BAB 4. Pemilihan Lokasi PLTA
BAB 4. Pemilihan Lokasi PLTA
- ketersedian air - head air - intensitas genangan / banjir Aspek topografi mencakup : - luas tangkapan air yang tersedia, strata luas tangkapan air
Yang dapat mencegah hilangnya air di reservoir karena karena kebocoran / perembesan Untuk menampung air selama musim hujan dan mengeluarkannya selama musim kemarau tanpa banyak kehilangan.
Perkiraan UNDP
Potensi teoritis sekitar 40.500 TWh per tahun. Potensi teknis sekitar 14.300 TWh per tahun. Potensi ekonomis sekitar 8100 TWh per year. Kapasitas instalasi tenaga air terpasang di dunia sekitar 694 GW. Pada tahun 1980-an persen kontribusi PLTA sekitar 8 sampai 9%. Daya total yang dibangkitkan th. 2000 adalah 2675 Juta KWh atau mendekati 20% dari energi total dunia.
diinginkan, belerang dan mineral maka akan larut dalam air. Air akan korosif dan mengurangi umur komponen mesin dan bangunan. Kadang-kadang ada emisi gas berbau busuk (seperti H2S) yang berdampak buruk pada kesehatan dan mengendap pada peralatan listrik yang membuatnya tidak berfungsi. Pembusukan daunan, ranting, batang yang terendam air juga akan mengeluarkan emisi gas yang tidak menyenangkan. Faktor-faktor ini dijadikan pertimbangan sebelum menyeleksi / menetapkan lokasi PLTA.
terbawa aliran air ke daerah penampung air (the catchment area). Sedimentasi akan mengurangi kapasitas reservoir dan menyebabkan erosi yang cepat pada penggerak mula. Jangan memilih lokasi yang laju pelumpurannya sangat besar karena akan mengurangi umur PLTA dengan cepat.
sedimen pada dasar reservoir. Erosi daratan pada ujung reservoir karenan penggundulan hutan juga menyebabkan sedimen.
PLTA harus sesuai yang diinginkan tanpa merusak peninggalan sejarah, budaya, dan aspek alami dari lokasi. Air terjun yang sudah menjadi ikon daerah wisata sebaiknya tetap menjadi ikon wisata.
sedekat mungkin dengan pusat beban untuk mengurangi biaya transmisi dan kerugian transmisi.