mempersingkat waktu pengeringan.

Waktu pengeringan bahan dapat lebih cepat dibanding pengering lain, bila ingin mendapatkan persen kadar air tertentu Suhu pengeringan lebih rendah sehingga tidak merusak bahan yang sensitif terhadap panas yang tinggi seperti protein. Pengeringan bertipe vakuum sehingga baik untuk bahan-bahan yang mudah teroksidasi atau sensitif terhadap oksigen.

Gambar 3. Rotary Vacuum Dryer (Drum Dryer)

Suhu Udara Dalam Ruang Pengering, setiap sirkulasi pengeringan (satu kali lintasan) diperoleh hasil bahwa besarnya suhu udara di dalam ruang silinder pengering selalu menurun hingga keluar dari ruang pengering , kemudian pada awal proses pengeringan besarnya suhu udara pengering kembali pada kondisi awal proses pengeringan. Pengaruh perputaran silinder pengering terhadap distribusi suhu udara di dalam pengering yaitu, semaikin cepat perputaran silinder pengering maka bahan yang di dalam (yang teraduk ) juga semakin cepat sehingga energi panas dari udara pengering dimanfaatkan secara efektif untuk menguapkan kandungan air bahan dan menaikkan suhu bahan, maka dengan perputaran silinder pengering yang semakin cepat, distribusi udara di dalam silinder pengering menjadi lebih rendah dan perbedaannya hanya kecil karena setiap awal sirkulasi proses pengeringan, besarnya suhu udara pengering kembali ke pada kondisi awal suhu udara pengering. 4.Spray Dryer

Adapun spesifikasi dari Drum Dryer yang digunakan pada praktium ini adalah sebagai berikut:................................................................................................

Metode mengeringan spray drying merupakan metode pengeringan yang paling banyak digunakan dalam industri terutama industri makanan. Metode ini mampu menghasilkan produk dalam bentuk bubuk atau serbuk dari bahan-bahan seperti susu, buah buahan, dll. Bagian-bagian dari unit spray dryer:

feed pump atomizer Pemanas uap (air heater) Pendispersi udara (air disperse) drying chamber recovery powder system pembersih udara keluaran

Cara kerja spray dryer adalah sebagai berikut: Pertama-tama seluruh air dari bahan yang ingin dikeringkan, diubah ke dalam bentuk butiran-butiran air dengan cara diuapkan menggunakan atomizer. Air dari bahan yang telah berbentuk tetesan-tetesan tersebut kemudian di kontakan dengan udara panas. Peristiwa pengontakkan ini menyebabkan air dalam bentuk tetesan-tetesan tersebut mengering dan berubah menjadi serbuk. Selanjutnya proses pemisahan antara uap panas dengan serbuk dilakukan dengan cyclone atau penyaring. Setelah di pisahkan, serbuk kemudian kembali diturunkan suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi. (Rohman, 2008) Saat praktikum cara

kerja ........................................................................................................................... .................................................................................................................................... .............sesuai dengan literatur.

V. PENUTUP A. Kesimpulan

III.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Dryer. www.drytecheng.com. [diunduh 2 Mei 2010] Earle, R.L. 1982. Satuan Operasi dalam Pengolahan Pangan. Terjemahan Z. Nasution. Sastra Hudaya, Jakarta. Henderson, S. M. and R. L. Perry. 1976. Agricultural Proses Engineering. The AVI Publishing Co. Inc Westport, USA. Okos, M.R.G. Narsimhan, R.K. Singh, dan A.C. Weitnaver. 1992. Food Dehidration. Didalam : O.R. Heldman dan P.R. Lund. Handbook of Food Engineering Marcel Dekker, Inc. New York. Rohman,Saepul. 2008.http://www.niro.com/NIRO/CMSDoc.nsf/WebDoc/ndkk5hm c6zSprayDryersSprayDryers [diunduh 2 Mei 2010] Sumarsono, 2004. Kajian Perilaku Suhu Udara Dalam Ruang Pengering. Jurnal Penelitian UNIB, Vol. X, No.1, Hlm. 20-25. Taib.G., E.G. Said dan S. Wiraatmaja. 1988. Operasi Pengeringan Pada Pengolahan Hasil Pertanian. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta. Winarno, F.G. 1993. Pangan dan Gizi, Teknologi dan Konsumen. PT Granedia Pustaka Utama, Jakarta.

MUTI.... YANG HARUS DIBAHAS : 1. Perbedaan singkong rak atas tengah bawah 2. Kenapa beda2

3. Solusi dan saran agar sama 4. Rendemen maltodekstrin kenapa beda2 5. Solusi dan saran agar sama

Anda mungkin juga menyukai